Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm
Gambar 8. Kerangka Konseptual Penelitian dari apa yang dihasilkan dari penyebaran polutan berdasarkan kontur
konsentrasi tersebut, tahap selanjutnya adalah merumuskan suatu sistem peringatan dini.
3.2. Tata Laksana
Dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam 3 tiga tahap utama, yaitu tahap pengumpulan data, tahap kedua penentuan jenis data yang akan digunakan,
dan selanjutnya tahap pengolahan data. 3.2.1.
Pengumpulan Data Dalam melakukan pengumpulan data, yang didasarkan pada hasil
studi pustaka dan identifikasi masalah, maka dilakukan 2 dua tahap kegiatan, yaitu penentuan jenis dan sumber data, serta teknik pengambilan
data. 3.2.1.1.
Jenis dan Sumber Data
Field Code Changed
Formatted: English U.S. Formatted: Bullets and Numbering
Formatted: Bullets and Numbering
Formatted: Bullets and Numbering
Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm
Berdasarkan jenisnya data dan informasi yang diperlukan dalam membuat thesis ini, maka jenis dan sumber data
dikelompokkan kedalam data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pakar maupun
observasi langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data yang didapat dari studi literatur, buku referensi, jurnal,
laporan penelitian, serta sumber lain yang dianggap akurat. 3.2.1.2.
Teknik Pengambilan Data Data dan informasi dalam penelitian ini, dilakukan
dengan 2 dua cara, yaitu metode akuisisi yang dilakukan dengan wawancara, diskusi masalah, dan deskripsi masalah tentang
pencemaran dan cara penanggulangannya, Wawancara ini dilakukan di Kementrian Lingkungan Hidup, Badan
Penanggulangan Lingkungan Hidup DKI Jakarta selain itu metode lain yang digunakan adalah melalui buku-buku referensi dan
sumber-sumber terpercaya lainnya. 3.2.2. Data
Yang Digunakan
Data yang digunakan menggunakan sebagian data sekunder hasil studi penyebaran polutan dari kendaraan bermotor di wilayah DKI Jakarta
pada 5 lima ruas jalan yang dilaksanakan oleh 3 tiga lembaga yaitu Pusarpedal, BPLHD dan Japan International Cooperation JICA yang
bekerjasama dalam proyek DEMS-Project pada tahun 2002-2006. Pengambilan sampel data yang terdiri dari jumlah dan komposisi jenis
kendaraan yang melewati ruas jalan dilakukan oleh Pusarpedal. Data tersebut akan diolah untuk mendapatkan beban emisi CO awal sebagai
bahan input ke model. Sedangkan data laporan harian kualitas udara di stasiun pemantau yang berisi data meteorologi kecepatan dan arah angin
serta data kualitas udara diambil dari BPLHD DKI Jakarta yang akan digunakan sebagai data input dan validasi model.
Daerah pemilihan sampel dipilih di daerah Jalan Fatmawati Jakarta Selatan dengan alasan Jalan Fatmawati Jakarta Selatan mempunyai
Formatted: Bullets and Numbering
Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm
kelengkapan data karena sudah 2 dua kali dilakukan pengukuran baik terhadap data meteorologi maupun data kualitas udara. Pengukuran pertama
yang dilakukan oleh BPLHD DKI Jakarta yaitu tanggal 10-17 April 2005 dan kedua tanggal 22-29 September 2005.
Data yang digunakan untuk melakukan simulasi akan diambil dari ruas jalan yang mewakili hari kerja dan hari libur dengan variasi simulasi
per jam. Simulasi untuk jalan Fatmawati diambil dari data tanggal 10 dan 11 April 2005 pada 3 tiga klasifikasi waktu terjadinya peningkatan volume
kendaraan yaitu pukul : 07.00-09.00, 12.00-15.00 dan 16.00-19.00 WIB berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BPLHD. Seluruh data berkaitan
yang dibutuhkan oleh model dapat dilihat pada struktur model yang disajikan pada gambar 9.
Gambar 9. Struktur Model adaptasi dari Park, J.Y and Noland, R.B and Polak, J.W. 2002
3.2.3. Pengolahan Data
Langkah awal dari proses pembuatan model adalah menentukan data yang diperlukan yaitu data sumber polutan CO dan data meteorologi berupa
arah dan kecepatan angin. Data-data tesebut sebelumnya diperoleh melalui pengolahan data. Sumber polutan CO adalah diperoleh dari data sekunder
hasil pengukuran Pusarpedal DKI Jakarta terhadap jumlah dan komposisi
Formatted: Swedish Sweden Formatted: Bullets and Numbering
Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm
kendaraan yang melintas di jalan Fatmawati Jakarta, dan menghitungnya menggunakan model emisi polutan dimana jumlah dan komposisi kendaraan
dikali dengan faktor emisi masing-masing kelas kendaraan dikali dengan panjang jalan per grid dibagi per ruang grid. Arah angin perlu dikonversi
terlebih dahulu karena dari data sekunder yang ada bahwa arah angin dibaca dari mana datang angin sedangkan kebutuhan model adalah kemana arah
angin akan pergi. Kecepatan angin dari data sekunder dapat langsung digunakan untuk kebutuhan model. Selain itu kita perlu menyiapkan data
sekunder berupa data kualitas udara CO untuk kebutuhan verifikasi dan validasi apabila model sudah dijalankan yaitu data pengukuran di satu titik
koordinat bagian dari seluruh daerah pengamatan yang sudah dilakukan oleh BPLHD DKI Jakarta.
3.3. Pembuatan Program Adveksi-difusi