Pengaruh Persepsi tentang Mutu Pelayanan dengan Kepuasan

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel persepsi respoden tentang mutu pelayanan administrasi diperoleh nilai p0,05, artinya terdapat korelasi hubungan antara variabel persepsi respoden tentang mutu pelayanan administrasi dengan kepuasan pasien di poliklinik gigi Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel persepsi respoden tentang mutu pelayanan obat diperoleh nilai p0,05, artinya terdapat korelasi hubungan antara variabel persepsi respoden tentang mutu pelayanan obat dengan kepuasan pasien di poliklinik gigi Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel persepsi respoden tentang kondisi fisik fasilitas diperoleh nilai p0,05, artinya terdapat korelasi hubungan antara variabel persepsi respoden tentang kondisi fisik fasilitas dengan kepuasan pasien di poliklinik gigi Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan.

4.5. Pengaruh Persepsi tentang Mutu Pelayanan dengan Kepuasan

Untuk melihat pengaruh variabel independen persepsi tentang mutu pelayanan yang terdiri atas persepsi tentang mutu pelayanan dokter gigi, atas persepsi tentang mutu pelayanan perawat gigi, atas persepsi tentang mutu pelayanan administrasi, atas persepsi tentang mutu pelayanan obat, dan atas persepsi tentang kondisi fisik fasilitas dengan variabel dependen kepuasan sekaligus, dapat dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear berganda dengan tingkat kepercayaan 95. Hasil uji tersebut dapat kita lihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15. Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan dengan Kepuasan Responden di Poliklinik Gigi Di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan Tahun 2011 Persepsi Tentang Mutu Pelayanan B S.E P value Constant 22,844 3,309 0,000 Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Dokter Gigi 2,768 0,727 0,000 Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Perawat Gigi 1,776 0,775 0,025 Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Administrasi 1,580 0,727 0,033 Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Obat 2,051 0,788 0,011 Persepsi Tentang Kondisi Fisik Fasilitas 1,799 0,789 0,025 = Signifikan Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat diketahui kelima variabel penelitian, yaitu persepsi tentang mutu pelayanan dokter gigi, atas persepsi tentang mutu pelayanan perawat gigi, atas persepsi tentang mutu pelayanan administrasi, atas persepsi tentang mutu pelayanan obat, dan atas persepsi tentang kondisi fisik fasilitas, yang memiliki pengaruh p0,05 terhadap kepuasan pasien poliklinik gigi di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan. Variabel dominan yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kepuasan pasien poliklinik gigi di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan adalah variabel persepsi tentang mutu pelayanan dokter gigi, karena memiliki nilai koefisien regresi B yang paling besar, yaitu 2,768. Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat ditentukan persamaan regresi yang terbentuk dalam penelitian ini adalah : Ý = 22,844 + 2,768X 1 + 1,776 X 2 + 1,580 X 3 + 2,051 X 4 + 1,799X Keterangan: 5 Ý = Kepuasan Pasien X 1 X = Persepsi tentang mutu pelayanan dokter gigi 2 X = Persepsi tentang mutu pelayanan perawat gigi 3 X = Persepsi tentang mutu pelayanan administrasi 4 X = Persepsi tentang mutu pelayanan obat 5 = Persepsi tentang kondisi fisik fasilitas Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Mutu pelayanan tidak ditentukan semata-mata oleh hasil evaluasi pelayanan yang diberikan jasa pelayanan kesehatan kepada pelanggan pasien, tetapi juga ditentukan oleh proses bagaimana pelayanan tersebut diberikan. Di samping itu penilaian pasien atas pelayanan perlu dipahami sungguh-sungguh, bahwa kriteria yang dipakai oleh pasien amat menentukan penilaian baik atau buruk atas suatu pelayanan yang mereka terima. Persepsi pasien atas mutu pelayanan sebetulnya terkait erat dengan harapan-harapan atau ekspektasi yang mereka ingin capai, rasakan dan nikmati Adisasmito, 2007. Menurut Aditama 2003, mutu pelayanan kesehatan bersifat multi dimensi. Ditinjau dari pemakai jasa pelayanan kesehatan health consumer maka pengertian mutu pelayanan lebih terkait pada ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi antara petugas dalam melayani pasien, kerendahan hati dan kesungguhan. Ditinjau dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan health provider, maka kualitas pelayanan lebih terkait pada kesesuaian pelayanan yang diselenggarakan dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran mutakhir. Hal ini terkait pula dengan otonomi yang dimiliki oleh masing-masing profesi dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien. Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 4.12 di atas, dapat kita ketahui bahwa persentase persepsi responden tentang mutu pelayanan tertinggi Universitas Sumatera Utara