Sidik Lintas HASIL DAN PEMBAHASAN

46 banyaknya jumlah daun dan jumlah buku, tetapi hubungan kausal karakter lama kesegaran bunga dengan jumlah bunga per tanaman belum jelas. Berdasarkan informasi korelasi tersebut maka seleksi terhadap lama kesegaran bunga secara tidak langsung dapat menyeleksi karakter diameter tangkai, jumlah buku, jumlah daun dan jumlah bunga per tanaman. Jumlah bunga per tanaman berkorelasi positif dan nyata dengan diamater mekar r=0.387, panjang ruas r=0.609, lama kesegaran bunga r=0.435 dan panjang leher bunga r=0.487, sedangkan korelasi yang negatif diperoleh dengan karakter umur panen r=-0.606. Karakter panjang ruas, panjang leher bunga dan lama kesegaran bunga merupakan karakter yang diharapkan peningkatannya, karena dengan ruas dan leher bunga yang panjang diharapkan ukuran panjang tangkai akan bertambah. Dengan demikian seleksi terhadap jumlah bunga per tanaman secara tidak langsung akan dapat menyeleksi karakter panjang ruas dan lama kesegaran bunga. Disamping itu korelasi yang negatif pada umur panen juga merupakan hal yang dih arapkan karena seleksi terhadap jumlah bunga per tanaman secara tidak langsung akan dapat menyeleksi karakter umur panen yang lebih genjah.

4.5. Sidik Lintas

Berdasarkan nilai koefisien korelasi genetik pada Tabel 6, dapat ditentukan karakter-karakter yang dipilih sebagai peubah bebas berdasarkan signifikansi koefisien korelasi genetik. Peubah bebas tersebut digunakan untuk mengkaji pengaruhnya terhadap hasil melalui sidik lintas, sehingga dapat diketahui nilai pengaruh langsung dan tidak langsung Miftahorrachman et al. 2000. Pada tanaman mawar karakter hasil diantaranya meliputi karakter panjang tangkai, diameter kuncup, lama kesegaran bunga, diameter bunga mekar dan jumlah bunga per tanaman. Besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung beberapa karakter terhadap panjang tangkai ditunjukkan pada Tabel 7, sedangkan diagram lintasan yang terbentuk disajikan pada Gambar 4. Karakter panjang tangkai secara langsung dipengaruhi oleh karakter jumlah buku, jumlah daun, panjang leher bunga dan jumlah bunga per tanaman. Jumlah buku merupakan karakter yang memberi pengaruh langsung cukup besar 47 yaitu 4.937, sedangkan panjang leher bunga dan jumlah bunga per tanaman pengaruh langsungnya relatif kecil yaitu -0.019 dan 0.529. Tabel 7 Sidik Lintas Panjang Tangkai dengan Jumlah daun, Jumlah Buku, Panjang Leher Bunga dan Jumlah Bunga per Tanaman Pengaruh Tidak Langsung Z j Karakter Pengaruh Langsung C i Z 1 Z 2 Z 3 Z 4 Pengaruh Total r iy Jumlah Daun -4.239 - 4.937 0.0017 -0.026 0.674 Jumlah Buku 4.937 -4.267 - 0.0008 -0.032 0.722 Panjang Leher Bunga -0.019 0.365 -0.199 - 0.257 0.404 Jumlah BungaTan 0.529 0.208 -0.303 -0.009 - 0.424 Cs = 0.234 Gambar 4 Diagram Sidik Lintas Panjang Tangkai dengan Jumlah Daun, Jumlah Buku, Panjang Leher Bunga dan Jumlah Bunga per Tanaman. Tingginya pengaruh langsung dari karakter jumlah buku berarti jumlah buku memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan karakter panjang tangkai. Secara kausal, jumlah buku merupakan salah satu komponen pendukung panjang tangkai, sehingga dengan jumlah buku yang banyak diharapkan akan diperoleh tangkai yang panjang. Namun sebaliknya jumlah daun akan menekan peningkatan karakter panjang tangkai karena mempunyai pengaruh langsung yang bernilai negatif, akan tetapi pengaruh tidak langsung jumlah daun melalui jumlah buku cukup besar yaitu 4.937. Dengan demikian, secara tidak langsung jumlah daun memberi kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan panjang tangkai melalui jumlah buku. Pengaruh langsung jumlah daun terhadap panjang tangkai bernilai negatif yaitu –4.239, sementara itu nilai pengaruh totalnya positif yaitu 0.674. Menurut Singh dan Chaudhary 1979, dalam keadaan tersebut pengaruh tidak langsung Z 2 z 4.3 -0.009 z 3.2 -0.199 z 3.4 0.257 z 2.3 0.0008 z 2.1 -4.267 z 1.2 4.937 Z 4 C 2 4.937 Y Z 1 z 4.1 0.208 z 1.4 -0.026 z 4.2 -0.303 z 2.4 -0.032 z 3.1 0.365 z 1.3 0.0017 C 3 --0.019 C 1 -4.239 C 4 0.0529 Z 3 C s 0.234 48 lebih berperan dalam korelasi dan pengaruh tidak langsung dapat menjadi dasar dalam seleksi. Pengaruh tidak langsung yang nilainya besar adalah jumlah buku melalui jumlah daun yaitu 4.937, sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah buku lebih berperan dalam korelasi antara pan jang tangkai dengan jumlah daun, dengan demikian jumlah buku dapat menjadi dasar dalam seleksi terhadap panjang tangkai. Panjang tangkai secara langsung dipengaruhi oleh panjang leher bunga dengan nilai yang negatif dan sangat kecil yaitu -0.019, sedangkan pengaruh totalnya positif dan cukup besar yaitu 0.404. Data tersebut memberi informasi bahwa panjang leher bunga akan menekan peningkatan panjang tangkai walaupun dengan kontribusi yang sangat kecil. Kemudian, data tersebut juga menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung lebih berperan dalam korelasi antara panjang tangkai dan panjang leher bunga. Pengaruh tidak langsung yang lebih berperan tersebut adalah karakter jumlah daun z 3.1 =0.365 dan jumlah bunga per tanaman z 3.4 =0.257. Pengaruh langsung jumlah bunga per tanaman terhadap panjang tangkai nilainya hampir sama dengan pengaruh totalnya yaitu 0.529 dengan 0.424. Hal tersebut menunjukkan bahwa korelasi yang terjadi antara panjang tangkai dan jumlah bunga per tanaman merupakan korelasi yang sesungguhnya dan seleksi panjang tangkai melalui jumlah bunga per tanaman cukup efektif Singh dan Chaudhary 1979. Pengaruh langsung jumlah bunga per tanaman terhadap panjang tangkai sebagian besar disumbangkan dari pengaruh tidak langsung jumlah daun z 4.1 =0.208. Dengan demikian, secara tidak langsung jumlah daun mempunyai kontribusi yang relatif besar terhadap peningkatan panjang tangkai. Hal ini berkaitan dengan fotosintat yang dihasilkan, semakin banyak jumlah daun maka diasumsikan fotosintat yang dihasilkan akan semakin banyak, sehingga fotosintat yang didistribusikan untuk perpanjangan tangkai akan semakin banyak dan tangkai akan semakin panjang. Sementara itu, pengaruh tidak langsung jumlah buku dan panjang leher bunga melalui jumlah bunga per tanaman terhadap panjang tangkai bernilai negatif dan relatif kecil yaitu –0.303 dan –0.009. Hal ini menunjukkan bahwa 49 secara tidak langsung jumlah buku dan panjang leher bunga akan menekan peningkatan panjang tangkai melalui peningkatan jumlah bunga per tanaman, maka jumlah bunga akan meningkat apabila jumlah buku dan panjang leher bunga menurun. Penurunan kedua karakter tersebut akan mengakibatkan penurunan panjang tangkai karena kedua karakter tersebut merupakan komponen pendukung karakter panjang tangkai. Pada komoditas mawar bunga potong, peningkatan panjang tangkai lebih penting dibandingkan dengan peningkatan jumlah bunga per tanaman. Alasannya adalah kualitas bunga yang baik lebih menentukan harga jual daripada kuantitasnya, maka meningkatkan panjang tangkai lebih diutamakan. Dengan demikian untuk memperoleh tangkai bunga yang panjang, maka peningkatan jumlah bunga per tanaman harus ditekan. Hal ini berhubungan dengan besarnya fotosintat yang harus didistribusikan pada setiap tangkai yang terbentuk. Salah satu cara menekan jumlah bunga per tanaman adalah dengan membuang atau merundukkan sebagian tunas yang tumbuh dan hanya memelihara beberapa tunas yang lebih vigor dan sehat. Bunga merupakan salah satu organ tanaman yang menandai telah beralihnya fase vegetatif tanaman ke fase generatif. Bunga akan berkembang dari inisiasi pembungaan, pembentukan kuncup bunga, mekarnya mahkota bunga sampai kemudian terjadi kelayuan mahkota bunga setelah waktu tertentu. Pada mawar, mahkota bunga terdiri atas helaian petal yang tersusun secara melingkar, semakin banyak jumlah petal maka akan semakin besar diameter kuncup bunga. Sementara itu, semakin besar diameter kuncup akan berpeluang terjadinya peningkatan diameter bunga mekar, walaupun panjang petal dan ketegakan posisi petal dalam membentuk kuntum bunga sangat berpengaruh terhadap diameter bunga mekar. Disamping jumlah petal, karakter lain yang diperkirakan berpengaruh terhadap peningkatan diameter kuncup adalah panjang tangkai, diameter tangkai, panjang ruas, jumlah buku, jumlah daun dan jumlah bunga per tanaman. Berdasarkan hasil korelasi genetik, diameter kuncup berkorelasi positif dan nyata dengan jumlah petal, diameter bunga mekar dan lama kesegaran bunga. Sementara itu, diameter bunga mekar dan lama kesegaran bunga tidak termasuk 50 ke dalam karakter yang berpengaruh terhadap diameter kuncup karena kedua karakter tersebut muncul setelah kuncup terbentuk. Dengan demikian kedua karakter tersebut tidak bisa dimasukkan sebagai peubah dalam sidik lintas, sehingga perhitungan sidik lintas untuk karakter diameter kuncup tidak bisa dilakukan karena peubah yang dapat dimasukkan hanya satu yaitu jumlah petal. Oleh sebab itu, hanya karakter jumlah petal yang memberikan pengaruh langsung terhadap diameter kuncup yang nilainya sama dengan nilai korelasi genetiknya yaitu r iy =0.577. Hasil sidik lintas karakter lama kesegaran bunga dengan diameter kuncup, diameter tangkai, jumlah daun dan jumlah buku, dapat dilihat pada Tabel 8 dan diagram lintasan yang terbentuk tersaji pad a Gambar 5. Lama kesegaran bunga dipengaruhi secara langsung oleh diameter kuncup, diameter tangkai dan jumlah daun dengan nilai yang cukup besar yaitu 0.405, 0.722 dan 0.721. Hasil di atas menunjukkan bahwa, ketiga karakter tersebut memberi kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan lama kesegaran bunga. Sementara itu, jumlah buku secara langsung berpengaruh terhadap lama kesegaran bunga dengan nilai yang negatif yaitu –0.679, sehingga jumlah buku cukup besar menekan peningkatan lama kesegaran bunga. Tabel 8 Sidik Lintas Lama Kesegaran Bunga dengan Diameter Kuncup, Diameter Tangkai, Jumlah Daun dan Jumlah Buku Pengaruh Tidak Langsung Z i Karakter Pengaruh Langsung C i Z 1 Z 2 Z 3 Z 4 Pengaruh Total r iy Diameter Kuncup 0.405 - 0.224 -0.042 0.048 0.634 Diameter Tangkai 0.722 0.125 - 0.428 -0.361 0.914 Jumlah Daun 0.721 -0.023 0.429 - -0.675 0.451 Jumlah Buku -0.679 -0.028 0.384 0.716 - 0.393 Pengaruh sisa C s = 0.160 Pengaruh langsung diameter tangkai terhadap lama kesegaran bunga cukup besar. Kontribusi tersebut paling besar disumbangkan oleh jumlah daun melalui diameter tangkai yaitu 0.428, sedangkan pengaruh tidak langsung jumlah buku melalui diameter tangkai mengurangi kontribusi tersebut dengan nilai yang negatif sebesar –0.360. Dengan demikian secara tidak langsung, jumlah buku relatif besar mengurangi peningkatan lama kesegaran bunga. 51 Gambar 5 Diagram Sidik Lintas Lama Kesegaran Bunga dengan Diameter Kuncup, Diameter Tangkai, Jumlah Daun dan Jumlah Buku. Jumlah daun secara langsung mempengaruhi lama kesegaran bunga dengan nilai yang besar. Pengaruh langsung tersebut paling besar disumbangkan oleh pengaruh tidak langsung diameter tangkai melalui jumlah daun yaitu 0.42 9 Sementara itu, pengaruh tidak langsung jumlah buku melalui jumlah daun cukup besar dan bernilai negatif yaitu –0.675. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa secara tidak langsung peningkatan diameter tangkai akan peningkatkan lama kesegaran bunga, sedangkan peningkatan jumlah buku secara tidak langsung akan menurunkan lama kesegaran bunga melalui jumlah daun. Tangkai bunga terdiri atas ruas -ruas, pada ruas-ruas tersebut terdapat buku dan pada buku-buku tersebut terdapat daun, sehingga semakin banyak jumlah buku maka jumlah daun akan semakin banyak. Salah satu penyebab menurunnya lama kesegaran bunga adalah menurunnya kadar air di dalam tanaman akibat transpirasi melalui daun, permukaan tangkai dan sebagainya. Secara langsung jumlah buku dan diameter tan gkai memberi kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan lama kesegaran bunga, tetapi secara tidak langsung jumlah buku akan menekan peningkatan lama kesegaran bunga melalui jumlah daun. Dengan demikian peningkatan jumlah daun akan meningkatkan transpirasi dan peningkatan transpirasi secara tidak langsung akan menurunkan lama kesegaran bunga. Karakter jumlah buku memberikan pengaruh langsung yang negatif terhadap lama kesegaran bunga, sedangkan pengaruh totalnya positif. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung lebih berperan dalam korelasi antara lama kesegaran bunga dan jumlah buku. Pengaruh tidak langsung C s 0.160 z 4.3 0.716 z 3.2 0.429 z 3.4 -0.675 z 2.3 0.428 r 2.1 0.125 z 1.2 0.224 Z 4 C 2 0.722 Y Z 1 z 4.1 -0.028 z 1.4 0.048 z 4.2 0.384 z 2.4 -0.360 z 3.1 -0.023 z 1.3 -0.042 C 3 0.721 C 1 0.405 C 4 -0.679 Z 2 Z 3 52 yang lebih berperan tersebut adalah jumlah daun, sehingga seleksi terhadap lama kesegaran bunga akan lebih efektif apabila dilakukan melalui jumlah daun. Sementara itu, pengaruh tidak langsung diameter kuncup melalui jumlah buku bernilai negatif, sehingga karakter diameter kuncup memperbesar kontribusi jumlah buku terhadap penurunan karakter lama kesegaran bunga. Hasil sidik lintas karakter diameter bunga mekar dengan diameter kuncup, jumlah petal dan jumlah bunga per tanaman dapat dilihat pada Tabel 9 dan diagram lintasan yang terbentuk tersaji pada Gambar 6. Tabel 9 Sidik Lintas Diameter Bunga Mekar dengan Diameter Kuncup, Jumlah Petal dan Jumlah Bunga per Tanaman Pengaruh Tidak Langsung Z j Karakter Pengaruh Langsung C i Z 1 Z 2 Z 3 Pengaruh Total r iy Diameter Kuncup 0.070 - 0.300 0.055 0.425 Jumlah Petal 0.520 0.040 - -0.020 0.540 Jumlah BungaT an 0.403 0.010 -0.026 - 0.387 Cs = 0.704 Gambar 6 Diagram Sidik Lintas Diameter Bunga Mekar dengan Diameter Kuncup, Jumlah Petal dan Jumlah Bunga per Tanaman. Diameter bunga mekar dipengaruhi secara langsung oleh diameter kuncup, jumlah petal dan jumlah bunga per tanaman masing-masing sebesar 0.070, 0.520 dan 0.403. Pengaruh langsung diameter kuncup relatif kecil padahal pengaruh totalnya cukup besar r iy =0.425, dengan pengaruh tidak langsung jumlah petal melalui diameter kuncup relatif besar yaitu 0.300. Dengan demikian, jumlah petal lebih dapat dipertimbangkan dalam korelasi antara diameter bunga mekar dengan C 2 0.520 z 3.1 0.010 z 3.2 -0.026 z 1.3 0.055 r 2.3 -0.020 z 2.1 0.040 z 1.2 0.300 Z 3 Y Z 1 C 3 0.403 C 1 0.070 Z 2 C s 0.704 53 diameter kuncup, sehingga jumlah petal dapat dipertimbangkan dalam seleksi diameter bunga mekar melalui jumlah petal . Pengaruh langsung jumlah petal terhadap diameter bunga mekar hampir sama dengan pengaruh totalnya yaitu 0.520 dan 0.540. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang sesungguhnya antara jumlah petal dengan diameter bunga mekar, sehingga seleksi terhadap diameter bunga mekar melalui jumlah petal akan efektif. Diameter kuncup dan jumlah petal merupakan komponen pendukung diameter bunga mekar, sehingga peningkatan karakter diameter kuncup dan jumlah petal akan meningkatkan diameter bunga mekar. Hal tersebut dapat dimengerti karena secara kausal diameter bunga mekar yang besar terdiri atas sejumlah helaian petal, sehingga dengan jumlah petal yang banyak akan terbentuk kuntum bunga yang besar dan padat, walaupun panjang petal dan ketegakan posisi petal dalam membentuk kuntum bunga merupakan faktor lain yang mempengaruhi besarnya diameter bunga mekar. Jumlah bunga per tanaman secara langsung dipengaruhi oleh panjang tangkai, diameter mekar, panjang ruas dan panjang leher bunga dengan nilai 0.346, 0.222, 0.483 dan 0.104. Hal ini berarti panjang tangkai dan panjang ruas memberi kontribusi yang relatif besar terhadap peningkatan jumlah bunga per tanaman, sedanghkan diameter bunga mekar dan panjang leher bunga memberi kontribusi yang relatif kecil terhadap peningkatan ju mlah bunga per tanaman. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 10 dan diagram lintasan yang terbentuk tersaji pada Gambar 7. Tabel 10 Sidik Lintas Jumlah Bunga per Tanaman dengan Panjang Tangkai, Diameter Bunga Mekar, Panjang Ruas dan Panjang Leher Bunga Pengaruh Tidak Langsung Z j Karakter Pengaruh Langsung C i Z 1 Z 2 Z 3 Z 4 Pengaruh Total r iy Panjang Tangkai 0.346 - -0.005 0.041 0.042 0.424 Diameter Bunga Mekar 0.222 -0.008 - 0.135 0.037 0.387 Panjang Ruas 0.483 0.029 0.062 - 0.035 0.609 Panjang Leher Bunga 0.104 0.140 0.080 0.164 - 0.487 Cs = 0.650 54 Gambar 7 Diagram Sidik Lintas Jumlah Bunga per Tanaman dengan Panjang Tangkai, Diameter Bunga Mekar, Panjang Ruas dan Panjang Leher Bunga. Pengaruh tidak langsung diameter bunga mekar melalui panjang tangkai sangat kecil dan bernilai negatif yaitu –0.005. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa, secara tidak langsung peningkatan diameter bunga mekar akan menurunkan peningkatan jumlah bunga per tanaman melalui panjang tangkai, sehingga untuk meningkatkan jumlah bunga per tamanan maka peningkatan diameter bunga mekar harus ditekan. Komoditas tanaman hias khususnya mawar potong mempunyai standar kualitas tertentu. Standar kualitas tersebut menentukan harga jual. Diameter bunga mekar merupakan salah satu karakter kualitas yang harus dipenuhi. Oleh sebab itu penekanan terhadap karakter yang menentukan kualitas untuk meningkatkan jumlah bunga per tanaman bukan keputusan yang tepat. Dengan demikian, peningkatan diameter bunga mekar harus lebih diutamakan daripada peningkatan jumlah bunga per tanaman. Hal yang sama terdapat pada pengaruh tidak langsung panjang tangkai melalui diameter bunga mekar, dengan nilai sangat kecil dan bernilai negatif yaitu –0.008. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa secara tidak langsung, peningkatan panjang tangkai akan menurunkan peningkatan jumlah bunga per tanaman melalui diameter bunga mekar, sehingga untuk meningkatkan jumlah bunga per tamanan maka peningkatan panjang tangkai harus ditekan. Keputusan untuk meningkatkan jumlah bunga per tanaman dengan menekan peningkatan panjang tangkai juga tidak tepat, karena panjang tangkai merupakan karakter kualitas utam a yang harus dipenuhi. Oleh sebab itu, peningkatan panjang tangkai harus lebih diutamakan daripada paningkatan jumlah bunga per tanaman. C s 0.650 z 4.3 0.164 z 3.2 0.062 z 3.4 0.035 z 2.3 0.135 r 2.1 -0.008 z 1.2 -0.005 Z 4 C 2 0.222 Y Z 1 z 4.1 0.140 z 1.4 0.042 z 4.2 0.080 z 2.4 0.037 z 3.1 0.029 z 1.3 0.041 C 3 0.483 C 1 0.346 C 4 0.104 Z 2 Z 3 55 Pengaruh langsung panjang leher bunga terhadap jumlah bunga per tanaman relatif kecil yaitu 0.104, padalal pengaruh totalnya cukup besar yaitu 0.487. Hal ini berarti, pengaruh tidak langsung lebih dapat dipertimbangkan dalam korelasi antara panjang leher bunga dengan jumlah bunga per tanaman. Berdasarkan Tabel 10, pengaruh tidak langsung panjang tangkai melalui panjan g leher bunga mempunyai nilai yang paling besar yaitu 0.140. Dengan demikian, panjang tangkai lebih dapat dipertimbangkan dalam seleksi terhadap jumlah bunga per tanaman.

4.6. Indeks Seleksi