Teori Perpajakan .1 Pengertian Pajak

2.2.4 Teori Perpajakan 2.2.4.1 Pengertian Pajak Banyak definisi atau batasan yang telah dikemukakan oleh para pakar, yang satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu merumuskan pengertian pajak sehingga dapat mudah dipahami. Perbedaannya hanya terletak pada sudut pandang yang digunakan oleh masing-masing pihak saat merumuskan pengertian pajak. Definisi Pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam Siti Resmi 2005 : 1 adalah sebagai berikut: ”Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang- undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum” Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 pada Bab I pasal 1 ayat 10 bahwa Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat. Dari definisi tersebut di atas dapat ditarik adanya beberapa ciri dari pajak sebagai berikut: 1. Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang atau peraturan pelaksanaannya. Universitas Sumatera Utara 2. Terhadap pembayaran pajak, tidak ada kontra prestasi yang dapat ditunjukkan secara langsung. 3. Pemungutannya dapat dilakukan baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, karena itu ada istilah Pajak Pusat dan Pajak Daerah. 4. Hasil dari uang pajak dipergunakan untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran Pemerintah baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan, dan apabila terdapat kelebihan maka sisanya dipergunakan untuk public investment Pudyatmoko, 2002 : 3.

2.2.4.2 Fungsi Pajak

Negara melakukan pemungutan pajak dengan tujuan untuk menjalankan pemerintahan dalam rangka memenuhi kebutuhan rakyat. Demikian halnya dengan Negara Republik Indonesia, tujuan melakukan pemungutan pajak adalah untuk menjalankan pemerintahan dalam rangka melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut berpartisipasi menertibkan dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial termaktub di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat. Universitas Sumatera Utara Menurut Mardiasmo 2002 : 2, pajak mempunyai 2 dua fungsi penting dalam suatu negara, yaitu fungsi pengeluaran budgetair dan fungsi mengatur regulerend. Yaitu fungsi pajak untuk mengisi kas negara dalam rangka menjalankan pemerintahan, baik untuk membiayai pengeluaran Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah; untuk pembiayaan rutin seperti pengeluaran gaji karyawanpegawai, pengeluaran administratif perkantoran maupun lainnya yang bersifat tetap. Untuk melihat fungsi budgetair dapat dilihat pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBD. Fungsi Pengeluaran Budgetair: Yaitu fungsi untuk mengatur menjamin terlaksananya kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah baik di bidang sosial budaya, ekonomi maupun bidang politik. Kebijakan-kebijakan diarahkan untuk meningkatkan dan merangsang investor baik asing maupun nasional guna berinvestasi di Indonesia serta untuk mengontrol kondisi sosial budaya maupun kontrol di bidang lainnya seperti: menekan peredaran minuman keras maka dikenakan pajak yang tinggi untuk minuman keras, mencegah anjloknya harga pakaian dalam negeri maka pemerintah mengeluarkan larangan impor pakaian bekas dari luar negeri dan sebagainya. Fungsi Mengatur Regulerend: Universitas Sumatera Utara

2.2.4.3 Jenis-Jenis Pajak

Dalam penulisan ini, pembahasan tentang penerimaan pajak dibatasi untuk Pajak Daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retibusi Daerah, jenis pajak terdiri dari: 1. a. Pajak Kenderaan Bermotor Pajak Provinsi, terdiri dari: Adalah pajak atas kepemilikan danatau penguasaan kenderaan bermotor. b. Bea Balik Nama Kenderaan Bermotor Adalah pajak atas penyerahan hak milik kenderaan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha. c. Pajak Bahan Bakar Kenderaan Bermotor Adalah semua jenis bahan bakar cair atau gas yang digunakan untuk kenderaan bermotor. d. Pajak Air Permukaan Adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah, tidak termasuk air laut, baik yang berada di laut maupun di darat. e. Pajak Rokok Adalah pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh pemerintah. Universitas Sumatera Utara 2. a. Pajak Hotel Pajak KabupatenKota terdiri dari: Adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel. b. Pajak Restoran Adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. c. Pajak Hiburan Adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan. d. Pajak Reklame Adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. e. Pajak Penerangan Jalan Adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain. f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Adalah pajak atas kegiatan pengambilan mineral bukan logam dan batuan, baik dari sumber alam di dalam danatau permukaan bumi untuk dimanfaatkan. g. Pajak Parkir Adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun disediakan sebagai usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kenderaan bermotor. Universitas Sumatera Utara h. Pajak Air Tanah Adalah pajak atas pengambilan danatau pemanfaatan air tanah. i. Pajak Sarang Burung Walet Adalah pajak atas kegiatan pengambilan danatau pengusahaan sarang burung walet. j. Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pedesaan dan Perkotaan Adalah pajak atas bumi danatau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan. k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB Adalah pajak atas perolehan hak atas tanah danatau bangunan. Perolehan hak atas tanah danbangunan adalah perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah danatau bangunan oleh orang pribadi atau badan. Hak atas tanah danatau bangunan adalah hak atas tanah, termasuk hak pengelolaan beserta bangunan di atasnya sebagaimana dimaksud dalam undang-undang dibidang pertanahan dan bangunan. Di dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 ini disebutkan bahwa daerah dilarang memungut pajak selain jenis pajak seperti yang tersebut di atas. Jenis pajak ini tidak dapat dipungut apabila potensinya kurang memadai danatau disesuaikan dengan kebijakan Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah PERDA. Universitas Sumatera Utara

2.2.5 Kaitan Antara Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Wajib Pajak

Dokumen yang terkait

Pengaruh kepuasan wajib pajak terhadap kualitas pelayanan dan implikasinya pada kepatuhan wajib pajak

0 4 1

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah (Survei Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bandung)

17 109 57

UPAYA MENGOPTIMALKAN PAJAK DAERAH OLEH DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA

0 5 101

EVALUASI KETIDAKPATUHAN PEMBAYARAN PAJAK DAERAH OLEH WAJIB PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

0 14 55

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 17

ANALISIS PENGARUH KUALITAS JASA PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK HOTEL PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA SURAKARTA.

0 0 18

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus Terhadap Tingkat Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 16

Pengaruh Pemungutan Pajak Hiburan dan Pajak Hotel terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Studi Empirik pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Sukabumi).

0 0 22

Prosedur Perhitungan dan Pelaporan Pajak Hotel Pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bukittinggi.

0 0 6