Identifikasi masalah Analisis Masalah

cooperative learning tipe group investigation GI akan memberikan perubahan terhadap peningkatan peroses dan hasil belajar IPS siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyusun Penelitian dengan Judul Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS konsep tokoh- tokoh sejarah pada masa hindu,budha dan islam di Indonesia melalui pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI pada siswa kelas V di SD Negeri Pengadilan 2 Bogor.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka peneliti mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya masalah rendahnya hasil belajar IPS kelas V SDN Pengadilan 2 Bogor tahun pelajaran 2015, antara lain : a. Pembelajaran IPS masih berpusat pada guru sehingga proses belajar mengajar tidak efektif. b. Teknik penyampain materi membosankan sehingga kurang menarik siswa untuk belajar. c. Interaksi pembelajaran yang terjadi hanya satu arah karena guru yang dominan aktif sementara siswanya pasif d. Guru belum sepenuhnya menerapkan model-model pembelajaran yang kontektual dalam proses pembelajaran IPS, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan kurang menarik, berlangsung monoton dan membosankan. e. Hasil belajar IPS di bawah KKM 70 yang ditetapkan belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. f. Siswa hanya dituntut untuk menghafal materi sehingga sulita dalam menerapkan ke dalam kehidupan sehari-hari g. Siswa kurang trampil berkomunikasi menyampaikan pemikirannya dalam menanggapi suatu topik yang sedang dibahas.

C. Analisis Masalah

Analisis yang peneliti dapat paparkan adalah masih rendahnya aktivitas belajar siswa dan hasil belajarnyakhususnya pada konsep tokoh- tokoh sejarah pada masa hindu,budha dan islam di Indonesia. Hal ini didapat dari data-data yang peneliti peroleh melalui hasil test tertulis perserta didik, diperoleh rata-rata pencapaian hasil belajar sebesar 63,42. Adapun siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 14 siswa atau 40 , sedangan siswa yang belum memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 21 siswa atau 60. Dari hasil diskusi dengan supervisor dan teman sejawat bahwa analisis masalah pembelajaran disebabkan oleh: a. Siswa kurang terbiasa mengidentifikasi informasi yang termuat dalam materi pelajaran IPS. b. Siswa kurang memahami kata-kata kunci yang termuat dalam soal. c. Siswa kurang terbiasa menghubungkan antara informasi yang termuat dalam soal dengan tuntutan penyelesaian soal atau pertanyaan pada soal. d. Siswa kurang terbiasa mengembangkan penalaran atau proses berpikir dalam menyelesaikan soal-soal essay yang menuntut analisis penjelasan. e. Siswa kurang mendapat kesempatan cukup dalam latihan mengungkapkan jalan proses pikirannya. f. Guru kurangbervariasi memilih metode atau strategi pada pembelajaran IPS. Berdasarkan pengalaman peneliti, penyampaian materi dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif cooperative learning tipe Group Investigation GI memungkinkan siswa terbiasa menyelesaikan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.

D. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah