2 Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah catatan berisi hal-hal yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi. Berfungsi untuk memperkuat data yang diperoleh
selama pembelajaran Arikunto 2008:78. Catatan lapangan digunakan peneliti untuk mencatat hal-hal yang tidak terekam dalam lembar pengamatanobservasi.
3 Dokumentasi
Dokumen adalah dokumen yang disusun, direkam dan dikumpulkan untuk keperluan pengujian suatu peristiwa secara akunting, Moleong, 2012:216. Untuk
memberikan gambaran secara kongret suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumen berupa foto.
3.6. TEKNIK ANALISIS DATA
3.6.1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitiaan ini akan dianalisis dengan Pendekatan Acuan Patokan PAP. PAP berarti membandingkan skor-skor hasil tes siswa
dengan kriteria atau patokan yang secara mutlak telah ditetapkan guru. Penilaian yang digunakan menggunakan skala 100. Skala 100 mengartikan skor proporsi
penguasaan siswa pada suatu tes dengan rentang angka 0-100 persen . Berikut ini langkah-langkah analisis tersebut Poerwanti 2008:6-14-6-16:
1 Menentukan Skor Berdasar Proporsi
Skor = x 100 rumus bila menggunakan skala-100 Keterangan :
B = Banyaknya butir yang dijawab benar dalam bentuk pilihan ganda atau jumlah skor jawaban benar pada tiap butir item soal pada tes bentuk
penguraian. S = Skor teoritis
2 Menentukan Batas Minimum Nilai Ketuntasan
Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakkan
dalam pembelajaran Poerwanti, 2008: 6.16. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta tes dapat menggunakan pedoman yang ada. Hasil
perhitungan dibandingkan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai
berikut.
Tabel 3.1 Kualifikasi Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa
Kriteria Ketuntasan Minimal Kualifikasi
65 Tuntas 65
Tidak Tuntas
65 = KKM mata pelajaran IPA hasil dari KKG SD N Karanganyar 02
Prosentase ketuntasan keberhasilan belajar dapat dicari dengan rumus: P =
x 100
Apabila tingkat ketuntasan dapat mencapai minimal 75, maka ketuntasan belajar klasikal dikatakan berhasil.
Penyajian data disajikan dengan membuat distribusi frekuensi. Adapun langkah- langkahnya sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi nilai tertinggi dan terendah.
b. Menentukan rentangan nilai yaitu mengurangkan nilai paling rendah dari nilai
paling tinggi, c.
Menentukan banyaknya kelas. d.
Membuat distribusi frekuensi dengan lebar kelas dan banyaknya kelas interval.
e. Memasukkan setiap nilai kedalam kelas interval.
Arikunto, 2009: 294-295 Adapun untuk menentukan kriteria ketuntasan hasil belajar adalah
sebagai berikut : Nilai maksimun adalah 100 dan nilai minimumnya adalah 65. Predikat nilai yang
digunakan yaitu sangat baik, baik, cukup dan kurang. R = nilai tertinggi – nilai terendah
= 100 – 0 = 100
K = 4 karena menggunakan 4 kriteria i =
i = = 10
Tabel 3.2 Kriteria ketuntasan hasil belajar
Rentang Nilai Kualifikasi
≥ 95 - 100 -
≥ 85 – 95 Tuntas
≥ 75 – 85 Tuntas
≥ 65 – 75 Tuntas
65 Tidak Tuntas
3.6.2. Data Kualitatif