Manfaat praktis Manfaat Penelitian

cepat. Solomon Rabolt 2009 menyatakan bahwa tidak sepenuhnya pembelian impulsif disebut irasional karena seringnya pembelian impulsif justru didasarkan kebutuhan. Pendapat itu didukung oleh Thomson et al, dalam Semuel, 2007 mengemukakan bahwa motif pembelian impulsif muncul seringkali dilakukan secara sadar oleh pengalaman individu pada kebutuhan emosional seperti: kepuasan, pujian, kesenangan hingga kebahagiaan secara sementara, sehingga pembelian impulsif lebih sesuai dengan keputusan membeli yang rasional dibandingkan irasional Thomson et al, dalam Semuel, 2007. Solomon Rabolt 2009 berpendapat bahwa pembelian impulsif dilakukan individu secara rasional ketika mengalami perasaan mendesak dikarenakan tidak dapat melawan keinginan dalam membeli sesuatu. Kecenderungan untuk membeli secara spontan ini sering membuat konsumen merasa percaya bahwa tindakan membelinya adalah hal yang wajar Rook Fisher 1995 dalam Solomon, 2009. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelian impulsif adalah pembelian yang cenderung dilakukan secara spontan atau tiba-tiba, disertai dengan perasaan intens dan seringkali kurang rasional dan berdampak pada pengabaian akan konsekuensinya, sehingga pembelian seringkali secara irasional.

2. Aspek Pembelian Impusif

Pembelian impulsif terdiri atas dua aspek yakni aspek kognisi dan emosi. Sebelumnya Rook 1987 menyimpulkan bahwa pembelian impulsif terdiri dari empat aspek yaitu aspek spontan , aspek kekuatan, aspek stimuli, aspek tidak peduli pada konsekuensi. Hal tersebut dikelompokkan Verplanken Herabadi 2001 menjadi dua aspek yakni aspek spontan dan aspek tidak peduli akan konsekuensi mencerminkan aspek kognisi serta aspek emosi terdiri atas aspek stimuli dan aspek kekuatan. Meski demikian, Verplanken Herabadi 2001 mengatakan bahwa pada setiap pembelian impulsif hanya memunculkan satu aspek yang dominan. Aspek pembelian impulsif menurut Verplanken Herabadi 2001 yaitu: a. Aspek Kognitif Aspek ini berfokus pada proses kognitif individu yang meliputi: individu kurang dalam melakukan pertimbangan harga dengan manfaat suatu produk, kurang memberikan penilaian terhadap suatu pembelian produk dan kurang membandingan produk yang akan dibeli dengan produk yang mungkin lebih berguna. Rook 1987 mengatakan pada aspek kognitif terdapat pembelian impulsif secara spontan yakni pembelian yang cenderung mendadak, dan cepat dikarenakan promosi atau