Indeks Seleksi HASIL DAN PEMBAHASAN

55 Pengaruh langsung panjang leher bunga terhadap jumlah bunga per tanaman relatif kecil yaitu 0.104, padalal pengaruh totalnya cukup besar yaitu 0.487. Hal ini berarti, pengaruh tidak langsung lebih dapat dipertimbangkan dalam korelasi antara panjang leher bunga dengan jumlah bunga per tanaman. Berdasarkan Tabel 10, pengaruh tidak langsung panjang tangkai melalui panjan g leher bunga mempunyai nilai yang paling besar yaitu 0.140. Dengan demikian, panjang tangkai lebih dapat dipertimbangkan dalam seleksi terhadap jumlah bunga per tanaman.

4.6. Indeks Seleksi

Penyusunan indeks dilakukan dengan menggunakan beberapa pembobot yaitu nilai ekonomis, nilai duga heritabilitas dan pengaruh langsung dari hasil analisis sidik lintas. Pemilihan dimulai dari genotipe yang mempunyai skor indeks tertinggi kemudian dilanjutkan pada genotipe yang mempunyai total indeks terbesar Jain 1982. Hasil perhitungan indeks seleksi dengan pembobot nilai ekonomis selengkapnya tersaji pada Tabel 11. Dalam penyusunan indeks berdasarkan nilai ekonomis, ditentukan lima karakter kuantitatif yang diberi pembobot yaitu panjang tangkai, diameter kuncup, lama kesegaran bunga, diameter bunga mekar dan jumlah bunga per tanaman. Kelima karakter tersebut merupakan karakter hasil pada bunga potong mawar dan erat hubungannya dengan standar kualitas dan harga jual. Masing-masing karakter tersebut diberi nilai pembobot 5, 4, 3, 2 dan 1. Dengan demikian besarnya indeks I dapat dirumuskan sebagai berikut : I = 5 x panjang tangkai + 4 x diameter kuncup + 3 x lama kesegaran bunga + 2 x diameter bunga mekar + 1 x jumlah bunga per tanaman Urutan nilai pembobot ditentukan berdasarkan hal yang dipentingkan dalam memenuhi kualitas bunga yang baik serta keinginan konsumen. Berdasarkan nilai ekonomis tersebut terseleksi lima genotipe dengan nilai indeks terbesar yaitu 97.105-80, 97.174-01, 97.029-82, 95.077-01 dan 95.106-42, sehingga kelima genotipe tersebut dari segi nilai ekonomi terseleksi sebagai kandidat kultivar unggul baru. 56 Tabel 11 Indeks Seleksi Berdasarkan Pembobot Nilai Ekonomis No. Genotipe Indeks Seleksi I 1. 97.105-80 446.86 2. 97.174-01 432.37 3. 97.029-82 418.90 4. 95.077-01 414.43 5. 97.106-42 390.91 6. 95.090-04 386.78 7. 97.030-12 376.85 8. 97.032-09 364.21 9. 97.167-01 361.54 10. 96.016-01 358.21 11. 97.100-61 350.36 12. 97.025-14 348.53 13. 97.105-66 347.89 14. 97.026-13 342.76 15. 97.104-03 335.83 16. 97.028-15 334.79 17. 97.100-31 329.45 18. 97.027-71 323.21 19. 97.170-01 319.92 20. 95.031-04 318.33 21. 97.004-01 317.87 22. 97.104-05 311.51 23. 97.100-36 308.30 24. 95.136-01 306.67 25. 97.029-51 305.36 26. 97.102-46 303.83 27. 97.100-45 303.54 28. 97.008-03 302.27 29. 95.062-03 300.80 30. 95.033-01 291.22 Nilai duga heritabilitas karakter panjang tangkai, diameter kuncup, lama kesegaran bunga, diameter bunga mekar dan jumlah bunga per tanaman digunakan sebagai pembobot dalam menyusun indeks. Dengan demikian besarnya indeks I dapat dirumuskan sebagai berikut : I = 80.98 x panjang tangkai + 92.74 x diameter kuncup + 53.75 x lama kesegaran bunga + 91.11 x diameter bunga mekar + 64.22 x jumlah bunga per tanaman Hasil perhitungan indeks seleksi dengan pembobot nilai duga heritabilitas selengkapnya tersaji pada Tabel 12. 57 Tabel 12 Indeks Seleksi Berdasarkan Pembobot Nilai Duga Heritabilitas No. Genotipe Indeks Seleksi I 1. 97.105-80 74.93 2. 97.174-01 72.67 3. 97.029-82 70.66 4. 95.077-01 69.89 5. 95.090-04 65.31 6. 97.030-12 63.83 7. 97.032-09 61.98 8. 97.167-01 61.41 9. 96.016-01 60.53 10. 97.025-14 59.23 11. 97.100-61 59.15 12. 97.105-66 58.93 13. 97.026-13 58.44 14. 97.104-03 56.94 15. 97.028-15 56.85 16. 97.100-31 56.34 17. 97.027-71 55.43 18. 97.170-01 54.24 19. 95.031-04 54.21 20. 97.004-01 54.06 21. 97.104-05 52.83 22. 97.100-36 52.38 23. 97.029-51 51.90 24. 97.100-45 51.67 25. 97.102-46 51.59 26. 97.008-03 51.55 27. 95.136-01 51.52 28. 95.062-03 51.29 29. 95.033-01 49.76 30. 97.106-42 49.63 Berdasarkan nilai duga heritabilitas sebagai pembobot dalam seleksi indeks, diperoleh lima genotipe dengan nilai indeks terbesar yaitu 97.105-80, 97.174-01, 97.029-82, 97.077-01 dan 97.090-04. Genotipe-genotipe yang terseleksi tersebut sama dengan hasil seleksi dengan pembobot berdasarkan nilai ekonomi kecuali genotipe 95.090-04, dengan demikian dari segi nilai duga heritabilitas dan nilai ekonomi, genotipe-genotipe tersebut terpilih sebagai kandidat kultivar unggul baru. Konsumen Indonesia, umumnya masih menyukai warna-warna bunga yang cerah khususnya warna merah, oleh sebab itu karakter warna cerah masih menjadi dasar dalam seleksi terhadap warna. Warna bunga genotipe-genotipe yang diuji dibandingkan satu sama lain, diurutkan berdasarkan kecerahannya, dan 58 diberi peringkat. Genotipe yang mempunyai warna paling cerah diberi peringkat 1, kemudian berturut-turut sampai warna yang paling pucat yang diberi peringkat dengan nilai yang lebih tinggi. Tabel 13 menunjukkan hasil pengamatan terhadap warna bunga berdasarkan panduan warna atau color chart dari Royal Horticulture Society RHS berikut peringkatnya berdasarkan kecerahan warna bunga untuk kelompok warna merah. Berdasarkan Tabel 13, terpilih lima genotipe yang mempunyai kecerahan warna paling bagus. Lima genotipe tersebut adalah 97.100-36, 95.077- 01, 97.167-01, 97.174-01 dan 97.105 -66. Tabel 13 Seleksi Berdasarkan Peringkat Kecerahan Warna Bunga Kelompok Warna Merah Genotipe Warna Bunga Peringkat Kecerahan 97.100 -36 Red 45B 1 95.077 -01 Red 46A 2 97.167 -01 Red purple N57B 3 97.174 -01 Red 45A 4 97.105 -66 Red 52B 5 96.016-01 Red 53A 6 97.104-05 Red 48B 7 97.104-03 Red 46B 8 95.062-03 Red 53A 9 97.170-01 Red purple N57A 10 97.100-61 Red 50A 11 95.031-04 Red purple 66A 12 97.106-42 Red 43B 13 95.033-01 Red purple 65C 14 97.100-45 Red purple 62A 15 97.102-46 Red purple 63C 16 95.136-01 Greyed purple 187A 17 Genotipe 97.100-36 mempunyai warna merah bendera dan bila terkena cahaya warnanya terlihat memantulkan cahaya tersebut, sehingga warna merahnya terlihat lebih bersinar. Genotipe 95.077-01 berwarna merah tua dan merupakan warna merah yang sedang disukai saat ini, warna merahnya cukup memantul bila terkena cahaya tapi tidak sekuat genotipe 97.100-36. Genotipe 97.167-01 berwarma merah jambu cerah dan dominan dengan pantulan warna yang cukup kuat. Genotipe 97.174-01 berwarma merah cerah tetapi pantulan warna yang dikeluarkan dari petal lebih lemah daripada tiga genotipe sebelumnya. Genotipe 97.105-66 berwarna merah bata untuk petal yang berada di bagian tengah, 59 sedangkan petal-petal di bagian pinggir kuntum bunga berwarma merah yang lebih gelap, tetapi warna petal dibagian pinggir tersebut lebih dominan. Pada 30 genotipe yang diuji, terdapat empat genotipe berwarna orange dan satu genotipe berwarna kuning. Tabel 14 menunjukkan hasil pengamatan terhadap warna bunga berikut peringkatnya berdasarkan kecerahan warna bunga untuk kelompok warna orange. Tabel 14 Seleksi Berdasarkan Peringkat Kecerahan Warna Bunga Kelompok Warna Orange Genotipe Warna Bunga Peringkat Kecerahan 97.100 -31 Red 44A 1 97.105 -80 Orange Red N30A 2 95.090-04 Orange red 38A 3 97.008-03 Orange 27C 4 97.004-01 Yellow 7B 5 Pada kelompok warna orange dipilih dua genotipe yang mempunyai kecerahan warna paling bagus, yaitu genotipe 97.100-31 dan 97.105-80. Genotipe 97.100-31 berwarna merah -orange, pantulan warna yang dikeluarkan oleh petal sangat kuat, sehingga genotipe tersebut terlihat sangat cerah. Genotipe 97.105-80 berwarna orange yang dominan dengan pantulan warna yang dikeluarkan oleh petal cukup kuat. Kelompok warna yang terakhir adalah warna putih. Hasil pengamatan terhadap warna bunga berikut peringkatnya berdasarkan kecerahan warna bunga ditunjukkan pada Tabel 15. Pada kelompok warna putih dipilih empat genotipe yang mempunyai kecerahan warna paling bagus, yaitu genotipe 97.032-09, 97.030-12, 97.027-71 dan 97.029 -82. Genotipe 97.032 -09 dan 97.030-12 berwarna putih kehijaun, warna keduanya hampir sama dengan warna kehijauan pada genotipe 97.030-12 lebih dominan daripada 97.032-9. Namun demikian, genotipe 97.032-09 memiliki pantulan warna petal yang lebih kuat daripada 97.030-12, sehingga 97.032-09 terlihat lebih cerah. Genotipe 97.027-71 dan 97.029-82 mempunyai nomor warna yang sama dan keduanya berwarna putih yang lebih bersih, namun demikian pantulan warna petal 97.027-71 lebih kuat daripada 97.029-82, sehingga 97.027-71 terlihat lebih cerah dari pada genotipe 97.029-82. Disamping itu, hal yang membedakan kedua genotipe tersebut adalah genotipe 97.029-82 mempunyai warna putih kehijauan 60 yang tidak dominan di bagian belakang petal, sedangkan genotipe 97.027-71 mempunyai warna petal bagian depan dan bagian belakang yang sama. Tabel 15 Seleksi Berdasarkan Peringkat Kecerahan Warna Bunga Kelompok Warna Putih Genotipe Warna Bunga Peringkat Kecerahan 97.032 -09 Green white 157A 1 97.030 -12 Green white 157C 2 97.027 -71 White 155C 3 97.029 -82 White 155C 4 97.028-15 Green white 157C 5 97.029-51 Green white 157B 6 97.025-14 Green white 157D 7 97.026-13 Green white 157D 8 Berdasarkan karakter kecerahan warna bunga secara keseluruhan, dari 30 genotipe yang diuji terpilih lima genotipe yang mempunyai kecerahan paling bagus. Genotipe-genotipe tersebut adalah 97.100 -36, 95077-01, 97.100-31, 97105-80 dan 97.167 -01, masing-masing berwarna merah bendera, merah, merah - orange, orange dan merah jambu. Warna-warna tersebut terlihat lebih cerah, terdapat pantulan warna dan lebih true color dibandingkan dengan yang lain. Sidik lintas dilakukan pada lima karakter yang termasuk dalam standar kualitas dan memiliki nilai ekonomis. Karakter-karakter tersebut adala h panjang tangkai, diameter kuncup, lama kesegaran bunga, diameter bunga mekar dan jumlah bunga per tanaman. Nilai pengaruh langsung pada kelima karakter tersebut digunakan sebagai pembobot dalam menyusun indeks. Berdasarkan pembobot tersebut pada masing-masing karakter hasil, dipilih lima genotipe dengan nilai indeks terbesar. Berdasarkan hasil sidik lintas, panjang tangkai dipengaruhi secara langsung oleh karakter jumlah daun, jumlah buku, panjang leher bunga dan jumlah bunga per tanaman, masing-masing sebesar –4.239, 4.937, –0.019 dan 0.529. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pembobot pada nilai fenotipik masing-masing karakter yang menjadi peubah. Dengan demikian besarnya indeks I dapat dirumuskan sebagai berikut : I = –4.239 x jumlah daun + 4.937 x jumlah buku + –0.019 x panjang leher bunga + 0.529 x jumlah bunga per tanaman sehingga diperoleh indeks seperti yang ditunjukkan pada Tabel 16. 61 Tabel 16 Indeks Seleksi Berdasarkan Pembobot Nilai Pengaruh Langsung d ari Sidik Lintas Panjang Tangkai No. Genotipe Indeks Seleksi I 1. 97.105-80 9.281 2. 97.174-01 6.971 3. 97.004-01 5.511 4. 95.077-01 5.392 5. 95.090-04 5.356 6. 97.029-82 5.234 7. 97.100-61 5.144 8. 97.167-01 4.256 9. 96.016-01 4.205 10. 97.029-51 3.834 11. 97.026-13 3.718 12. 97.104-05 3.402 13. 97.105-66 3.259 14. 97.106-42 3.069 15. 97.030-12 3.012 16. 95.062-03 2.937 17. 95.033-01 1.431 18. 97.100-45 1.395 19. 97.032-09 1.358 20. 97.104-03 1.142 21. 97.025-14 0.892 22. 97.027-71 0.849 23. 95.031-04 0.828 24. 97.170-01 0.777 25. 95.136-01 0.775 26. 97.100-31 0.626 27. 97.028-15 0.559 28. 97.008-03 0.121 29. 97.102-46 -0.533 30. 97.100-36 -4.435 Berdasarkan indeks seleksi untuk sidik lintas panjang tangkai, terseleksi genotipe 97.105-80, 97.174-01, 97.004-01, 95.077 -01, dan 95.090-04 dengan besarnya indeks berturut-turut adalah 9.281, 6.971, 5.511, 5.392 dan 5.356. Genotipe 97.105-80, 97.174-01, 95.077-01 merupakan genotipe yang terseleksi pada tiga cara pembobotan sebelumnya. Berdasarkan hasil sidik lintas, diameter kuncup secara langsung dipengaruhi oleh jumlah petal dengan nilai 0.577. Nilai tersebut digunakan sebagai pembobot pada nilai fenotipik pada karakter yang menjadi peubah. Dengan demikian besarnya indeks I dapat dirumuskan sebagai berikut : 62 I = 0.577 x jumlah petal Besarnya indeks berdasarkan pembobot pengaruh langsung jumlah petal terhadap diameter kuncup ditunjukkan pada Tabel 17. Tabel 17 Indeks Seleksi Berdasarkan Pembobot Nilai Pengaruh Langsung dari Sidik Lintas Diameter Kuncup No. Genotipe Indeks Seleksi I 1. 97.030-12 48.545 2. 97.170-01 43.660 3. 97.032-09 38.201 4. 97.105-66 35.593 5. 97.026-13 30.239 6. 97.004-01 29.160 7. 97.029-51 28.465 8. 97.104-03 28.403 9. 97.027-71 27.735 10. 96.016-01 26.367 11. 97.029-82 24.909 12. 97.167-01 24.343 13. 97.100-61 23.200 14. 95.031-04 22.992 15. 97.008-03 22.490 16. 97.028-15 21.657 17. 95.033-01 21.505 18. 97.104-05 21.298 19. 97.105-80 17.828 20. 97.100-45 16.906 21. 97.102-46 16.851 22. 97.025-14 16.807 23. 97.100-36 15.146 24. 95.062-03 13.776 25. 97.106-42 13.752 26. 97.174-01 13.012 27. 95.077-01 12.450 28. 97.100-31 12.384 29. 95.090-04 11.871 30. 95.136-01 11.829 Berdasarkan indeks seleksi untuk diameter kuncup, terseleksi genotipe 97.030-12, 97.170-01, 97.032-09, 97.105-66 dan 97.026 -13 dengan indeks masing-masing 48.545, 43.660, 38.201, 35.591 dan 30.239. Genotipe 97.030-12 63 dan 97.105-66 merupakan genotipe yang terseleksi berdasarkan kecerahan warna bunga untuk kelompok warna merah dan warna putih. Tabel 18 menunjukkan indeks yang diperoleh dari pembobotan nilai pengaruh langsung hasil sidik lintas lama kesegaran bunga. Lama kesegaran bunga dipengaruhi secara langsung oleh karakter diameter kuncup, diameter tangkai, jumlah daun dan jumlah buku masing -masing sebesar 0.405, 0.722, 0.721 dan -0.679. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pembobot pada nilai fenotipik masing-masing karakter yang menjadi peubah. Dengan demikian besarnya indeks I dapat dirumuskan sebagai berikut : I = 0.405 x diameter kuncup + 0.722 x diameter tangkai + 0.721 x jumlah daun + –0.679 x jumlah buku Berdasarkan indeks seleksi untuk sidik lintas lama kesegaran bunga, terseleksi genotipe 97.100-36, 97.032-09, 97.030-12, 97.105-66 dan 97.170-01 dengan indeks masing-masing genotipe adalah 3.692, 3.667, 3.604, 3.554 dan 3.425. Genotipe-genotipe tersebut kecuali 97.170 -01 merupakan genotipe yang terseleksi berdasarkan kecerahan warna bunga untuk kelompok warna merah dan warna putih. Disamping itu, genotipe 97.032-09, 97.030 -12, 97.105-66 dan 97.170-01 terseleksi pada cara pembobotan berdasarkan sidik lintas diameter kuncup. Berdasarkan hasil sidik lintas, diameter bunga mekar dipengaruhi secara langsung oleh karak ter diameter kuncup, jumlah petal dan jumlah bunga per tanaman masing -masing sebesar 0.070, 0.520 dan 0.403. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pembobot pada nilai fenotipik masing-masing karakter yang menjadi peubah. Dengan demikian besarnya indeks I dapat dirumuskan sebagai berikut : I = 0.070 x diameter kuncup + 0.520 x jumlah petal + 0.403 x jumlah bunga per tanaman Nilai indeks berdasarkan pembobot pengaruh langsung sidik lintas diameter bunga mekar ditunjukkan pada Tabel 19. 64 Tabel 18 Indeks Seleksi Berdasarkan Pembobot Nilai Pengaruh Langsung dari Sidik Lintas Lama Kesegaran Bunga No. Genotipe Indeks Seleksi I 1. 97.100-36 3.692 2. 97.032-09 3.667 3. 97.030-12 3.604 4. 97.105-66 3.554 5. 97.170-01 3.425 6. 95.090-04 3.398 7. 96.016-01 3.395 8. 97.029-82 3.365 9. 97.008-03 3.350 10. 97.104-03 3.299 11. 97.028-15 3.254 12. 97.100-31 3.250 13. 95.136-01 3.245 14. 97.102-46 3.219 15. 97.100-45 3.169 16. 97.106-42 3.167 17. 95.077-01 3.129 18. 97.027-71 3.102 19. 97.100-61 3.067 20. 97.025-14 3.046 21. 97.105-80 3.016 22. 95.033-01 2.975 23. 97.004-01 2.880 24. 97.167-01 2.872 25. 95.031-04 2.780 26. 97.026-13 2.772 27. 95.062-03 2.768 28. 97.029-51 2.718 29. 97.104-05 2.489 30. 97.174-01 2.450 Berdasarkan nilai indeks terbesar pada Tabel 19, terseleksi lima genotipe yaitu 97.030 -12, 97.170-01, 97.032 -09, 97.105-66 dan 97.026-13, dengan nilai indeks masing -masing 44.741, 40.086, 35.560, 32.980 dan 28.390. Genotipe 97.030-12, 97.032-09 dan 97.105-66 merupakan genotipe yang terseleksi berdasarkan kecerahan warna bunga untuk warna merah dan warna putih. Disamping itu, genotipe 97.030-12, 97.032-09, 97.170-01, 97.105-66 dan 97.026- 13 terseleksi dengan cara pembobotan berdasarkan sidik lintas diameter kuncup dan lama kesegaran bunga, kecuali genotipe 97.026-13 tidak terseleksi berdasarkan sidik lintas lama kesegaran bunga. 65 Tabel 19 Indeks Seleksi Berdasarkan Pembobot Nilai Pengaruh Langsung dari Sidik Lintas Diameter Bunga Mekar No. Genotipe Indeks Seleksi I 1. 97.030-12 44.741 2. 97.170-01 40.086 3. 97.032-09 35.560 4. 97.105-66 32.980 5. 97.026-13 28.390 6. 97.004-01 27.175 7. 97.104-03 26.547 8. 97.029-51 26.483 9. 97.027-71 26.233 10. 96.016-01 24.680 11. 97.029-82 23.535 12. 97.167-01 23.074 13. 95.031-04 21.723 14. 97.100-61 21.663 15. 97.008-03 21.188 16. 97.028-15 20.481 17. 95.033-01 20.339 18. 97.104-05 19.946 19. 97.105-80 16.981 20. 97.025-14 16.203 21. 97.100-45 16.103 22. 97.102-46 15.962 23. 97.100-36 14.475 24. 95.062-03 13.356 25. 97.106-42 13.229 26. 97.174-01 12.735 27. 97.100-31 12.434 28. 95.077-01 12.270 29. 95.090-04 11.722 30. 95.136-01 11.496 Berdasarkan hasil sidik lintas, jumlah bunga per tanaman secara langsung dipengaruhi oleh karakter panjang tangkai, diameter tangkai, panjang ruas dan panjang leher bunga, masing-masing sebesar 0.346, 0.222, 0.483 dan 0.104. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pembobot pada nilai fenotipik masing- masing karakter yang men jadi peubah. Dengan demikian besarnya indeks I dapat dirumuskan sebagai berikut : I = 0.346 x panjang tangkai + 0.222 x diameter tangkai + 0.483 x panjang ruas + 0.104 x panjang leher bunga Besarnya nilai indeks dengan pembobot nilai pengaruh langsung hasil sidik lintas lama kesegaran bunga disajikan pada Tabel 20. 66 Tabel 20 Indeks Seleksi Berdasarkan Pembobot Nilai Pengaruh Langsung dari Sidik Lintas Jumlah Bunga per Tanaman No. Genotipe Indeks Seleksi I 1. 97.174-01 31.224 2. 97.105-80 31.132 3. 97.029-82 29.573 4. 95.077-01 28.979 5. 95.090-04 26.803 6. 97.030-12 26.173 7. 97.032-09 25.519 8. 97.167-01 25.393 9. 97.025-14 25.054 10. 96.016-01 25.041 11. 97.100-61 24.533 12. 97.026-13 24.327 13. 97.105-66 23.820 14. 97.028-15 23.801 15. 97.104-03 23.621 16. 97.100-31 23.250 17. 95.031-04 23.014 18. 97.027-71 23.012 19. 97.170-01 22.418 20. 97.104-05 22.036 21. 97.004-01 21.884 22. 97.100-36 21.882 23. 95.136-01 21.511 24. 97.029-51 21.440 25. 97.102-46 21.406 26. 95.062-03 21.232 27. 97.100-45 21.182 28. 97.008-03 21.159 29. 95.033-01 20.633 30. 97.106-42 19.804 Berdasarkan nilai indeks seleksi terbesar pada Tabel 20, terseleksi lima genotipe dengan nilai indek terbesar, yaitu 97.174-01, 97.105 -80, 97.029-82, 97.077-01 dan 97.090-04, dengan nilai indeks masing-masing 31.224, 31.132, 29.573, 28.979 dan 26.803. Genotipe 97-174-01, 97 -105-80 dan 95.077-01 terseleksi dengan cara pembobotan berdasarkan nilai ekonomis, nilai duga heritabilitas, sidik lintas panjang tangkai dan kecerahan warna bunga untuk kelompok warna merah dan genotipe 97.105-80 untuk warna orange. Sementara itu, genotipe 97.029-82 terseleksi dengan cara pembobotan berdasarkan nilai ekonomis, nilai duga heritabilitas, kecerahan warna bunga untuk kelompok warna 67 putih. Genotipe 97.090 -04 terseleksi dengan cara pembobotan berdasarkan nilai duga heritabilitas dan cara pembobotan sidik lintas panjang tangkai. Besarnya indeks ditentukan oleh besarnya nilai pengaruh langsung sebagai pembobot dan besarnya nilai setiap karakter yang diboboti. Berdasarkan Tabel 16 sampai Tabel 20, terlihat besarnya indeks yang sangat beragam. Keragaman nilai indeks tersebut disebabkan oleh besarnya nilai pengaruh langsung dan nilai setiap karakter yan g diboboti, disamping itu jumlah karakter yang menjadi pengaruh langsung terhadap karakter hasil juga tidak sama, maka genotipe-genotipe yang terseleksi juga cenderung berbeda. Setelah diurutkan berdasarkan peringkat nilai indeks terdapat beberapa genotipe yang mempunyai indeks terbesar yaitu genotipe 97.032-09, 97.105-66, 97.030-12, 97.105 -80, dan 97.174-01. Genotipe 97.032-09 dan 97.105-66 terseleksi pada tiga cara pembobotan sidik lintas, tetapi peringkat indeks pada masing-masing cara pembobotan berbeda dan genotipe 97.032-09 peringkatnya lebih tinggi daripada 97.105-66, sehingga 97.032-09 berada diurutan pertama dan 97.105-66 di urutan kedua. Genotipe 97.030-12 terseleksi pada dua cara pembobotan sidik lintas yaitu sidik lintas diameter kuncup dan diameter bunga mekar dan masing-masing berada pada urutan pertama pada masing-masing cara pembobotan. Genotipe 97.105-80 dan 97.174-01 terseleksi pada dua cara pembobotan sidik lintas yaitu sidik lintas panjang tangkai dan jumlah bunga per tanaman tetapi peringkat genotipe 97.105-80 lebih tinggi dibandingkan dengan genotipe 97.174-01 untuk sidik lintas panjang tangkai, sehingga genotipe 95.105- 80 berada diurutan keempat dan 97.174-01 menempati urutan kelima. Dengan demikian dari empat cara pembobotan terseleksi genotipe yang relatif berbeda. Data yang disajikan pada Tabel 11-20, menunjukkan besarnya indeks seleksi berdasarkan nilai ekonomis, nilai duga heritabilitas, kecerahan warna bunga dan pengaruh langsung pada setiap genotipe dalam sidik lintas. Lima indeks seleksi terbesar pada masing -masing kriteria ditandai dengan cetak tebal. Dari data tersebut beberapa genotipe memperoleh satu sampai lima nilai indeks terbesar, sehingga diperoleh lima genotipe dengan peringkat paling banyak memperoleh nilai indek terbesar. Genotipe-genotipe tersebut adalah 97.105-80, 95.077-01, 97.174-01, 97.032-09 dan 97.029-82, maka kelima genotipe tersebut 68 dapat direkomendasikan sebagai kandidat kultivar unggul baru yang siap dilepas. Fenotipik lima kandidat kultivar unggul baru tersebut, disajikan pada Tabel 21. Tabel 21 Fenotipik Lima Kandidat Kultivar Unggul Baru Genotipe Karakter 97.105-80 95.077-01 97.174-01 97.032-09 97.029-82 Panjang Tangkai cm 81.94 75.05 79.38 64.66 76.27 Diameter Kuncup cm 2.47 2.60 2.52 3.02 2.63 Lama Kesegaran Bunga hari 7.82 8.21 7.11 8.13 7.11 Diameter Mekar cm 8.70 9.01 8.79 10.90 11.42 Jumlah Petal 30.90 21.58 22.55 66.21 43.17 Umur Panen hst 121.89 114.33 104.56 115.67 110.67 Jumlah Bunga per Tanaman tangkai 3.56 4.778 4.44 5.33 5.11 Jumlah Duri Besar 95.2 66.30 67.52 66.30 61.71 Warna Bunga Orange Red N30A Red 46A Red 45A Green White 157A White 155C Bentuk Kuncup Broad- ovate Broad - ovate Broad- ovate Round Broad- ovate Kewangian Bunga Tidak beraroma- lemah Tidak beraroma Lemah- sedang Tidak beraroma Sedang- kuat Kekokohan Tangkai Kokoh Kokoh Agak lemah Kokoh Kokoh Keunikan dan Penampilan Bunga secara Keseluruhan -Bentuk bunga bagus -Susunan petal padat dan rapi -Saat mekar penuh bagian tengah bunga tidak terbuka -Bentuk bunga bagus -Susunan petal padat dan rapi -Saat mekar penuh bagian tengah bunga tidak terbuka -Bentuk bunga bagus -Susunan petal padat dan rapi -Saat mekar penuh bagian tengah bunga agak terbuka -Bentuk bunga bagus -Susunan petal padat dan rapi -Saat mekar penuh bagian tengah bunga tidak terbuka -Bentuk bunga bagus -Susunan petal padat dan rapi -Saat mekar penuh bagian tengah bunga tidak terbuka 69

4.7. Pendugaan Jarak Genetik Berdasarkan Penampilan Fenotipik