Patogenesis Patofisiologi Gejala dan Tanda-tanda

Nelvin Silitonga : Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Pada Orang Dewasa Yang Mengalami Obesitas Dari Keluarga Miskin Di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009 kandungan. Maka tidak heran bila bayi yang lahirpun memiliki unsur lemak yang relatif sama besar Zainun, 2002. Faktor kesehatan juga dapat menyebabkan terjadinya obesitas maksudnya adalah ada beberapa penyakit yang dapat menimbulkan obesitas seperti penderita Hipotiroidisme, Sindroma Cushing, Sindroma Prader-Willi dan beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan. Obesitas juga dapat disebabkan memakai obat-obatan tertentu seperti steroid dan beberapa anti depresi Yanovski, 2002. Menurut Zainun 2002 faktor psikis adalah apa yang ada didalam pikiran seseorang dapat mempengaruhi kebiasaan seseorang dalam mengatur pola makanannya. Penambahan ukuran atau jumlah sel lemak menyebabkan bertambahnya jumlah sel didalam jaringan tubuh pada penderita obesitas terutama kegemukan pada anak-anak memiliki sel-sel lemak 5 kali lebih banyak dibandingkan orang normal. Aktivitas fisik yang kurang mungkin adalah penyebab utama meningkatnya obesitas di tengah masyarakat. Orang-orang yang mengkonsumsi makanan kaya akan lemak dan kurang melakukan aktivitas fisik atau jarang berolahraga akan cenderung mengalami obesitas karena tidak adanya keseimbangan antara asupan yang masuk dan energi yang keluar.

2.1.2 Patogenesis

Kusumawardhani 2006 mengungkapkan bahwa patogenesis dari obesitas diketahui multifaktorial, meliputi faktor genetik dan faktor lingkungan yang berpengaruh dalam hal regulasi berat badan, metabolisme dan prilaku makan. Nelvin Silitonga : Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Pada Orang Dewasa Yang Mengalami Obesitas Dari Keluarga Miskin Di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009 Salihin 2002 mengungkapkan bahwa menurut patogenesisnya maka obesitas dapat dibagi dalam dua macam: a.regulatory obesity dan b.metabolic obesity Pada regulatory obesity gangguan primernya terletak pada pusat yang mengatur masukan makanan central mechanism regulating food intake. Pada metabolic obesity terdapat kelainan pada metabolisme lemak dan karbohidrat. Jadi pada dasarnya patogenesis obesitas adalah gangguan pada pengaturan asupan makanan dan kelainan pada metabolisme tubuh khususnya lemak dan karbohidrat.

2.1.3 Patofisiologi

Pada penderita obesitas makanan masuk kedalam tubuh dengan jumlah makanan yang lebih besar daripada yang dipakai oleh tubuh untuk energi. Makanan berlebihan baik lemak, karbohidrat atau protein, kemudian disimpan sebagai lemak dalam jaringan adipose yang kemudian akan dipakai sebagai energi. Jumlah energi dalam bentuk makanan yang memasuki tubuh lebih besar daripada jumlah energi yang keluar, maka berat badan akan meningkat Anwar, 2005.

2.1.4 Gejala dan Tanda-tanda

Sarwono 2003 mengungkapkan bahwa salah satu tanda-tanda dari obesitas adalah penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasaan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Biasanya gangguan pernapasan itu terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara tidur apneu, sehingga pada siang hari penderita sering Nelvin Silitonga : Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Pada Orang Dewasa Yang Mengalami Obesitas Dari Keluarga Miskin Di Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009 merasa ngantuk. Obesitas juga sering ditemukan pada berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan masalah osteoritis. Sering juga ditemukan kelainan tubuh pada penderita obesitas, seseorang yang obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efesien dan mengeluarkan keringat yang banyak. Gejala obesitas dapat ditemukan pada penderita edema pembengkaan akibat penimbunan jumlah cairan di daerah tungkai dan pergelangan tangan. Menurut Wirakusumah 1994, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas disebabkan oleh dua faktor utama yaitu makan melebihi porsi yang diperlukan tubuh dan penggunaan energi yang rendah atau kombinasi keduanya. Beberapa faktor lain yang menyebabkan terjadinya obesitas adalah : pola makan, karakteristik individu, hereditas, psikologis, aktivitas fisik, dan gaya hidup.

a. Pola makan