Pengujian Normalitas Pengujian Heteroskedatisitas Pengujian Multikolinieritas

68 Pada pertanyaan kedelapanbelas, “ Saya mampu menyusun laporan setiap pekerjaan yang saya lakukan untuk dievaluasi ” terdapat 11 responden 19,6 menyatakan sangat setuju, 26 responden 46,4 menyatakan setuju, 19 responden 33,9 menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju atau sangat tidak setuju.

C. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar di dapat perkiraan yang tidak bias dan efisien, maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Pengujian Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan Situmorang, 2010: 91. Gambar 4.1. Histogram Sumber: Hasil Pengolahan Pada SPSS, 2011. 69 Interpretasi dari gambar 4.1 grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal. Gambar 4.2. Sumber: Hasil Pengolahan Pada SPSS, 2011. Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa data titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan gambar 4.2, maka dapat diambil kesimpulan bahwa telah memenuhi uji normalitas.

2. Pengujian Heteroskedatisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi tidak terdapat ketidaksamaan variance dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari satu residual satu pengamatan ke 70 pengamatan lainnya tetap, maka terjadi homoskedastisitas, bila berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas Situmorang et al, 2008:65. Model Grafik, memiliki hipotesis yaitu: a. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur, maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. b. Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola-pola tertentu yang teratur atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Gambar 4.3. Scatterplot Sumber: Hasil Pengolahan Pada SPSS, 2011. Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk pola tertentu karena itu tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. 71

3. Pengujian Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIP Variance Inflation Factor melalui program SPSS 16.0. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independent lainnya. Nilai umum biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIP 5, maka tidak terjadi multikolinieritas Situmorang et al, 2010:133. Tabel 4.11. Coefficient Correlations a Model Loyalitas Identifikasi Keterlibatan 1 Correlations Loyalitas 1.000 -.287 -.707 Identifikasi -.287 1.000 -.365 Keterlibatan -.707 -.365 1.000 Covariances Loyalitas .231 -.064 -.114 Identifikasi -.064 .215 -.057 Keterlibatan -.114 -.057 .113 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Pengolahan Pada SPSS, 2011. Pada tabel 4.11 menjelaskan mengenai besarnya nilai korelasi antara variabel independen di bawah 0,9. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

D. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas komitmen organisasi identifikasi, keterlibatan, loyalitas terhadap variabel terikat kinerja pegawai pada BPAD Provsu. Analisis dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16,0 dengan menggunakan metode enter. Metode 72 enter digunakan untuk analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent. Tabel 4.12. Variables EnteredRemoved b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Loyalitas, Identifikasi, Keterlibatan a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Pengolahan Pada SPSS, 2011. Pada tabel 4.12 Variabels EnteredRemoved b menunjukkan hasil analisis statistik sebagai berikut: a. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independent yaitu X 1 , X 2 , X 3 berupa Identifikasi, Partisipasi, Loyalitas. b. Tidak ada variabel independent yang dikeluarkan removed. c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.

1. Koefisien Determinan R²