berpengaruh signifikan terhadap return saham? ” dan “ Apakah ada perbedaan pengaruh ROE, PER, PTBV, dan BVPS terhadap return saham? “.
C. Kerangka Konseptual
Dalam melakukan investasi di pasar modal, ada dua hal yang penting diperhatikan yaitu keuntungan yang diperoleh dan resiko yang mungkin terjadi. Investor memerlukan
pertimbangan-pertimbangan yang matang untuk berinvestasi. Laporan tahunan yang
diterbitkan juga menjadi hal yang sangat penting bagi para pemegang saham. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan
pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan di masa mendatang. Salah satu teknik yang digunakan untuk menghitung keadaan perusahaan adalah dengan rasio modal saham Gill,
2004. Rasio modal saham adalah rasio yang mengukur sejauh mana keadaan perusahaan ditinjau dari laporan keuangannya. Gill 2004 mengklasifikasikan rasio modal saham
menjadi empat rasio yaitu ROE, PER, BVPS, dan PTBV. Semakin besar ROE, PER, BVPS, dan PTBV suatu perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar keuntungan
perusahaan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham, maka semakin besar pula kemungkinan harga saham naik. Sebaliknya ketika ROE, PER, BVPS, dan PTBV menurun
maka harga saham ikut juga turun, hal itu juga akan diikuti perubahan return sahamnya. ROE adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa dalam mengukur tingkat
pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa. ROE adalah bagian dari rasio profitabilitas yang paling penting dalam rasio akuntansi. Para pemegang saham melakukan
investasi untuk mendapatkan pengembalian atas uang mereka, dan rasio ini menunjukkan seberapa baik mereka telah melakukan hal tersebut dari sisi akuntansi. PER adalah rasio
harga per lembar saham terhadap laba per lembar saham, menunjukkan jumlah banyaknya uang yang dikeluarkan investor untuk setiap laba yang dilaporkan. BVPS adalah rasio nilai
buku per lembar saham untuk mengukur seberapa besar nilai buku dari setiap saham. PTBV
Universitas Sumatera Utara
adalah rasio harga saham yang digunakan untuk mengukur apakah harga saham diperdagangkan di atas atau di bawah nilai buku saham tersebut. Penelitian ini juga
menggunakan uji beda untuk membandingkan apakah ada pengaruh perbedaan rasio modal saham terhadap return saham perusahaan pertambangan dan asuransi. Uji beda yang
digunakan adalah Independent Sample T-test karena menurut Situomorang et, al 2010:43 uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan
memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka secara konseptual, penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
≠
D. Hipotesis