Pengertian Tanda-tanda terinfeksi HIV Penularan Infeksi HIV

b. Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki lain tapi sebagian besarnya berhubungan dengan perempuan. c. Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki maupun perempuan tanpa ada perbedaan kesenangan. d. Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki lain dikarenakan mereka tidak mempunyai akses untuk seks dengan perempuan, misalnya di penjara, ketentaraan, dan lain-lain Dermatoto, 2010.

4. HIVAIDS

4.1. Pengertian

Human Immunodeficiensy Vyrus HIV yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menyangkal infeksi. Sel darah putih tersebut termasuk limposit yang disebut T-Limposit atau sel T-4 atau disebut juga sel CD-4 Zein, 2006. Sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrom AIDS adalah sindrom kekebalan tubuh oleh infeksi HIV. Perjalanan penyakit ini lambat dan gelaja- gejala AIDS rata-rata baru timbul 10 tahun sesudah terjadinya infeksi, bahkan dapat lebih lama lagi. Virus masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah, semen dan secret vagina. Sebagian besar 75 penularan terjadi melalui hubungan seksual Noviana, 2013.

4.2. Tanda-tanda terinfeksi HIV

Menurut Noviana, 2013 gejala orang terinfeksi HIV menjadi AIDS bisa dilihat dari 2 gejala yaitu : Universitas Sumatera Utara Gejala mayor : a. Berat badan menurun lebih dari 10 dalam 1 bulan. b. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan. c. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan. d. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis. e. Demensia HIV ensefalopati. Gejala minor : a. Batuk menetap lebih dari 1 bulan. b. Dermatitis generalisata. c. Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang. d. Kandidias orofaringeal. e. Herper simpleks kronis progresif. f. Limfademopati generalisata. g. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita. h. Retinitis virus sitomegalo.

4.3. Penularan Infeksi HIV

Penularan HIV dapat terjadi melalui beberapa cara menurut Zein, 2006, yaitu : a. Seksual. Penularan melalui hubungan heteroseksual adalah yang paling dominan dari semua cara penularan. Penularan melalui hubungan seksual dapat terjadi selama senggama laki-laki dengan perempuan atau laki-laki dengan laki-laki. Senggama berarti kontak seksual dengan penetrasi vagina, anal anusdubur, oral mulut antara dua individu. Resiko tertinggi penetrasi vagina atau anal yang tak terlindungi dari individu yang terinfeksi HIV. Universitas Sumatera Utara Kontak seksual langsung mulut ke penis zakar atau mulut ke vagina, merupakan resiko rendah tertular HIV. Tingkatan resiko tergantung pada jumlah virus yang keluar dan masuk ke dalam tubuh seseorang melalui “pintu masuknya”, seperti adanya luka kecil pada alat kelamin, mulut, gusi, dan atau penyakit gigi dan mulut yang diderita. b. Melalui tranfusi darah atau produk darah yang sudah tercemar dengan virus HIV c. Melalui jarum suntuk atau alat kesehatan lain yang ditusukan atau tertusuk ke dalam tubuh yang terkontaminasi dengan virus HIV, seperti jarum tato atau pada pengguna narkoba suntik secara bergantian. Bisa juga terjadi ketika melakukan prosedur tindakan medik ataupun terjadi sebagai kecelakaan kerja petugas kesehatan. d. Melalui transplantasi organ pengidap HIV e. Penularan dari ibu ke anak. Resiko penularan tanpa intervensi pada umumnya diperkirakan antara 25-40. HIV tidak menular melalui kontak sosial seperti: 1 Bersentuhan dengan pengidap HIV 2 Berjabat tangan dengan ODHA 3 Berciuman, bersin dan batuk 4 Melalui makanan dan minuman 5 Gigitan nyamuk dan serangga lainnya 6 Berenang bersama ODHA di kolam renang Universitas Sumatera Utara

4.4. Cara hubungan seksual yang tidak aman