Aplikasi Penerapan Jaminan dalam Perbankan Syariah

keyakinan atas kesungguhan pelaksanaan modal. Dalam Undang-Undang tersebut jaminan dimaknai sebagai suatu sistem yang mengatur interaksi ekonomi perbankan antara penyedia modal pengusaha dan bank perantara. Depositor adalah sahib al- mal bagi bank. Bank menjadi sahib al-mal bagi debitur, kedua jalur walaupun dalam akad terpusat tap bersatu dalam membantu kesuksesan usaha debitur. Juga karena bank ingin kepastian bahwa pembiayaan yang diberikan debitur dapat diterima kembali sesuai dengan syarat yang telah disepakati semula. Maka jaminan dalam pembiayaan transaksi mudharabh adalah sangat penting sekali keberadaannya, karena sesungguhnya dengan adanya jaminan yang ditetapkan oleh perbankan syariah melalui Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, telah memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat, khususnya nasabah dan bank itu sendiri.

B. Aplikasi Penerapan Jaminan dalam Perbankan Syariah

Penerapan jaminan pada perbankan syariah mutlak tidak dapat dihindari. Pernyataan fuqaha terhadap konteks mudarabah yang tidak membolehkan adanya jaminan nampaknya tidak direspon oleh perbankan Islam, karena bagi mereka permohonan jaminan oleh pihak perbankan pada mudarib adalah tidak sekedar dimaksudkan untuk memastikan kembalinya modal yang dipinjam, namun untuk meyakinkan bahwa mudarib benar-benar melaksanakan segala sesuatu yang telah disepakati dalam kontrak. 146 Dikarenakan dalam dunia yang semakin kompleks seperti sekarang ini, orang tidak begitu saja percaya ikhlas dalam transaksinya akan 146 Abdulah Saeed, Op. cit, hal. 103. Universitas Sumatera Utara kejujuran dan keamanahan orang lain seperti pada masa Rasulullah dan sahabat, karena kredibilitas pada masa itu cukup tinggi bila dibanding masa sekarang. Firman Allah:                           Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, Karena umat merupakan suatu kesatuan. Hal ini berarti allah melarang untuk memperoleh keuntungan dengan cara bathil yang merugikan dan pihak lain merasa dizalimi dan dieksploitasi. Namun jika dalam transaksi masing-masing pihak sepakat dan suka sama suka dan kedua belah pihak tidak merasa dizalimi dan dieskploitasi, maka hal itu dibolehkan. Jadi dapat diartikan bila jaminan dilakukan dan merugikan, dan salah satu pihak merasa dieksploitasi maka diharamkan. Namun bila sistem jaminan dilakukan atas dasar kesepakatan dan kerelaan dua belah pihak, maka hal itu diperbolehkan mengingat jaminan terdapat kemaslahatan antara kedua belah pihak. Prinsip ini sebagaimana firman Allah:                 Universitas Sumatera Utara                                            Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan mengganggu binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan pula mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencianmu kepada sesuatu kaum Karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya kepada mereka. dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. Syiar Allah ialah: segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan tempat-tempat mengerjakannya. maksudnya antara lain ialah: bulan Haram bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab, tanah Haram Mekah dan Ihram., maksudnya ialah: dilarang melakukan peperangan di bulan-bulan itu. Ialah: binatang unta, lembu, kambing, biri-biri yang dibawa ke kabah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah Haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji. ialah: binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu Telah diperuntukkan untuk dibawa ke Kabah. dimaksud dengan karunia ialah: keuntungan yang diberikan Allah dalam perniagaan. keredhaan dari Allah ialah: pahala amalan haji. Manfaat dari jaminan tersebut adalah: 1. Nasabah dapat menggunakan dana tersebut sebaik mungkin dan hati-hati seperti yang disebutkan dalam kontrak, karena adanya tekanan dari jaminan tersebut 2. Meminimalisir kelalaian dan kesalahan yang disengaja Universitas Sumatera Utara Adapun kegunaan jaminan adalah: 1. Memberikan hak dan kuasa pada bank untuk mendapatkan pelunasan dengan menguangkan barang jaminan tersebut bila nasabah melakukan cidera janji, yaitu membayar kembali hutangnya pokok maupun bagi hasil pada waktu yang tidak ditetapkan dalam perjanjian kredit 2. Memberikan jaminan agar nasabah berperan dan turut serta dalam transaksi yang dibiayai dengan kredit bank sehingga dengan demikian kemungkinan nasabah untuk meninggalkan usaha atau proyek yang akan merugikan nasaha itu sendiri dapat dicegah dan diperkecil 3. Memberi dorongan pada debitur untuk memenuhi syarat-syarat di dalam perjanjian kredit khususnya mengenai pembayaran kembali yang telah disetujui agar debitur tidak kehilangan kekayaan yang telah dijaminkan kepada bank. 147

C. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah