Dalam penelitian ini tes yang akan digunakan yaitu tes obyektif dengan lima pilihan jawaban. Soal tes yang membuat
adalah guru pengampu mata pelajaran IPS kelas VII. Soal tes yang sudah dianalisis dan dinyatakan valid itulah yang diberikan sebagai
soal evaluasi atau sebagai tes formatif untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa.
2 Teknik Non Tes Pengumpulan informasi atau pengukuran dalam evaluasi
hasil belajar dapat juga dilakukan melalui observasi, wawancara atau angket. Tes hasil belajar adalah alat untuk mengukur
kemampuan berfikir. Sedangkan teknik non tes lebih banyak digunakan untuk mengungkap kemampuan psikomotor dan hasil
belajar afektif Arikunto, 2007:26-33. Teknik non tes dalam penelitian ini akan menggunakan lembar observasi yang akan
digunakan untuk mengukur aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran permainan Bingo siswa pada saat proses belajar
mengajar berlangsung.
F. PENELITIAN TERDAHULU
Adapun model Bingo terdahulu pernah diteliti oleh:
1. Diana Iriyanti 2011 dengan judul Peningkatan Kemampuan Berhitung
Melalui Media Permainan Bingo terhadap Mata Pelajaran Matematika Materi Pecahan Pada Siswa Kelas V di SDN Gumpang 01 Kartasura
diperoleh adanya peningkatan kemampuan berhitung siswa kelas V di SD N Gumpang 01 Kartasura sebelum tindakan hanya mencapai 40,90 18
siswa, pada tindakan I meningkat menjadi 79,54 35 siswa, dan pada tindakan II meningkat menjadi 100 sebanyak 44 siswa, kesimpulan
penelitian ini adalah bahwa penerapan media permainan BINGO dalam pembelajaran matematika pada materi pecahan dapat meningkatkan
kemampuan berhitung siswa kelas V di SD N Gumpang 01 Kartasura.
2. Efektifitas Permainan Belajar Bingo Dalam Meningkatkan Penguasaan
Kosa Kata Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Kenokorejo 03 Kecamatan Polokarto Tahun Ajaran 20092010 oleh Nurman Mirmanto
yang menerangkan bahwa pada awal mula sebelum menggunakan model Bingo peneliti memperoleh nilai siswa yang tuntas 37,5, pada sklus I
ketuntasan meningkat menjadi 50 dan 67 dan pada siklus II 62,5 serta pada siklus III meningkat menjadi 80.
3. Dalam Bourdeuo, LearningTheory and New Game for Action Learning
In Lectures oleh Coco Angela at all 2000 dari Departement Sosiology And Antropology And Archeology The Universitas Of Queesland
menyatakan bahwa 92 dari mahasiswa menilai permainan ini sangat memuaskan dan hanya 24,6 mahasisiswa yang mendapat nilai kriteria
dibawah luar biasa. Dengan teknik permainan Bingo memiliki potensi untuk merangsang belajar siswa.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan para peneliti pembelajaran Bingo terdahulu, peneliti mencoba meneliti model
pembelajaran Bingo lebih dalam dengan kriteria lain. Kriteria lain tersebut adalah jika peneliti pertama 1 meneliti memfokuskan pada penelitian
peningkatan kemampuan berhitung mata pelajaran Matematika SD dan peneliti ke-dua 2 memfokuskan Efektifitas Permainan Belajar Bingo
Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Siswa Sekolah Dasar , serta peneliti ke-tiga 3 memfokuskan penelitian pada peran permainan Bingo
dalam merangsang belajar mahasiswa Sosial Antropologi dan Arkeologi Universitas Queesland. Sedangkan pada penelitian ini peneliti hanya
memfokuskan penelitian pada pengaruh aktivitas dalam penerapan model Bingo terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS SMP Negeri 2
Tuntang Kabupaten Semarang.
G. KERANGKA BERFIKIR