Analisis Pengaruh Cash Position terhadap Dividend Payout Ratio Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio

3. Variabel Firm Size mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Payout Ratio hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,004 di bawah lebih kecil dari 0,05, dan t hitung 3,004 t tabel 1,960. Dari model regresi diperoleh hasil koefisien regresi sebesar 0,112 artinya setiap kenaikan Firm Size sebesar 1x akan menyebabkan kenaikan Dividen Payout Ratio sebesar 0,112. 4. Variabel Shareholder Dispersion tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Payout Ratio hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,360 di atas lebih besar dari 0,05, dan t hitung -0,921 t tabel 1,960. Dari model regresi diperoleh hasil koefisien regresi sebesar -0,085 artinya setiap kenaikan Shareholder Dispersion sebesar 1x akan menyebabkan penurunan Dividen Payout Ratio sebesar -0,085.

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian

4.5.1. Analisis Pengaruh Cash Position terhadap Dividend Payout Ratio

Variabel cash position memiliki koefisien yang positif, ini berarti bila cash position meningkat maka Dividend Payout Ratio juga positif atau meningkat. Variabel cash position dapat dijadikan sebagai indikator bagi pemegang saham atau investor dalam berinvestasi karena jika cash position meningkat maka Dividend Payout Ratio yang dibagikan juga meningkat. Tanda positif dalam variabel cash position pada Industri Perbankan dan Industri Manufaktur ini menunjukkan bahwa semakin besar posisi kas dari perusahaan akan meningkatkan pembayaran dividen oleh perusahaan. Hal ini memberikan implikasi bahwa pihak Universitas Sumatera Utara manajemen diharapkan dapat menjaga posisi kas agar tetap likuid dan dapat mengalalisis serta memprediksi semua piutang usahanya dan kebutuhan operasional perusahaan sehingga pembebanan kas tidak mengurangi kemampuan dalam membayar dividen. Pada Industri perbankan variabel cash position tidak dapat mengestimasi model dan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Dividen Payout Ratio. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zulkifli 2008, Efendi 2007 dan Sudarsi 2002 di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa cash position mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Dividen Payout Ratio. Sedangkan pada Industri Manufaktur variabel cash position mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Dividen Payout Ratio. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zulkifli 2008, Efendi 2007 dan Sudarsi 2002 di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa cash position mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Dividen Payout Ratio.

4.5.2. Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio

Variabel Debt to Equity Ratio memiliki koefisien yang negatif, ini berarti bila Debt to Equity Ratio meningkat maka Dividend Payout Ratio menurun. Tanda negatif dalam variabel Debt to Equity Ratio pada Industri Perbankan menunjukkan bahwa semakin tinggi DER maka dividen yang dibayarkan oleh perusahaan semakin rendah. Hal ini memberikan implikasi agar pihak manajemen Universitas Sumatera Utara lebih efisien dalam mengoptimalisasi pendanaan yang menggunakan hutang agar tidak mengganggu likuiditas perusahaan sehingga kebijakan dividen perusahaan tetap baik. Pada Industri perbankan variabel Debt to Equity Ratio tidak dapat mengestimasi model dan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Dividen Payout Ratio, ini disebabkan karena tingkat hutang jauh lebih besar dari pada total modal yang dimiliki pada Industri perbankan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zulkifli 2008 dan Efendi 2007 di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Dividen Payout Ratio. Sedangkan pada Industri manufaktur variabel Debt to Equity Ratio tidak diikutsertakan dalam model karena tidak memenuhi syarat uji asumsi klasik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarsi 2002 di mana dalam penelitiannya variabel Debt to Equity Ratio juga tidak diikutsertakan dalam model karena tidak memenuhi syarat uji asumsi klasik.

4.5.3. Analisis Pengaruh Return on Asset terhadap Dividend Payout Ratio