Lemak Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora

Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009. Dalam proses titrimetri bagian pentiter ditambahkan kedalam larutan zat yang akan ditentukan dengan bantuan alat yang disebut buret sampai tercapai titik kesetaraan. Titik kesetaraan adalah titik pada saat pereaksi dan zat yang ditentukan bereaksi sempurna secara stoikiometri. Titrasi harus dihentikan pada atau dekat pada titik kesetaraan. Jumlah volume pentiter yang terpakai untuk mencapai titik kesetaraan disebut volume kesetaraan. Dengan mengetahui volume kesetaraan, kadar pentiter, dan faktor stoikiometri, maka jumlah zat yang ditentukan dapat dihitung dengan mudah.

2.4. Lemak

Lemak adalah senyawa organik yang terdiri dari atom karbon C hydrogen H dan oksigen O. Lemak bersifat larut dalam perlarut lemak, seperti benzene, eter, petroleum dan sebagainya. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi berbentuk padat pada suhu kamar disebut lemak, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah berbentuk cair disebut minyak Departemen gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM.UI, 2007. Kandungan lemak ikan 1-20 , lemak ikan sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah. Macam-macam ikan mengandung jumlah lemak yang bervariasi, ada yang lebih berlemak dan ada yang kurang berlemak. Lemak merupakan salah satu unsur besar dalam ikan. Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009.

2.4.1 Sumber Lemak Dalam Diet

a. Daging dan Ikan Semua daging mengandung lemak,walaupun persentase lemaknya bervariasi menurut binatangnya dan menurut bagian tubuhnya. Daging menyediakan 27 dari seluruh lemak dalam rata-rata susunan makanan orang Inggris. Ikan yang berminyak atau berlemak seperti sarden mengandung minyak sampai 20 tetapi sumbangannya terhadap suapan keseluruhan amat kecil karena ikan ini tidak sering dikonsumsi. b. Mentega dan Margarin Mentega menyumbangkan 15 dan margarin 11 dari seluruh lemak dalam diet rata–rata c. Susu, Krim, dan Keju Susu mengadung lemak antara 3-4 , susu dan krim merupakan 15 dari seluruh lemak dalam diet dan keju memberikan 5 lebih dari itu. d. Makanan yang dipanggang Makanan ini menyediakan lemak sebesar 8 dari seluruh kandungan lemak dalam diet. e. Minyak dan Lemak Untuk Memasak Khusus makanan yang digoreng jumlahnya mencapai 10 dari seluruh lemak yang dikandung dalam diet rata-rata Gaman, 1992.

2.4.2 Kebutuhan Lemak

Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak, WHO 1990 menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 15-30 kebutuhan energi total dianggap baik untuk kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam lemak esensial dan Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009. untuk membantu penyerapan vitamin larut-lemak. Diantara lemak yang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 10 dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7 dari lemak tidak jenuh-ganda. Konsumsi kolesterol yang dianjurkan adalah ≤ 300 mg sehari Almatsier, 2004.

2.4.3 Pengaruh Lemak Terhadap Kesehatan

a. Penyakit jantung koroner Penyakit jantung koroner dianggap salah satu penyebab kematian yang menakutkan. Terdapat sejumlah faktor risiko yang diidentifikasi meyebabkan penyakit jantung korener, seperti meningkatnya kadar lipida utamanya kolesterol darah, hipertinsi, perokok berat, dan aktifitas fisik. b. Peningkatan kadar kolesterol dalam darah Kadar kolesterol dalam darah manusia beragam dan mengalami peningkatan dengan bertambahnya umur. Penambahan kolesterol darah berbeda menurut jenis kelamin. Pada wanita dimulai umur dua puluhan, sementara pada pria dapat lebih awal. Untuk menghindari timbulnya penyakit jantung koroner, kadar kolesterol darah di pertahankan kurang dari 200mg dl. Untuk menghindari kadar kolesterol darah yang tinggi, dianjurkan mengganti sumber lemak jenuh dengan makanan sumber lemak tak jenuh. c. Peningkatan kadar lipida darah Tingginya kadar trigliserida dalam darah atau dikenal hipertrigliseridia merupakan salah satu factor risiko Penyakit Jantung Koroner PJK. Komposisi karbohidrat dan obesitas merupakan faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009. trigliserida dalam darah Departemen gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI, 2007.

2.4.4. Analisis Lemak

Pemeriksaan lemak menggunakan metode soxhlet yaitu menentukan kadar asam lemak yang tidak larut dalam air, filtrat yang diperoleh dari uji diuapkan kemudian dilarutkan dalam air panas dan ditambah dengan HCl pekat sehingga terbentuk asam lemak bebas. Bila campuran tersebut segara didinginkan, diperoleh lapisan asam lemak yang tak larut dalam air. Lapisan ini disaring dan ditimbang.Winarno, 1992 2.5. Kerangka Konsep Berdasarkan pada masalah dan tujuan,yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Ikan pora-pora Analisis kandungan - Protein - Lemak - Kalsium Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009. BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian