Analisa Uji t Mean Empirik Pria dan Mean Empirik Wanita
kebahagiaan di masa tua. Teori sosial mengenai penuaan dari ahli perkembangan menyatakan adanya teori aktivitas activity theory Santrock,
1995: 239 yang mengatakan semakin lansia banyak melakukan aktivitas dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan maka semakin kecil kemungkinan lansia
tersebut menjadi renta serta mengalami kesepian dan semakin besar pula kemungkinannya untuk merasa puas dengan kehidupannya. Individu harus
terus meneruskan peran-peran dan tugas perkembangan selanjutnya dan memelihara hubungan sosial yang baik. Banyaknya kegiatan akan membantu
lansia untuk melupakan perasaan negatif seperti perasaan kehilangan dan kesepian akan kehilangan pasangan hidup.
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri karena lingkungan memberikan batasan – batasan terhadap
individu yang ada didalamnya Vembriarto 1993: 22. Hasil penelitian menunjukkan aspek penerimaan sosial menjadi aspek yang paling menonjol
dengan ditunjukkan mean empirik aspek penerimaan sosial paling tinggi 31,75 dibanding mean empirik aspek penyesuaian diri yang lain. Hal ini
menunjukkan dukungan dan penerimaan orang – orang disekitar tempat tinggal lansia sangat berati dalam membantu lansia dalam melakukan
penyesuaian diri. Dukungan dan penerimaan sosial dapat berupa adanya fasilitas berkumpulnya lansia untuk melakukan aktivitas yang diminati.
Sekedar berkumpul untuk membagikan pengalaman-pengalaman yang telah dialami dan perasaan yang dirasakan saat kehilangan pasangan hidup akan
dapat memberikan rasa dihargai karena pengalaman ditinggalkan oleh pasangan hidup merupakan pengalaman kehilangan yang paling sulit diterima
Santrock 1995 : 273. Hadirnya anak-anak dan cucu akan membantu lansia karena kehadiran cucu biasanya menjadi suatu kebanggaan akan keberadaan
lansia dalam keluarga. Prinsip hidup dan pandangan hidup orang Jawa yang nrimo dan pasrah
Herusatoto, 2008: 127 pada umumnya membuat orang Jawa mempunyai sikap menerima hidup dengan senang hati dan tidak mudah mengeluh. Hal ini
juga tampak pada lansia dalam penelitian ini yang seluruhnya memiliki Suku Bangsa Jawa. Lansia pada umumnya lebih dapat menerima dan mempunyai
kepasrahan diri pada hidupnya terlebih menyangkut apa yang terjadi dalam kehidupannya termasuk memiliki kesadaran suatu hari akan kehilangan
pasangan hidup. Berdasarkan analisa uji t didapatkan t = 2,069, p = 0,042 p 0,05
maka menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan dalam melakukan penyesuaian diri subjek pria dan wanita. Perbedaan penyesuaian diri pada
lansia dapat didasari oleh adanya perbedaan masalah yang dihadapi antara lansia pria dan lansia wanita Hurlock 1999: 425. Wanita mengalami masalah
karena kesepian dan berkurangnya pendapatan sedangkan pria karena kesepian dan tidak siap hidup sendiri serta mengatur hidupnya sendiri.
Penelitian ini menunjukkan hasil penyesuaian diri pria lebih tinggi dibanding wanita, yang ditunjukkan dari mean empirik pria lebih tinggi