3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
3.1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu instrumen akan dijadikan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Untuk mengetahui validitas kuesioner pengetahuan dan sikap LSL dalam pencegahan penularan HIVAIDS, telah dilakukan uji oleh dosen
Fakultas Keperawatan yaitu Bapak Iwan Rusdi, S.Kp., M.N.S. serta Ibu Siti Zahara Nst, S.Kp., M.N.S.dan telah dinyatakan valid.
3.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan tetap bisa konsisten atau sama bila dilakukan dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama Budiman dan Riyanto, 2013. Uji reliabilitas telah dilakukan sebelum
pengumpulan data kepada responden dengan kriteria yang sama seperti responden sebenarnya. Pada uji reliabilitas ini peneliti menggunakan sebanyak 30 orang LSL
di Klinik Veteran, namun telah dipastikan 30 orang tesebut diluar jumlah sampel penelitian. Uji reliabilitas pada kuesioner ini diuji menggunakan komputerisasi
dengan formula Cronbach’s Alpha p 0,70. Hasil reliabilitas pada kuesioner pengetahuan didapat hasil 0,947 dan hasil untuk reliabilitas kuesioner sikap
didapat hasil 0,838
Universitas Sumatera Utara
3.3. Pengumpulan Data
Pada tahap awal peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara,
kemudian permohonan izin yang telah diperoleh dikirimkan ke tempat penelitian Klinik IMS dan VCT Veteran Medan. Setelah mendapatkan izin, peneliti datang
ke Klinik tersebut selama waktu penelitian sampai jumlah responden yang dibutuhkan terpenuhi untuk melakukan pengumpulan data penelitian. Setelah
calon responden selesai melakukan pemeriksaan atau konsultasi konseling dengan para petugas kesehatan, peneliti menemui calon responden dan
menjelaskan tentang tujuan, manfaat, dan proses pengisian kuesioner. Kemudian bagi calon responden yang bersedia diminta untuk menandatanangi surat
persetujuan. Selanjutnya responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti selama 10 menit dan diberikan kesempatan untuk bertanya
bila ada yang tidak mengerti. Namun pada beberapa LSL yang tidak kooperatif, peneliti bekerjasama dengan petugas kesehatan di klinik untuk menjelaskan
mengenai prosedur pengisian lembar kuesioner. Setelah semua responden mengisi kuesioner tersebut maka seluruh data dikumpulkan untuk dianalisa.
3.4. Analisa Data