Teori Konstruktivisme Teori Belajar

dapat mengubah sudut pandang orang lain misalnya cara berpikir, sikap, perilaku, dan lain-lain. Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut dapat disimpulkan, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang dapat menimbulkan efek tertentu Effendy, 2006: 10. Teori ini sejalan dengan teori komunikasi Berlo 1960:30 yang berkaitan dengan pembelajaran yang mengembangkan wawasan proses pembelajaran pada kelas sebagai suatu komunikasi, guru merupakan pengirim pesan pembelajaran sender. Pada proses pengiriman tersebut dibutuhkan suatu bentuk berupa saluran potensi guru, media, indera penerima siswa, diteruskan dengan proses penerimaan pesan pembelajaran oleh siswa sebagai penerima pesan receiver. Nasution 2008, 194 menjelaskan bahwa dalam situasi belajar komunikasi diperlukan untuk 1 membangkitkan dan memelihara perhatian murid, 2 memberitahukan dan memperlihatkan hasil belajar yang diharapkan, 3 menyajikan stimulus untuk mempelajari suatu konsep, prinsip, dan masalah, 4 merangsang murid untuk mengingat kembali hal-hal yang bertalian dengan topik tertentu, 5 memberi bimbingan kepada murid dalam belajar, serta 6 menilai hasil belajar murid. Berdasarkan definisi di atas, komunikasi menjadi hal yang paling penting dalam pembelajaran. Dengan adanya komunikasi yang baik antara guru sebagai pengirim pesan dan siswa sebagai penerima pesan, pesan yang berupa pengetahuan dapat dipahami secara mendalam akan tercapai. John R Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan Edward M. B Daken dalam Mulyana 2007:67 mengemukakan tiga konseptualisasi komunikasi, yaitu 1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah Komunikasi searah adalah komunikasi yang pada prosesnya hanya melibatkan satu unsur komunikasi, yaitu komunikator itu sendiri. Dalam komunikasi satu arah itu tidak ada interaksi antara komunikator dengan komunikan sehingga tidak ada umpan balik atau feedback. 2. Komunikasi sebagai interaksi Komunikasi sebagai interaksi bisa disebut juga dengan komunikasi dua arah. Dalam komunikasi ini, komunikan dapat memberikan umpan balik atau feedback kepada komunikator sebagai tanda pesan tersebut sudah diterima. Komunikasi ini dirasa lebih efektif dibandingkan dengan komunikasi satu arah. 3. Komunikasi sebagai transaksi Ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain, terkadang tanpa disadari kita mengikutsertakan gerakan anggota tubuh untuk mengirimkan pesan nonverbal. Gerakan-gerakan tersebut bisa berupa isyarat tangan, ekspresi wajah, nada suara, dan sebagainya. Proses pengiriman pesan atau penyandian tersebut bersifat spontan dan simultan.