Tabel 4.2 Rata-rata Cash Position, Debt to Equity Ratio, Return on Assets, Firm Size,
Shareholder Dispersion dan Dividend Payout Ratio pada Industri Manufaktur yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009
NO EMITEN
CP DER
ROA FS
SHD DPR
1 PT Asahimas Flat Glass Tbk
0.82 0.33
7.82 28.28
10.94 18.61
2 PT Aqua Golden Mississippi Tbk
0.77 0.73
8.10 27.64
40.48 21.29
3 PT Astra International Tbk
0.83 1.13
13.51 31.97 25.59
46.34 4
PT Astra Otoparts Tbk 0.83
0.44 15.59 29.02
61.65 52.94
5 PT Sepatu Bata Tbk
15.12 0.48
20.78 26.67 28.69
113.45 6
PT Berlina Tbk 1.75
1.44 4.34
26.81 11.12
50.29 7
PT Citra Turbindo Tbk 1.23
0.48 7.01
29.79 16.08
56.44 8
PT Delta Djakarta Tbk 2.60
0.30 12.58 27.25
10.47 0.08
9 PT Goodyear Indonesia Tbk
66.94 1.76
5.82 27.51
42.17 101.87
10 PT Gudang Garam Tbk
0.50 0.57
8.90 30.85
37.35 35.12
11 PT HM Sampoerna Tbk
0.30 0.88
25.35 30.43 48.62
102.56 12
PT Kageo Igar Jaya Tbk 1.89
0.37 7.18
26.48 13.76
28.87 13
PT Sumi Indo Kabel Tbk 1.46
0.25 11.20 27.11
61.33 31.20
14 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
2.38 2.72
5.39 31.22
30.97 38.88
15 PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk 0.49
0.34 15.31 30.07
13.49 25.37
16 PT Kimia Farma Tbk
3.13 0.54
3.86 28.01
63.74 28.34
17 PT Kalbe Farma Tbk
1.28 0.37
15.49 29.38 11.43
17.27 18
PT Lion Metal Works Tbk 1.93
0.24 13.01 26.23
18.64 21.21
19 PT Lionmesh Prima Tbk
0.88 0.87
9.22 24.91
9.67 8.77
20 PT Merck Tbk
1.07 0.18
29.04 26.66 12.13
0.08 21
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 0.73
4.11 23.82 27.45
23.22 124.37
22 PT Mustika Ratu Tbk
4.70 0.15
5.18 26.57
26.21 21.69
23 PT Mayora Indah Tbk
0.97 0.69
8.81 28.59
31.79 20.59
24 PT Semen Gresik Persero Tbk
1.37 0.28
23.65 29.99 5.05
56.25 25
PT Selamat Sempurna Tbk 0.33
0.69 12.26 27.52
6.04 135.53
26 PT Taisho Pharmaceutical
Indonesia Tbk 0.44
1.46 32.03 26.35
52.61 0.08
27 PT Mandom Indonesia Tbk
0.97 0.11
13.49 34.40 36.18
49.90 28
PT Surya Toto Indonesia Tbk 1.20
1.54 10.13 26.85
6.60 30.22
29 PT Trias Sentosa Tbk
2.68 0.98
3.67 28.36
10.96 53.45
30 PT Tempo Scan Pacific Tbk
2.49 0.30
10.82 28.73 31.63
78.12 31
PT Unggul Indah Cahaya Tbk 3.93
1.08 1.03
28.61 11.62
42.81 32
PT Unilever Indonesia Tbk 0.42
1.03 38.18 29.48
25.79 101.18
Rata-Rata Keseluruhan
3.93 0.84
13.21 28.41 26.12
47.29
Sumber: http:idx.co.id 3 Juli 2011, diolah
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa terdapat 13 perusahaan yang
mempunyai dividend payout ratio diatas rata-rata total keseluruhan dividend payout ratio industri manufaktur yaitu sebesar 47.29. Perusahaan-perusahaan
tersebut antara lain: PT Astra Otoparts Tbk sebesar 52,94, PT Sepatu Bata Tbk sebesar 113,45, PT Berlina Tbk sebesar 50,29, PT Citra Turbindo Tbk sebesar
56,44, PT Goodyear Indonesia Tbk sebesar 101,87, PT HM Sampoerna Tbk sebesar 102,56, PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar 124,37, PT Semen
Gresik Persero Tbk sebesar 56,25, PT Selamat Sempurna Tbk sebesar 135,53, PT Mandom Indonesia Tbk sebesar 49,90, PT Trias Sentosa Tbk
sebesar 53,45, PT Tempo Scan Pacific Tbk sebesar 78,12, dan PT Unilever Indonesia Tbk sebesar 101,18.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1. Deskripsi Nilai Variabel Cash Position Tabel 4.3
Cash Position Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2007-2009 No
Emiten 2007
2008 2009
1 PT Bank ICB Bumiputera Tbk
35.23 -
184.30 2
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 8.83
- -
3 PT Bank Central Asia Tbk
6.43 4.93
13.53 4
PT Bank Bukopin Tbk 11.15
7.20 7.65
5 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
24.41 12.64
8.19 6
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 7.65
3.38 11.18
7 PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk
- 4.79
6.26 8
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2.56
5.89 9.12
9 PT Bank Mandiri Persero Tbk
8.16 5.50
4.50 10 PT Bank Bumi Arta Tbk
10.19 6.01
17.86 11 PT Bank CIMB Niaga Tbk
5.22 12.96
- 12 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
25.84 10.31
- 13 PT Bank Swadesi Tbk
- 4.62
12.40 14 PT Bank Victoria Internasional Tbk
- 7.16
- 15 PT Bank Mayapada Internasional Tbk
6.04 6.58
- 16 PT Bank Mega Tbk
7.30 -
- 17 PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
3.36 3.76
11.69
Sumber: http:idx.co.id 3 Juli 2011, diolah
Tabel 4.3 ini menunjukkan nilai variabel cash position pada masing-
masing industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2007-2009 yang terdiri dari 3 tahun. Pada Tabel 4.3
dapat dilihat cash position yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun dan ada yang negatif. Nilai cash position yang negatif menunjukkan adanya
penurunan pertumbuhan perusahaan.
Pada tahun 2007 nilai cash position tertinggi pada PT Bank ICB Bumiputera Tbk yaitu sebesar 35,23. Nilai cash position terendah pada PT Bank
Danamon Indonesia Tbk yaitu sebesar 2,56
. Pada tahun 2008 nilai cash position tertinggi pada PT Bank CIMB Niaga Tbk yaitu sebesar 12,96. Nilai cash position
Universitas Sumatera Utara
terendah pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk yaitu sebesar 3,38
. Pada tahun 2009 nilai cash position tertinggi pada PT Bank ICB Bumiputera Tbk yaitu
sebesar 184,30
. Nilai cash position terendah pada PT Bank Mandiri Persero Tbk
yaitu sebesar 4,50.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Cash Position
Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009
NO EMITEN
2007 2008
2009
1 PT Asahimas Flat Glass Tbk
0.71 1.14
0.62 2
PT Aqua Golden Mississippi Tbk 0.66
0.73 0.91
3 PT Astra International Tbk
0.75 0.77
0.98 4
PT Astra Otoparts Tbk 0.76
0.86 0.88
5 PT Sepatu Bata Tbk
1.45 0.03
43.87 6
PT Berlina Tbk 2.18
1.97 1.11
7 PT Citra Turbindo Tbk
1.24 1.75
0.71 8
PT Delta Djakarta Tbk 3.40
3.39 1.01
9 PT Goodyear Indonesia Tbk
1.49 199.33
0.01 10
PT Gudang Garam Tbk 0.34
0.60 0.56
11 PT HM Sampoerna Tbk
0.11 0.13
0.88 12
PT Kageo Igar Jaya Tbk 1.58
3.66 0.43
13 PT Sumi Indo Kabel Tbk
1.70 1.62
1.05 14
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 3.36
2.38 1.41
15 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
0.31 0.45
0.69 16
PT Kimia Farma Tbk 4.30
4.01 1.07
17 PT Kalbe Farma Tbk
1.38 1.60
0.86 18
PT Lion Metal Works Tbk 2.50
2.13 1.17
19 PT Lionmesh Prima Tbk
0.56 0.32
1.75 20
PT Merck Tbk 1.06
1.36 0.78
21 PT Multi Bintang Indonesia Tbk
0.52 1.25
0.42 22
PT Mustika Ratu Tbk 7.91
4.41 1.79
23 PT Mayora Indah Tbk
0.82 1.57
0.52 24
PT Semen Gresik Persero Tbk 1.57
1.47 1.07
25 PT Selamat Sempurna Tbk
0.10 0.13
0.75 26
PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 0.25
0.76 0.32
27 PT Mandom Indonesia Tbk
0.94 0.86
1.09 28
PT Surya Toto Indonesia Tbk 1.04
2.07 0.50
29 PT Trias Sentosa Tbk
4.00 1.77
2.26 30
PT Tempo Scan Pacific Tbk 3.31
3.08 1.07
31 PT Unggul Indah Cahaya Tbk
5.41 5.39
1.00 32
PT Unilever Indonesia Tbk 0.22
0.30 0.74
Sumber: http:idx.co.id 3 Juli 2011, diolah
Tabel 4.4 ini menunjukkan nilai variabel cash position pada masing-masing
industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. yaitu tahun 2007-2009 yang terdiri dari 3 tahun. Pada Tabel 4.4 dapat
Universitas Sumatera Utara
dilihat cash position yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun dan ada yang negatif. Nilai cash position yang negatif menunjukkan adanya
penurunan pertumbuhan perusahaan.
Pada tahun 2007 nilai cash position tertinggi pada PT Mustika Ratu Tbk
y aitu sebesar 7,91
. Nilai cash position terendah pada PT Selamat Sempurna Tbk yaitu sebesar 0,10. Pada tahun 2008 nilai cash position tertinggi pada PT
Goodyear Indonesia Tbk yaitu sebesar 199,33. Nilai cash position terendah pada
PT HM Sampoerna Tbk yaitu sebesar -0,13
. Pada tahun 2009 nilai cash position tertinggi pada PT Sepatu Bata Tbk yaitu sebesar 43,87. Nilai cash position
terendah pada PT HM Sampoerna Tbk yaitu sebesar -0,88.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2. Deskripsi Nilai Variabel Debt to Equity Ratio Tabel 4.5
Debt to Equity Ratio Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2007-2009 No
Emiten 2007
2008 2009
1 PT Bank ICB Bumiputera Tbk
10.82 -
11.98 2
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 12.96
- -
3 PT Bank Central Asia Tbk
9.66 9.55
9.14 4
PT Bank Bukopin Tbk 16.53
14.08 13.65
5 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
9.65 12.07
10.88 6
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 9.48
10.01 10.63
7 PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk
- 13.62
9.71 8
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 7.22
9.09 5.23
9 PT Bank Mandiri Persero Tbk
9.91 10.75
10.23 10 PT Bank Bumi Arta Tbk
4.26 4.20
4.80 11 PT Bank CIMB Niaga Tbk
9.32 10.09
- 12 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
9.44 10.42
- 13 PT Bank Swadesi Tbk
- 3.81
4.08 14 PT Bank Victoria Internasional Tbk
- 9.66
- 15 PT Bank Mayapada Internasional Tbk
3.75 4.80
- 16 PT Bank Mega Tbk
0.92 -
- 17 PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
7.14 41.11
8.48 18 PT Bank ICB Bumiputera Tbk
10.82 -
11.98
Sumber: http:idx.co.id 3 Juli 2011, diolah
Tabel 4.5 ini menunjukkan nilai variabel debt to equity ratio pada masing- masing industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode penelitian, yaitu tahun 2007-2009 yang terdiri dari 3 tahun. Pada Tabel 4.3 dapat dilihat debt to equity ratio yang mengalami kenaikan dan penurunan
pada setiap tahun. Pada tahun 2007 nilai debt to equity ratio tertinggi pada PT Bank Bukopin Tbk yaitu sebesar 16,53. Nilai debt to equity ratio terendah pada
PT Bank Mega Tbk yaitu sebesar 0,92. Pada tahun 2008 nilai debt to equity ratio tertinggi pada PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk yaitu sebesar
41,11 . Nilai
debt to equity ratio terendah pada PT Bank Swadesi Tbk yaitu sebesar 3,81
. Pada
Universitas Sumatera Utara
tahun 2009 nilai debt to equity ratio tertinggi pada PT Bank Bukopin Tbk yaitu sebesar 13,65. Nilai debt to equity ratio terendah pada PT Bank Swadesi Tbk
yaitu sebesar 4,08
. Tabel 4.6
Debt to Equity Ratio Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2007-2009 NO
EMITEN
2007 2008
2009
1 PT Asahimas Flat Glass Tbk
0.37 0.33
0.29 2
PT Aqua Golden Mississippi Tbk 0.74
0.71 0.73
3 PT Astra International Tbk
1.17 1.21
1.00 4
PT Astra Otoparts Tbk 0.48
0.45 0.39
5 PT Sepatu Bata Tbk
0.60 0.47
0.38 6
PT Berlina Tbk 1.34
1.27 1.70
7 PT Citra Turbindo Tbk
0.46 0.51
0.46 8
PT Delta Djakarta Tbk 0.29
0.34 0.27
9 PT Goodyear Indonesia Tbk
0.94 2.45
1.91 10
PT Gudang Garam Tbk 0.68
0.55 0.48
11 PT HM Sampoerna Tbk
0.94 1.00
0.69 12
PT Kageo Igar Jaya Tbk 0.53
0.38 0.19
13 PT Sumi Indo Kabel Tbk
0.34 0.25
0.14 14
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 2.61
3.11 2.45
15 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
0.45 0.33
0.24 16
PT Kimia Farma Tbk 0.53
0.53 0.57
17 PT Kalbe Farma Tbk
0.33 0.38
0.39 18
PT Lion Metal Works Tbk 0.27
0.26 0.19
19 PT Lionmesh Prima Tbk
1.16 0.64
0.83 20
PT Merck Tbk 0.18
0.15 0.23
21 PT Multi Bintang Indonesia Tbk
2.14 1.73
8.44 22
PT Mustika Ratu Tbk 0.13
0.17 0.16
23 PT Mayora Indah Tbk
0.73 1.32
0.03 24
PT Semen Gresik Persero Tbk 0.27
0.30 0.26
25 PT Selamat Sempurna Tbk
0.65 0.62
0.80 26
PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 0.43
3.74 0.21
27 PT Mandom Indonesia Tbk
0.08 0.12
0.13 28
PT Surya Toto Indonesia Tbk 1.88
1.84 0.91
29 PT Trias Sentosa Tbk
1.18 1.08
0.68 30
PT Tempo Scan Pacific Tbk 0.26
0.29 0.34
31 PT Unggul Indah Cahaya Tbk
1.13 1.29
0.81 32
PT Unilever Indonesia Tbk 0.98
1.10 1.02
Sumber: http:idx.co.id 3 Juli 2011, diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 ini menunjukkan nilai variabel debt to equity ratio pada masing- masing industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode penelitian, yaitu tahun 2007-2009 yang terdiri dari 3 tahun. Pada Tabel 4.6 dapat dilihat debt to equity ratio yang mengalami kenaikan dan penurunan
pada setiap tahun. Pada tahun 2007 nilai debt to equity ratio tertinggi PT Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu sebesar 2,61. Nilai debt to equity ratio terendah pada
PT Mandom Indonesia Tbk yaitu sebesar 0,08. Pada tahun 2008 nilai debt to equity ratio tertinggi pada PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk yaitu sebesar
3,74. Nilai debt to equity ratio terendah pada PT Mandom Indonesia Tbk yaitu sebesar
0,12 . Pada tahun 2009 nilai debt to equity ratio tertinggi pada PT Multi
Bintang Indonesia Tbk yaitu sebesar 8,44
. Nilai debt to equity ratio terendah pada PT Mayora Indah Tbk yaitu sebesar
0,03 .
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Deskripsi Nilai Variabel Return on Assets Tabel 4.7
Return on Assets Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2007-2009 No
Emiten 2007
2008 2009
1 PT Bank ICB Bumiputera Tbk
0.33 -
0.07 2
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 1.23
- -
3 PT Bank Central Asia Tbk
2.06 2.35
2.41 4
PT Bank Bukopin Tbk 1.09
1.13 0.97
5 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
0.49 0.61
1.09 6
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 2.37
2.42 2.31
7 PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk
- 0.96
0.87 8
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2.54
1.68 1.64
9 PT Bank Mandiri Persero Tbk
1.36 1.48
1.82 10 PT Bank Bumi Arta Tbk
1.07 1.35
1.17 11 PT Bank CIMB Niaga Tbk
1.61 0.66
- 12 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
0.39 0.84
- 13 PT Bank Swadesi Tbk
- 1.41
2.40 14 PT Bank Victoria Internasional Tbk
- 0.63
- 15 PT Bank Mayapada Internasional Tbk
0.91 0.74
- 16 PT Bank Mega Tbk
1.49 -
- 17 PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
2.16 1.90
1.48
Sumber: http:idx.co.id 3 Juli 2011, diolah
Tabel 4.7 ini menunjukkan nilai variabel return on assets pada masing- masing industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode penelitian yaitu tahun 2007-2009 yang terdiri dari 3 tahun. Pada Tabel 4.7 dapat dilihat return on assets yang mengalami kenaikan dan penurunan pada
setiap tahun. Pada tahun 2007 nilai return on assets tertinggi pada PT Bank Mandiri Persero Tbk yaitu sebesar
2,54 . Nilai return on assets terendah pada PT
Bank ICB Bumiputera Tbk sebesar 0,33
. Pada tahun 2008 nilai return on assets tertinggi pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk yaitu sebesar
2,42 . Nilai
return on assets terendah pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk sebesar
Universitas Sumatera Utara
0,61. Pada tahun 2009 nilai return on assets tertinggi pada PT Bank Central Asia Tbk yaitu sebesar
2,41 . Nilai return on assets terendah pada PT Bank ICB
Bumiputera Tbk sebesar 0,07
.
Tabel 4.8 Return on Assets
Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009
NO EMITEN
2007 2008
2009
1 PT Asahimas Flat Glass Tbk
8.61 11.45
3.41 2
PT Aqua Golden Mississippi Tbk 7.50
8.35 8.46
3 PT Astra International Tbk
12.55 13.99
13.99 4
PT Astra Otoparts Tbk 13.99
15.35 17.44
5 PT Sepatu Bata Tbk
10.41 39.20
12.71 6
PT Berlina Tbk 3.43
5.20 4.40
7 PT Citra Turbindo Tbk
13.81 0.11
7.11 8
PT Delta Djakarta Tbk 8.16
12.26 17.33
9 PT Goodyear Indonesia Tbk
7.31 0.08
10.05 10
PT Gudang Garam Tbk 6.08
7.81 12.80
11 PT HM Sampoerna Tbk
23.17 24.15
28.73 12
PT Kageo Igar Jaya Tbk 6.39
3.24 11.91
13 PT Sumi Indo Kabel Tbk
13.15 15.35
5.11 14
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 4.55
4.54 7.07
15 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
9.75 15.47
20.70 16
PT Kimia Farma Tbk 3.76
3.83 3.99
17 PT Kalbe Farma Tbk
15.80 14.47
16.19 18
PT Lion Metal Works Tbk 11.71
14.95 12.39
19 PT Lionmesh Prima Tbk
9.46 14.90
3.30 20
PT Merck Tbk 27.03
26.29 33.80
21 PT Multi Bintang Indonesia Tbk
13.57 23.61
34.27 22
PT Mustika Ratu Tbk 3.52
6.28 5.75
23 PT Mayora Indah Tbk
7.74 6.90
11.78 24
PT Semen Gresik Persero Tbk 21.06
23.99 25.89
25 PT Selamat Sempurna Tbk
10.67 10.92
15.18 26
PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 22.94
31.99 41.16
27 PT Mandom Indonesia Tbk
15.34 12.61
12.53 28
PT Surya Toto Indonesia Tbk 6.17
6.14 18.09
29 PT Trias Sentosa Tbk
0.83 2.69
7.49 30
PT Tempo Scan Pacific Tbk 10.38
11.02 11.06
31 PT Unggul Indah Cahaya Tbk
1.30 0.93
0.86 32
PT Unilever Indonesia Tbk 36.79
37.08 40.66
Sumber: http:idx.co.id 3 Juli 2011, diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 ini menunjukkan nilai variabel return on assets pada masing- masing industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode penelitian yaitu tahun 2007-2009 yang terdiri dari 3 tahun. Pada Tabel 4.8 dapat dilihat return on assets yang mengalami kenaikan dan penurunan pada
setiap tahun. Pada tahun 2007 nilai return on assets tertinggi PT Unilever Indonesia Tbk yaitu sebesar
36,79 . Nilai return on assets terendah pada PT Trias
Sentosa Tbk sebesar 0,83. Pada tahun 2008 nilai return on assets tertinggi pada PT Sepatu Bata Tbk yaitu sebesar
39,20 . Nilai return on assets terendah pada PT
Goodyear Indonesia Tbk sebesar 0,08
. Pada tahun 2009 nilai return on assets tertinggi pada PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk yaitu sebesar
41,16 . Nilai
return on assets terendah pada PT Unggul Indah Cahaya Tbk sebesar 0,86.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4. Deskripsi Nilai Variabel Firm Size Tabel 4.9
Firm Size Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2007-2009 No
Emiten 2007
2008 2009
1 PT Bank ICB Bumiputera Tbk
29.48 -
29.58 2
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 30.38
- -
3 PT Bank Central Asia Tbk
33.02 33.13
33.27 4
PT Bank Bukopin Tbk 31.17
31.12 31.25
5 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
32.84 32.94
33.06 6
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 32.95
33.14 33.39
7 PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk
- 31.44
31.70 8
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 32.12
32.31 32.22
9 PT Bank Mandiri Persero Tbk
33.40 33.51
33.61 10 PT Bank Bumi Arta Tbk
28.30 28.35
28.51 11 PT Bank CIMB Niaga Tbk
32.17 32.27
- 12 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
31.64 31.67
- 13 PT Bank Swadesi Tbk
- 27.94
28.06 14 PT Bank Victoria Internasional Tbk
- 29.36
- 15 PT Bank Mayapada Internasional Tbk
29.13 29.34
- 16 PT Bank Mega Tbk
31.18 -
- 17 PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
28.01 28.31
28.51
Sumber: http:idx.co.id 3 Juli 2011, diolah
Tabel 4.9 ini menunjukkan nilai variabel firm size pada masing-masing industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
penelitian yaitu tahun 2007-2009 yang terdiri dari 3 tahun. Pada Tabel 4.9 dapat dilihat firm size yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun. Pada
tahun 2007 nilai firm size tertinggi pada PT Bank Mandiri Persero Tbk yaitu sebesar
33,40 . Nilai firm size terendah pada PT Bank Himpunan Saudara 1906
Tbk sebesar 28,01
. Pada tahun 2008 nilai firm size tertinggi pada PT Bank Mandiri Persero Tbk yaitu sebesar
33,51 . Nilai firm size terendah pada PT Bank
Swadesi Tbk sebesar 27,94
. Pada tahun 2009 nilai firm size tertinggi pada PT
Universitas Sumatera Utara
Bank Mandiri Persero Tbk yaitu sebesar 33,61
. Nilai firm size terendah pada PT Bank Swadesi Tbk sebesar
28,06 .
Tabel 4.10 Firm Size
Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009
NO EMITEN
2007 2008
2009
1 PT Asahimas Flat Glass Tbk
28.22 28.32
28.31 2
PT Aqua Golden Mississippi Tbk 27.52
27.63 27.77
3 PT Astra International Tbk
31.78 32.02
32.12 4
PT Astra Otoparts Tbk 28.87
29.01 29.17
5 PT Sepatu Bata Tbk
26.53 26.72
26.76 6
PT Berlina Tbk 26.68
26.79 26.95
7 PT Citra Turbindo Tbk
28.16 32.88
28.32 8
PT Delta Djakarta Tbk 27.11
27.27 27.36
9 PT Goodyear Indonesia Tbk
27.09 27.65
27.78 10
PT Gudang Garam Tbk 30.80
30.81 30.94
11 PT HM Sampoerna Tbk
30.38 30.41
30.51 12
PT Kageo Igar Jaya Tbk 26.52
26.45 26.48
13 PT Sumi Indo Kabel Tbk
27.10 27.18
27.05 14
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 31.02
31.31 31.33
15 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
29.94 30.05
30.22 16
PT Kimia Farma Tbk 27.96
28.00 28.08
17 PT Kalbe Farma Tbk
29.27 29.37
29.50 18
PT Lion Metal Works Tbk 26.10
26.26 26.33
19 PT Lionmesh Prima Tbk
24.86 24.85
25.01 20
PT Merck Tbk 26.53
26.65 26.80
21 PT Multi Bintang Indonesia Tbk
27.16 27.57
27.62 22
PT Mustika Ratu Tbk 26.48
26.59 26.62
23 PT Mayora Indah Tbk
28.27 28.70
28.81 24
PT Semen Gresik Persero Tbk 29.77
29.99 30.19
25 PT Selamat Sempurna Tbk
27.44 27.56
27.57 26
PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 26.15
26.41 26.49
27 PT Mandom Indonesia Tbk
34.22 34.45
34.53 28
PT Surya Toto Indonesia Tbk 27.54
27.66 25.35
29 PT Trias Sentosa Tbk
28.39 28.40
28.28 30
PT Tempo Scan Pacific Tbk 28.65
28.72 28.81
31 PT Unggul Indah Cahaya Tbk
28.66 28.67
28.50 32
PT Unilever Indonesia Tbk 29.31
29.50 29.64
Sumber: http:idx.co.id 3 Juli 2011, diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 ini menunjukkan nilai variabel firm size pada masing-masing industri manufaltur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
penelitian yaitu tahun 2007-2009 yang terdiri dari 3 tahun. Pada Tabel 4.10 dapat dilihat firm size yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun. Pada
tahun 2007 nilai firm size tertinggi PT Astra International Tbk yaitu sebesar 31,78
. Nilai firm size terendah pada PT Lionmesh Prima Tbk sebesar 24,86. Pada tahun
2008 nilai firm size tertinggi pada PT Mandom Indonesia Tbk yaitu sebesar 34,45
. Nilai firm size terendah pada PT Lionmesh Prima Tbk sebesar 24,85
. Pada tahun 2009 nilai firm size tertinggi pada PT Mandom Indonesia Tbk yaitu sebesar
34,53 . Nilai firm size terendah pada PT Lionmesh Prima Tbk sebesar
25,01 .
Universitas Sumatera Utara
4.2.5. Deskripsi Nilai Variabel Tabel 4.11
Shareholder Dipersion Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2007-2009 No
Emiten 2007
2008 2009
1 PT Bank ICB Bumiputera Tbk
50.70 -
50.70 2
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 55.16
- -
3 PT Bank Central Asia Tbk
100.06 97.23
97.10 4
PT Bank Bukopin Tbk 58.65
57.84 58.92
5 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
127.08 138.98 138.21 6
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 46.32
46.29 46.27
7 PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk
- 131.58
71.51 8
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 87.02
81.69 81.42
9 PT Bank Mandiri Persero Tbk
59.92 59.02
58.64 10 PT Bank Bumi Arta Tbk
19.02 19.02
19.02 11 PT Bank CIMB Niaga Tbk
51.83 99.39
- 12 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
44.45 39.21
- 13 PT Bank Swadesi Tbk
- 94.72
94.72 14 PT Bank Victoria Internasional Tbk
- 24.33
- 15 PT Bank Mayapada Internasional Tbk
14.67 16.16
16 PT Bank Mega Tbk 1.43
- -
17 PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 85.17
65.77 24.49
Sumber: http:idx.co.id 3 Juli 2011, diolah
Tabel 4.11 ini menunjukkan nilai variabel shareholder dipersion pada masing-masing industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode penelitian yaitu tahun 2007-2009 yang terdiri dari 3 tahun. Pada Tabel 4.11 dapat dilihat shareholder dipersion yang mengalami kenaikan dan penurunan
pada setiap tahun. Pada tahun 2007 nilai shareholder dipersion tertinggi pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk yaitu sebesar 127,08. Nilai shareholder
dipersion terendah pada PT Bank Mega Tbk sebesar 1,43. Pada tahun 2008 nilai shareholder dipersion tertinggi pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
yaitu sebesar 138,98. Nilai shareholder dipersion terendah pada PT Bank Mayapada Internasional Tbk sebesar 16,16. Pada tahun 2009 nilai shareholder
Universitas Sumatera Utara
dipersion tertinggi pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk yaitu sebesar 138,21. Nilai shareholder dipersion terendah pada PT Bank Bumi Arta Tbk
sebesar 19,02.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Shareholder Dispersion
Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009
NO EMITEN
2007 2008
2009
1 PT Asahimas Flat Glass Tbk
13.86 13.86
5.10 2
PT Aqua Golden Mississippi Tbk 40.02
40.02 41.41
3 PT Astra International Tbk
26.30 27.35
23.13 4
PT Astra Otoparts Tbk 51.53
69.82 63.61
5 PT Sepatu Bata Tbk
26.52 29.70
29.83 6
PT Berlina Tbk 11.12
11.12 11.12
7 PT Citra Turbindo Tbk
15.40 19.36
13.46 8
PT Delta Djakarta Tbk 10.47
10.47 10.47
9 PT Goodyear Indonesia Tbk
42.16 42.16
42.20 10
PT Gudang Garam Tbk 39.26
39.26 33.53
11 PT HM Sampoerna Tbk
48.40 48.59
48.87 12
PT Kageo Igar Jaya Tbk 3.61
3.61 34.04
13 PT Sumi Indo Kabel Tbk
61.33 61.33
61.33 14
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 29.24
34.48 29.18
15 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
16.38 16.38
7.70 16
PT Kimia Farma Tbk 59.98
59.98 71.26
17 PT Kalbe Farma Tbk
12.66 11.32
10.32 18
PT Lion Metal Works Tbk 18.65
18.65 18.61
19 PT Lionmesh Prima Tbk
8.51 8.51
11.99 20
PT Merck Tbk 12.13
12.13 12.13
21 PT Multi Bintang Indonesia Tbk
16.31 24.22
29.11 22
PT Mustika Ratu Tbk 23.27
23.27 32.08
23 PT Mayora Indah Tbk
30.85 32.25
32.25 24
PT Semen Gresik Persero Tbk 4.94
5.28 4.94
25 PT Selamat Sempurna Tbk
8.37 8.37
1.39 26
PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 52.64
52.64 52.55
27 PT Mandom Indonesia Tbk
36.63 36.84
35.07 28
PT Surya Toto Indonesia Tbk 6.60
6.60 6.60
29 PT Trias Sentosa Tbk
15.36 12.87
4.63 30
PT Tempo Scan Pacific Tbk 9.21
42.82 42.84
31 PT Unggul Indah Cahaya Tbk
11.62 11.62
11.62 32
PT Unilever Indonesia Tbk 25.79
25.79 25.79
Sumber: http:idx.co.id 3 Juli 2011, diolah
Tabel 4.12 ini menunjukkan nilai variabel shareholder dipersion pada
masing-masing industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2007-2009 yang terdiri dari 3 tahun. Pada
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 dapat dilihat shareholder dipersion yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun. Pada tahun 2007 nilai shareholder dipersion
tertinggi PT Kimia Farma Tbk yaitu sebesar 59,98. Nilai shareholder dipersion terendah pada PT Kageo Igar Jaya Tbk sebesar 3,61. Pada tahun 2008 nilai
shareholder dipersion tertinggi pada PT Astra Otoparts Tbk yaitu sebesar 69,82. Nilai shareholder dipersion terendah pada PT Kageo Igar Jaya Tbk sebesar 3,61.
Pada tahun 2009 nilai shareholder dipersion tertinggi pada PT Kimia Farma Tbk yaitu sebesar 71,26. Nilai shareholder dipersion terendah pada PT Selamat
Sempurna Tbk sebesar 1,39.
4.2.6. Deskripsi Nilai Variabel Dividend Payout Ratio Tabel 4.13
Dividend Payout Ratio Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2006-2009 No
Emiten 2007
2008 2009
1 PT Bank ICB Bumiputera Tbk
24.94 -
44.55 2
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 16.78
- -
3 PT Bank Central Asia Tbk
82.66 80.32
80.21 4
PT Bank Bukopin Tbk 49.99
30.01 49.99
5 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
49.72 10.00
34.92 6
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 50.00
44.46 30.04
7 PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk
- 9.96
26.86 8
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 50.00
50.00 50.00
9 PT Bank Mandiri Persero Tbk
91.70 35.00
29.35 10 PT Bank Bumi Arta Tbk
24.97 25.00
24.57 11 PT Bank CIMB Niaga Tbk
18.40 44.99
- 12 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
63.92 29.40
- 13 PT Bank Swadesi Tbk
- 62.50
55.81 14 PT Bank Victoria Internasional Tbk
- 76.84
- 15 PT Bank Mayapada Internasional Tbk
21.47 31.45
- 16 PT Bank Mega Tbk
20.02 -
- 17 PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
47.46 39.82
37.88
Sumber: http:idx.co.id 3 Juli 2011, diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 ini menunjukkan nilai variabel dividend payout ratio pada masing-masing industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode penelitian yaitu tahun 2007-2009 yang terdiri dari 3 tahun. Pada Tabel 4.13 dapat dilihat dividend payout ratio yang mengalami kenaikan dan penurunan
pada setiap tahun. Pada tahun 2007 nilai dividend payout ratio tertinggi pada PT Bank Mandiri Persero Tbk yaitu sebesar
91,70. Nilai dividend payout ratio
terendah pada PT Bank Ekonomi Raharja Tbk sebesar 16,78
. Pada tahun 2008 nilai dividend payout ratio tertinggi pada PT Bank Central Asia Tbk yaitu sebesar
80,32 . Nilai dividend payout ratio terendah pada PT Bank Negara Indonesia
Persero Tbk sebesar 10,00
. Pada tahun 2009 nilai dividend payout ratio tertinggi pada PT Bank Central Asia Tbk yaitu sebesar 80,21. Nilai dividend payout ratio
terendah pada PT Bank Bumi Arta Tbk sebesar 24,57.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Dividend Payout Ratio
Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009
NO EMITEN
2007 2008
2009
1 PT Asahimas Flat Glass Tbk
22.41 7.60
25.81 2
PT Aqua Golden Mississippi Tbk 19.97
19.18 24.70
3 PT Astra International Tbk
48.70 37.88
52.43 4
PT Astra Otoparts Tbk 54.24
40.74 63.86
5 PT Sepatu Bata Tbk
266.47 15.71
58.16 6
PT Berlina Tbk 33.33
57.94 59.59
7 PT Citra Turbindo Tbk
68.73 10.20
90.40 8
PT Delta Djakarta Tbk 0.05
0.07 0.12
9 PT Goodyear Indonesia Tbk
8.51 288.50
8.60 10
PT Gudang Garam Tbk 33.33
35.82 36.19
11 PT HM Sampoerna Tbk
108.83 67.49
131.35 12
PT Kageo Igar Jaya Tbk 34.04
40.78 11.79
13 PT Sumi Indo Kabel Tbk
39.53 39.18
14.89 14
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 37.39
39.83 39.41
15 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
15.02 31.63
29.45 16
PT Kimia Farma Tbk 30.00
24.97 30.04
17 PT Kalbe Farma Tbk
14.39 18.07
19.35 18
PT Lion Metal Works Tbk 25.72
18.57 19.35
19 PT Lionmesh Prima Tbk
8.08 6.24
12.00 20
PT Merck Tbk 0.06
0.12 0.07
21 PT Multi Bintang Indonesia Tbk
89.89 260.64
22.59 22
PT Mustika Ratu Tbk 20.00
25.04 20.04
23 PT Mayora Indah Tbk
21.62 19.53
20.62 24
PT Semen Gresik Persero Tbk 50.13
63.65 54.98
25 PT Selamat Sempurna Tbk
113.46 195.31
97.83 26
PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 0.08
0.09 0.07
27 PT Mandom Indonesia Tbk
45.56 52.52
51.61 28
PT Surya Toto Indonesia Tbk 30.76
27.39 32.51
29 PT Trias Sentosa Tbk
83.33 47.62
29.41 30
PT Tempo Scan Pacific Tbk 96.77
56.34 81.25
31 PT Unggul Indah Cahaya Tbk
42.89 38.00
47.54 32
PT Unilever Indonesia Tbk 101.95
101.59 100.00
Sumber: http:idx.co.id 3 Juli 2011, diolah
Tabel 4.14 ini menunjukkan nilai variabel dividend payout ratio pada masing-masing industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Universitas Sumatera Utara
selama periode penelitian yaitu tahun 2007-2009 yang terdiri dari 3 tahun. Pada Tabel 4.14 dapat dilihat dividend payout ratio yang mengalami kenaikan dan
penurunan pada setiap tahun. Pada tahun 2007 nilai dividend payout ratio tertinggi PT Sepatu Bata Tbk yaitu sebesar
266,47 . Nilai dividend payout ratio
terendah pada PT Delta Djakarta Tbk sebesar 0,05
. Pada tahun 2008 nilai dividend payout ratio tertinggi pada PT Goodyear Indonesia Tbk yaitu sebesar
288,50. Nilai dividend payout ratio terendah pada PT Delta Djakarta Tbk sebesar
0,07 .
Pada tahun 2009 nilai dividend payout ratio tertinggi pada PT Unilever Indonesia Tbk yaitu sebesar
100,00 . Nilai dividend payout ratio terendah pada PT Merck
Tbk sebesar 0,07
.
4.3. Evaluasi Model Statistik
Penggunaan model analisis yang digunakan peneliti dalam menguji hipotesis adalah dengan regresi linear berganda. Peneliti melakukan uji F pada
variabel dependent Dividend Payout Ratio terhadap variabel independent Cash Position, Debt to Equity Ratio, Return on Assets, Firm Size dan Shareholder
Dispersion. Untuk melihat keabsahan persamaan regresi yang dibuat, pembuatan regresi dilandasi oleh asumsi yang tidak boleh dilanggar.
Residual merupakan komponen penting untuk menentukanmengevaluasi kesahihan suatu model, baik untuk melihat pelanggaran terhadap asumsi maupun
untuk melihat penyimpangan nilai prediksi terhadap nilai sesungguhnya, seperti mendeteksi nilai-nilai ekstrim atau outlier Nachrowi, 2006; 135. Outlier adalah
nilai yang terpisah dari kumpulan observasi yang dapat bernilai sangat besar atau
Universitas Sumatera Utara
sangat kecil. Mengingat pendugaan koefisien regresi dan berbagai perhitungan lain yang menyangkut regresi, seperti koefisien determinasi atau uji hipotesis
sangat banyak memanfaatkan nilai rata-rata maka nilai ekstrim akan mempunyai pengaruh terhadap ketepatan model. Oleh karena itulah dalam regresi outlier
harus diperhatikan dengan cermat jika ingin persamaan regresi yang dibuat akurat. Deteksi outlier dapat dilakukan dengan membuat plot antara
residual standar dan nilai prediksi. Ketika model untuk industri perbankan diolah ternyata tidak ditemukan outlier, tetapi ketika model untuk industri manufaktur
setelah variabel Debt to Equity Ratio dibuang karena tidak memenuhi uji asumsi klasik akibat terkena heteroskedastisitas diolah ternyata didapatkan outlier, yaitu
tampak pada Tabel 4.15 berikut:
Tabel 4.15
Casewise Diagnosticsa Outlier
Pertama
Case Number
Std. Residual DPR
5 4.936
266.47 53
4.540 260.64
57 3.301
195.31
a. Dependent Variable: DPR Sumber: Hasil olahan SPSS 17.0 for windows
Munculnya outlier pada observasi tertunya akan mengganggu estimasi koefisien regresi yang akan berakibat tidak tepatnya model yang dibuat. Oleh
karena itu, observasi ini tidak disertakan dalam model. Setelah observasi No. 5, 53 dan No. 57 dikeluarkan dan dilakukan pengolahan data kembali ternyata outlier
tidak ditemukan tetapi dari hasil uji one sample kolmogorov terlihat bahwa model
Universitas Sumatera Utara
tidak normal nilai Asymp. Sig. 2-tailed. Sebesar 0,024 lebih kecil dari nilai signifikan 0,05 seperti yang terlihat pada tabel 4.16.
Tabel 4.16
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Setelah
Outlier Pertama dikeluarkan
Unstandardized Residual
N 93
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 27.75173337
Most Extreme Differences Absolute
.151 Positive
.151 Negative
-.065 Kolmogorov-Smirnov Z
1.455 Asymp. Sig. 2-tailed
.029
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil olahan SPSS 17.0 for windows
Dengan didapatkan model regresi yang tidak normal, maka dilakukan transformasi data logaritma natural pada semua variabel kecuali variabel firm
size karena data sudah dalam bentuk logaritma natural. Kemudian dilakukan deteksi outlier pada model regresi ternyata ditemukan outlier pada No. 7. Dengan
munculnya outlier maka observasi No.7 tidak diikutsertakan dalam model.
Tabel 4.17
Casewise Diagnostics
a
Outlier Pertama setelah LN
Case Number
Std. Residual LNDPR
7 -3.123
-3.00
a. Dependent Variable: LNDPR Sumber: Hasil olahan SPSS 17.0 for windows
Universitas Sumatera Utara
Setelah observasi No. 7 dikeluarkan dan dilakukan pengolahan data kembali ternyata ditemukan kembali outlier pada No. 38. Dengan munculnya kembali
outlier maka observasi No. 38 tidak disertakan dalam model.
Tabel 4.18
Casewise Diagnostics
a
Outlier Kedua setelah LN
Case Number
Std. Residual LNDPR
38 -3.141
-2.66 a. Dependent Variable: LNDPR
Sumber: Hasil olahan SPSS 17.0 for windows
Setelah observasi No. 38 dikeluarkan dan dilakukan pengolahan data kembali ternyata ditemukan kembali outlier pada No. 18 dan 79. Dengan
munculnya kembali outlier maka observasi No. 38 tidak disertakan dalam model.
Tabel 4.19
Casewise Diagnostics
a
Outlier Ketiga setelah LN
Case Number
Std. Residual LNDPR
18 -3.120
-2.81 79
-3.007 -2.66
a. Dependent Variable: LNDPR
Sumber: Hasil olahan SPSS 17.0 for windows
Setelah observasi No. 18 dan 79 dikeluarkan dan dilakukan pengolahan data kembali ternyata ditemukan kembali outlier pada No. 23, 48, 52, 66, dan 83.
Dengan munculnya kembali outlier maka observasi No. 23, 48, 52, 66, dan 83 tidak disertakan dalam model.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.20
Casewise Diagnostics
a
Outlier Keempat setelah LN
Case Number
Std. Residual LNDPR
23 -3.086
-2.53 48
-3.391 -2.12
52 -3.164
-2.41 66
-3.572 -2.12
83 -3.210
-2.66 a. Dependent Variable: LNDPR
Sumber: Hasil olahan SPSS 17.0 for windows
Setelah observasi No. 23, 48, 52, 66, dan 83 dikeluarkan dan dilakukan
pengolahan data kembali ternyata outlier tidak ditemukan, sehingga dapat dilakukan pengolahan data selanjutnya.
4.4. Analisis Data