Metode Perhitungan Beban Emisi Sektor Transportasi Penelitian Terdahulu

Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm 2.6.3. Interpolasi spasial Intrapolasi bilinier digunakan pada langkah adveksi untuk mengetahui nilai konsentrasi polutan pada titik asal jalur transport yang seringkali titik-titik asal tersebut tidak tepat berada pada titik perpotongan grid gambar 5 dan 6. Gambar 7. Intrapolasi dalam prosedur Euler-Lagrange. Misalkan untuk sel diantara 4 titik grid seperti di atas maka konsentrasi pada titik x,y dapat diinterpolasi menggunakan: h y j h x i y x − = − = α α ; 2.24a j i x j i x j x C C C , , 1 , 1 α α − + = − 2.24b 1 , 1 , 1 1 , 1 − − − − − + = j i x j i x j x C C C α α 2.24c 1 , , , 1 − − + = j x y j x y y x C C C α α 2.24d Algoritmanya secara bergantian menggunakan dua langkah tersebut di atas untuk mendapatkan konsentrasi pada titik grid tertentu pada saat tertentu.

2.7. Metode Perhitungan Beban Emisi Sektor Transportasi

Untuk menghitung total emission load dari sumber kendaraan bermotor, maka data-data yang dipergunakan adalah : traffic volume vehiclehour, faktor Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm emisi gkmvehicle, dan panjang jalan km. Sehingga total emisi dari kendaraan bermotor dapat dihitung menggunakan rumus : 6 , 10 − Σ = x xL xT f E i i i veh veh 2.25 E veh : Emission Load tonyear i : Kind of motor vehicle f veh : Emission factor gkmveh T i : Traffic volume vehicleyear L i : Panjang jalan km Sumber : Esrom Hamonangan dkk, 2003 “ Retrival of Emission Load from Measured NOx Concentrations in Jakarta City”, Clean Air and Environmental Quality Journal-Australia. Beban Emisi dihitung dari volume kendaraan berdasarkan komposisi kendaraan yang melewati suatu ruas jalan dikali dengan Faktor Emisi dikali Panjang Jalan pengamatan. Adapun data input yang berkaitan antara lain: 2.7.1. Volume kendaraan 2.7.2. Komposisi kendaraan 2.7.2.1. Bajaj 2.7.2.2. Mobil Penumpang Pribadi Passanger Car-Private 2.7.2.3. Taksi 2.7.2.4. Mikrobus 2.7.2.5. Bus 2.7.2.6. Truk Ukuran Kecil 2.7.2.7. Truk Ukuran Besar 2 gardan 2.7.2.8. Truk Ukuran Besar 3 gardan 2.7.2.9. Sepeda Motor 2.7.3. Faktor Emisi Tabel 4. Faktor Emisi Jenis Kendaraan Faktor Emisi grkmkendaraan Passenger carsedan 0.3 taxi 0.3 vankijang 2.24 mikrobus 1.06 Field Code Changed Formatted: Norwegian Bokmål Formatted: Bullets and Numbering Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm bus 3.09 truk kecil 2.04 truk gardan ganda 3.09 truk gardan tiga 4.2 sepeda motor 0.09 Sumber : Nomura Research Institute 1997.

2.8. Penelitian Terdahulu

2.8.1. Penelitian Yang Dilakukan Penelitian di bidang pencemaran udara dengan menerapkan beda hingga finite-difference dari salah satu metode numerik, telah dilakukan oleh berbagai pihak. Pada umumnya hasil akhir yang akan mereka capai adalah didapatnya suatu pola, sehingga dari pola tersebut akan didapatkan suatu prediksi tentang penyebaran dan konsentrasi polutan pada lokasi tertentu. Beberapa penelitian yang telah dilakukan antara lain : a. Alexander Paul, Jurusan Geofisika dan Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, penelitannya mengembangkan Metode Beda Hingga Arah Hulu untuk Simulasi Numerik Penyebaran Gas CO dari daerah Industri Bandung Selatan. Kesimpulan dari penelitiannya adalah model numerik telah dapat mensimulasikan proses penyebaran gas CO di atmosfer dan perbandingan simulasi numerik dan data sampling menghasilkan kesalahan terbesarmaksimal 7,25 ppm 83,5 , dan kesalahan terkecilnyaminimum adalah 0,68 ppm -8,3 , sedangkan kesalahan rata-ratanya 45,14 . b. Lowry, Guang Li, Departement of Civil and Environmental Engineering, Michigan State University East Lansing, Michigan, USA, mereka mengembangkan solusi finite analitik FA untuk persamaan difusi- adveksi PDA untuk menyelesaikan persamaan transport kondisi tunak Formatted: Bullets and Numbering Formatted: Bullets and Numbering Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm steady-state yang didominasi faktor adveksi. Metoda FA memecahkan PDA secara analitik dalam elemen-elemen yang terlokalisir dimana tiap elemen terhubung dalam suatu kondisi batas lokal. Aproksimasi beda hingga dari suku dispersi dipakai untuk menyederhanakan kempleksitas dari solusi, dengan mengimplementasikan skema perunutan partikel untuk memperhitungkan variasi kecepatan dalam tiap elemen dan menggunakan interpolasi Hermite untuk memperkirakan kondisi batas lokal. Hasil menunjukkan bahwa metoda FA yang baru mengindikasikan dispersi numerik yang kecil tanpa perhitungan yang komplek pada setiap kondisi aliran yang diuji-cobakan. c. Team Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan Universitas Indonesia, StudiKajian Tentang Perbaikan Kualitas Udara ditinjau dari Perbaikan Emisi Kendaraan Bermotor, tujuan dari penelitian mereka adalah untuk mengetahui tingkat penurunan emisi dari kendaraan bermotor pada masa yang akan datang dengan diberlakukannya Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup No. 1412003 tentang Standar Emisi Kendaraan. Penelitian dilakukan di Jakarta selama 2 bulan pada tahun 2004 dengan metode inventarisasi beban emisi pada tahun referensi x. Adapun hasilnya adalah dengan penerapan standard EURO II yang tercantum di dalam Kepmen 141MENLH2003 dalam jangka panjang akan menurunkan emisi kendaraan bermotor cukup signifikan 10 tahun setelah penerapan EURO II , salah satunya penurunan CO sekitar 54,4 . 2.8.2. Perbedaan dari penelitian sebelumnya Pada penelitian ini penulis mencoba menerapkan model penyebaran polutan dengan metode beda-hingga finite-difference untuk diuji cobakan pada lokasi dan obyek penelitian yang berbeda dengan membandingkan salah satu hasil penelitian sebelumnya dalam hal tingkat keakurasian antara hasil simulasi dengan data sampling. Setelah mendapatkan tingkat keakurasian yang baik kemudian dicoba untuk memprediksi konsentrasi CO Formatted: English U.S. Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm pada tahun 2010, 2015 dan 2020 yang akan diterima penduduk melalui penyebarannya.

III. METODE PENELITIAN