t
hitung
2
,
584 t
tabel
2,0369
.
3. Pengujian Koefisien Determinan R
Artinya walaupun ditingkatkan variabel BVPS sebesar satu satuan maka return Y akan meningkat sebesar 0,015.
2
Pengujian koefisien determinan R
2
dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain, koefisien
determinan digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh dari variabel bebas yaitu variabel Return On Equity X
1
, variabel Price Earning Ratio X
2
, variabel Price To Book Value X
3
, dan variabel Book Value Per Share X
4
Koefisien determinan R terhadap variabel terikat Y yaitu variabel
Return pada sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia.
2
berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R
2
≤ 1 . Bila R
2
mendekati nol, maka pengaruh dari variabel bebas yaitu variabel Return On Equity X
1
, variabel Price Earning Ratio X
2
, variabel Price To Book Value X
3
, dan variabel Book Value Per Share X
4
terhadap variabel Return Y adalah kecil. Bila R
2
mendekati satu, maka pengaruh dari variabel bebas yaitu variabel Return On Equity X
1
, variabel Price Earning Ratio X
2
, variabel Price To Book Value X
3
, dan variabel Book Value Per Share X
4
Hasil pengujian koefisien determinan yang dilakukan melalui bantuan program software SPSS versi 16.00 for Windows dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut:
terhadap variabel Return Y adalah besar.
Tabel 4.13 Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.462
a
.214 .115
1.38143
Universitas Sumatera Utara
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.462
a
.214 .115
1.38143 a. Predictors: Constant, LnBVPS, LnPER, LnPTBV,
LnROE
Hasil pengujian koefisien determinan pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0,462 menunjukkan hubungan antara ROE, PER, PTBV, dan BVPS terhadap return
saham sebesar 46,2, artinya hubungan antar variabel cukup erat. Koefisien determinan yang dipakai pada penelitian ini adalah Adjusted R Square,karena variabel independen yang
digunakan lebih dari 2 variabel. Maka dapat dilihat pada kolom Adjusted R Square nilainya adalah sebesar 0,115. Nilai ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif dari
variabel rasio modal saham yang terdiri dari variabel Rasio Modal Saham X
1
, variabel Price Earning To Ratio X
2
, variabel Price To Book Value X
3
, dan variabel Book Value Per Share X
4
Berdasarkan nilai koefisien determinan Adjusted R Square pada Tabel 4.13, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sebanyak 11.5 variabel return saham Y pada
perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia dapat dijelaskan melalui variabel rasio modal saham yang terdiri dari variabel Return On Equity X
terhadap variabel Return Saham Y pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia.
1
, variabel Price Earning Ratio X
2
, variabel Price To Book Value X
3
, dan variabel Book Value Per Share X
4
, sedangkan sisanya sebesar 88,5 dapat dijelaskan melalui variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini. Variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini berhubungan dengan segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan untuk dapat menaikkan return sahamnya seperti
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan pendapatan perusahaan yang dapat dihitung dari rasio profitabilitas serta faktor-faktor lainnya.
Dari hasil uji secara serentakuji f dapat disimpulkan bahwa rasio modal saham yang terdiri dari Return On Equity X
1
, Price Earning Ratio X
2
, Price To Book Value X
3
, dan Book Value Per Share X
4
Hasil hipotesis ini menjadi alasan penulis untuk melakukan uji beda antara perusahaan pertambangan dengan perusahaan asuransi di Bursa Efek Indoenesia. Uji beda
dilakukan untuk membandingkan sejauh mana pengaruh rasio modal saham terhadap return di sebuah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia apakah memiliki hasil yang
sama atau tidak. Berikut adalah hasil penelitian atas rasio modal saham terhadap return saham di perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia.
tidak memiliki pengaruh apapun terhadap returnn saham di perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari nilai Asymp.Sig
sebesar 0,095, artinya nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05.
E. Uji Asumsi Klasik Sektor Asuransi