Pembuatan Program Adveksi-difusi METODE PENELITIAN

Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm kendaraan yang melintas di jalan Fatmawati Jakarta, dan menghitungnya menggunakan model emisi polutan dimana jumlah dan komposisi kendaraan dikali dengan faktor emisi masing-masing kelas kendaraan dikali dengan panjang jalan per grid dibagi per ruang grid. Arah angin perlu dikonversi terlebih dahulu karena dari data sekunder yang ada bahwa arah angin dibaca dari mana datang angin sedangkan kebutuhan model adalah kemana arah angin akan pergi. Kecepatan angin dari data sekunder dapat langsung digunakan untuk kebutuhan model. Selain itu kita perlu menyiapkan data sekunder berupa data kualitas udara CO untuk kebutuhan verifikasi dan validasi apabila model sudah dijalankan yaitu data pengukuran di satu titik koordinat bagian dari seluruh daerah pengamatan yang sudah dilakukan oleh BPLHD DKI Jakarta.

3.3. Pembuatan Program Adveksi-difusi

Pembuatan program komputer adveksi-difusi dilakukan bersamaan dengan pengumpulan dan pengolahan data. Program komputer dibuat dengan menggunakan Matlab 7.0. R 14 dengan luasan daerah pengamatan 6400 m 2 terdiri dari 80 X 80 grid dengan lebar per grid adalah 10 meteran. Program ini yang akan digunakan untuk mensimulasikan penyebaran polutan di udara yaitu saat adveksi menggunakan metode Lagrange dan pada saat difusinya menggunakan metode Euler. Setelah program jadi, apabila akan menjalankannya tinggal memasukan data berupa data sumber polutan CO dari kendaraan yang dikonfigurasikan pada file pengolah angka, data arah dan kecepatan angin serta koefisien difusi. 3.3.1. Verifikasi Hasil perhitungan konsentrasi CO oleh program komputer kemudian diverifikasi dengan data lapangandata ambien CO hasil pantauan BPLHD DKI Jakarta pada satu koordinat titik yang letaknya di depan UGD Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan. Program komputer dan verifikasi dijalankan berulang-ulang dengan memperbaiki program itu sendiri dengan Formatted: Swedish Sweden Formatted: Swedish Sweden Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm mengubah harga variabel masukan koefisien difusi hingga diperoleh hasil perhitungan yang paling mendekati data lapangandata ambien gas CO. 3.3.2. Kontur Konsentrasi Hasil perhitungan konsentrasi CO oleh program komputer yang sudah mendekati keadaan sebenarnya selanjutnya diolah lebih lanjut dalam bentuk suatu gambar kontur isokonsentrasi untuk dapat mengetahui penyebaran dan konsentrasi polutan CO terutama yang sudah menggangu pada kualitas udara. khusus untuk kasus-kasus tertentu kontur isokonsentrasinya ditampilkan untuk dapat dianalisa lebih lanjut. 3.3.3. Analisa Setelah hasil-hasil yang diharapkan diperoleh kemudian dilakukan analisa yang meliputi : a. analisa verifikasi dengan data lapangan b. analisa kontur isokonsentrasi c. rekomendasi d. prediksi tahun mendatang tentang penyebaran CO 3.3.4. Percobaan Simulasi komputer dilakukan di Laboratorium Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan dalam waktu 2,5 dua setengah tahun mulai bulan Juli 2005 sampai bulan Desember 2007. 3.3.5. Asumsi Model adveksi-difusi dua-dimensi horisontal ini dibuat dengan menggunakan Matlab 7.0. Pembuatan model dilakukan dengan menggunakan beberapa asumsi penyederhanaan program, yaitu : a. Arah dan kecepatan angin serta stabilitas udara adalah konstan terhadap ruang dan waktu selama simulasi. b. Sumber polutan adalah kontinyu, tidak berubah terhadap waktu, dan hanya berasal dari kendaraan bermotor. Formatted: Bullets and Numbering Formatted: Bullets and Numbering Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm c. Sumber polutan diluar daerah simulasi dianggap nol syarat batas Dirichlet. d. Gas CO bercampur sempurna pada lapisan permukaan yang diasumsikan sama dengan lapisan batas permukaan 100 meter. e. Selama simulasi gas CO tidak mengalami reaksi kimia, sehingga dianggap inert. f. Faktor-faktor fisik seperti gesekan dasar dan gesekan permukaan, pengaruh bangunan kekasaran permukaan, dan turbulensi lokal tidak diperhitungkan atau topografi daerah dianggap datar. Program komputer dijalankan untuk menghitung harga konsentrasi gas karbon monoksida di semua titik grid. Masukan program adalah data sekunder, yaitu data meteorologi dan data emisi karbon monoksida. Selain itu diperlukan juga nilai awal atau keadaan awal konsentrasi karbon monoksida pada awal perhitungan konsentrasi, dan kondisi batas yang dipenuhi oleh program.

3.4. Nilai awal dan syarat batas