Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

xlvii sumber yang diperlukan oleh klien atau dalam melaksanakan tujuan-tujuan pengembangna masyarakat. Manakala pemanpaatan dan sumber-sumber sulit diakui oleh klien, pekerja sosial harus menjalankan perannya sebagai pembela. Peran pembelaan adalah salah satu praktek pekerjaan sosial yang bersentuhan dengan aktivitas politik. 5. Pendukung, dalam hal ini tangguang jawab pekerja sosial terhadap karyawan didukung oleh hukum. Hukum tersebut memberikan kesahan pada pekerja sosial unutk menjadi pelindung teerhadap orang-orang yang lemah. Dalam melakukan peran sebagai pelindung, pekerja sosial bertindak berdasarkan kepentingan korban, calon korban, dan pihak-pihak lainyang mungkin juga menghadapi resiko akibat perilaku orang lain Siagian dan Suriadi, 2010:86-90.

2.6 Kerangka Pemikiran

Kemiskinan merupakan permasalahan yang cukup kompleks dan sangat membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal. Kerelawanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang dapat menjadi sumber penting pemberdayaan dan pemecahan akar permasalahan kemiskinan juga mulai luntur. Untuk itu diperlukan perubahan yang bersifat sistemik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Dalam hal ini, PNPM-MP berprinsip bahwa pendekatan yang lebih efektif dalam mewujudkan proses perubahan perilaku masyarakat adalah melalui pendekatan memberdayaan masyarakat dan penguatan peran pemerintah daerah dalam mengapresiasikan dan mendukung kemandirian masyarakat. PNPM-MP merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaaan. Dalam PNPM-MP, seluruh anggota xlviii masyarakat diajak terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya. Respon masyarakat adalah tingkah laku balasan tindakan masyarakat yang berupa wujud dari persepsi, sikap dan partisipasi masyarakat , dimana persepsi itu meliputi pengetahuan masyarakat tentang program nasional pemberdayaan masyarakat dan apa tujuan, manfaat program dan atensi. Sikap meliputi tentang penilaian masyarakat terhadapa PNPM, penolakana atau penerimaan, dan mengharapkan atau menghindari dari program pelayanan sosial. Partisipasi meliputi tentang, menikmati melaksanakan, memelihara, menilai, frekwensi dan kualitas. Masyarakat dapat memahami akan nilai positif dan negative yang telah dilaksanakan oleh PNPM-MP dalam kehidupan bermasyarakat dan bekerja sama di dalam pelaksanaannya. Tujuan umum PNPM adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin secara mandiri. Dengan demikian tujuan khusus PNPM-MP adalah meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan dan meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif dan akuntabel serta meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin pro-poor dan juga meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan. Untuk memperjelas alur pemikiran diatas dapat dilihat pada bagan berikut ini: xlix Gambar I Bagan Alur Pemikiran Kemiskinan Pemerintah Dinas BPMPOD Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandri Persedaan PNPM MP Respon Masyarakat Kecamatan Pangururan Persepsi, meliputi: 1. Pengetahuan masyarakat terhadap PNPM MP 2. Pengetahuan masyarakat terhadap tujuan dan manfaat PNPM 3. Atensi Sikap, meliputi: 1. Penilaian masyarakat tentang PNPM 2. Penolakan atau penerimaan program 3. Mengharapkan atau menghindari PNPM Partisipasi, meliputi: 1. Melaksanakan 2. Memelihara 3. Menikmati 4. Menilai 5. Frekwensi 6. Kualitas 2.7 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional 2.7.1 Defenisi Konsep

Dokumen yang terkait

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir

2 40 130

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Analisis Pengaruh Pembiayaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Stabat

3 40 135

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Pengembangan Kecamatan Di Kabupaten Aceh Utara...

0 33 3