Penyajian Data Analisis Data

pengurangan, penjumlahan dan aritmatika sosial. Tes ini terdiri dari soal cerita dan soal matematika pada umumnya. Tes tertulis ini diberikan agar peneliti mengetahui kemampuan matematika yang dimiliki oleh siswa-siswi. 2. Wawancara dengan siswa-siswi Wawancara dengan siswa-siswi dilakukan pada tanggal 6 Mei 2015, pada pukul 17.00-17.24 WIB, tanggal 7 Mei 2015 pada pukul 10.45-11.17 WIB, tanggal 8 Mei 2015 pada pukul 09.30-09.55 WIB dan pada pukul 14.45-15.15 WIB. Wawancara dengan peserta didik dilakukan secara intensif untuk memperoleh data yang tepat. Percakapan dimulai pada tanggal 20 Maret 2015 dengan berkenalan dengan siswa-siswi dari SMP Joannes Bosco melalui SMS, sedangkan percakapan dengan siswi dari SMP Negeri 3 Depok dimulai pada tanggal 3 Mei 2015 dengan datang ke rumah siswi dan berbincang-bincang. Percakapan dengan siswa dari SMP Negeri 3 Depok dimulai pada tanggal 5 Mei 2015 dengan berkenalan melalui SMS. Siswa-siswi yang bersedia menjadi subjek penelitian yaitu Nicholas Gilang Kusuma Gilang, Anastasya Ayu Andira Ayu, Fatimah, dan Edra Jayeng Katon Edra.

B. Penyajian Data

Data yang didapatkan selama penelitian berupa transkrip wawancara, gambar, tes tertulis, rekaman video pembicaraan. Transkrip wawancara didapat dengan menuangkan hasil rekaman video pembicaraan ke dalam tulisan. Gambar digunakan sebagai bukti telah diadakan wawancara lisan secara langsung kepada informan. Data yang berupa transkrip wawancara, gambar, tes tertulis, dan rekaman video pembicaraan berada dalam lampiran.

C. Analisis Data

1. Analisis Data Hasil Tes Tertulis Klasifikasi: Keterangan Skor Rendah Sedang Tinggi Tes tertulis terdiri dari 10 nomor soal. Skor maksimal untuk setiap nomor soal bervariasi yaitu 5, 10 dan 15. Total skor dari soal tes tertulis ini dalah 100. Nomor Soal Skor 1a 5 1b 5 2 5 3a 5 3b 5 4a 5 4b 5 4c 5 5a 5 5b 5 6a 5 6b 5 7 10 8 10 9a 5 9b 5 10a 5 10b 5 Total Skor 100 Berdasarkan klasifikasi di atas, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: No. Nama Kelas Skor Keterangan Analisis 1. Gilang VII 62 Sedang  Siswa dapat menuliskan lambang pecahan dari pernyataan yang diberikan pada soal soal nomor 1.  Siswa kurang teliti saat melakukan operasi pengurangan pada pecahan soal nomor 2.  Siswa melakukan kesalahan dalam pembagian pada pecahan soal nomor 3  Siswa dapat membuat kalimat dari model matematika soal nomor 4.  Siswa dapat menetukan konstanta, suku, dan variabel soal nomor 5.  Siswa dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan materi aljabar soal nomor 6.  Siswa tidak mengerjakan soal cerita tentang perbandingan senilai soal nomor 7.  Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual melalui soal aritmatika sosial soal nomor 8.  Siswa tidak dapat membuat model matematika dari sebuah pernyataan soal nomor 9.  Siswa dapat menentukan nilai x dan nilai p yang memenuhi dari persamaan yang diberikan soal nomor 10. 2. Ayu IX 82 Tinggi Analisis  Siswa dapat menuliskan lambang pecahan dari pernyataan yang diberikan pada soal soal nomor 1.  Siswa melakukan operasi pembagian, perkalian dan pengurangan pada pecahan dengan benar soal nomor 2 dan 3.  Siswa dapat membuat pernyataan dari model matematika dan sebaliknya soal nomo 4.  Siswa dapat menentukan konstanta, suku, dan variabel soal nomor 5.  Siswa kurang teliti saat melakukan perkalian antara bilangan positif dengan bilangan negatif pada pengurangan dan penjumlahan materi aljabar soal nomor 6.  Siswa tidak dapat mengerjakan soal perbandingan berbalik nilai soal nomor 7.  Siswa dapat menyelesaikan masalah kontekstual melalui soal aritmatika sosial soal nomor 8.  Siswa dapat memodelkan kalimat yang diberikan menjadi sebuah persamaan soal nomor 9.  Siswa dapat menentukan nilai x yang memenuhi sebuah persamaan soal nomor 10. 3. Fatimah VIII 68 Sedang Analisis  Siswa dapat menuliskan lambang pecahan dari pernyataan yang diberikan pada soal soal nomor 1.  Siswa dapat melakukan operasi pengurangan dan pembagian pada pecahan dengan benar soal nomor 2 dan 3.  Siswa dapat membuat pernyataan dari model matematika soal nomor 4.  Siswa dapat menentukan konstanta, suku, dan variabel soal nomor 5.  Siswa dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan materi aljabar soal nomor 6.  Siswa dapat menyelesaikan soal perbandingan berbalik nilai soal nomor 7.  Siswa tidak dapat menyelesaikan masalah kontekstual melalui soal aritmatika sosial soal nomor 8.  Siswa tidak dapat memodelkan persamaan matematika dari sebuah pernyataan soal nomor 9.  Siswa tidak dapat menyelesaikan soal pecahan untuk menemukan nilai x yang memenuhi sebuah persamaan soal nomor 10. 4. Edra VIII 27,5 Rendah Analisis  Siswa dapat menuliskan lambang pecahan dari pernyataan yang diberikan pada soal soal nomor 1.  Siswa dapat menentukan konstanta, suku, dan variabel soal nomor 5.  Siswa melakukan kesalahan dalam pembagian pada pecahan soal nomor 3.  Siswa dapat mengerjakan soal pengurangan dengan benar soal nomor 2  Siswa tidak dapat mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan materi aljabar soal nomor 6.  Siswa tidak dapat membuat pernyataan dari model matematika dan sebaliknya soal nomor 4 dan 9.  Siswa tidak dapat menyelesaikan soal pecahan untuk menemukan nilai x yang memenuhi sebuah persamaan soal nomor 10.  Siswa tidak dapat menyelesaikan masalah kontekstual melalui soal aritmatika sosial soal nomor 8.  Siswa tidak dapat mengerjakan soal perbandingan berbalik nilai soal nomor 7. Berdasarkan pedoman penskoran diperoleh hasil tes tertulis keempat siswa: No. NamaKelas Nomor Soal Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. Gilang VII 10 3 1 9 9 5 10 6 9 62 2. Ayu IX 10 5 10 15 5 6 1 10 10 10 82 3. Fatimah VIII 10 4 9 8 5 10 10 5 2 5 68 4. Edra VIII 10 4 2 8.5 2 1 27.5 2. Analisis Data Hasil Wawancara Berikut tabel analisis data wawancara dengan keempat subjek: Keterangan: P : Peneliti S : Siswa Mem1 : Siswa memahami masalah dengan menyatakan apa yang diketahui. Mem2 : Siswa memahami masalah dengan menyatakan apa yang dicari. Mem3: Siswa memahami masalah dengan menyatakan syarat yang harus dipenuhi. Mere : Siswa merencanakan langkah penyelesaian. Mela : Siswa melaksanakan rencana atau langkah penyelesaian. Meme : Siswa memeriksa kembali rencana atau langkah penyelesaian dan hasil yang diperoleh. SK : Siswa menggunakan strategi konseptual untuk menyelesaikan masalah. SS : Siswa menggunakan strategi sekuensial untuk menyelesaikan Masalah. a. Wawancara dengan siswa pertama Nicholas Gilang Kusuma Waktu PS Wawancara Analisis 17.00 P Selamat sore Gilang, apa kabar? Peneliti membuka wawancara dengan salam Peneliti membuka wawancara dengan salam agar membangun suasana yang santai dan nyaman bagi siswa. S Baik. Siswa memberikan salam disertai dengan senyuman P Ok. Terima kasih sebelumya, sudah mau menjadi subjek dalam penelitianku. Sekarang kita mulai wawancara ya. Ini ada soal, silahkan dibaca terlebih dahulu. Siswa duduk dengan santai dan terlihat siap untuk melakukan wawancara 17.03 P Apakah kamu memahami persoalan yang diberikan? Siswa memegang bibirnya dengan menggunakan tangan Siswa menemukan masalah. Siswa belum memahami masalah secara keseluruhan. Siswa hanya menyebutkan ciri dalam memahami masalah yaitu salah satu syarat yang harus dipenuhi Mem3. Siswa mengetahui apa yang dicari Mem2. S Saya bingung mbak. 17.04 P Bingung seperti apa? S Yang menang itu, pengambilan kelereng terakhir bisa aku atau temenku kan, mbak? P Coba,sepemahamanmu seperti apa? S Ya,giliran-giliran,terus ya paling sedikit ambil 1 kelereng, paling banyak ambil 3 kelereng, terserah gitu. P Apakah kamu sudah memahami persoalan yang diberikan? S Belum. P Belum memahaminya seperti apa? S Hmm, ini cara menangnya gimana. 17.05 P Apa yang kamu pikirkan? Siswa menunjukkan rasa ketidakpuasan pada masalah yang diberikan. S Jujur ya mbak. Aneh. 17.06 P Aneh kenapa? S Permainannya aneh, ga jelas, kurang menantang, jangan tersinggung ya mba. 17.07 P Ok, terima kasih buat kritik dan masukannya. Nah, sekarang apa yang kamu pikirkan untuk dapat menyelesaikan masalah ini? S Yang aku pikirkan, masalahnya ada 23 kelereng kan mbak di wadahnya? Siswa membaca soal kembali Siswa menyebutkan salah satu ciri dalam memahami masalah yaitu menyebutkan apa yang diketahui Mem1. P Iya. S Berarti boleh mengambil 1, 2, atau 3. Berarti Cuma mainnya bergantian gitu aja? P Iya. Apakah kamu sudah mulai paham? S Iya mbak. Siswa memegang dan memainkan rambutnya sambil membaca soal kembali 17.11 P Apa yang kamu pikirkan? Siswa melakukan proses pemecahan masalah dengan ide yang dimiliki kemudian siswa S Aku ambil kelereng, temenku juga ambil kelereng. Strategiku itu kalau misalnya temanku ambil 3 nanti aku ambil 1, supaya jumlahnya 4. Kalau temenku ambil 2, aku ambil 2 juga, karena jumlahnya 4. Kalau temanku ambil 1, aku ambil 3. Kalau temanku ambil 3, aku ambil 1, lalu aku ambil 1, temenku ambil 1. Jadi jumlah kelereng yang selalu diambil 4. Soalnya cuma ada 23. membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan yaitu menetukan strategi untuk menjadi pemenang dalam permainan. Siswa menggunakan konsep perkalian bilangan 4, namun siswa belum memahami syarat karena siswa tidak teliti untuk mengetahui bahwa pengambil kelereng pertama adalah dia, bukan temannya. P Apakah dengan cara seperti itu kamu yakin menjadi pemenang? S Yakin. P Boleh coba tuliskan? S Ga bisa dituliskan mbak. P Coba tuliskan. S Temanku mengambil ... P Jadi temanmu yang mengambil kelereng pertama? S Iya, kan belum tau siapa yang menang suit. 17.15 P Coba baca kembali soalnya. Siswa ingin memulai langkah penyelesaian walaupun ide yang jelas belum diperoleh SS. Siswa melaksanakan ide Mela.Siswa menggunakan cara coba-coba yaitu memisalkan dia dan temannya mengambil sejumlah kelereng secara bergantian. Siswa melakukannya sampai jumlah kelerengnya habis dan dia mengambil kelereng terakhir yang artinya menjadi pemenang dalam permainan tersebut. S Siswa membaca soal kembali Ok mbak, aku yang menjadi pengambil pertama. 17.17 S Aku ambil 3, temanku bisa ambil 2, 3, atau 1. Kalau aku ambil 1, temanku bisa ambil 1,2, atau 3. Dan kalau sudah 23. Hmm, berarti aku yang menang. P Boleh tolong jelaskan, apa yang kamu tuliskan? 17.20 S Seperti yang tadi mbak, ada kemungkinan temenku ambil 1,2, atau 3. P Lalu dari mana kamu tahu, kamu menjadi pemenang? S Aku ambil kelereng sesuai keinginanku. P Dari mana kamu tahu, temenmu ambil 2,3, dan seterusnya? S Dari pikiranku. P Tadi kamu sempat berpikir tentang mengambil kelereng 2, temanmu 2, dengan jumlah 4 secara terus menerus. Maksudmu seperti apa? S Itu teori salah, soalnya tadi aku mikirnya jumlah kelerengnya 24, kalau temanku yang ambil pertama, barulah aku yang menang. P Lalu, apa alasanmu menuliskan kamu ambil 3, temanmu ambil 2, dst? S Soalnya biar tahu jumlah dan sisanya berapa mbak. 17.22 P Apakah kamu menggunakan matematika untuk menyelesaikan masalah ini? Siswa menggunakan operasi penjumlahan untuk memenangkan permainan. S Iya mbak, aku gunakan penjumlahan untuk memenangkan permainan ini. P Apakah kamu merasa sulit untuk memecahkan persoalan yang diberikan? S Tidak. P Kenapa? 17.23 S Karena ini Cuma giliran-giliran aja, cuma permainan. P Apakah kamu pernah menemukan soal seperti ini sebelumnya? S Belum. P Usaha apa saja yang kamu lakukan untuk memenangkan permainan tersebut? 17.24 S Mengikuti jalan pikiranku aja, pakai perasaan aja. b. Wawancara dengan siswa kedua Anastasya Ayu Andira Waktu PS Wawancara Analisis 10.45 P Selamat pagi Ayu, bagaimana kabarmu? Peneliti membuka wawancara dengan salam Peneliti membuka wawancara dengan salam agar membangun suasana yang santai dan nyaman bagi siswa. S Pagi mbak, baik. Siswa memberikan salam disertai dengan senyuman P Ok. Terima kasih sebelumya, sudah mau menjadi subjek dalam penelitianku. Sekarang kita mulai wawancara ya. Ini ada soal, silahkan dibaca terlebih dahulu. Siswa membaca soal 10.48 P Bagaimana? Siswa menemukan masalah. Siswa memenuhi salah satu ciri memahami masalah yaitu syarat Mem3. S Ini yang menang suit harus ambil kelereng sebanyak- banyaknya ya? P Coba dibaca lagi soalnya. Siswa membaca soal kembali S Oh ya, ada. Mengambil kelereng paling sedikit satu, paling banyak tiga. P Apakah kamu memahami persoalan yang diberikan? S Hm..ini.pahamnya kalau harus main dan ambil kelereng sesuai dengan syarat yang ditentukan. 10.53 P Apa yang kamu pikirkan? Siswa ingin memulai langkah penyelesaian walaupun ide yang jelas belum diperoleh SS. S Ini ada hubungan sama matematika-nya ga kak? P Menurutmu seperti apa? S Hmm. Mau buat persamaan. P Persamaan seperti apa? Boleh sambil dituliskan. S Siswa mencobamenuliskan persamaan yang ia maksud. Siswa terlihat bingung sambil melihat sekitarnya dan memainkan pensil Siswa tidak jadi menuliskan persamaan 10.55 S Susah juga ya kak, hehe. Hmm..gimana ya. Pertama kali ideku mau buat persamaan, tapi malah bingung. Siswa diam sejenak dan membaca soal kembali 10.57 S Ayu ambil 3,terus temanku ambil 3 lagi. P Dari mana Ayu tahu kalau teman Ayu ambil 3 kelereng? 10.58 S Kan umpamanya kak, hehe P Ok, lalu? 10.59 S Siswa membaca soal Abis itu, ayu ambil lagi, ragu-ragu aku kak. P Apa yang membuat Ayu ragu? S Mengatur strateginya. Aku udah nangkep. Jadi bagaimana 23 ini habis, dibagi 2 orang. Tapi, hmm.. 11.04 P Boleh disampaikan ide yang Ayu tulis? S Siswa mengatakan hmmm..bukan kayaknya kemudian siswa menuliskan cara lain Siswa menggunakan gambar untuk memecahkan masalah. Siswa melakukan strategi coba-coba dengan memisalkan jumlah kelereng yang ia dan temannya ambil. Siswa cenderung menyelesaikan soal terlepas dari hubungannya dengan konsep. Siswa terus berusaha dan berpikir untuk memecahkan masalah. Walaupun beberapa kali gagal dan akhirnya siswa dapat menyelesaikan masalah. Siswa melaksanakan ide yang telah dimiliki Mela. Siswa melakukan langkah penyelesaian yaitu memeriksa kembali Meme. S Siswa memberikan garis di bulatan yang ia buat, setiap garis ini menandakan banyaknya kelereng yang ia ambil, sedangkan Ayu memberi tanda silang di bulatan yang menandakan banyaknya kelereng yang diambil temannya Jadi , gimana ya, aku bingung cara menyampaikannya bagaimana, hm...Bingung kak. 11.06 P Bingungnya gimana? Coba Ayu lanjutkan proses yang sudah Ayu tulis. S Bingung umpamainnya gimana. Siswa diam sejenak 11.10 S Siswa menjelaskan sambil memperlihatkan ide yang telah dituliskan Jadi pertama aku ambil 3, lalu umpamanya temanku ambil 2, lalu aku ambil 3, temenku ambil 3, aku ambil 2, temanku ambil 3, aku ambil 3, temenku ambil 3, aku ambil 1 terakhir. Yeeeyy, aku yang menang. Siswa mencermati pekerjaannya kembali. Siswa menghitung banyaknya kelereng yang diambil oleh dia dan temannya 11.13 P Nah, strategi apa yang Ayu gunakan? S Apaa yaa? Hmm, strategi ngarang kak, pemisalan. 11.14 P Apakah kamu merasa sulit untuk memecahkan persoalan yang diberikan? Mengapa? S Iya kak, karena, apa yaa? soalnya dalamin soal ini, waktu awal baca soal ini ga paham kak permainannya seperti apa, tapi setelah Ayu baca dan baca lagi, eh ga taunya mainnya kayak gitu. Nah, Ayu kan ga tau temen Ayu mau ambil berapa, akhirnya Ayu misalkan aja. Awalnya siswa belum memahami soal dengan jelas, namun setelah membaca soal beberapa kali, siswa memahaminya dan dapat menentukan strategi untuk 11.15 P Apa saja kesulitan-kesulitan yang kamu temui ? S Banyak. P Apa saja? S Pertama memahami soalnya itu, lalu sulit untuk menetukan strategi supaya aku yang mengambil kelereng terakhir. memenangkan permainan. P Apakah sebelumnya kamu pernah mengerjakan pada soal yang mirip dengan soal yang diberikan? S Belum pernah, baru kakak aja yang kasi soal kayak gini. P Apakah dengan menggunakan matematika yang telah Ayu pelajari sebelumnya dapat membantu menyelesaikan masalah yang diberikan? S Mungkin bisa. P Materi apa? 11.16 S Hmm..materi apa yaa? Aku ga pake materi kak. Siswa terlihat bingung P Lalu? 11.17 S Pakai logika, kak. c. Wawancara dengan siswa ketiga Fatimah Waktu PS Wawancara Analisis 09.30 P Selamat pagi, Fatimah. Bagaimana kabarmu? Peneliti membuka wawancara dengan salam Peneliti membuka wawancara dengan salam agar membangun suasana yang santai dan nyaman bagi siswa. S Pagi mbak. Siswa memberi salam kembali dan memberi senyuman P Terima kasih sudah mau menjadi subjek dalam penelitianku. Kita mulai wawancaranya ya. Ini ada sebuah permasalahan, silahkan dibaca terlebih dahulu. Siswa membaca soal yang diberikan 09.32 P Apakah kamu memahami persoalan yang diberikan? Siswa diam sejenak Siswa menemukan masalah. Siswa mengetahui salah satu informasi yang diketahui pada soal Mem2 yaitu pengambil yang menyebabkan wadahnya kosong akan menjadi pemenang. S Belum. P Belum nya seperti apa? S Udah deh mbak, tapi masih bingung caranya gimana. Siswa diam sejenak lalu membaca soal 09.34 P Apa yang kamu pikirkan? S Pertama suruh ambil kelereng. Abis itu pemain bebas mengambil banyak kelereng. Pengambil yang menyebabakan wadahnya kosong akan menjadi pemenang. Siswa terlihat bingung P Nah, sekarang ada kelereng yang bisa kamu gunakan. Peneliti menawarkan kelereng yang bisa digunakan, karena subjek masih terlihat bingung 09.37 S Masih bingung aku. Siswa mengetahui syarat yang diperlukan dalam memahami masalah Mem3 yaitu tidak boleh mengambil lebih dari 3 kelereng. P Informasi apa yang kamu peroleh? S Diminta untuk ambil kelereng. P Informasi apa saja yang diketahui? S Tidak boleh mengambil lebih dari 3 kelereng. S Lalu apa yang dicari? S Apa yang aku lakukan supaya jadi pemenang, dan aku sebagai pemain pertama. Siswa mengetahui apa yang dicari Mem1. P Ok. 09.39 S Siswa menggunakan kelereng yang disediakan untuk menggambarkan permainan yang sedang terjadi antara dia dengan temannya dan siswa menuliskan ide yang telah diperoleh Siswa berorientasi pada tindakan SS, hal ini ditunjukkan dengan siswa menggunakan kelereng yang tersedia untuk menggambarkan permainan yang diberikan pada soal. Siswa ingin memulai langkah penyelesaian walaupun ide yang jelas belum diperoleh. Siswa melaksanakan ide yang telah dimiliki Mela. Siswa tidak menggunakan konsep dalam memecahkan masalah. Siswa menggunakan cara coba-coba untuk menyelesaikan masalah. 09.45 S Jadi aku ambil 2, temanku ambil 3. P Dari mana kamu tahu temanmu mengambil sebanyak 3 kelereng? S Misalkan aja. P Ok, lalu? S Aku ambil lagi 1, temanku ambil 2, aku ambil 3, temanku ambil 1, aku ambil 3, temanku ambil 2, aku ambil 2, temanku ambil 1, lalu aku ambil terakhir sebanyak 3 kelereng. Jadi, ketika tersisa 6 kelereng, aku ambil 2 aja, soalnya kalau aku ambil 3, temanku bisa menang. Ketika aku ambil 2 dari sisa 6 kelereng, masih ada sisa 4 kelereng. Nah, sekarang giliran temanku, jadi temanku harus mengambil minimal 1 dan maksimal 3 dari 4 kelereng itu, jadi pastilah aku yang menang. 09.48 P Apakah kamu merasa sulit untuk memecahkan persoalan yang diberikan? Siswa mengalami kesulitan menemukan ide untuk menyelesaikan masalah. S Sulit. P Sulitnya seperti apa? S Sulit karena lawan kita bisa ambil berapa saja. Ini karena aku yang memainkan, jadi aku bisa misalkan. P Apakah siswa sebelumnya pernah mengerjakan soal yang mirip dengan soal yang diberikan? S Belum pernah. 09.49 P Apakah dengan menggunakan matematika yang telah dipelajari sebelumnya dapat membantu menyelesaikan masalah yang diberikan? Siswa tidak menyadari bahwa pengurangan adalah salah satu operasi dalam S Mungkin iya. P Apa itu? Siswa diam sejenak matematika. 09.51 S Aku melakukan pengurangan untuk mengetahui sisa dari kelereng. Sisa inilah yang aku gunakan untuk menentukan berapa kelereng terakhir yang harus aku ambil supaya menjadi pemenang. P Jadi, kamu menggunakan matematika untuk membantumu? S Tidak. 09.52 P Bagaimana sikapmu terhadap matematika? Siswa kurang tertarik untuk belajar matematika. S Kurang suka. P Mengapa? S Sulit mengerjakan soal, aku ga suka hitung-hitungan. 09.53 P Apakah kamu pernah menghubungkan materi matematika yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari? Siswa menggunakan pengetahuan matematikanya untuk membantu menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari. S Pernah. P Contohnya? S Aku sering bantu Ibu yang mempunyai warung. Lalu aku melakukan hitung-hitungkan berapa yang harus dibayar seseorang, berapa harga nasi, lauk dan minumannya. 09.55 P Menurutmu, apakah matematika merupakan hal yang penting untuk dipelajari? Mengapa? Siswa menyadari bahwa matematika merupakan ilmu yang penting untuk dipelajari. S Penting, karena dalam pelajaran IPA pun ada matematika, jadi sering dipakai. P: Ok. Terima kasih. d. Wawancara dengan siswa keempat Edra Jayeng Katon Edra Waktu PS Wawancara Analisis 14.45 P Selamat siang, Edra. Bagaimana kabarmu? Peneliti membuka wawancara dengan salam Peneliti membuka wawancara dengan salam agar membangun suasana yang santai dan nyaman bagi siswa. S Siang, mbak. Siswa memberi salam kembali dan memberi senyuman P Terima kasih sudah mau menjadi subjek dalam penelitianku. Kita mulai wawancaranya ya. Ini ada sebuah permasalahan, silahkan dibaca terlebih dahulu. Siswa membaca soal 14.48 P Apa yang kamu pikirkan? Siswa menemukan masalah. Hal ini ditunjukkan dengan siswa terlihat bingung dan diam sejenak. Siswa mengetahui apa yang dicari dalam soal Mem1 yaitu menentukan strategi agar memenangkan S Cara saya untuk menjadi pengambil kelereng terakhir. P Lalu, apa lagi? Siswa meletakkan tangan di dagu dan menggerakkan bibir dengan tangannya 14.49 S hmm. Saya sedikit bingung. P Bingung seperti apa? S Bingung menjelaskan maksud yang ingin saya sampaikan. Siswa diam sejenak Siswa terlihat memikirkan sesuatu sambil menggerakkan pulpen yang ada di tangan Siswa terlihat bingung permainan. Siswa mengetahui salah satu informasi yang diperoleh dari soal Mem2 yaitu tersedia 23 kelereng dalam sebuah wadah. P Apakah kamu memahami persoalan yang diberikan? S Paham. 14.51 P Informasi apa saja yang telah kamu peroleh? Siswa diam Siswa membaca kembali soal yang diberikan S Ini kan ada 23 kelereng, lalu diminta untuk menentukan strategi agar memenangkan permainan. P Ok, apa yang Edra ingin sampaikan? S Lupa, mbak. 14.52 P Apa yang sedang Edra pikirkan? Siswa ingin memulai langkah penyelesaian walapun ide yang jelas belum diperoleh SS. Siswa mengetahui syarat yang diperlukan Mem3 yaitu memahami aturan dalam permainan dan siswa mengetahui salah satu informasi yang diketahui dalam soal Mem2 yaitu pengambil kelereng terakhir yang menjadi pemenang. S Kayak ada materi pecahan. Siswa terlihat bingung P Seperti apa? S Kan harus mengambil kelereng paling sedikit satu dan paling banyak tiga, nanti kan berkurang. Awalnya 23, nanti jadinya 21 misalkan, lalu jadinya . 14.54 P Boleh dituliskan di lembar yang telah disediakan? S Masih agak bingung, mbak. Siswa memainkan pulpen yang dipegang dan diletakkan di dagu 14.56 P Masih bingungnya di bagian mana? Tadi sepertinya Edra sempat bilang sudah paham. Pahamnya seperti apa? S Paham itu jelas dengan aturan permainannya. P Jadi, inti permainannya seperti apa? S Pengambil kelereng terakhir yang menjadi pemenang. 14.57 P Nah, sekarang ada kelereng yang bisa digunakan, silahkan. Peneliti menawarkan kepada siswa untuk menggunakan kelereng yang disediakan Siswa menggunakan kelereng yang disediakan Siswa memperagakan saat ia bermain dengan temannya Siswa menyelesaikan masalah terlepas dari konsep BS. Siswa menggunakan cara coba-coba untuk menyelesaikan masalah, hal ini ditunjukkan dengan siswa mengatakan biasanya itu, orang lain ambil sebanyak- banyaknya. Jadi siswa memisalkan jumlah kelereng yang ia dan temannya ambil. Siswa melaksanakan ide yang dimiliki Mela. Siswa memeriksa kembali hasil 15.03 P Dari mana Edra tahu kalau orang kedua mengambil sebanyak 3 kelereng di pengambilan pertama? Siswa diam sejenak S Karena biasanya itu, orang lain ambil sebanyak- banyaknya yaitu 3 kelereng. Siswa mencermati pekerjaannya kembali. Siswa menghitung banyaknya kelereng yang diambil oleh dia dan temannya penyelesaian yang diperoleh Meme yaitu siswa memastikan kembali dengan menghitung banyaknya kelereng yang diambil oleh dia dan temannya. P Boleh tolong dijelaskan, apa yang kamu tulis? S Strategi supaya aku bisa menang. Siswa menjelaskan sambil memperlihatkan ide yang telah dituliskan 15.06 P Bagaimana strateginya? S Pertama ambil kelerengnya jangan banyak-banyak. P Mengapa? S Supaya tidak cepat ketahuan hasilnya. P Lalu? 15.08 S Biasanya kalau main dengan teman, temanku milih untuk ambil paling banyak. Dikira-kira aja temanku ambil 3,3, terus, dicoba sampai aku bisa ambil 3 kelereng terakhir. Terus, sampai sini masih agak kebingungan. P Bingung kenapa? S Bingungnya itu disuru menjelaskannya itu bagaimana. P Alasan Edra mengambil 3 kelereng pada pengambilan keempat? Karena pada 3 pengambilan sebelmunya kamu mengambil banyaknya kelereng sama yaitu 2. 15.10 S Ya, karena sudah hampir menang. Jadi, ambil resiko sedikit. P Resiko seperti apa? S Dalam permainan itu harus mengambil resiko. 15.11 P Apakah kamu pernah menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari? Siswa menerapkan pengetahuan matematika dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menghitung uang saat ingin berbelanja. Siswa menyadari bahwa mempelajari matematika merupakan ilmu yang penting untuk dipelajari dan matematika dapat membantu kegiatan dalam hidup sehari- hari. S Pernah. P Contohnya? 15.12 S Kalau pas belanja di supermarket gitu, kan cuma bawa uang pas, kan dihitung-hitung harganya. P Menurutmu, apakah matematika merupakan hal yang penting untuk dipelajari? S Penting. P Mengapa? 15.14 S Karena matematika banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saat berdagang kan harus bisa berhitung. Kalo ga pake hitungan bisa merugikan kita sebagai pedagang atau pelanggan. 15.15 P P: Ok. Terima kasih.

A. Ringkasan Hasil Analisis