12 tergolong dalam satu spesies atau kelompok lain yang dapat melangsungkan
interaksi genetik dengan jenis yang bersangkutan dan pada suatu waktu tertentu menghuni suatu wilayah atau tata ruang tertentu.
Krebs 1978 menyatakan unsur utama dari populasi adalah individu organisme yang memiliki potensi untuk berkembang-biak. Populasi tersebut dapat
dibagi ke dalam sejumlah deme atau populasi lokal yang merupakan kelompok organisme yang mampu berkembang-biak, yang merupakan unit kolektif terkecil
dari sebuah populasi tumbuhan atau satwa. Pengertian yang hampir sama dikemukakan oleh Tarumingkeng 1992 yang menyatakan bahwa deme adalah
populasi setempat yang merupakan sekelompok individu dimana setiap pasangan jantan dan betina dalam kelompok itu memiliki peluang yang sama untuk kawin
memiliki satu gene pool. Populasi memiliki beragam karakteristik kelompok, yang secara pengukuran
statistik tidak dapat diterapkan secara individual. Karakteristik dasar dari populasi adalah ukuran atau kepadatannya densitas. Densitas atau disebut juga kepadatan
populasi adalah besaran populasi dalam suatu unit ruang yang umumnya dinyatakan sebagai jumlah individu dalam satu unit luas atau volume. Ukuran
populasi atau kepadatan ini dipengaruhi oleh empat parameter populasi yang dikenal sebagai parameter populasi primer, yaitu natalitas, mortalitas, imigrasi,
dan emigrasi. Selain itu, terdapat parameter populasi sekunder yang terdiri dari distribusi umur, komposisi genetik, dan pola sebaran ruang Krebs 1978, Alikodra
2002.
2.3.2 Natalitas
Suatu populasi dapat meningkat disebabkan oleh natalitas. Natalitas, yang dapat juga disebut sebagai potensi perkembangbiakan, adalah jumlah individu
baru yang lahir dalam suatu populasi. Natalitas dapat dinyatakan dalam produksi individu baru dalam suatu populasi, laju kelahiran per satuan waktu atau laju
kelahiran per satuan waktu per individu. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa laju natalitas adalah jumlah organisme yang lahir per induk per satuan waktu. Odum
1971, Krebs 1978.
13 Angka kelahiran terdiri dari angka kelahiran kasar, yaitu angka
perbandingan antara jumlah individu yang dilahirkan dengan seluruh anggota populasi dalam suatu periode waktu; dan angka kelahiran spesifik, yaitu angka
perbandingan antara jumlah individu yang dilahirkan pada kelas umur tertentu dengan jumlah induk yang melahirkan yang termasuk ke dalam klas umur tertentu
selama periode waktu. Natalitas atau angka kelahiran tersebut ditentukan oleh faktor-faktor: 1 perbandingan komposisi kelamin dan kebiasaan kawin, 2 umur
tertua dimana individu masih mampu untuk berkembangbiak maximum breeding age
, 3 umur termuda dimana individu mulai mampu untuk berkembangbiak minimum breeding age, 4 jumlah anak yang dapat diturunkan oleh setiap
individu betina dalam setiap kelahiran fecundity, 5 jumlah melahirkan anak per tahun fertility, dan 6 kepadatan populasi Alikodra 2002.
2.3.3 Mortalitas
Kepadatan populasi dapat berkurang oleh faktor mortalitas. Mortalitas merupakan jumlah individu yang mati dalam suatu populasi. Mortalitas terdiri
dari angka kematian kasar, yaitu perbandingan antara jumlah kematian dari semua sebab dengan total populasi selama satu periode waktu; dan angka kematian
spesifik, yaitu perbandingan antara jumlah individu yang mati dari kelas umur tertentu dengan jumlah individu yang termasuk dalam kelas umur tertentu selama
satu periode waktu. Faktor-faktor yang menyebabkan kematian adalah; 1 kematian oleh keadaan alam, seperti bencana alam, penyakit, pemangsaan,
kebakaran dan kelaparan, 2 kematian oleh kecelakaan, seperti tenggelam, tertimbun tanah longsor, tertimpa batu dan kecelakaan yang menyebabkan
terjadinya infeksi sehingga mengalami kematian, 3 kematian oleh adanya pertarungan dengan jenis yang sama untuk mendapatkan ruang, makanan dan air
serta untuk menguasai kawasan, dan 4 kematian yang disebabkan oleh aktifitas manusia, seperti perusakan habitat, perburuan, pencemaran dan kecelakaan
lalulintas Alikodra 2002.
14
2.3.4 Model Pertumbuhan Populasi