Pendugaan Heritabilitas Karakter Kuantitatif yang Diamati

41 bentuk kelopak bunga disajikan pada Lampiran 8. Umumnya genotipe-genotipe yang diamati memiliki dua atau tiga kriteria bentuk kelopak bunga kecuali 97.167.01, 97.104-05 dan 97.174-01 yang hanya memiliki satu bentuk kelopak masing-masing dengan kriteria 5, 1 dan 1. Semua genotipe yang diuji memiliki dua atau tiga helai kelopak bunga yang bentuknya masuk ke dalam kriteria 1 kecuali genotipe 97.026-13 dan 97.170-01, kedua genotipe tersebut memiliki bentuk kelopak bunga yang bentuknya masuk ke dalam kriteria 5 untuk semua helai kelopak bunga. Sementara itu, genotipe-genotipe yang lain memiliki bentuk kelopak bunga dengan dua atau tiga kombinasi kriteria yang berbeda. Kewangian bunga dibagi dalam lima kategori yaitu tidak beraroma atau beraroma sangat lemah, aroma lemah, aroma sedang, aroma kuat dan aroma sangat kuat. Hasil pengamatan terhadap karakter kewangian disajikan pada Lampiran 9. Hasil pengamatan tersebut menunjukkan empat genotipe mempunyai karakter wangi kuat sampai sangat kuat, genotipe tersebut adalah 95.136-01, 97.028-15, 97.025-14 dan 97.008-03. Empat genotipe yang mem punyai karakter wangi lemah sampai sedang yaitu 95.031-04, 97.026-13, 97.104-03 dan 97.100- 61. Genotipe 95.062-03, 95.090-04, 97.032-09, 97.027-71, 97.167.1, 97.104-05, 97.106-42, 97.105-66, 97.100 -31 dan 97.102-46 mempunyai karakter tidak wangi atau sangat lemah sampai lemah, sedangkan genotipe yang lain mempunyai kewangian yang lemah. Karakter kewangian bunga merupakan salah satu karakter yang dikehendaki, sehingga genotipe-genotipe yang mempunyai kewangian sedang sampai sangat kuat lebih dikehendaki.

4.3. Pendugaan Heritabilitas Karakter Kuantitatif yang Diamati

Dalam rangka membentuk genotipe atau kultivar baru yang mempunyai sejumlah karakter unggul yang diinginkan, maka kemampuan suatu karakter diwariskan ke keturunannya harus dipertimbangkan, informasi tersebut dapat diduga melalui nilai duga heritabilitas Borojevic 1990. Nilai duga heritabilitas karakter-karakter yang diamati ditunjukkan pada Tabel 5. Nilai duga heritabilitas semua karakter yang diamati memperoleh kriteria tinggi menurut kriteria Mc Whirter 1979. Hasil tersebut memperkuat hasil 42 penelitian Darliah et al. 2001 kecuali pada karakter jumlah bunga per tanaman yang pada penelitian tersebut mempunyai heritabilitas sedang. Perbedaan tersebut disebabkan oleh penggunaan populasi yang berbeda. Populasi yang berbeda akan memiliki keragaman yang berbeda untuk setiap karakter yang diamati, baik untuk keragaman genetik, keragaman lingkungan maupun keragaman fenotipenya. Besar kecilnya nilai keragaman suatu karakter akan tergantung pada banyak sedikitnya perbedaan untuk karakter yang sama pada genotipe-genotipe yang diuji. Sementara itu, secara matematis nilai duga heritabilitas dalam arti luas merupakan perbandingan antara keragaman genetik dengan keragaman fenotipe, sehingga nilai duga heritabilitas akan berubah jika keragaman berubah. Tabel 5 Nilai Duga Heritabilitas Karakter Kuantitatif yang Diamati Karakter Nilai Duga Heritabilitas Kriteria Panjang Tangkai 80.98 Tinggi Diameter Tangkai 59.35 Tinggi Panjang Ruas 94.30 Tinggi Jumlah Buku 88.73 Tinggi Jumlah Daun 84.65 Tinggi Panjang Leher Bunga 96.90 Tinggi Jumlah Duri Besar 82.08 Tinggi Jumlah Duri Kecil 87.62 Tinggi Diameter Kuncup 92.74 Tinggi Diameter Bunga Mekar 91.11 Tinggi Jumlah Petal 97.22 Tinggi Lama Kesegaran Bunga 53.75 Tinggi Umur Panen 55.79 Tinggi Jumlah BungaTanaman 64.22 Tinggi Cara pendugaan yang berbeda merupakan sebab lain yang menimbulkan perbedaan nilai duga heritabilitas. Keragaman fenotipe merupakan penggabungan antara keragaman genetik dan keragaman lingkungan. Nilai keragaman lingkungan pada penelitian ini, menjadi lebih kecil karena dikurangi oleh keragaman anak contoh, sehingga nilai keragaman fenotipe juga menjadi lebih kecil. Oleh sebab itu perbandingan antara keragaman genetik dengan fenotipe menjadi lebih kecil, dengan demikian nilai duga heritabilitas akan menjadi tinggi. 43 Berdasarkan nilai duga heritabilitas yang tinggi, karakter-karakter yang diamati mempunyai kemampuan yang besar untuk diwariskan kepada keturunannya, sehingga peluang untuk memperoleh karakter tersebut cukup besar. Disamping itu seleksi akan lebih efektif untuk suatu karakter yang mempunyai nilai duga heritabilitas yang tinggi dan relatif tidak efektif pada karakter dengan heritabilitas yang rendah Fehr 1987. Hal tersebut disebabkan oleh besarnya pengaruh faktor genetik dan kecilnya peran faktor lingkungan dalam pemampilan suatu karakter, sehingga karakter -karakter tersebut akan mudah diwariskan pada keturunannya Mc Whirter 1979.

4.4. Korelasi Genetik Antar Karakter Kuantitatif yang Diamati