Hasil analisis estimasi LISREL adalah nilai loading factor λ dan nilai
squared multiple correlation SMC. Bobot faktor loading factor menunjukkan
besarnya tingkat kontribusi pengaruh variabel indikator dalam membentuk variabel laten. Nilai SMC setiap variabel merupakan koefisien determinasi atau
penjelas yakni menunjukkan sebesar besar variabel indikator dapat menjelaskan atau mempengaruhi variabel laten.
Hasil analisis estimasi LISREL 8.30 terhadap model ini menunjukkan bahwa faktor muatan pelatihan terhadap prestasi kerja adalah sebesar 0.61. Hal ini
menunjukkan bahwa prestasi kerja dipengaruhi oleh pelatihan sebesar 37.8. Keterangan ini menunjukkkan bahwa peningkatan prestasi kerja lebih dipengaruhi
oleh pelatihan dibandingkan faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Rivai 2006 menegaskan bahwa pelatihan berkaitan dengan keahlian dan
kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam
melaksanakan pekerjaannya.
C. Analisis Indikator Dominan Pembentuk Pelatihan dan Prestasi Kerja
Karyawan 1.
Variabel Laten Eksogen Pelatihan
Variabel laten eksogen pelatihan diukur dengan beberapa indikator antara lain pelatih X1, peserta X2, materi pelatihan X3, metode pelatihan
X4, lingkungan X5, dan fasilitas pelatihan X6. Keenam indikator tersebut berpengaruh dalam membentuk pelatihan karena memiliki nilai t-value yang lebih
besar dari 1.96 dengan tingkat signifikansi 5. Hasil analisis estimasi LISREL 8.30 menunjukkan bahwa indikator pelatih
X1 memiliki kontribusi yang paling besar terhadap pelatihan dan indikator lingkungan X5 memberikan kontribusi yang paling kecil terhadap pelatihan
karyawan. Penjelasan setiap indikator pembentuk pelatihan disajikan secara lebih rinci sebagai berikut:
a. Pelatih X1
Di antara keenam indikator pembentuk pelatihan, pelatih memiliki bobot faktor paling tinggi yakni 0.718. Dalam perhitungan analisis estimasi SEM
diperoleh nilai R
2
sebesar 0.515 yang berarti bahwa pelatih memberikan
pengaruh sebesar 51.5 terhadap pelatihan. Hal ini menunjukkan bahwa pelatih memiliki peranan penting dalam sebuah pelatihan. Keberhasilan
sebuah pelatihan sangat tergantung pada cara pelatih memberikan materi kepada peserta pelatihan. PTPN VIII menyediakan pelatih internal dan
eksternal. Pelatih internal merupakan karyawan PTPN VIII itu sendiri. Sedangkan pelatih eksternal didatangkan dari lembaga pelatihan tertentu.
Tujuannya adalah supaya proses penilaian akhir peserta bersifat objektif. Sehingga peserta hasil seleksi merupakan orang yang benar-benar memiliki
kemampuan dan kompetensi yang sesuai dengan yang ditetapkan di dalam tujuan pelatihan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan bahwa pelatih atau
instruktur yaitu seseorang yang memberikan latihanpendidikan kepada para karyawan. Pelatih trainer memberikan peranan penting terhadap kemajuan
kemampuan para karyawan yang akan dikembangkan Hasibuan, 2006.
b. Peserta X2
Peserta pelatihan merupakan karyawan PTPN VIII yang diikutsertakan dalam Pelatihan UpgradingQualifying Calon SinderSinder TUK. Indikator
peserta memiliki bobot faktor sebesar 0.637. Hasil perhitungan menunjukkan nilai R
2
0.406 yang berarti bahwa indikator peserta mempengaruhi pelatihan sebesar 40.6. Hal ini menunjukkan bahwa responden memahami tujuan dan
fungsi dari pelatihan tersebut. Keterangan ini juga mengindikasikan bahwa responden merasa cukup puas dengan pelatihan yang dilaksanakan. Hasil
pengamatan selama pelatihan berlangsung, peserta antusias dalam mengikuti pelatihan. Peserta menunjukkan keinginan yang tinggi untuk berprestasi.
c. Materi pelatihan X3
Materi pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pelatihan. Indikator materi pelatihan memiliki bobot faktor sebesar 0.685. Hasil
perhitungan memberikan nilai R
2
0.470 yang berarti bahwa materi pelatihan memberikan pengaruh sebesar 47 terhadap pelatihan karyawan. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor penentu keberhasilan sebuah pelatihan selain pelatih adalah materi yang disampaikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
materi yang diberikan pada Pelatihan UpgradingQualifying Calon SinderSinder TUK sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh responden dan
responden mudah memahami materi yang disampaikan. Hal ini juga diperkuat oleh Rivai 2006 bahwa materi program disusun dari estimasi kebutuhan dan
tujuan pelatihan. Kebutuhan di sini mungkin dalam bentuk pengajaran keahlian khusus, menyajikan pengetahuan yang diperlukan, atau berusaha
untuk mempengaruhi sikap.
d. Metode pelatihan X4