Jenis Tanah Sosial dan Ekonomi

C. Hidrogeologi

Hidrogeologi Kota Cilegon memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut : • Akuifer tidak produktif dengan penyebaran luas, alirannya melalui ruang antar butir. Pada akuifer ini tidak terdapat mata air. • Akuifer produktif dengan penyebaran luas, alirannya melalui ruang antar butir. Pada akuifer ini tidak terdapat mata air. • Akuifer produktif sedang dengan penyebaran luas, alirannya melalui ruang antar butir. Pada akuifer ini tidak terdapat mata air.

D. Kondisi Iklim

Kota Cilegon mempunyai panjang periode bulan basah 9 bulan yaitu mulai bulan Oktober sampai dengan bulan Mei tanpa bulan kering dengan kisaran curah hujan 145,4 mm – 326,2 mm. Besarnya curah hujan tahunan berkisar antara 1.374 – 5.716,5 mmtahun. Sementara kecepatan angin rata-rata bulanan berkisar 3,4 - 4,6 mdetik. Karakteristik tipe iklim Kota Cilegon adalah daerah basah.

E. Jenis Batuan

Jenis bantuan yang terdapat di Kota Cilegon terdiri dari batuan vulkanik dan aluvium. Jenis batuan tersebut mempunyai sebaran sebagai berikut: • Lava dan Breksi Gunung Gede tersebar di bagian utara. • Breksi dan tuva Gunung Gede tersebar di bagian wilayah tengah sampai barat. • Endapan Sungai berada diantara sebaran lavabreksi Gunung Gede dan Breksituva Gunung Gede. • Breksi dan tuva danau tersebar di bagian tengah, barat dan selatan. • Tuva dan breksi Gunung Tukang berada di bagian barat daya. • Tuva Gunung Danau berada di bagian timur.

F. Jenis Tanah

Keadaan tanah Kota Cilegon merupakan pelapukan batuan vulkanik Gunung Gede. Jenis tanah yang dijumpai berwarna coklat muda, coklat tua dengan tekstur halus- kasar, termasuk jenis tanah lempung, lempung pasiran dan pasir. Jenis tanah pasir atau yang bersifat pasiran meresapkan air cukup baik. Tanah alluvium dijumpai di wilayah utara Kota Cilegon dicirikan dengan warna abu-abu muda kecoklatan dan bersifat agak lepas, ukuran butir dari lempung hingga pasir, teksutr halus-kasar. Jenis-jenis tanah yang ditemui di Kota Cilegon adalah aluvial, latosol, regosol.

G. Sosial dan Ekonomi

Berdasarkan data kependudukan tahun 1995 – 1999, di ketahui rata-rata pertambahan penduduk Kota Cilegon sebesar 4,46 per tahun BAPPEDA Kota Cilegon, 1999 dalam Kurniasih, 2004. Pada tahun 2002 tercatat sekitar 301.425 jiwa mendiami Kota Cilegon BAPPEDA , 2003 dalam Kurniasih, 2004. Dari delapan kecamatan, Kecamatan Jombang merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi, sedangkan jumlah penduduk terendahterdapat di Kecamatan Grogol. Tabel 2. Data Kependudukan Kota Cilegon Tahun 2002 Jumlah Penduduk No Kecamatan Pria Wanita Jumlah Kepala Keluarga 1 Pulo Merak 20.665 18.586 39.251 8.381 2 Cilegon 15.887 15.493 31.380 6.294 3 Cibeber 15.900 15.786 31.686 7690 4 Ciwandan 18.337 17.293 35.830 7.243 5 Grogol 14.808 14.437 29.245 6.331 6 Purwakarta 17.435 16.434 33.869 6.820 7 Jombang 25.985 24.159 50.144 8.443 8 Citangkil 25.710 24.310 50.020 10.444 Jumlah 154.727 146.498 301.425 61.646 Mata pencaharian penduduk Kota Cilegon terdiri dari a petani, b nelayan, c pengusaha, d perajin, e buruh tani, industri, bangunan dan pertambangan, f pedagang, g perangkutan, h PNS, i ABRI, j pensiunan, serta k peternak. Dari sejumlah mata pencaharian tersebut industri mempunyai persentase tertinggi sebesar 30,64 , disusul kemudian oleh petani dan pedangan dengan persentase sebesar 30,41 dab 12,50 BAPPEDA Kota Cilegon, 1999 dalam Kurniasih, 2004. Pada tahun 2002, jumlah penduduk yang tidak memiliki ijazah dan atau hanya berpendidikan sampai tingkat SD sebesar 47,92 , sedangkan satu per tiga dari sisanya merupakan penduduk berpendidikan SMU ke atas. Jumlah tersebut terdiri dari : tamatan SMU 25,03 , tamatan D1 dan atau D2 sebesar 1 , tamatan D3 sebesar 1,77 dan tamatan D4, S1 dan atau S2 sebesar 3,33 BPS Kota Cilegon, 2003 dalam Kurniasih, 2004.

IV. METODE PENELITIAN