Book Value Per Share BVPS Price To Book Value PTBV

Rasio harga laba saham dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut: PER = ����� ����� ��� ������ ����� ���������� ��� ������ ����� Salah satu faktor yang mempengaruhi Rasio Harga Laba adalah pertumbuhan dividen yang berarti juga laba. Semakin tinggi pertumbuhan deviden semakin tinggri Rasio Harga Laba apabila factor-faktor yang lain sama. Perusahaan yang berada dalam industri yang pada tahap pertumbuhan growing stage akan mempunyai Rasio Harga Laba yang tinggi dibandingkan dengan perusahaaan yang berada pada industri yang sudah mapan. Apabila perusahaan mempunyai nilai Rasio Harga Laba yang tinggi akan menjadi daya tarik investor untuk membeli. Sehingga permintaan saham tersebut akan naik. Hal ini akan mendorong harga saham akan naik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan semakin tinggi Rasio Harga Laba semakin tinggi tingkat kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan dilihat dari pertumbuhan perusahaan tersebut, maka akan mendorong harga saham naik.

3. Book Value Per Share BVPS

Nilai buku per lembar saham menunjukkan jumlah rupiah yang akan dibayarkan kepada setiap lembar saham apabila perusahaan pada saat itu dibubarkan dengan anggapan bahwa semua aktiva dapat direalisir atau dijual dengan harga yang sama dengan nilai bukunya. Dalam penghitungannya nilai buku saham jika ada saham yang sudah dipesan subscribed walaupun saham tersebut belum diserahkan kepada pemesan, maka jumlah tersebut harus ditambahkan pada jumlah modal yang sudah beredar. Sebaliknya bila ada saham yang dibeli kembali oleh perusahaan treasury stock maka harus dikurangkan terhadap jumlah modal saham yang beredar. Gill:2004 BVPS = ����� ������� ������ ����� ����� ���� ������� Universitas Sumatera Utara Prediksi Pertumbuhan BVPS Setelah menentukan periode tampilan BVPS sekaligus besarnya rata-rata pertumbuhan tahunan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan prediksi pertumbuhan BVPS di masa mendatang. Prediksi ini terbagi menjadi tiga asumsi, yaitu : 1. Optimis artinya jika kita menganggap kondisi perusahaan di masa mendatang jauh lebih baik atau mempunyai peluang besar untuk bertumbuh. Rata-rata BVPS yang digunakan adalah rata-rata pertumbuhan BVPS + standar deviasi. 2. Moderat artinya jika kita sulit memperkirakan bagaimana kondisi perusahaan untuk 1 tahun mendatang. Rata-rata pertumbuhan BVPS yang digunakan adalah hanya rata- rata pertumbuhan BVPS. 3. Pesimis, artinya jika kita menganggap kondisi perusahaan di masa mendatang jauh lebih buruk atau tidak ada peluang lagi untuk bertumbuh. Rata-rata pertumbuhan BVPS yang digunakan adalah rata-rata pertumbuhan BVPS - standar deviasi.

4. Price To Book Value PTBV

Semakin rendah PTBV rasionya berarti harga saham tersebut murah atau berada dibawah harga sebenarnya, namun hal ini juga dapat berarti ada sesuatu yang merupakan kesalahan mendasar pada perusahaan tersebut. Dengan menggunakan PTBV, investor juga bisa mengukur apakah harga suatu saham masih murah atau sudah kemahalan. Semakin tinggi PTBV suatu saham, analis biasanya menganggap harganya semakin mahal. Sebaliknya, semakin rendah PTBV semakin murah saham tersebut. Atau dapat dinilai bahwa semakin tinggi PTBV yang dihasilkan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan di masa mendatang dinilai semakin prospektif oleh investornya. Namun Jogiyanto 2000 mengatakan bahwa rasio harga saham per nilai buku PTBV mengukur apakah harga saham harga pasarnya diperdagangkan di atas atau di Universitas Sumatera Utara bawah nilai buku saham tersebut. Perhitungan PTBV ditunjukkan dalam persamaan berikut: PTBV = ����� ����� ��� ������ ����� ����� ���� ��� ������ ����� Universitas Sumatera Utara BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan A. Sejarah Perkembangan Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan pasar modal indonesia yang stabil. Sejarah Bursa Efek Indonesia berawal dari berdirinya bursa efek di Indonesia pada abad 19. Pada tahun 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, bursa Efek Indonesia didirikan di Batavia, pusat pemerintah Belanda dan dikenal sebagai Jakarta saat ini. Bursa Batavia pernah ditutup selama periode perang dunia pertama dan kemudian dibuka lagi pada 1925. Pemerintah kolonial juga mengoperasikan Bursa Paralel di Surabaya dan Semarang, namun kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia. Pada tahun 1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, Bursa saham dibuka kembali di Jakarta dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan Belanda sebelum terjadinya perang dunia. Kegiatan bursa saham kemudian berhenti kembali ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisasi pada tahun 1956. Universitas Sumatera Utara Bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal BAPEPAM sebelum akhir tahun 1977, institusi baru dibawah Departemen Keuangan, kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar sahampun mulai meningkat dan mencapai puncaknya tahun 1990 seiring dengan perkembangan pasar finansial dan sektor swasta. Bursa saham di swastanisasi menjadi PT. Bursa Efek Jakarta BEJ pada tanggal 13 Juli 1992. Swastanisasi Bursa Saham menjadi PT. BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM. Bursa Efek Jakarta memasuki babak baru pada tahun 1995 dan pada 22 Mei 1995, Bursa Efek Jakarta meluncurkan Jakarta Automated Trading System JATS, sebuah sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekwensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual dan pada tahun 2007 bursa Efek Surabaya melakukan merger dengan Bursa Efek Jakarta dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI.

B. Sejarah Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia 1.

Dokumen yang terkait

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013).

0 2 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013).

0 3 18

PENGARUH RASIO MODAL SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

PENGARUH NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA 2009 – 2013.

1 13 95

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia Periode 2007 - 2009.

0 0 13

PENDAHULUAN Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia Periode 2007 - 2009.

0 2 8

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.

0 0 21

Pengaruh Rasio Fundamental Terhadap harga Saham Sektor Pertambangan Selama Periode 2004-2009 Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 19

ANALISIS RASIO MODAL SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 87

KATA PENGANTAR - ANALISIS RASIO MODAL SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 15