Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r
ix
≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, daya
pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r
ix
Teknik statistika yang digunakan adalah koefisiensi Product Moment oleh Pearson. Formulasi koefisien korelasi Product Moment dari Pearson digunakan
0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar,
2000. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.275, daya
pembedanya juga dianggap memuaskan Azwar, 2005.
bagi tes-tes yang setiap aitemnya diberi skor kontinu. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi
konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Bila koefisien korelasi rendah mendekati angka nol
berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik Azwar, 2000. Pengujian daya beda aitem pada skala stres ini
dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS Statistical Package For the Social Science versi 16.0 for Windows.
F. Hasil Uji Coba Penelitian
Uji coba skala intensi berwirausaha dan skala Adversity Quotient dilakukan terhadap 80 mahasiswa dan mahasiswi di Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara.
1. Hasil Uji Coba Skala Intensi Berwirausaha
Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 16.0 for windows, kemudian nilai
Universitas Sumatera Utara
corrected aitem total correlation yang diperoleh dari analisis reliability yang memiliki harga kritik 0.30. Karena menurut Azwar 2000, semua aitem yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0.30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Jumlah aitem yang diuji cobakan adalah 30 aitem dan dari 30 aitem
diperoleh 26 aitem, dengan indeks dikriminasi 0.3 dan 4 aitem yang gugur. 26 aitem, dengan indeks dikriminasi 0.3 tersebut kemudian dianalisa lagi dan
hasilnya 25 aitem, dengan indeks dikriminasi 0.3 dan 1 aitem yang gugur. 25 aitem yang sah aitem, dengan indeks dikriminasi 0.3 tersebut dianalisa kembali
dan diperoleh 25 aitem memiliki harga kritik diatas 0.30, selanjutnya 25 aitem inilah yang akan digunakan dalam penelitian, dengan kisaran koefisien korelasi
r
xx
= 0.334 sampai dengan r
xx
Tabel 3. Distribusi aitem-aitem skala intensi berwirausaha setelah uji coba
= 0.750 dan reliabilitas sebesar 0.928. distribusi aitem yang sahih dari skala intensi berwirausaha dapat dilihat pada tabel 3 berikut
ini:
No Aspek
Jenis Aitem Total
Favorable unfavorable
1 Sikap terhadap perilaku
2,3,5,6,7 4,8,9
8 2
Norma subjektif 13,16,17,18
11,15,19,20
8 3
Kontrol perilaku yang disadari
25,26,28,30 21,22,24,27,29
9
Total 13
12 25
Universitas Sumatera Utara
Sebelum skala digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu aitem disusun kembali. Distribusi aitem penelitian untuk skala semangat kerja dapat dilihat pada
tabel 4 berikut:
Tabel 4. Distribusi aitem-aitem skala intensi berwirausaha setelah uji coba
No Aspek
Jenis Aitem Total
Favorable unfavorable
1 Sikap terhadap perilaku
1,3,4,5,6 2,7,8
8 2
Norma subjektif 10,12,13,14
9,11,15,16
8 3
Kontrol perilaku yang disadari
20,21,23,25 17,18,19,22,24
9
Total 13
12 25
2. Hasil Uji Coba Skala Adversity Quotient
Perhitungan untuk mencari indeks daya beda aitem menggunakan analisis statistik SPSS versi 16.0 for windows. Fungsi perhitungan ini adalah untuk
menyeleksi aitem yang layak dipakai. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.275, daya pembedanya dianggap memuaskan Azwar, 2005.
Uji coba yang dilakukan pada skala Adversity Quotient, dengan daya diskriminasi 0.3 diperoleh banyak aitem yang gugur, dan ada satu dimensi yang tidak
mewakili dari Adversity Quotient yaitu dimensi Origin dan Ownership, sehingga diturunkan koefisien korelasinya menjadi 0.275, dimana menurut Azwar 2000
Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.275, daya pembedanya juga dianggap memuaskan. Jumlah aitem yang diuji cobakan adalah 32 aitem dan
dari 32 aitem diperoleh 21 aitem, dengan indeks dikriminasinya 0.275 dan 11
Universitas Sumatera Utara
aitem yang gugur. 21 aitem, dengan indeks dikriminasinya tersebut kemudian dianalisa lagi, dan diperoleh 20 aitem yang memiliki harga kritik diatas 0.275 dan
1 aitem memiliki harga kritik dibawah 0.275. kemudian 20 aitem tersebut dianalisa kembali dan hasilnya 20 aitem memiliki harga kritik diatas 0.275,
selanjutnya 20 aitem inilah yang akan digunakan dalam penelitian, dengan kisaran koefisien korelasi r
xx
= 0.298 sampai dengan r
xx
Tabel 5. Distribusi aitem-aitem skala Adversity Quotient setelah uji coba
= 0.617 dan reliabilitas sebesar
0.838. Distribusi aitem yang sahih dari skala
Adversity Quotient dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:
No Dimensi-dimensi
Adversity Quotient Jenis Aitem
Total Favorable
Unfavorable 1
Control
3,4,6 1,2,7,8
7
2
Origin dan Ownership
11 16
2
3 Reach
20,21,23,24 18,22
6
4 Endurance
25,26 27,29,32
5
Total 10
10 20
Sebelum skala digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu aitem disusun kembali. Distribusi aitem penelitian untuk skala Adversity Quotient dapat dilihat
pada tabel 6 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Distribusi aitem-aitem skala Adversity Quotient setelah uji coba
No Dimensi-dimensi
Adversity Quotient Jenis Aitem
Total Favorable
Unfavorable 1
Control
3,4,5 1,2,6,7
7
2
Origin dan Ownership
8 9
2
3 Reach
11,12,14,15 10,13
6
4 Endurance
16,17 18,19,20
5
Total
10 10
20
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian