Nilai Ekonomi Rusa Rusa Timor .1 Taksonomi dan Morfologi

9 Aktivitas istirahat dilakukan pada pagi dan sore hari setelah aktivitas makan. Aktivitas lain terdiri dari aktivitas berjalan, memelihara diri, merawat anak, bercumbu, bertarung, berlari dan lainnya. Rusa dapat hidup selama 15 – 20 tahun di alam maupun di penangkaran, dengan rata-rata 17,5 tahun. Usia dewasa kelamin rata-rata 21 bulan, walaupun juga ditemukan rusa dewasa kelamin pada usia lebih kurang 15 bulan. Umumnya rusa mengalami dewasa kelamin pada usia 15 – 18 bulan. Menurut Semiadi 2006 dewasa kelamin dipengaruhi oleh berat badan dan ketersediaan pakan. Kelahiran pada rusa tropis terjadi sepanjang tahun. Sody 1940 menyatakan bahwa musim kelahiran pada rusa timor umumnya terjadi pada bulan April–Juni, sedangkan di Jawa pada bulan September, Flores pada bulan Maret serta Sulawesi pada Januari dan Agustus. Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan dalam setiap kelahiran adalah satu. Rata-rata masa menyusui adalah 8 bulan atau 251 hari, rata- rata masa menyapih adalah 7 bulan atau 228 hari, walaupun demikian untuk wilayah timur Indonesia, masa sapih pada rusa timor adalah 4 – 7 bulan Garsetiasih dan Takandjandji 2006, Reyes 2002. Untuk di penangkaran di Indonesia, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa umur pubertas rusa timor adalah 8–8,1 bulan, siklus berahi 20 hari, lama berahi 2 hari, lama bunting 8,3 bulan, dan jumlah anak pada setiap kelahiran pada umumnya 1 ekor. Umur perkawinan pertama pada jantan adalah 11 – 12,67 bulan, dan 10 – 15,25 bulan pada betina. Namun demikian rusa timor sudah mampu kawin pertama kali umur 7 bulan. Umur kebuntingan pertama adalah 11 – 17 bulan, dan lama kebuntingan adalah 8,3 – 8,5 bulan. Umur melahirkan pertama adalah 20 – 25 bulan, dan interval kelahiran pertama dan kedua adalah 13,25 - 13,75 bulan. Persentase kelahiran di Indonesia berkisar antara 45 – 75 Semiadi 2006, Garsetiasih dan Takandjandji 2006, Takandjandji et al. 1998.

2.1.4 Nilai Ekonomi Rusa

Sebagai satwa herbivora, rusa memiliki nilai ekonomi tinggi karena dapat menghasilkan daging, ranggah, velvet, kulit, bahkan satwa hidup, sehingga sangat potensial dikembangkan di penangkaran. Di dunia, seperti Kanada, wapiti Cervus canadensis jantan dijual senilai CDN135.000. Velvet rusa juga memiliki nilai 10 ekonomi tinggi, dan Republik Korea merupakan pasar utama penjualan velvet rusa secara internasional. Sedangkan New Zealand merupakan negara modern pertama penghasil velvet di dunia. Di Kanada, pada tahun 1997, pemanenan ranggah wapiti mencapai 50 ton dengan nilai total mencapai CDN7,13 juta. Pada pasar lokal seperti di Vancouver, harga velvet tertinggi mencapai CDN260kg, dan terendah senilai CDN45kg. Sementara di Malaysia velvet dijual dengan harga RM 3.000kg Chardonnet et al. 2002, Semiadi 2002 Daging merupakan produk yang paling populer dari satwaliar di seluruh dunia dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Harga jual karkas rusa fallow Dama dama di Amerika Serikat pada tahun 1997 adalah US4,5pound. Di Canada, harga jual daging untuk venison antara C3,1 – C3,6pound. Sedangkan di Australia harga jual karkas rusa fallow mencapai A2,24kg, untuk daging rusa merah A2,56kg, dan rusa jawa A2,12kg. Untuk Selandia baru, harga jual karkas rusa merah mencapai antara NZ3,32 hingga NZ5,20kg karkas Semiadi 2002. Salah satu alasan pemilihan daging rusa, adalah karena rusa mampu mengkonversi 30 kilogram bahan kering menjadi 3 kilogram daging, sehingga rusa lebih efisien dibandingkan sapi dan domba. Daging rusa memiliki rasa yang khas dan rendah kalori, sehingga digunakan sebagai venison. Di Malaysia, harga daging rusa mencapai RM 30 perkilogram lebih tinggi dibandingkan daging sapi yang hanya RM 10 perkilogram Drajat 2002, Semiadi 2002. Untuk Indonesia harga daging rusa bervariasi pada kisaran Rp. 250.000,- perkilogram. Untuk ranggah, hasil penelitian Garsetiasih 2000 menunjukkan bahwa harga tanduk rusa tua dalam bentuk hiasan di beberapa tempat di Bogor memiliki harga Rp. 250.000,- sampai Rp. 750.000,-. Sedangkan untuk satwa hidup memiliki nilai jual bervariasi mulai dari Rp. 3.500.000,- sampai Rp. 15.000.000,-

2.2 Sistem Penangkaran Rusa