156
sinyal excellent, good, dan fair pada kondisi sibuk masuk dalam kategori bagus antara 0-75 ms. Sedangkan untuk kualitas sinyal poor pada kondisi
sibuk masuk dalam kategori sedang yaitu antara 75-125 ms.
4.6. Analisis Kualitas Jaringan WLAN RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten terhadap Hotspot Enviroment
4.6.1. Ukuran Fisik
Jumlah Access Point pada lingkungan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten masih kurang untuk mencakup area seluas 6000m
2
. Menurut pedoman pembangunan wifi yang baik satu access point
maksimal menjangkau jarak 300m
2
untuk di lingkungan rumah sakit perlu dilakukan penambahan 10 access point sehingga dapat menjangkau
seluruh lingkungan rumah sakit.
4.6.2. Jumlah Pengguna
Jumlah pengguna pada lingkungan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten untuk saat ini terbatas pada karyawan, coas, dan dokter. Jumlah
rata – rata pengguna pada setiap access point adalah 25 user pada kondisi
jam sibuk. Mengacu pada pedoman pembangunan wifi yang baik satu access point
maksimal digunakan 25 user, kualitas jaringan WLAN di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro termasuk kedalam kategori baik.
157
4.6.3. Model Penggunaan
Para pengguna access point di lingkungan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten adalah karyawan, coasm dan dokter. Untuk aplikasi
atau yang diakses oleh coas adalah social media, youtube, download, browsing artikel jurnal
. Sedangkan untuk karyawan cenderung ke sistem kepegawaian secara online, karena RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
adalah rumah sakit Kementrian Kesehatan RI yang berada di daerah sehingga semua data terdapat di server Kementrian Kesehatan RI dan
membutuhkan akses yang cepat. Untuk dokter aplikasi yang diakses adalah social media, youtube, download, browsing.
4.6.4. Tata letak penempatan Access Point
Penempatan di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten access point perlu dipertimbangkan dan dibenahi selain karena penempatan access
point yang kurang strategis dan banyak terhalang tembok-tembok hal ini
yang sering kali menghambat user untuk melakukan koneksi secara real time.
Penempatan harus mempertimbangkan kondisi gedung.
4.6.5. Otentifikasi
Otentifikasi yang digunakan di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten terdapat pada router atau menggunakan aplikasi dalam melakukan
login, untuk setiap access point tidak menggunakan otentifikasi dalam mengakses access point. Sehingga tingkat keamanan lebih baik daripada
menggunakan otentifikasi yang disediakan oleh access point.
158
4.6.6. Tipe Antena
Pemilihan antena pada RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten masih belum tepat karena tidak mempertimbangkan sifat sebaran sinyal
dengan kondisi denah dan para pengguna. Untuk access point Direksi RSST sebaiknya menggunakan model antena sectoral karena di sisi
selatan gedung adalah tempat parkir dan jalan raya. Untuk access point VIVA RSST sudah tepat menggunakan antena model Omnidirectional
karena penempatan access point VIVA RSST berada ditengah lingkungan rumah sakit. Access point Stock Area RSST sebaiknya
menggunakan model antena sectoral karena sisi barat dari access point adalah tempat parkir karyawan dan sawah. Access point Akutansi RSST
sudah tepat menggunakan antena model Omnidirectional. Access point ISIRS RSST sudah tepat menggunakan antena model Omnidirectional.
159
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan