pengurangan, penjumlahan dan aritmatika sosial. Tes ini terdiri dari soal cerita dan soal matematika pada umumnya. Tes tertulis ini diberikan agar peneliti
mengetahui kemampuan matematika yang dimiliki oleh siswa-siswi. 2.
Wawancara dengan siswa-siswi Wawancara dengan siswa-siswi dilakukan pada tanggal 6 Mei 2015, pada
pukul 17.00-17.24 WIB, tanggal 7 Mei 2015 pada pukul 10.45-11.17 WIB, tanggal 8 Mei 2015 pada pukul 09.30-09.55 WIB dan pada pukul 14.45-15.15
WIB. Wawancara dengan peserta didik dilakukan secara intensif untuk memperoleh data yang tepat.
Percakapan dimulai pada tanggal 20 Maret 2015 dengan berkenalan dengan siswa-siswi dari SMP Joannes Bosco melalui SMS, sedangkan
percakapan dengan siswi dari SMP Negeri 3 Depok dimulai pada tanggal 3 Mei 2015 dengan datang ke rumah siswi dan berbincang-bincang. Percakapan dengan
siswa dari SMP Negeri 3 Depok dimulai pada tanggal 5 Mei 2015 dengan berkenalan melalui SMS. Siswa-siswi yang bersedia menjadi subjek penelitian
yaitu Nicholas Gilang Kusuma Gilang, Anastasya Ayu Andira Ayu, Fatimah, dan Edra Jayeng Katon Edra.
B. Penyajian Data
Data yang didapatkan selama penelitian berupa transkrip wawancara, gambar, tes tertulis, rekaman video pembicaraan. Transkrip wawancara didapat dengan
menuangkan hasil rekaman video pembicaraan ke dalam tulisan. Gambar digunakan sebagai bukti telah diadakan wawancara lisan secara langsung kepada informan. Data
yang berupa transkrip wawancara, gambar, tes tertulis, dan rekaman video pembicaraan berada dalam lampiran.
C. Analisis Data
1.
Analisis Data Hasil Tes Tertulis
Klasifikasi: Keterangan
Skor Rendah
Sedang Tinggi
Tes tertulis terdiri dari 10 nomor soal. Skor maksimal untuk setiap nomor soal bervariasi yaitu 5, 10 dan 15. Total skor dari soal tes tertulis ini dalah 100.
Nomor Soal
Skor 1a
5 1b
5 2
5 3a
5 3b
5 4a
5 4b
5 4c
5 5a
5 5b
5 6a
5 6b
5 7
10 8
10 9a
5 9b
5 10a
5 10b
5 Total Skor
100
Berdasarkan klasifikasi di atas, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: No.
Nama Kelas Skor
Keterangan Analisis
1. Gilang VII
62 Sedang
Siswa dapat menuliskan lambang pecahan dari
pernyataan yang diberikan pada soal soal nomor 1.
Siswa kurang teliti saat melakukan operasi
pengurangan pada pecahan soal nomor 2.
Siswa melakukan kesalahan dalam pembagian pada
pecahan soal nomor 3 Siswa dapat membuat
kalimat dari model matematika soal nomor 4.
Siswa dapat menetukan konstanta, suku, dan variabel
soal nomor 5. Siswa dapat melakukan
penjumlahan dan pengurangan materi aljabar
soal nomor 6.
Siswa tidak mengerjakan soal cerita tentang
perbandingan senilai soal nomor 7.
Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual melalui
soal aritmatika sosial soal nomor 8.
Siswa tidak dapat membuat model matematika dari
sebuah pernyataan soal nomor 9.
Siswa dapat menentukan nilai x dan nilai p yang
memenuhi dari persamaan yang diberikan soal nomor
10.
2. Ayu IX
82 Tinggi
Analisis Siswa dapat menuliskan lambang
pecahan dari pernyataan yang diberikan pada soal soal nomor 1.
Siswa melakukan operasi pembagian, perkalian dan pengurangan pada
pecahan dengan benar soal nomor 2 dan 3.
Siswa dapat membuat pernyataan dari model matematika dan sebaliknya
soal nomo 4. Siswa dapat menentukan konstanta,
suku, dan variabel soal nomor 5. Siswa kurang teliti saat melakukan
perkalian antara bilangan positif dengan
bilangan negatif
pada pengurangan dan penjumlahan materi
aljabar soal nomor 6.
Siswa tidak dapat mengerjakan soal perbandingan berbalik nilai soal
nomor 7. Siswa dapat menyelesaikan masalah
kontekstual melalui soal aritmatika sosial soal nomor 8.
Siswa dapat memodelkan kalimat yang diberikan menjadi sebuah
persamaan soal nomor 9. Siswa dapat menentukan nilai x yang
memenuhi sebuah persamaan soal nomor 10.
3. Fatimah VIII
68 Sedang
Analisis Siswa dapat menuliskan lambang
pecahan dari pernyataan yang diberikan pada soal soal nomor 1.
Siswa dapat melakukan operasi pengurangan dan pembagian pada
pecahan dengan benar soal nomor 2 dan 3.
Siswa dapat membuat pernyataan dari model matematika soal nomor 4.
Siswa dapat menentukan konstanta, suku, dan variabel soal nomor 5.
Siswa dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan materi aljabar soal
nomor 6.
Siswa dapat menyelesaikan soal perbandingan berbalik nilai soal
nomor 7. Siswa tidak dapat menyelesaikan
masalah kontekstual melalui soal aritmatika sosial soal nomor 8.
Siswa tidak dapat memodelkan persamaan matematika dari sebuah
pernyataan soal nomor 9. Siswa tidak dapat menyelesaikan soal
pecahan untuk menemukan nilai x yang memenuhi sebuah persamaan
soal nomor 10.
4. Edra VIII
27,5 Rendah
Analisis Siswa dapat menuliskan lambang
pecahan dari pernyataan yang diberikan pada soal soal nomor 1.
Siswa dapat menentukan konstanta, suku, dan variabel soal nomor 5.
Siswa melakukan kesalahan dalam pembagian pada pecahan soal nomor
3. Siswa dapat mengerjakan soal
pengurangan dengan benar soal nomor 2
Siswa tidak dapat mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan materi
aljabar soal nomor 6. Siswa tidak dapat membuat pernyataan
dari model matematika dan sebaliknya soal nomor 4 dan 9.
Siswa tidak dapat menyelesaikan soal pecahan untuk menemukan nilai x
yang memenuhi sebuah persamaan soal nomor 10.
Siswa tidak dapat menyelesaikan masalah kontekstual melalui soal
aritmatika sosial soal nomor 8. Siswa tidak dapat mengerjakan soal
perbandingan berbalik nilai soal nomor 7.
Berdasarkan pedoman penskoran diperoleh hasil tes tertulis keempat siswa:
No. NamaKelas
Nomor Soal Total
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1. Gilang VII
10 3
1 9
9 5
10 6
9 62
2. Ayu IX
10 5
10 15 5
6 1
10 10 10 82
3. Fatimah VIII
10 4
9 8
5 10 10
5 2
5 68
4. Edra VIII
10 4
2 8.5
2 1
27.5
2.
Analisis Data Hasil Wawancara
Berikut tabel analisis data wawancara dengan keempat subjek: Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
Mem1 : Siswa memahami masalah dengan menyatakan apa yang diketahui. Mem2 : Siswa memahami masalah dengan menyatakan apa yang dicari.
Mem3: Siswa memahami masalah dengan menyatakan syarat yang harus dipenuhi.
Mere : Siswa merencanakan langkah penyelesaian. Mela : Siswa melaksanakan rencana atau langkah penyelesaian.
Meme : Siswa memeriksa kembali rencana atau langkah penyelesaian dan hasil yang diperoleh.
SK : Siswa menggunakan strategi konseptual untuk menyelesaikan
masalah. SS
: Siswa menggunakan strategi sekuensial untuk menyelesaikan Masalah.
a. Wawancara dengan siswa pertama Nicholas Gilang Kusuma
Waktu PS Wawancara
Analisis 17.00
P Selamat sore Gilang, apa kabar?
Peneliti membuka wawancara dengan salam Peneliti membuka
wawancara dengan salam agar
membangun suasana yang santai dan
nyaman bagi siswa. S
Baik. Siswa memberikan salam disertai dengan senyuman
P Ok. Terima kasih sebelumya, sudah mau menjadi subjek
dalam penelitianku. Sekarang kita mulai wawancara ya. Ini ada soal, silahkan dibaca terlebih dahulu.
Siswa duduk dengan santai dan terlihat siap untuk melakukan wawancara
17.03 P
Apakah kamu memahami persoalan yang diberikan? Siswa memegang bibirnya dengan menggunakan tangan
Siswa menemukan masalah.
Siswa belum memahami masalah
secara keseluruhan. Siswa hanya
menyebutkan ciri dalam memahami
masalah yaitu salah satu syarat yang harus
dipenuhi Mem3. Siswa mengetahui apa
yang dicari Mem2. S
Saya bingung mbak. 17.04
P Bingung seperti apa?
S Yang menang itu, pengambilan kelereng terakhir bisa aku
atau temenku kan, mbak? P
Coba,sepemahamanmu seperti apa? S
Ya,giliran-giliran,terus ya paling sedikit ambil 1 kelereng, paling banyak ambil 3 kelereng, terserah gitu.
P Apakah kamu sudah memahami persoalan yang diberikan?
S Belum.
P Belum memahaminya seperti apa?
S Hmm, ini cara menangnya gimana.
17.05 P
Apa yang kamu pikirkan? Siswa menunjukkan
rasa ketidakpuasan pada masalah yang
diberikan. S
Jujur ya mbak. Aneh. 17.06
P Aneh kenapa?
S Permainannya aneh, ga jelas, kurang menantang, jangan
tersinggung ya mba. 17.07
P Ok, terima kasih buat kritik dan masukannya. Nah,
sekarang apa
yang kamu pikirkan untuk
dapat menyelesaikan masalah ini?
S Yang aku pikirkan, masalahnya ada 23 kelereng kan mbak
di wadahnya? Siswa membaca soal kembali
Siswa menyebutkan salah satu ciri dalam
memahami masalah yaitu menyebutkan
apa yang diketahui Mem1.
P Iya.
S Berarti boleh mengambil 1, 2, atau 3. Berarti Cuma
mainnya bergantian gitu aja? P
Iya. Apakah kamu sudah mulai paham? S
Iya mbak. Siswa memegang dan memainkan rambutnya sambil
membaca soal kembali
17.11 P
Apa yang kamu pikirkan? Siswa melakukan
proses pemecahan masalah dengan ide
yang dimiliki kemudian siswa
S Aku ambil kelereng, temenku juga ambil kelereng.
Strategiku itu kalau misalnya temanku ambil 3 nanti aku ambil 1, supaya jumlahnya 4. Kalau temenku ambil 2, aku
ambil 2 juga, karena jumlahnya 4. Kalau temanku ambil 1,
aku ambil 3. Kalau temanku ambil 3, aku ambil 1, lalu aku ambil 1, temenku ambil 1. Jadi jumlah kelereng yang
selalu diambil 4. Soalnya cuma ada 23. membandingkan hasil
yang diperoleh dengan tujuan yaitu
menetukan strategi untuk menjadi
pemenang dalam permainan.
Siswa menggunakan konsep perkalian
bilangan 4, namun siswa belum
memahami syarat karena siswa tidak
teliti untuk mengetahui bahwa
pengambil kelereng pertama adalah dia,
bukan temannya.
P Apakah dengan cara seperti itu kamu yakin menjadi
pemenang? S
Yakin. P
Boleh coba tuliskan? S
Ga bisa dituliskan mbak. P
Coba tuliskan. S
Temanku mengambil ... P
Jadi temanmu yang mengambil kelereng pertama? S
Iya, kan belum tau siapa yang menang suit.
17.15 P
Coba baca kembali soalnya. Siswa ingin memulai
langkah penyelesaian walaupun ide yang
jelas belum diperoleh SS. Siswa
melaksanakan ide Mela.Siswa
menggunakan cara coba-coba yaitu
memisalkan dia dan temannya mengambil
sejumlah kelereng secara bergantian.
Siswa melakukannya sampai jumlah
kelerengnya habis dan dia mengambil
kelereng terakhir yang artinya menjadi
pemenang dalam permainan tersebut.
S Siswa membaca soal kembali
Ok mbak, aku yang menjadi pengambil pertama. 17.17
S Aku ambil 3, temanku bisa ambil 2, 3, atau 1. Kalau aku
ambil 1, temanku bisa ambil 1,2, atau 3. Dan kalau sudah 23. Hmm, berarti aku yang menang.
P Boleh tolong jelaskan, apa yang kamu tuliskan?
17.20 S
Seperti yang tadi mbak, ada kemungkinan temenku ambil 1,2, atau 3.
P Lalu dari mana kamu tahu, kamu menjadi pemenang?
S Aku ambil kelereng sesuai keinginanku.
P Dari mana kamu tahu, temenmu ambil 2,3, dan seterusnya?
S Dari pikiranku.
P Tadi kamu sempat berpikir tentang mengambil kelereng 2,
temanmu 2, dengan jumlah 4 secara terus menerus. Maksudmu seperti apa?
S Itu teori salah, soalnya tadi aku mikirnya jumlah
kelerengnya 24, kalau temanku yang ambil pertama, barulah aku yang menang.
P Lalu, apa alasanmu menuliskan kamu ambil 3, temanmu
ambil 2, dst? S
Soalnya biar tahu jumlah dan sisanya berapa mbak. 17.22
P Apakah
kamu menggunakan
matematika untuk
menyelesaikan masalah ini? Siswa menggunakan
operasi penjumlahan untuk memenangkan
permainan. S
Iya mbak, aku gunakan penjumlahan untuk memenangkan permainan ini.
P Apakah kamu merasa sulit untuk memecahkan persoalan
yang diberikan? S
Tidak. P
Kenapa? 17.23
S Karena ini Cuma giliran-giliran aja, cuma permainan.
P Apakah kamu pernah menemukan soal seperti ini
sebelumnya? S
Belum. P
Usaha apa saja yang kamu lakukan untuk memenangkan permainan tersebut?
17.24 S
Mengikuti jalan pikiranku aja, pakai perasaan aja.
b. Wawancara dengan siswa kedua Anastasya Ayu Andira
Waktu PS Wawancara
Analisis 10.45
P Selamat pagi Ayu, bagaimana kabarmu?
Peneliti membuka wawancara dengan salam Peneliti membuka
wawancara dengan salam agar membangun
suasana yang santai dan nyaman bagi siswa.
S Pagi mbak, baik.
Siswa memberikan salam disertai dengan senyuman P
Ok. Terima kasih sebelumya, sudah mau menjadi subjek dalam penelitianku. Sekarang kita mulai wawancara ya.
Ini ada soal, silahkan dibaca terlebih dahulu. Siswa membaca soal
10.48 P
Bagaimana? Siswa menemukan
masalah. Siswa memenuhi salah
satu ciri memahami masalah yaitu syarat
Mem3. S
Ini yang menang suit harus ambil kelereng sebanyak- banyaknya ya?
P Coba dibaca lagi soalnya.
Siswa membaca soal kembali S
Oh ya, ada. Mengambil kelereng paling sedikit satu, paling banyak tiga.
P Apakah kamu memahami persoalan yang diberikan?
S Hm..ini.pahamnya kalau harus main dan ambil kelereng
sesuai dengan syarat yang ditentukan. 10.53
P Apa yang kamu pikirkan?
Siswa ingin memulai langkah penyelesaian
walaupun ide yang jelas belum diperoleh
SS. S
Ini ada hubungan sama matematika-nya ga kak? P
Menurutmu seperti apa? S
Hmm. Mau buat persamaan. P
Persamaan seperti apa? Boleh sambil dituliskan. S
Siswa mencobamenuliskan persamaan yang ia maksud. Siswa terlihat bingung sambil melihat sekitarnya dan
memainkan pensil Siswa tidak jadi menuliskan persamaan
10.55 S
Susah juga ya kak, hehe. Hmm..gimana ya. Pertama kali ideku mau buat persamaan, tapi malah bingung.
Siswa diam sejenak dan membaca soal kembali
10.57 S
Ayu ambil 3,terus temanku ambil 3 lagi. P
Dari mana Ayu tahu kalau teman Ayu ambil 3 kelereng? 10.58
S Kan umpamanya kak, hehe
P Ok, lalu?
10.59 S
Siswa membaca soal Abis itu, ayu ambil lagi, ragu-ragu aku kak.
P Apa yang membuat Ayu ragu?
S Mengatur strateginya. Aku udah nangkep. Jadi bagaimana
23 ini habis, dibagi 2 orang. Tapi, hmm.. 11.04
P Boleh disampaikan ide yang Ayu tulis?
S
Siswa mengatakan hmmm..bukan kayaknya kemudian siswa menuliskan cara lain
Siswa menggunakan gambar untuk
memecahkan masalah. Siswa melakukan
strategi coba-coba dengan memisalkan
jumlah kelereng yang ia dan temannya ambil.
Siswa cenderung menyelesaikan soal
terlepas dari hubungannya dengan
konsep. Siswa terus berusaha
dan berpikir untuk memecahkan masalah.
Walaupun beberapa kali gagal dan akhirnya
siswa dapat menyelesaikan
masalah. Siswa melaksanakan
ide yang telah dimiliki Mela.
Siswa melakukan langkah penyelesaian
yaitu memeriksa kembali Meme.
S
Siswa memberikan garis di bulatan yang ia buat, setiap garis ini menandakan banyaknya kelereng yang ia ambil,
sedangkan Ayu memberi tanda silang di bulatan yang menandakan banyaknya kelereng yang diambil temannya
Jadi , gimana ya, aku bingung cara menyampaikannya bagaimana, hm...Bingung kak.
11.06 P
Bingungnya gimana? Coba Ayu lanjutkan proses yang sudah Ayu tulis.
S Bingung umpamainnya gimana.
Siswa diam sejenak 11.10
S Siswa menjelaskan sambil memperlihatkan ide yang
telah dituliskan Jadi pertama aku ambil 3, lalu umpamanya temanku
ambil 2, lalu aku ambil 3, temenku ambil 3, aku ambil 2, temanku ambil 3, aku ambil 3, temenku ambil 3, aku
ambil 1 terakhir. Yeeeyy, aku yang menang. Siswa mencermati pekerjaannya kembali. Siswa
menghitung banyaknya kelereng yang diambil oleh dia dan temannya
11.13 P
Nah, strategi apa yang Ayu gunakan? S
Apaa yaa? Hmm, strategi ngarang kak, pemisalan. 11.14
P
Apakah kamu merasa sulit untuk memecahkan persoalan yang diberikan? Mengapa?
S
Iya kak, karena, apa yaa? soalnya dalamin soal ini, waktu awal baca soal ini ga paham kak permainannya seperti apa, tapi
setelah Ayu baca dan baca lagi, eh ga taunya mainnya kayak gitu. Nah, Ayu kan ga tau temen Ayu mau ambil berapa,
akhirnya Ayu misalkan aja.
Awalnya siswa belum memahami soal dengan
jelas, namun setelah membaca soal beberapa
kali, siswa memahaminya dan
dapat menentukan strategi untuk
11.15 P
Apa saja kesulitan-kesulitan yang kamu temui
? S
Banyak. P
Apa saja? S
Pertama memahami soalnya itu, lalu sulit untuk
menetukan strategi supaya aku yang mengambil kelereng terakhir.
memenangkan permainan.
P
Apakah sebelumnya kamu pernah mengerjakan pada soal yang mirip dengan soal yang diberikan?
S
Belum pernah, baru kakak aja yang kasi soal kayak gini.
P Apakah dengan menggunakan matematika yang telah
Ayu pelajari sebelumnya dapat membantu menyelesaikan masalah yang diberikan?
S Mungkin bisa.
P Materi apa?
11.16 S
Hmm..materi apa yaa? Aku ga pake materi kak. Siswa terlihat bingung
P Lalu?
11.17 S
Pakai logika, kak.
c. Wawancara dengan siswa ketiga Fatimah
Waktu PS Wawancara
Analisis 09.30
P Selamat pagi, Fatimah. Bagaimana kabarmu?
Peneliti membuka wawancara dengan salam Peneliti membuka
wawancara dengan salam agar
membangun suasana yang santai dan
nyaman bagi siswa. S
Pagi mbak. Siswa memberi salam kembali dan memberi senyuman
P Terima kasih sudah mau menjadi subjek dalam
penelitianku. Kita mulai wawancaranya ya. Ini ada sebuah permasalahan, silahkan dibaca terlebih dahulu.
Siswa membaca soal yang diberikan
09.32 P
Apakah kamu memahami persoalan yang diberikan? Siswa diam sejenak
Siswa menemukan masalah.
Siswa mengetahui salah satu informasi
yang diketahui pada soal Mem2 yaitu
pengambil yang menyebabkan
wadahnya kosong akan menjadi pemenang.
S Belum.
P Belum nya seperti apa?
S Udah deh mbak, tapi masih bingung caranya gimana.
Siswa diam sejenak lalu membaca soal 09.34
P Apa yang kamu pikirkan?
S Pertama suruh ambil kelereng. Abis itu pemain bebas
mengambil banyak
kelereng. Pengambil
yang menyebabakan
wadahnya kosong
akan menjadi
pemenang. Siswa terlihat bingung
P Nah, sekarang ada kelereng yang bisa kamu gunakan.
Peneliti menawarkan kelereng yang bisa digunakan, karena subjek masih terlihat bingung
09.37 S
Masih bingung aku. Siswa mengetahui
syarat yang diperlukan dalam memahami
masalah Mem3 yaitu tidak boleh mengambil
lebih dari 3 kelereng. P
Informasi apa yang kamu peroleh? S
Diminta untuk ambil kelereng. P
Informasi apa saja yang diketahui? S
Tidak boleh mengambil lebih dari 3 kelereng. S
Lalu apa yang dicari?
S Apa yang aku lakukan supaya jadi pemenang, dan aku
sebagai pemain pertama. Siswa mengetahui apa
yang dicari Mem1. P
Ok. 09.39
S Siswa menggunakan kelereng yang disediakan untuk
menggambarkan permainan yang sedang terjadi antara dia dengan temannya dan siswa menuliskan ide yang
telah diperoleh Siswa berorientasi
pada tindakan SS, hal ini ditunjukkan dengan
siswa menggunakan kelereng yang tersedia
untuk menggambarkan permainan yang
diberikan pada soal. Siswa ingin memulai
langkah penyelesaian walaupun ide yang
jelas belum diperoleh. Siswa melaksanakan
ide yang telah dimiliki Mela.
Siswa tidak menggunakan konsep
dalam memecahkan masalah. Siswa
menggunakan cara coba-coba untuk
menyelesaikan masalah.
09.45 S
Jadi aku ambil 2, temanku ambil 3. P
Dari mana kamu tahu temanmu mengambil sebanyak 3 kelereng?
S Misalkan aja.
P Ok, lalu?
S Aku ambil lagi 1, temanku ambil 2, aku ambil 3, temanku
ambil 1, aku ambil 3, temanku ambil 2, aku ambil 2, temanku ambil 1, lalu aku ambil terakhir sebanyak 3
kelereng. Jadi, ketika tersisa 6 kelereng, aku ambil 2 aja, soalnya kalau aku ambil 3, temanku bisa menang. Ketika
aku ambil 2 dari sisa 6 kelereng, masih ada sisa 4 kelereng. Nah, sekarang giliran temanku, jadi temanku
harus mengambil minimal 1 dan maksimal 3 dari 4 kelereng itu, jadi pastilah aku yang menang.
09.48 P
Apakah kamu merasa sulit untuk memecahkan persoalan yang diberikan?
Siswa mengalami kesulitan menemukan
ide untuk menyelesaikan
masalah. S
Sulit. P
Sulitnya seperti apa? S
Sulit karena lawan kita bisa ambil berapa saja. Ini karena aku yang memainkan, jadi aku bisa misalkan.
P Apakah siswa sebelumnya pernah mengerjakan soal yang
mirip dengan soal yang diberikan? S
Belum pernah. 09.49
P Apakah dengan menggunakan matematika yang telah
dipelajari sebelumnya dapat membantu menyelesaikan masalah yang diberikan?
Siswa tidak menyadari bahwa pengurangan
adalah salah satu operasi dalam
S Mungkin iya.
P Apa itu?
Siswa diam sejenak matematika.
09.51 S
Aku melakukan pengurangan untuk mengetahui sisa dari kelereng. Sisa inilah yang aku gunakan untuk menentukan
berapa kelereng terakhir yang harus aku ambil supaya menjadi pemenang.
P Jadi,
kamu menggunakan
matematika untuk
membantumu? S
Tidak. 09.52
P Bagaimana sikapmu terhadap matematika?
Siswa kurang tertarik untuk belajar
matematika. S
Kurang suka. P
Mengapa? S
Sulit mengerjakan soal, aku ga suka hitung-hitungan. 09.53
P Apakah kamu pernah menghubungkan materi matematika
yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari? Siswa menggunakan
pengetahuan matematikanya untuk
membantu menyelesaikan
masalah kehidupan sehari-hari.
S Pernah.
P Contohnya?
S Aku sering bantu Ibu yang mempunyai warung. Lalu aku
melakukan hitung-hitungkan berapa yang harus dibayar seseorang, berapa harga nasi, lauk dan minumannya.
09.55 P
Menurutmu, apakah matematika merupakan hal yang penting untuk dipelajari? Mengapa?
Siswa menyadari bahwa matematika
merupakan ilmu yang penting untuk
dipelajari. S
Penting, karena dalam pelajaran IPA pun ada matematika, jadi sering dipakai.
P: Ok. Terima kasih.
d. Wawancara dengan siswa keempat Edra Jayeng Katon Edra
Waktu PS Wawancara
Analisis 14.45
P Selamat siang, Edra. Bagaimana kabarmu?
Peneliti membuka wawancara dengan salam Peneliti membuka
wawancara dengan salam agar membangun
suasana yang santai dan nyaman bagi siswa.
S Siang, mbak.
Siswa memberi salam kembali dan memberi senyuman P
Terima kasih sudah mau menjadi subjek dalam penelitianku. Kita mulai wawancaranya ya. Ini ada
sebuah permasalahan, silahkan dibaca terlebih dahulu. Siswa membaca soal
14.48 P
Apa yang kamu pikirkan? Siswa menemukan
masalah. Hal ini ditunjukkan dengan
siswa terlihat bingung dan diam sejenak.
Siswa mengetahui apa yang dicari dalam soal
Mem1 yaitu menentukan strategi
agar memenangkan S
Cara saya untuk menjadi pengambil kelereng terakhir. P
Lalu, apa lagi? Siswa meletakkan tangan di dagu dan menggerakkan
bibir dengan tangannya
14.49 S
hmm. Saya sedikit bingung. P
Bingung seperti apa? S
Bingung menjelaskan
maksud yang
ingin saya
sampaikan. Siswa diam sejenak
Siswa terlihat memikirkan sesuatu sambil menggerakkan pulpen yang ada di tangan
Siswa terlihat bingung permainan.
Siswa mengetahui salah satu informasi yang
diperoleh dari soal Mem2 yaitu tersedia
23 kelereng dalam sebuah wadah.
P Apakah kamu memahami persoalan yang diberikan?
S Paham.
14.51 P
Informasi apa saja yang telah kamu peroleh? Siswa diam
Siswa membaca kembali soal yang diberikan
S Ini kan ada 23 kelereng, lalu diminta untuk menentukan
strategi agar memenangkan permainan. P
Ok, apa yang Edra ingin sampaikan? S
Lupa, mbak. 14.52
P Apa yang sedang Edra pikirkan?
Siswa ingin memulai langkah penyelesaian
walapun ide yang jelas belum diperoleh SS.
Siswa mengetahui syarat yang diperlukan
Mem3 yaitu memahami aturan
dalam permainan dan siswa mengetahui salah
satu informasi yang diketahui dalam soal
Mem2 yaitu pengambil kelereng
terakhir yang menjadi pemenang.
S Kayak ada materi pecahan.
Siswa terlihat bingung P
Seperti apa? S
Kan harus mengambil kelereng paling sedikit satu dan paling banyak tiga, nanti kan berkurang. Awalnya 23,
nanti jadinya 21 misalkan, lalu jadinya .
14.54 P
Boleh dituliskan di lembar yang telah disediakan? S
Masih agak bingung, mbak. Siswa memainkan pulpen yang dipegang dan diletakkan
di dagu
14.56 P
Masih bingungnya di bagian mana? Tadi sepertinya Edra sempat bilang sudah paham. Pahamnya seperti apa?
S Paham itu jelas dengan aturan permainannya.
P Jadi, inti permainannya seperti apa?
S Pengambil kelereng terakhir yang menjadi pemenang.
14.57 P
Nah, sekarang ada kelereng yang bisa digunakan, silahkan.
Peneliti menawarkan kepada siswa untuk menggunakan kelereng yang disediakan
Siswa menggunakan kelereng yang disediakan Siswa memperagakan saat ia bermain dengan temannya
Siswa menyelesaikan masalah terlepas dari
konsep BS. Siswa menggunakan
cara coba-coba untuk menyelesaikan
masalah, hal ini ditunjukkan dengan
siswa mengatakan biasanya itu, orang lain
ambil sebanyak- banyaknya. Jadi siswa
memisalkan jumlah kelereng yang ia dan
temannya ambil. Siswa melaksanakan
ide yang dimiliki Mela.
Siswa memeriksa kembali hasil
15.03 P
Dari mana Edra tahu kalau orang kedua mengambil sebanyak 3 kelereng di pengambilan pertama?
Siswa diam sejenak
S Karena biasanya itu, orang lain ambil sebanyak-
banyaknya yaitu 3 kelereng. Siswa mencermati pekerjaannya kembali. Siswa
menghitung banyaknya kelereng yang diambil oleh dia dan temannya
penyelesaian yang diperoleh Meme yaitu
siswa memastikan kembali dengan
menghitung banyaknya kelereng yang diambil
oleh dia dan temannya. P
Boleh tolong dijelaskan, apa yang kamu tulis? S
Strategi supaya aku bisa menang. Siswa menjelaskan sambil memperlihatkan ide yang
telah dituliskan
15.06 P
Bagaimana strateginya? S
Pertama ambil kelerengnya jangan banyak-banyak. P
Mengapa? S
Supaya tidak cepat ketahuan hasilnya. P
Lalu? 15.08
S Biasanya kalau main dengan teman, temanku milih untuk
ambil paling banyak. Dikira-kira aja temanku ambil 3,3, terus, dicoba sampai aku bisa ambil 3 kelereng terakhir.
Terus, sampai sini masih agak kebingungan.
P Bingung kenapa?
S Bingungnya itu disuru menjelaskannya itu bagaimana.
P Alasan Edra mengambil 3 kelereng pada pengambilan
keempat? Karena pada 3 pengambilan sebelmunya kamu mengambil banyaknya kelereng sama yaitu 2.
15.10 S
Ya, karena sudah hampir menang. Jadi, ambil resiko sedikit.
P Resiko seperti apa?
S Dalam permainan itu harus mengambil resiko.
15.11 P
Apakah kamu pernah menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari?
Siswa menerapkan pengetahuan
matematika dalam kehidupan sehari-hari
yaitu dengan menghitung uang saat
ingin berbelanja. Siswa menyadari
bahwa mempelajari matematika merupakan
ilmu yang penting untuk dipelajari dan
matematika dapat membantu kegiatan
dalam hidup sehari- hari.
S Pernah.
P Contohnya?
15.12 S
Kalau pas belanja di supermarket gitu, kan cuma bawa uang pas, kan dihitung-hitung harganya.
P Menurutmu, apakah matematika merupakan hal yang
penting untuk dipelajari? S
Penting. P
Mengapa? 15.14
S Karena matematika banyak diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Contohnya saat berdagang kan harus bisa berhitung. Kalo ga pake hitungan bisa merugikan kita
sebagai pedagang atau pelanggan.
15.15 P
P: Ok. Terima kasih.
A. Ringkasan Hasil Analisis