3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif
Menurut Loudon dan Bitta 1993 faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif dapat dikategorikan menjadi tiga
bagian, yakni faktor pemasaran atau marketing, faktor produk dan faktor konsumen. Faktor pemasaran atau marketing merupakan faktor
dari luar individu yang mendorong konsumen melakukan pembelian impulsif, faktor produk merupakan faktor tampilan produk yang
membuat individu tertarik membeli suatu produk sehingga membeli secara impulsif dan faktor karakteristik konsumen yakni faktor dari
dalam diri individu dan mempengaruhi individu dalam pembelian impulsif.
Faktor pemasaran atau marketing menurut Loudon dan Bitta 1993, yaitu: dorongan murni pure impulse yaitu berupa dorongan
untuk membeli produk baru atau menghentikan pola pembelian yang sebelumnya, dorongan karena saran suggestion impulse yang
didasarkan karena saran dari orang lain, misalkan teman atau sales promotion, dorongan karena ingatan reminder impulse karena
teringat akan produk yang terdapat diiklan, display maupun katalog dan dorongan yang tidak terencana planned impulse untuk membeli
berdasarkan kupon, diskon, voucher yang direncanakan meski kurang berguna Loudon dan Bitta,1993.
Faktor produk menurut Loudon dan Bitta 1993, yakni: Harga yang relatif murah, produk berukuran kecil, produk digunakan dalam
jangka waktu relatif cepat. Harga yang relatif murah, misalnya: adanya promosi potongan harga suatu produk membuat individu
cenderung membeli secara impulsif. Produk berukuran kecil misalnya: produk yang ringan dan mudah dibawa seringkali diletakkan di dekat
kasir untuk mempengaruhi individu melakukan pembelian impulsif, produk digunakan dalam jangka waktu relatif cepat misalkan:
pembelian beberapa produk seringkali memiliki batas kadaluarsa atau batas pemakaian yang relatif cepat sehingga pembelian suatu produk
berkelanjutan meskipun kurang manfaatnya. Faktor karakteristik konsumen, menurut Loudon dan Bitta
dalam Anin F dkk, 2008, meliputi gender, sosial demografi dan sosial ekonomi. Rook dan Hoch dalam Kancen 2007
mengemukakan pada faktor gender yakni perempuan lebih cenderung membeli secara impulsif dibandingkan laki-laki. Namun, belum ada
penelitian yang mendukung perempuan mahasiswa kos memiliki kecenderungan lebih Impulsif dibandingkan laki-laki. Pada faktor
sosial demografi keadaan lingkungan dikota lebih banyak pusat perbelanjaan sehingga mendorong individu membeli secara impulsif
Loudon dan Bitta dalam Astasari AR, dkk, 2009. Pada faktor sosial ekonomi pada konsumen remaja keadaan uang saku berhubungan
positif dengan kecenderungan membeli secara impulsif Ling dan Lin dalam Semuel, 2007. Tetapi ini bertentangan dengan Semuel 2007
yang mengungkapkan tidak ada keterkaitan antara uang saku dengan pembelian impulsif.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan faktor-faktor pembelian impulsif dapat dikategorikan menjadi faktor pemasaran
atau marketing, faktor produk, dan faktor konsumen. Pada faktor pemasaran terdapat dorongan murni, dorongan karena saran, dorongan
karena ingatan, dan dorongan tidak terencana. Faktor produk yang terdiri atas produk relatif murah, produk berukuran kecil atau ringan,
dan produk memiliki jangka waktu singkat. Sedangkan faktor konsumen terdapat gender, sosial demografi dan sosial ekonomi.
B. Mahasiswa Kos dan Mahasiswa Tinggal dengan Orang Tua
Berdasarkan Tingkat Kemandirian. 1. Definisi Kemandirian
Menurut Steinberg, 2002 kemandirian dapat didefinisikan sebagai kemampuan individu dalam bertingkah laku, merasakan
sesuatu, dan mengambil keputusan berdasarkan kehendaknya sendiri. Jihadah. U, dkk. 2002 menambahkan bahwa kemandirian merupakan
suatu sikap yang harus dipenuhi individu dalam menentukan masa depan yang lepas dari ketergantungan pada orang lain, kemandirian ini
tidak dapat berkembang secara instant atau langsung jadi. Erikson dalam Monk, dkk, 2006 menegaskan bahwa seorang
individu yang dinyatakan memiliki kemandirian dapat melepaskan diri