35
Remote Autentication Dial-In Service. Dengan adanya Radius server ini,auntentikasi akan dilakukan perclient sehingga tidak
perlu lagi memasukan passphrase atau network key yang sama untuk setiap client. “ network key” disini diperoleh dan diproses
oleh server radius tersebut. Fungsi Radius server adalah menyimpan user name dan password secara terpusat yang akan
melakukan autentikasi client yang hendak login kedalam jaringan.
Sehingga pada proses authentikasi clirnt menggunakan username dan password. Jadi sebelum terhubung ke wireless LAN
atau Internet , pengguna harus melakukan autentikasi terlebih dahulu ke server tersebut. Proses authentikasi 802.1X EAP ini
relatif lebih aman dan tidak tersedia di WEP [10].
2.8. Antenna WiFi
Pada sistem komunikasi radio diperlukan adanya antena sebagai pelepas energi elektromagnetik ke udara atau ruang bebas, atau sebaliknya sebagai
penerima energi itu dari ruang bebas. Antena merupakan bagian yang penting dalam sistem komunikasi sehari-hari. Antena kita jumpai pada pesawat televisi,
telepon genggam, radio, dan lain-lain. Antena adalah suatu alat yang mengubah gelombang terbimbing dari
saluran transmisi menjadi gelombang bebas di udara, dan sebaliknya. Saluran transmisi adalah alat yang berfungsi sebagai penghantar atau penyalur energi
gelombang elektromagnetik. Suatu sumber yang dihubungkan dengan saluran
36
transmisi yang tak berhingga panjangnya menimbulkan gelombang berjalan yang uniform sepanjang saluran itu. Jika saluran ini dihubungsingkat maka akan
muncul gelombang berdiri yang disebabkan oleh interferensi gelombang datang dengan gelombang yang dipantulkan. Jika gelombang datang sama besar dengan
gelombang yang dipantulkan akan dihasilkan gelombang berdiri murni. Konsentrasi - konsentrasi energi pada gelombang berdiri ini berosilasi dari energi
listrik seluruhnya ke energi maknet total dua kali setiap periode gelombang itu.
2.8.1. Voltage Standing Wave RatioVSWR
VSWR adalah perbandingan antara amplitudo gelombang berdiri standing wave maksimum |V|max dengan minimum
|V|min. Pada saluran transmisi ada dua komponen gelombang tegangan, yaitu tegangan yang dikirimkan V
0+
dan tegangan yang direfleksikan
V
0-
. Perbandingan
antara tegangan
yang direfleksikan dengan yang dikirimkan disebut sebagai koefisien
refleksi tegangan г, yaitu :
Γ= =
di mana Z
L
adalah impedansi beban load dan Z adalah
impedansi saluran lossless . Koefisien refleksi tegangan г
memiliki nilai kompleks, yang merepresentasikan besarnya magnitudo dan fasa dari refleksi. Untuk beberapa kasus yang
sederhana, ketika bagian imajiner dari г adalah nol, maka : a.
: г = -1 refleksi negatif maksimum, ketika saluran terhubung singkat.
37
b. : г = 0 tidak ada refleksi, ketika saluran dalam keadaan
matched sempurna. c.
: г = -1 refleksi positif maksimum, ketika saluran dalam
rangkaian terbuka.
Rumus untuk mencari nilai VSWR adalah:
S=
Kondisi yang paling baik adalah ketika VSWR bernilai 1 S=1 yang berarti tidak ada refleksi ketika saluran dalam keadaan
matching sempurna. Namun kondisi ini pada praktiknya sulit untuk didapatkan. Oleh karena itu, nilai standar VSWR yang diijinkan
untuk fabrikasi antena adalah VSWR ≤2.
2.8.2. Gain
Gaindirective gain adalah karakter antena yang terkait
dengan kemampuan antena mengarahkan radiasisinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang
dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt,ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena
itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah decibel. Gain
dari sebuah antenna adalah kualitas nyala yang besarnya lebih kecil daripada penguatan 37ntenna tersebut yang dapat
dinyatakan dengan[11]
38
Gain=G=k.D
Dimana:
k =efisiensi antenna, 0 ≤k ≤ 1
Gain antena dapat diperoleh dengan mengukur power pada
main lobe dan membandingkan powernya dengan power pada antena referensi. Gain antena diukur dalam desibel, bisa dalam dBi
ataupun dBd. Jika antena referensi adalah sebuah dipole, antena diukur dalam dBd. “d” di sini mewakili dipole, jadi gain antena
diukur relative terhadap sebuah antena dipole. Jika antena referensi adalah sebuah isotropic, jadi gain antena diukur relatif terhadap
sebuah antena isotropic.
Gain dapat dihitung dengan membandingkan kerapatan daya maksimum antena yang diukur dengan antena referensi yang
diketahui gainnya.Maka dapat dituliskan pada Persamaan
G=
Decibel dB merupakan satuan gain antena. Decibel adalah perbandingan dua hal. Decibel ditetapkan dengan dua cara, yaitu :
A. Ketika mengacu pada pengukuran daya.
X
dB
=10log
10
B. Ketika mengacu pada pengukuran tegangan.
X
dB
=20log
10
39
2.8.3. Polarisasi
Polarisasi antenna merupakan orientasi perambatan radiasi
gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu antena dimana arah elemen antena terhadap permukaan bumi sebagai
referensi lain. Energi yang berasal dariantena yang dipancarkan dalam bentuk sphere, dimana bagian kecil dari sphere disebut
dengan wave
front. Pada
umumnyasemua titik
pada gelombangdepan sama dengan jarak antara antena. Selanjutnya
dari antenatersebut, gelombang akan membentukkurva yang kecil atau mendekati. Dengan mempertimbangkan jarak, right angle ke
arah dimana gelombang tersebutdipancarkan, maka polarisasidapat digambarkan sebagaimana Gambar:
Gambar2.7. Polarisasi Antenna
Ada empat macam polarisasi antena yaitu polarisasi vertikal, polarisasi horizontal, polarisasi circular, dan polarisasi cross
40
1. Polarisasi Vertikal
Radiasi gelombang elektromagnetikdibangkitkan olehmedan magnetik dan gaya listrikyang selalu berada di
sudutkanan. Kebanyakan
gelombangelektromagnetik dalam ruang bebas dapat dikatakan berpolarisasilinier.
Arah dari polarisasisearah dengan vektor listrik.Bahwa polarisasi tersebut adalah vertikal jika garis medan listrik
yangdisebut dengan garis E berupa garis vertikal maka gelombang dapat dikatakan sebagai polarisasi vertikal.
Gambar 2.8. Polarisasi Vertikal
2. Polarisasi Horizontal
Antena dikatakan berpolarisasi horizontal jika elemen antena horizontal terhadap permukaan tanah.
Polarisasi horizontal digunakan pada beberapa jaringan wireless.
41
Gambar 2.9. Polarisasi Horisontal
3. Polarisasi Circular
Polarisasi circular pernah digunakan pada beberapa jaringan wireless. Dengan antena berpolarisasi circular, medan
electromagnet berputar secara konstan terhadap antena.
Gambar 2.10. Polarisasi Circular
42
4. Polarisasi Cross
Polarisasi cross terjadi ketika antena pemancar mempunyai polarisasi
horizontal, sedangkan
antena penerima
mempunyai polarisasi vertikal atau sebalikanya.
Gambar 2.11. Polarisasi Cross
2.8.4. Beamwidth
Beamwidth Adalah besarnya sudut berkas pancaran gelombang
frekuensi radio utama main lobe yang dihitung pada titik 3 dB menurun dari puncak lobe utama.[11] Besarnya beamwidth adalah
sebagai berikut :
B=
Dimana: B= 3dB beamwidthderajat
f= frekuensiGHz
d=diameter antennam
43
Apabila beamwidth mengacu kepada perolehan pola radiasi, maka beamwidthdapat dirumuskan sebagai :
β = θ
2
- θ
1
Gambar 2.11 menunjukkan tiga daerah pancaran yaitu lobe utama main lobe,nomor 1, lobe sisi samping side lobe, nomor dua, dan
lobe sisi belakang back lobe, nomor 3. Half Power Beamwidth HPBW adalah daerah sudut yang dibatasi oleh titiktitik ½ daya
atau -3 dB atau 0.707 dari medan maksimum pada lobe utama. First Null beamwidth FNBW adalah besar sudut bidang diantara
dua arah pada main lobe yang intensitas radiasinya nol.
Gambar 2.12. Beamwidth Antenna
44
2.8.5. Tipe Antena
A. Antena Omnidirectional
Gambar 2.13. Antenna Omnidirectional
Antenna omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360º yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional
antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran
sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.
Gambar 2.14. Pola radiasi antenna omni
45
B. Antena Grid
Gambar 2.15. Antenna Grid
Antenna Grid Wifi 2,4 GHz dengan Gain 21 Db, sangat cocok digunakan untuk Antenna Wifi. Bisa digunakan
untuk Point to Point, atau Point to multi point. Antena grid memiliki kekuatan sinyal hingga 24 dB, sementara antena
parabolic hingga 18 dB. Menambah gain antena, namun akan membuat pola pengarahan antena menjadi lebih
sempit.[12]
Gambar 2.16. Pola radiasi antenna grid
46
C. Antenna Parabolik
Antena Parabolik Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh dan Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi.
Gambar 2.17. Antenna Parabolic
Gambar 2.18. Pola radiasi antenna parabolic
47
D. Antena Sectoral
Gambar 2.19. Antena Sectoral
Antena sectoral hampir mirip dengan antenna omnidirectional. Antena ini digunakan untuk access point to
serve a Pont-to-Multi-PointP2MP. Antena sectoral mempunyai
gain jauh
lebih tinggi
dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja
pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah
45-180 derajat
dan tingkat
ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat
kerugian dalam penangkapan sinyal.
Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan
dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.Antenna sectoral ini
48
jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang
telah di tentukan.
Gambar 2.20. Pola Radiasi Antenna Sectoral
2.9. Signal Strength