Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Metode Pengumpulan data Alat dan Bahan

Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009. BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui kandungan protein, kalsium dan lemak pada ikan pora-pora di pasar Suka ramai.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di pasar Suka Ramai, dengan pertimbangan di pasar tersebut dijual ikan pora-pora dalam bentuk basah dan bentuk kering dan selalu tersedia setiap hari, sedangkan di pasar lain tidak selalu ada setiap hari.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli 2009.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua ikan pora–pora yang dijual di pasar Sukaramai. Adapun jenis ikan pora-pora yang dijual di Pasar Sukaramai adalah dalam jenis basah dan jenis kering yang dijual oleh dua penjual ikan pora-pora, masing- masing menjual satu jenis ikan pora-pora yaitu yang satu menjual ikan pora-pora yang basah dan satu lagi menjual ikan kering. 20 20 Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009.

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang diambil dari kedua penjual ikan pora-pora di pasar Suka Ramai. Dari dua penjual diambil 1 Kg ikan pora-pora, masing-masing diambil 500 gr ikan pora-pora dalam bentuk basah dan 500 gr dalam bentuk kering. Sampel dibeli dari pedagang kemudian dibawa langsung ke laboraturium dengan menggunakan plastik, setelah sampai di laboraturium ikan dibersihkan dari sisik, insang, dan kotoran didalam perutnya, kemudian diblender dan diambil sesuai dengan analisa yang dibutuhkan dan langsung dianalisa.

3.4. Metode Pengumpulan data

Data primer diperoleh dengan cara pengukuran langsung. Pengukuran dilakukan melalui pengamatan langsung dari dari hasil analisis kandungan protein, kalsium, dan lemak yang dilakukan di Laboratorium Balai Riset Dan Standarisasi Industri Medan

3.5. Alat dan Bahan

3.5.1. Alat – Alat

Alat yang digunakan untuk analisis kandungan protein adalah : − Labu Kjeldahl − Beaker glass − Elenmeyer − Destilasi − Oven Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009. Alat yang digunakan untuk analisis kandungan kalsium adalah : − Labu Erlenmeyer − Kertas saring − Biuret − Oven − Kompor listrik − Neraca Analitik − Gelas Ukur − Pemanas listrik Alat yang digunakan untuk analisis kandungan lemak adalah : − Soxhlet Apparatus − Blender − Neraca Analitik − Kertas saring − Oven − Pemanas listrik

3.5.2. Bahan Pereaksi

Bahan pereaksi untuk analisis kandungan protein : − Campuran selen yaitu 2,5 gr serbuk SeO 2, 100 gr K 2 SO 4 dan 20 gr CuSO 4 5H 2 O − Indikator campuran yaitu larutan bromocresol green 0,1 dan larutan merah metil 0,1 dalam alkohol 95 secara terpisah. Campur 10 ml bromocresol green dengan 2 ml merah metil Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009. − Larutan asam borat H 3 BO 3 2 yaitu larutkan 10 gr H 3 BO 3 dalam 500 ml air suling. Setelah dingin pindahkan kedalam botol berturup gelas. Campur 500 ml asam borat dengan 5 ml indikator. − HCL 0,01 N − Larutan natrium hidroksida NaOH 30 yaitu 150 gr natrium hidroksida kedalam 350 ml air, simpan dalam botol bertutup karet. Bahan pereaksi untuk analisis kandungan kalsium : − Larutan Methyl orange − Larutan Amonium oxalat − Larutan H 2 S0 4 − KmnO 4 − Larutan NaOH 30 Bahan pereaksi untuk analisis kandungan lemak − HCl 25 − Hexan 3.6. Prosedur Kerja Persiapan awal untuk analisa protein, kalsium, dan lemak pada ikan pora-pora. Ikan pora-pora dalam bentuk basah ditimbang 200 gr dan dalam bentuk kering ditimbang 100 gr kemudian digiling halus atau diblender, dan dipisahkan sesuai dengan keperluan analisa tersebut. kemudian digiling halus atau diblenderdandipisahkan sesuai dengan keperluan analisa tersebut. Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009.

3.6.1 Prosedur Kerja Penentuan Kandungan Protein

Pengamatan penentuan kandungan protein dilakukan dengan metode kjeldahl. Prosedur kerja penetapan kadar protein metode kjeldahl adalah sebagai berikut: 1. Ditimbang sampel sebanyak 0,51 gr kemudian di masukkan kedalam labu kjeldahl 100 ml. 2. Ditambahkan 2 gr campuran selen dan 25 ml H 2 SO 4 pekat 3. Lalu panaskan diatas pemanas listrik atau api pembakar sampai mendidih dan larutkan menjadi jernih kehijau-hijauan sekitar 2 jam. 4. Kemudian biarkan dingin, lalu encerkan dengan 10 ml aquadest dan masukkan ke dalam alat destilasi, tepatkan sampai tanda garis dengan aquadest. 5. Dipipet 5 ml larutan dan masukkan kedalam alat penyuling, tambahkan 5 ml NaOH 30 dan beberapa tetes indikator pp 6. Sulingkan selama lebih kurang 10 menit, sebagai penampung gunakan 10 ml larutan asam borat 2 yang telah dicampur indikator campuran. 7. Bilasi ujung pendingin dengan air suling. 8. Titrasi dengan larutan HCL 0,01 N hingga warna larutan menjadi hijau. Kadar protein dapat di hitung dengan rumus : Kadar Protein = V1 – V2 x N x 0,014 x f.k x fp x100 w Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009. Keterangan : N : Normalitas HCL V1 : Volume HCL 0,01 N yang dipergunakan penitaran contoh V2 : Volume HCL yang dipergunakan untuk penitaran blanko fk : faktor konversi untuk protein makanan secara umum: 6,25 , susu hasil olahannya: 6,38, mentega kacang: 5,46. fp : factor pengenceran. W : berat contoh dengan gr 3.6.2.Prosedur Kerja Penentuan Kandungan Kalsium. Pada penentuan kadar kalsium dengan menggunakan metode Titrimetri. Dimana terlebih dahulu dilakukan pengabuan kering dari ikan pora-pora, kemudian ditentukan kadar kalsium yang dinyatakan dalam bentuk persen. 1. Ditimbang 2 gr sampel lalu diabukan dalam cawan porselin. 2. Abu dilarutkan dengan 5 ml HCl, lalu tuangkan dalam gelas piala tambahkan 50 ml aquadest 3. Kemudian dipanaskan dan pindahkan kedalam labu ukur 100 ml lalu saring. 4. Dipipet 10 ml hasil saringan masukkan kedalam gelas piala tambahkan indikator methyl orange 3 tetes 5. lalu netralkan dengan menambahkan NaOH 30 hingga warna kuningdan panaskan hingga hampir mendidih suhu 70 C 6. Dan tambahkanNH 4 2 C 2 O 4 amonium oksalat 10 sebanyak 25 ml 7. Kemudian dinginkan dan saring dengan kertas saring whatman 42 dan dicuci dengan aquadest panas sampai bebas asam. Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009. - Endapan dan kertas saring dimasukkan kedalam gelas piala lalu tambahkan 25 ml H 2 SO 4 25 dan tambahkan aquadest 100 ml panaskan hingga hampir mendidih lalu titrasi dengan KMnO 4 0,1 N hingga warna pink muda. Perhitungan penentuan Ca : ml pemakaian x N KMnO 4 x 0,028 x pengenceran x 100 Ca = Bobot contoh

3.6.3. Prosedur Kerja Penentuan Kandungan Lemak.

Pengamatan penentuan kandungan lemak pada ikan pora-pora. Pada penentuan kandungan lemak ini dipakai metode Soxhlet. Prosedur kerja penetapan kandungan lemak metode Soxhlet adalah sebagai berikut 1. Ditimbang 1-2 gr contoh kedalam gelas piala 2. Ditambah 30 ml HCl 25 dan 20 ml air serta beberapa butir batu didih 3. Ditutup gelas piala dengan kaca arloji dan didihkan selama 15 menit 4. Disaring dalam keadaan panas dan cuci dengan air panas hingga tidak bereaksi asam lagi 5. Dikeringkan kertas saring berikut isinya pada suhu 100-105 C 6. Masukkan kedalam kertas saring pembungkus paper thimble dan ekstrak dengan heksana selama 2-3 jam pada suhu 80 C 7. Disuling larutan heksana dan keringkan ekstrak lemak pada suhu 100-105 C 8. Dinginkan dan timbang 9. Ulangi proses pengeringan ini hingga tercapai bobot tetap 10. perhitungan : Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009. keterangan : W :Bobot contoh W1 :Bobot lemak sebelum ekstraksi gr W2 :Bobot labu lemak sesudah ekstraksi gr Departemen Industri, 1992

3.7. Defenisi Operasional Variabel