Aktivitas Fisik TINJAUAN PUSTAKA

Nelvin Silitonga : Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Pada Orang Dewasa Yang Mengalami Obesitas Dari Keluarga Miskin Di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009

2.4 Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik berarti menggunakan otot untuk menggerakkan badan. Aktivitas fisik dikategorikan menjadi berat, sedang dan ringan. Pada umumnya ibu- ibu rumah tangga yang tingkat ekonominya menengah ke atas tergolong beraktivitas sedang, karena di masa sekarang segalanya sudah tersedia untuk membantu kegiatan atau pekerjaan rumah tangga seperti rice cooker, blender, mesin cuci dan lain-lain Wirakusumah, 2000. Dalam proses kehidupan selalu diperlukan aktivitas fisik yang meliputi gerak tubuh untuk berjalan dan gerakan lainnya. Seluruh aktivitas tersebut memerlukan energi di dalam tubuh yang terbuang, begitu juga sebaliknya dengan berkurangnya aktivitas fisik maka banyak cadangan energi yang tersimpan. Aktivitas tersebut diperlukan untuk membakar energi di dalam tubuh. Aktivitas fisik yang sesuai, aman dan efektif dalam upaya menurunkan berat badan adalah dengan berolah raga, karena akan membantu memelihara berat badan yang optimal. Gerak yang dilakukan saat berolah raga berbeda dengan gerak saat menjalankan aktivitas sehari-hari berdiri, duduk atau hanya menggunakan tangan, hal ini merupakan gerak anggota tubuh yang tidak seimbang Mursito, 2003. Jika pasokan kalori tidak diimbangi dengan penurunan kalori maka akan mengakibatkan keseimbangan kalori positif kelebihan kalori sehingga akan meningkatkan resiko terjadinya serangan beberapa penyakit degeneratif. Menurut Almatsier 2001 aktivitas dikelompokkan atas : Nelvin Silitonga : Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Pada Orang Dewasa Yang Mengalami Obesitas Dari Keluarga Miskin Di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009 - Ringan, jika membutuhkan energi 75 untuk duduk dan berdiri, sedangkan untuk keadaan berdiri sambil bergerak di butuhkan 25 energi. - Sedang, jika membutuhkan energi 40 untuk duduk dan berdiri, sedangkan pada pekerjaan khusus seperti menyetrika pakaian di butuhkan 60 energi. - Berat, jika membutuhkan energi 75 pekerjaan khusus seperti mencuci pakaian dan 25 untuk duduk dan berdiri. Sebagai contoh dari ketiga jenis aktivitas fisik tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel. 2.2 Faktor Aktivitas Fisik Aktivitas Jenis Aktivitas Laki-laki Perempuan Istirahat Tidur, baring, duduk 1,2 1,2 Ringan Sekali Menulis, mengetik 1,4 1,4 Menyapu, menjahit, mencuci piring, menghias ruang 1,5 1,5 Ringan-sedang Sekolah, kuliah, kerja kantor 1,7 1,6 Sedang Mencangkul, menyabit rumput 1,8 1,7 Berat Menggergaji pohon dengan gergaji tangan 2,1 1,8 Berat Sekali Mendaki gunung, menarik becak 2,3 2,0 Sumber : Irianto, 2007 2.5 Keluarga Miskin Untuk mendefinisikan kemiskinan, Pemerintah Pusat membuat kriterium berdasarkan beberapa pendekatan. Seperti yang dirilis Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2004, pemerintah memaknai kemiskinan sebagai kondisi seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya guna mempertahankan dan mengembangkan kehidupan secara bermartabat. Pendekatan yang digunakan meliputi: basic needs menekankan Nelvin Silitonga : Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Pada Orang Dewasa Yang Mengalami Obesitas Dari Keluarga Miskin Di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009 ketakmampuan memenuhi kebutuhan dasar sebagai sumber kemiskinan; income poverty menekankan tiadanya kepemilikian aset dan alat produksi, basics capabilitiy menekankan keterbatasan kemampuan dasar untuk menjalankan fungsi minimal dalam masyarakat; social welfare tekankan syarat yang harus dipenuhi agar keluar dari kemiskinan; serta subjective cara pandang kemiskinan dari sudut orang miskin pandangan orang miskin sendiri. Merujuk pada pasal 1 PP No. 42 Tahun 1981, Pemerintah memaknai keluarga miskin sebagai, orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan atau orang yang mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan Anonim, 2001.

2.6 Kerangka Konsep