Gap antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen knowledge gap Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa delivery gap Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal Gap a

3. Manfaat yang diperoleh dari complain 4. Pengetahuan dan pengalaman 5. Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi 6. Peluang keberhasilan dalam melakukan complain Seperti kita ketahui bahwa tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Jika terjadi perbedaan, maka akan menimbulkan gap kesenjangan. Menurut Tjiptono 2007 : 147 terdapat lima gap utama yang yang menyangkut kepuasan pelanggan yaitu:

1. Gap antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen knowledge gap

Gap ini berarti bahwa pihak manajemen mempersepsikan ekspektasi pelanggan terhadap kualitas jasa secara tidak akurat. Beberapa penyebab kemungkinan antara lain: informasi yang didapatkan dari riset pasar dan analisis permintaan kurang akurat, interpretasi yang kurang akurat atas informasi mengenai ekspektasi pelanggan, tidak adanya analisis permintaan, dan sebagainya.

2. Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan

spesifikasi kualitas jasa standards gap Gap ini berarti bahwa spesifikasi kualitas jasa tidak konsisten dengan persepsi manajemen terhadap ekspektasi kualitas. Penyebabnya antara lain: tidak adanya standard kerja yang jelas, kesalahan perencanaanprosedur, manajemen perencanaan yang buruk, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

3. Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa delivery gap

Gap ini berarti bahwa spesifikasi kualitas tidak terpenuhi oleh kinerja dalam proses produksi dan penyampaian jasa. Penyebabnya antara lain: spesifikasi kualitas tertentu terlalu rumit atau kaku, manajemen operasi jasa yang buruk, teknologi dan sistem yang ada tidak memfasilitasi kinerja sesuai dengan spesifikasi, dan sebagainya.

4. Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal

communications gap Gap ini berarti bahwa janji-janji yang disampaikan melalui aktivitas komunikasi pemasaran tidak konsisten dengan jasa yang disampaikan kepada para pelanggan. Penyebabnya adalah: perencanaan komunikasi pemasaran tidak terintegrasi dengan operasi jasa, kurangnya koordinasi antara pemasaran eksternal dengan operasi jasa, dan sebagainya.

5. Gap antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan service

gap Gap ini berarti bahwa jasa yang dipersepsikan tidak konsisten dengan jasa yang diharapkan. Gap ini menimbulkan sejumlah konsekuensi negatif seperti: masalah kualitas buruk, dampak negatif terhadap citra korporat atau citra lokal, dan kehilangan pelanggan. Universitas Sumatera Utara 2.2.4 Teori Perpajakan 2.2.4.1 Pengertian Pajak

Dokumen yang terkait

Pengaruh kepuasan wajib pajak terhadap kualitas pelayanan dan implikasinya pada kepatuhan wajib pajak

0 4 1

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah (Survei Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bandung)

17 109 57

UPAYA MENGOPTIMALKAN PAJAK DAERAH OLEH DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA

0 5 101

EVALUASI KETIDAKPATUHAN PEMBAYARAN PAJAK DAERAH OLEH WAJIB PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

0 14 55

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 17

ANALISIS PENGARUH KUALITAS JASA PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK HOTEL PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA SURAKARTA.

0 0 18

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus Terhadap Tingkat Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 16

Pengaruh Pemungutan Pajak Hiburan dan Pajak Hotel terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Studi Empirik pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Sukabumi).

0 0 22

Prosedur Perhitungan dan Pelaporan Pajak Hotel Pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bukittinggi.

0 0 6