Tingkatan Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif

6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengetahuan

Knowledge 1.1. Definisi Pengetahuan merupakan ”hasil tahu” dari manusia dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Ranah kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir, mencakup kemampuan intelektual yang paling sederhana yaitu mengingat, sampai dengan kemampuan untuk memecahkan suatu masalah problem solving. Pada ranah ini induvidu dituntut untuk menghubungkan dan menggabungkan gagasan. Semakin tinggi tahapan dari ranah kognitif ini menunjukan semakin sulitnya tingkat berfikir atau tuntutan seseorang. Penguasaan tingkatan ranah di bawahnya, merupakan prasyarat untuk menguasai tingkatan ranah di atasnya yang lebih tinggi Nurhidayah, 2010.

1.2. Tingkatan Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu : a. Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau Universitas Sumatera Utara rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. Contoh : dapat menyabutkan tanda- tanda kekurangan kalori dan protein pada anak balita. b. Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mengintegrasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan-makanan yang bergizi. c. Aplikasi aplication Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai apliksi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah problem solving cycle di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan. d. Analisis analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur Universitas Sumatera Utara organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokan dan sebagainya. e. Sintesis synthesis Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. f. Evaluasi evaluation Evalausi itu berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekuarangan gizi, dapat menanggapi terjadinya diare disuatu tempat, dapat menafisrkan sebab-sebab mengapa ibu-ibu tidak mau ikut KB dan sebagainya Notoatmodjo, 2012.

1.3. Cara Memperoleh Pengetahuan