59
2.12. Alat Pengukuran
2.12.1. Iperf
Iperf merupakan
program yang
berfungsi untuk
menghasilkan paket secara otomatis. Paket yang dapat dihasilkan oleh Iperf adalah paket TCP dan UDP. Program Iperf dijalankan di
ujung-ujung jaringan yang akan diukur performanya.[14]
Fitur yang didukung antara lain :
1. TCP
Pengukuran bandwith. Mendukung TCP windows size via socket buffers.
Client dan server dapat membuat beberapa koneksi secara simultan.
Setelah menjalankankan iperf dengan mengirimkan paket TCP maka didapatkan output seperti pada gambar.
Throughput jaringan dapat dilihat pada kolom bandwidth.
Gambar 2.20. Hasil Output TCP
60
2. UDP
Client dapat membuat paket UDP sesuai dengan bandwith
yang diinginkan. Pengukuran packet loss.
Pengukuran delay jitter Mendukung multicast
Client dan server dapat membuat beberapa koneksi secara simultan. [7]
Setelah menjalankan iperf dengan mengirimkan paket UDP maka didapatkan output seperti pada gambar. Pada
pengukuran dengan paket UDP didapatkan data jitter dan packet loss
.
Gambar 2.21. Hasil Output UDP
2.12.2. Vistumbler
Vistumbler merupakan salah satu software yang tidak asing
lagi bagi pengguna yang berhubungan langsung dengan wireless. Vistumbler
menampilkan kekuatan sinyal live scanning berupa
61
grafik. Selain itu Vistumbler juga mampu memberikan tampilan informasi yang detail tentang channel yang digunakan, MAC
Address dari access point, SSID, presentase sinyal, sinyal tertinggi
High RSSI, RSSI, Authentication, Encryption, Network Type, fungsi GPS, dan Manufacturer.
Gambar 2.22. Screenshot Vistumbler
Pada penelitian ini difokuskan pada kolom RSSI untuk mengetahui kekuatan sinyal sebuah access point yang didapat dari
tempat tertentu untuk menentukan coverage access point tersebut. Identitas access point sendiri dapat dilihat pada kolom SSID dan
MacAddress.
62
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Langkah-langkah Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa langkah – langkah
penelitian. Langkah – langkah penelitian yang dilakukan mulai dari pemetaan
topologi fisik, logik, wifi dan pengukuran parameter jaringan.
1. Pemetaan topologi fisik Dalam penelitian pemetaan topologi fisik dimulai dari melakukan
wawancara terhadap staff IT Rumah sakit dr.Soeradji Tirtonegoro selanjutnya melihat dan menganalisa model jaringan yang dipakai Rumah
Sakit dr.
Soeradji Tirtonegoro
untuk saling
berkomunikasi. Mengklasifikasikan menurut jenis topologi yang digunakan. Dan
memetakan hasil topologi fisik dalam sebuah gambar.
2. Pemetaan Wifi Dalam penelitian pemetaan wifi dimulai dengan melihat blueprint
pemetaan wifi di lingkungan Rumah Sakit dr. Soeradji Tirtonegoro. Selanjutnya menghitung kuat sinyal, pemilihan channel dan daerah
coverage yang dapat dijangkau pada setiap access point yang berada di
Rumah Sakit dr. Soeradji Tirtonegoro.
63
3. Pemetaan topologi logik Dalam penelitian pemetaan topologi logik dimulai dari melihat
hasil dari topologi fisik yang sebelumnya telah didapat dan menganalisa aliran data yang terjadi dalam model jaringan yang digunakan Rumah
Sakit dr. Soeradji Tirtonegoro khususnya jaringan WLAN untuk saling berkomunikasi serta mengklasifikasikan jenis topologi yang digunakan.
4. Pengukuran parameter jaringan Dalam penelitian pengukuran parameter jaringan dilakukan dengan
dua sekenario. Sekenario pertama mengukur coverage sebaran sinyal wifi pada setiap access point di lingkungan Rumah Sakit dr. Soeradji
Tirtonegoro dan sekenario kedua untuk menghitung throughput, jitter dan packet loss
dengan cara mengukur perfoma pada setiap access point dan jaringan WLAN yang berada di Rumah Sakit dr. Soeradji Tirtonegoro.
3.2. Rencana Pengujian