xxxii keluarga-keluarga juga usaha-usaha untuk memperkuat atau memperbaiki lembaga-lembaga
blogs.unpad.ac.id 06101020. Kesejahteraan sosial sebagai suatu kondisi yang dapat dari rumusan Undang-Undang No.11
Tahun 2009 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial. Perlindungan dan kesejahteraan sosial merupakan hal-hal yang berkaitan dengan keterlantaran baik anak maupun lanjut usia, kecacatan,
ketunasusilaan, bencana alam dan bencana sosial. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan oleh Pasal 28H ayat 1, 2 dan 3 perubahan kedua dan pasal 34 ayat 1dan 2 perubahan keempat UUD 1945.
Menurut catatan Departemen Sosial, pada tahun 2003 jumlah anak terlantar sekitar 4,12 juta jiwa dan jumlah oenyandang cacat tercatat 1.66 juta jiwa, serta jumlah fakir miskin yang ditangani berjumlah
sekitar 14,53 juta jiwa. Penenganan penyandang masalah kesejahteraan sosial PMKS khususnya fakir miskin apabila dilakukan tidak tepat akan berakibat pada kesenjangna sosial yang semakin meluas, dan
berdampak pada lemahnya ketahanan sosial masyarakat, serta dapat mendorong terjadinya konflik sosial, terutama bagi kelompok masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan perbatasan Republik
Indonesia.
2.4.2 Kebijakan Pemerintah Dalam Menanggulangi Kemiskinan
Kebijakan menyangkut pada segala sisi dan aspek dari pemerintahan, baik bidang ekonomi, politik, hukum, pembangunan, dan lain-lain. Adanya kebijakan ini tak lain adalah agar dapat memajukan
tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu negara.
Kebijakan sosial adalah suatu aspek dan objek kajian yang memiliki ruang lingkup luas dan global. Peran pekerja sosial dalam menghadapi fenomena perkembangan suatu negara sangat diperlukan
dan peran serta aktif pula dalam bekerjasama dengan instansi pemerintah yang memang memiliki otoritas dan peranan dalam melakukan suatu kebijakan.
xxxiii Seperti yang terdapat dalam definisi di atas, kebijakan sosial berfungsi melakukan suatu
kesejahteraan bagi penduduk di suatu negara. Pekerja sosial sebagai tenaga yang sangat dibutuhkan kontribusinya dapat pula berfungsi dengan berperan serta aktif ikut menentukan dan membuat
perancangan kebijakan sosial strategis tidak hanya dalam lingkup lokal melainkan dalam matra global. Pekerja sosial haruslah aktif dalam merespon situasi perubahan dan perkembangan kondisi
global, sehingga dapat bersama dengan pemerintah melakukan rancangan yang efektif dalam mensejahterakan masyarakat.
Pemerintah dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan yang telah disuun dan diterapkan, Ketiga langkah tersebut adalah :
1. Mereka pemerintah membuat kebijakan yang bersifat spesifik dengan maksud untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contoh: pemerintah mungkin saja mencoba memperbaiki kondisi sosial penduduknya dengan memperkenalkan bentuk program kebijakan
yang baru. 2.
Pemerintah mempengaruhi kesejahteraan sosial melalui kebijakan sosial dengan melihatnya dari sisi ekonomi, lingkungan, atau kebijakan lainnya. Walaupun begitu mereka memiliki perhatian
terhadap suatu kondisi sosial. Contoh : kebijakan sosial dengan menambah hubungan relasi perdagangan atau mengundang investor dari negara lain lalu menciptakan lapangan pekerjaan
baru dan membangkitkan pemasukan yang akan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dengan melihat tumbuh suburnya jumlah investor perdagangan, dan lain-lain.
3. Kebijakan sosial pemerintah yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat secara tidak terduga
dan tidak diharapkan. Suatu kebijakan terfokus pada salah satu grup tetapi pada kenyataanya justru mendatangkan keuntungan yang tidak terduga pada aspek yang lain
Wordpress.com20071212.
xxxiv
2.4.3 Pelayanan Sosial