Latar Belakang Masalah Analisis Pengaruh Rasio Modal Saham terhadap Return Saham Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengamati perkembangan pasar modal di negara-negara maju, ternyata pasar modal mempunyai peran yang sangat penting, baik dari sisi permintaan modal oleh perusahaan, yang biasa disebut emiten issuer, maupun sisi penawaran oleh pemilik modal, yaitu masyarakat yang disebut investor. Bagi emiten, dengan memasuki pasar modal akan mendorong pemanfaatan manajemen yang professional. Karena perusahaan yang sudah go public akan terus menjadi sorotan masyarakat, dan untuk mendapatkan sorotan positif, perusahaan harus berprestasi baik dengan dikelola oleh tenaga-tenaga yang profesioanl. Pada dasarnya pasar modal hampir sama dengan pasar-pasar lain. Untuk setiap pembeli yang berhasil, selalu harus ada penjual yang berhasil. Jika jumlah orang yang ingin membeli lebih banyak dibandingkan dengan orang yang ingin menjual, harga akan menjadi semakin tinggi dan bila tidak ada seorangpun yang membeli dan banyak yang mau menjual maka harga akan jatuh. Pasar modal dapat dikatakan sebagai pasar abstract, karena yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Pasar uang dan pasar modal berkembang dengan pesat, baik dalam bentuk saham maupun instrumen hutang. Pasar modal sebagai pesaing bank dalam perannya adalah sebagai sumber pembiayaan maupun sebagai sumber investasi. Perkembangan disektor keuangan oleh beberapa pakar digambarkan sebagai innovation spiral, yaitu suatu keadaan dimana pasar keuangan dan perantara keuangan selain bersaing tetapi juga saling melengkapi. Universitas Sumatera Utara Para ahli menyatakan bahwa integrasi di bidang keuangan dan modal berlangsung lebih cepat dari pada di bidang riil barang. Implikasi dari integrasi keuangan ini adalah : 1 Bagi pencari dana, tersedia sumber dana yang tidak terbatas jumlahnya; 2 bagi investor tersedia berbagai cara dan alternatif investasi yang tidak terbatas jumlahnya; 3 pergerakan uang dan modal ditentukan secara arbitrage, berdasarkan perbedaan return dan resiko. Keadaan ini membawa dampak yang sangat besar terhadap keadaan perekonomian suatu negara secara umum dan perkembangan pasar modal domestik pada khususnya. Melalui pasar modal, dunia usaha akan dapat memperoleh sebagian atau seluruh pembiayaan jangka panjang yang diperlukan. Selain itu, pengaktifan ini juga dimaksudkan untuk meratakan hasil-hasil pembangunan melalui kepemilikan saham-saham perusahaan serta penyediaan lapangan kerja dan pemerataan kesempatan usaha. Dampak perkembangan pasar modal pada prinsipnya tertumpu pada dua hal yaitu; 1 efisiensi sistem pasar modal dan 2 kualitas produk yang diperdagangkan di pasar modal. Kedua kriteria ini merupakan kriteria utama yang menentukan berhasil tidaknya pasar modal sebagai alternatif pembiayaan perusahaan. Sebelum perusahaan mendapatkan pembiayaan dari investor, maka perusahaan lebih dulu menunjukkan kinerja perusahaannya dengan menerbitkan laporan keuangan sebagai bukti dari kredibilitas perusahaan yang akan dibiayai. Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Manfaat laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor apabila investor tersebut dapat menganalisis lebih lanjut melalui analisis laporan keuangan. Rasio keuangan berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan perusahaan saat ini dan masa mendatang, serta berbagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang. Dan pada penelitian ini maka penulis memilih perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai media penelitian. Yang menjadi pertimbangan Universitas Sumatera Utara penulis untuk meneliti sektor pertambangan adalah dari fakta yang menunjukkan bahwasanya Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah terutama untuk sektor pertambangan. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia menjadi salah satu alasan yang kuat bagi para pengusaha untuk mendirikan perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan. Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Wijaya 2008 yang meneliti sejauh mana rasio modal saham mempengaruhi return saham perusahaan pertambangan, menjadi pemicu bagi penulis untuk melakukan hal yang sama. Penelitian dengan menggunakan rasio modal saham ini membahas mengenai sejauh mana laporan keuangan perusahaan menjadi kunci utama dalam menstimulus para investor untuk menginvestasikan modalnya. Tetapi berdasarkan artikel oleh Sunarsip sebagai Ekonom dan sekaligus Kepala The Indonesia Economic Intellegence mengatakan bahwa secara mikro, kinerja perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan memang mengalami lonjakan besar. Setidaknya dapat dilihat dari capaian laba perusahaan. Pada tahun 2007, kinerja keuangan perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan BUMN dan swasta umumnya meningkat dratis dibandingkan tahun 2006. Dengan perkembangan tersebut memang pantas bila harga saham dari para emiten pertambangan mengalami lonjakan. Namun, perlu dilihat seberapa besar pengaruh faktor fundamental dan sentimen telah membentuk harga saham tersebut. Berdasarkan pengamatan Sunarsip, faktor sentimen pasar masih cukup besar mempengaruhi harga saham sektor pertambangan, terkait dengan harga komoditas pertambangan di pasar global. Oleh karena itu rasio modal saham yang menjadi variabel pengukur return saham di perusahaan pertambangan di bursa efek Indonesia memiliki kemungkinan yang kecil untuk berpengaruh. Selain karena sentimen pasar yang lebih dominan membentuk harga saham, sistem kerja perusahaan pertambangan juga menjadi salah satu alasannya. Seperti yang diketahui bahwa perusahaan pertambangan menggunakan sistem pembiayaan jangka panjang yang juga sesuai Universitas Sumatera Utara dengan kegiatan operasinya yang jangka panjang. Dengan alasan ini maka penulis ingin melakukan uji beda antara perusahaan pertambangan dengan perusahaan lain dengan tujuan ingin mengukur perbedaan pengaruh rasio modal saham terhadap return. Uji beda dilakukan untuk membuktikan pada sektor apa rasio modal saham lebih cocok untuk dipakai. Pada penelitian ini maka sektor pembanding yang dipilih adalah perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi dipilih menjadi alternatif pembanding karena perusahaan asuransi adalah perusahaan yang menjadikan modal sebagai alat pengukur utama dalam kegiatan kegiatan operasinya. Oleh karena itu maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh rasio modal saham terhadap return saham perusahaan pertambangan denganperusahaan asruransi, apakah memiliki hasil yang sama atau tidak dari penelitian terdahulu. Berikut disajikan pertumbuhan Return on Equity ROE dan Return dari tahun 2005 sampai 2009 di perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia: Tabel 1.1 Return Saham Tahun 2005-2009 EMITEN PERUSAHAAN Return Saham 2005 2006 2007 2008 2009 ANTM PT. Aneka Tambang, Tbk 0,776 1,24 0,38 -0,67 -0,25 ARTI PT. Ratu Prabu Energi, Tbk 0,49 0,2 -0,32 0,88 -0,206 ATPK PT. ATPK Resources, Tbk 0,07 -0,617 9 -0,48 -0,66 BUMI PT. Bumi Resources, Tbk 0,31 0,019 0,47 0,02 0,14 CITA PT. Cita Mineral Investindo, Tbk -0,32 0,95 1,31 0,25 -0,46 CNKO PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk -0,75 0,7 0,99 -0,23 0,1 CTTH PT. Citatah Industri Marmer, Tbk -0,15 -0,36 6,45 0,55 0,72 DOID PT. Delta Dunia Makmur, Tbk 3,03 -0,45 0,33 -0,1 -0,68 ENRG PT. Energi Mega Persada, Tbk 0,67 -0,05 1,94 -0,19 -0,3 INCO PT.International Nickel Indonesia, Tbk -0,46 14,39 2,41 2,64 0,2 KKGI PT. Resouce Alam Indonesia, Tbk 0,297 -0,51 0,07 -0,06 -0,28 MEDC PT.Medco Energi Internasional, Tbk 0,98 0,22 2,17 -0,34 -0,3 MITI PT. Mitra Investindo, Tbk 0,48 -0,354 1,17 0,69 0,09 PTBA PT.Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk -0,42 0,82 -0,09 -0,12 0,88 PTRO PT. Petrosea, Tbk 0,78 0,295 5,72 0,31 -0,91 TINS PT. Timah, Tbk -0,078 10,25 2,46 0,73 -0,6 Universitas Sumatera Utara Tabel 1.2 Return on Equity Tahun 2005-2009 EMITEN PERUSAHAAN Return On Equity ROE 2005 2006 2007 2008 2009 ANTM PT. Aneka Tambang, Tbk 0.52 51.85 83,32 23,93 9,62 ARTI PT. Ratu Prabu Energi, Tbk 17,8 -128,08 -48,29 3,74 -40,96 ATPK PT. ATPK Resources, Tbk -2 -66,49 -27,92 -13,89 -23,46 BUMI PT. Bumi Resources, Tbk 0.66 62,49 68,2 80,84 22,17 CITA PT. Cita Mineral Investindo, Tbk 17,8 225,2 0,39 0,37 0,6 CNKO PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk 0,043 0.31 -35,53 2,72 24,66 CTTH PT. Citatah Industri Marmer, Tbk -1,69 614,83 2,71 1,75 322,55 DOID PT. Delta Dunia Makmur, Tbk 17,8 1,15 -1,55 0,5 -81,4 ENRG PT. Energi Mega Persada, Tbk 10 0,22 120,91 30,46 14,97 INCO PT. International Nickel Indonesia, Tbk 0.69 44,27 -32,08 44,64 32,05 KKGI PT. Resouce Alam Indonesia, Tbk -0,03 -24,68 21,3 68,16 7,13 MEDC PT. Medco Energi Internasional, Tbk 0.14 31,64 3,28 5,98 34,97 MITI PT. Mitra Investindo, Tbk 17,8 -34,25 37,8 63,82 65,98 PTBA PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk 0,23 29,14 14,94 7,13 5,7 PTRO PT. Petrosea, Tbk 13,33 13,92 79,01 55,2 16,01 TINS PT. Timah, Tbk 0,07 20,72 76,2 65,49 35,19 Sumber: www.idx.co.id diolah Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa rasio modal saham yang diukur dengan ROE yang cenderung meningkat tidak selalu mengindikasikan peningkatan return sahan suatu perusahaan. Sebaliknya, ROE yang cenderung menurun tidak selalu mengindikasikan penurunan return saham suatu perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada PT. Cita Mineral Investindo Tbk CITA yang menunjukkan pergerakannya dari tahun 2005 sampai 2009. Di tahun 2006 ROE berada pada posisi 225,2 dan ROE pada 2007 berada pada posisi 0,93. Tetapi return tidak mengalami peningkatan seperti peningkatan yang terjadi pada ROE. Besarnya return di tahun 2006 hanya sebesar 0,95, tetapi d tahun 2007 besarnya return adalah 1,31. Artinya peningkatan ROE tidak diikuti oleh peningkatan return jika dibandingkan dengan tahun 2007. Sedangkan di tahun 2009 ROE mengalami penurunan, di posisi 22,17 dengan return sebesar 0,14. Hal ini mengindikasikan bahwa penurunan ROE tidak mempengaruhi besarnya return karena hasilnya adalah return mengalami peningkatan Universitas Sumatera Utara dari tahun sebelumnya. Begitu juga halnya dengan emiten ANTM, ATPK, CTTH, ENRG, MEDC, MITI, PTBA, dan PTRO, dimana rasio ROE-nya tidak selalu berbanding lurus dengan perubahan return saham perusahaan. Melihat fenomena return saham diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian apakah ada variabel lain yang diangkat dalam penelitian ini yang dapat mempengaruhi return saham perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan data keuangan tahun 2005 sampai 2009. Variabel lain yang diangkat dalam penelitian ini adalah Price Earning Ratio,Price to Book Value, dan Book Value Per Share. Penelitian untuk menganalisis pengaruh berbagai faktor modal saham terhadap tingkat harga saham telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan penggunaan variabel dependen dan variabel independen yang beragam. Hasil akhir dari penelitiannya adalah berpengaruh signifikan antara kedua variabel tersebut, walaupun terdapat hasil yang tidak signifikan yang relatif kecil, tetapi ada penelitian yang memiliki perbedaan hasil meskipun variabel independen yang digunakan sama. Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian tentang analisis rasio keuangan terhadap return saham dengan penambahan variabel yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Motivasi dalam melakukan penelitian ini adalah untuk menguji konsistensi pengaruh rasio keuangan berdasarkan data akuntansi terhadap return saham. Oleh karena kinerja saham menjadi salah satu pertimbangan investor dalam melakukan investasi, maka penelitian ini ingin menganalisis kembali temuan penelitian sebelumnya dari aspek modal saham dengan judul “ Analisis Pengaruh Rasio Modal Saham Terhadap Return saham Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah “ Apakah ROE, PER, PTBV, dan BVPS Universitas Sumatera Utara berpengaruh signifikan terhadap return saham? ” dan “ Apakah ada perbedaan pengaruh ROE, PER, PTBV, dan BVPS terhadap return saham? “.

C. Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013).

0 2 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013).

0 3 18

PENGARUH RASIO MODAL SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

PENGARUH NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA 2009 – 2013.

1 13 95

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia Periode 2007 - 2009.

0 0 13

PENDAHULUAN Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia Periode 2007 - 2009.

0 2 8

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.

0 0 21

Pengaruh Rasio Fundamental Terhadap harga Saham Sektor Pertambangan Selama Periode 2004-2009 Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 19

ANALISIS RASIO MODAL SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 87

KATA PENGANTAR - ANALISIS RASIO MODAL SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 15