Teori Scaffolding Teori Pembelajaran

menuju perolehan informasi yang diberikan. Komponen dan teori discovery learning adalah struktur pengetahuan, rangkaian, dan pemecahan masalah Solomon, 2008: 49-50. Woolfolk 1997: 317 memaparkan bahwa pembelajaran melalui penemuan atau eksplorasi merupakan suatu model pengajaran yang menekankan pentingnya pemahaman tentang struktur materi ide kunci dari suatu ilmu yang dipelajari. Perlunya belajar aktif sebagai dasar dari pemahaman sebenarnya dan nilai dari berfikir secara induktif dalam belajar pembelajaran yang sebenarnya terjadi melalui penemuan pribadi. Menurut Bruner, belajar akan lebih bermakna bagi siswa jika mereka memusatkan perhatiannya untuk memahami struktur materi yang dipelajari. Untuk memperoleh struktur informasi, siswa harus aktif di mana mereka harus mengidentifikasi sendiri prinsip-prinsip kunci daripada hanya sekadar menerima penjelasan dari guru. Oleh karena itu, guru harus memunculkan masalah yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan penemuan. Dalam pembelajaran melalui penemuan, guru memberikan contoh dari siswa bekerja berdasarkan contoh tersebut sampai menemukan hubungan antarbagian dari suatu struktur materi. Aplikasi ide-ide Bruner dalam pembelajaran menurut Woolfolk 1997: 320 digambarkan sebagai berikut 1 memberikan contoh dan konsep mengajukan pertanyaan serta membiarkan siswa mencoba menemukan sendiri jawabannya; 2 mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif.

2.1.2.3 Model Pengembangan Pembelajaran

Model pengembangan merupakan proses desain konseptual dalam upaya peningkatan fungsi dari model yang telah ada sebelumnya, melalui penambahan komponen pembelajaran yang dianggap dapat meningkatkan kualitas pencapaian tujuan Sugiarta 2007: 11. Pengembangan model dapat diartikan sebagai upaya memperluas untuk membawa suatu keadaan atau situasi secara berjenjang kepada situasi yang lebih sempurna atau lebih lengkap. Pengembangan ini diarahkan pada suatu program yang telah atau sedang dilaksanakan menjadi pogram yang baik. Sejalan dengan pendapat Adimiharja dan Hikmat 2001 dalam Sugiarta 2007:24 mengemukakan bahwa pengembangan meliputi kegiatan mengaktifkan sumber, memperluas kesempatan, mengakui keberhasilan, dan mengintegrasi kemajuan. Pengembangan model baru disusun berdasarkan pengalaman pelaksanaan program yang baru dilaksanakan, kebutuhan individu atau kelompok, dan disesuaikan dengan perkembangan dan perubahan lingkungan belajar. Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli, salah satunya adalah rancangan pengembangan Borg and Gall. Borg and Gall mendefinisikan penelitian dan pengembangan sebagai suatu usaha untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam penelitian. Borg and Gall dalam model penelitian yang dikembangkan menetapkan sepuluh langkah prosedural dalam pengembangan Brog and Gall, 1983:772, langkah-langkah tersebut adalah 1. Research and information Collecting melakukan peelitian dan pengumpulan informasi Penelitian dan pengumpulan data meliputi: mengumpulkan sumber rujukan atau kajian pustaka, observasi atau pengamatan kelas, dan indentifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran serta merangkum permasalahan; 2. Planning melakukan perencanaan Melakukan perencanaan yang meliputi: identifikasi dan definisi keterampilan, penetapan tujuan, penentuan urutan, dan uji coba pada skala kecil; 3. Develop Preliminary Form of Product mengembangkan bentuk awal produk Mengembangkan jenis atau bentuk produk awal yang meliputi: penyiapan materi, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi; 4. Preliminary Field Testing melakukan uji lapangan awal uji coba tahap awal dilakukan pada 1—3 sekolah menggunakan 6—12 subjek ahli. Pengumpulan informasi atau data dengan menggunakan observasi, wawancara, kuesioner, dan dilanjutkan dengan analisis data; 5. Main Product Revision melalukan revisi produk utama Melakukan revisi terhadap produk utama berdasarkan masukan dan saran dari hasil uji coba lapangan awal;