Teori Discovery Learning Teori Pembelajaran

1. Research and information Collecting melakukan peelitian dan pengumpulan informasi Penelitian dan pengumpulan data meliputi: mengumpulkan sumber rujukan atau kajian pustaka, observasi atau pengamatan kelas, dan indentifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran serta merangkum permasalahan; 2. Planning melakukan perencanaan Melakukan perencanaan yang meliputi: identifikasi dan definisi keterampilan, penetapan tujuan, penentuan urutan, dan uji coba pada skala kecil; 3. Develop Preliminary Form of Product mengembangkan bentuk awal produk Mengembangkan jenis atau bentuk produk awal yang meliputi: penyiapan materi, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi; 4. Preliminary Field Testing melakukan uji lapangan awal uji coba tahap awal dilakukan pada 1—3 sekolah menggunakan 6—12 subjek ahli. Pengumpulan informasi atau data dengan menggunakan observasi, wawancara, kuesioner, dan dilanjutkan dengan analisis data; 5. Main Product Revision melalukan revisi produk utama Melakukan revisi terhadap produk utama berdasarkan masukan dan saran dari hasil uji coba lapangan awal; 6. Main Field Testing melakukan uji lapangan untuk produk utama Melakukan uji coba lapangan produk utama dilakukan pada 5—15 sekolah, dengan 30—300 subjek. Tes atau penilaian tentang prestasi pebelajar dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran; 7. Operational Product Revision melakukan revisi produk operasional Melakukan revisi terhadap produk operasional berdasarkan saran dan masukan dari hasil uji lapangan produk utama; 8. Operational Field Testing melakukan uji lapangan terhadap produk final Melakukan uji coba lapangan terhadap produk operasional dilakukan pada 10—30 sekolah yang melibatkan 40—200 subjek dan data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, kuesioner, dan analisis data; 9. Final Product Revision melakukan revisi produk final Revisi ini dilakukan berdasarkan hasil dari uji lapangan. Hasil uji yang diperoleh dapat dijadikan umpan balik untuk perbaikan dan penyempurnaan produk yang dikembangkan; 10. Dissemination And Implementation diseminasi dan implementasi Penyampaian hasil pengembangan proses, program, dan produk kepada para pengguna yang profesional melalui forum pertemuan atau menuliskan dalam jurnal atau dalam bentuk buku atau handbook. Sementara itu, produk dari penelitian yang telah dilakukan dapat didistribusikan melalui perpustakaan, dinas-dinas terkait ataupun melalui toko buku yang terpenting dalam mendistribusikan produk adalah produk harus dilakukan setelah melalui quality control.

2.2 Pusat Sumber Belajar

2.2.1 Definisi Pusat Sumber Belajar

Pusat sumber belajar dalam Pustekkom 2008 diartikan sebagai suatu unit dalam suatu lembaga khususnya sekolah universitas perusahaan yang berperan mendorong efektivitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui penyelenggaraan berbagai fungsi yang meliputi fungsi layanan seperti layanan media, pelatihan, konsultasi pembelajaran, dll, fungsi pengadaan pengembangan produksi media pembelajaran, fungsi penelitian, pengembangan, dan fungsi lain yang relevan untuk peningkatan efektivitas dan efesiensi pembelajaran Pustekkom, 2008. Merujuk pada Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional 2009:3, pusat sumber belajar didefinisikan sebagai sistem pengelolaan yang terorganisasi untuk menyusun, mengembangkan, dan menyediakan sumber belajar dalam mendukung proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media informasi dan komunikasi, wahana belajar, serta media unjuk kinerja. Berdasarkan uraian di atas, pusat sumber belajar sekolah dapat didefinisikan sebagai sebuah unit yang terorganisasi yang terdiri dari pimpinan, staf, dan peralatan untuk menyusun, mengembangkan, serta menyediakan sumber belajar yang berperan mendorong efektivitas serta optimalisasi proses pembelajaran dalam mendukung proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media informasi dan komunikasi, wahana