Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009.
Dari Tabel 4.1 diketahui bahwa kandungan kalsium ikan pora-pora per 100 gr adalah 0,505 gr 0,505 ikan basah dan 2,5 gr 2,5 ikan kering. Kandungan
kalsium ikan pora-pora yang rendah yaitu ikan pora-pora dalam bentuk basah.
4.3 Analisa Kandungan Lemak
. Hasil pemeriksaan kandungan lemak dengan metode soxhlet pada ikan pora- pora kering dan ikan pora-pora basah yang dianalisa di Laboraturium Balai Riset Dan
Standarisasi Industri Medan dapat dilihat pada tabel 4.3:
Tabel. 4.3. Hasil Analisa Kandungan Lemak Pada Ikan Pora-Pora
No Jenis Ikan pora-
pora Pemeriksaan I
Pemeriksaan II Rata-rata
1 basah
3,5 3,81
3,7 2
kering 22,10
22,82 22,46
Dari Tabel 4.1 diketahui bahwa kandungan lemak ikan pora-pora per 100 gr adalah 3,7 gr 3,7 ikan basah dan 22,46 gr 22,46 ikan kering. Kandungan
lemak ikan pora-pora yang rendah yaitu ikan pora-pora dalam bentuk basah.
Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009.
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Kandungan Protein Pada Ikan Pora-Pora.
Berdasarkan hasil penelitian laboratorium terhadap kandungan protein ikan pora-pora dalam bentuk basah100 gr adalah 8,03 gr dan ikan pora-pora dalam
bentuk kering100 gr adalah 40,90 gr. Kandungan protein dari ikan pora-pora yang tinggi adalah ikan pora-pora kering.
Faktor penyebab antara hasil kandungan protein ikan pora-pora dalam bentuk basah dan dalam bentuk kering adalah adanya kandungan air yang terkandung pada
ikan pora-pora dalam bentuk basah. Menurut Afrianto2000, hampir sebagian tubuh ikan mengandung banyak air,
ikan pora-pora dalam bentuk basah masih mengandung air sedangkan ikan kering berkurang kadar airnya melalui proses pengawetan yang mempengaruhi hasil analisa
pada ikan pora-pora. Pada ikan pora-pora kering pengurangan kandungan air dari dalam tubuh ikan
dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya yaitu menggunakan udara panas, cara ini umumnya memanfaatkan anginudara yang telah dipanasi oleh cahaya
matahari proses penjemuran, dan menggunakan panas, cara ini dengan memanfaatkan panas seperti proses pengasapan.
Jika dibandingkan dengan kandungan protein ikan air tawar lain maupun ikan laut ternyata kandungan protein ikan pora-pora basah jauh lebih rendah dari jenis ikan
tawar lain maupun ikan laut, dapat dilihat pada tabel 5.1 dan 5.2 :
Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009.
Tabel. 5.1. Perbandingan Kandungan Protein Ikan Air Tawar Jenis Lain Dengan Ikan Pora-Pora
No Jenis Ikan Kandungan protein gr
1 Pora-pora
8,03 2
Mas 16
3 Tawes
19 4
Mujahir 18,72
Sumber : Persagi 2005 Tabel. 5.2. Perbandingan Kandungan Protein Ikan Air Laut Dengan Ikan Pora-
Pora No Jenis Ikan
Kandungan protein gr
1 Pora-pora
8,03 2
Bawal 19
3 Selar
18,8 4
Kembung 22
Sumber : Persagi 2005 Jika kontribusi protein bagi keluarga yaitu seorang ayah berumur 40 tahun
membutuhkan protein 55 gr bahan per hari, ibu 35 tahun membutuhkan protein 48 gr bahan per hari dan dua orang anak 17 tahun menbutuhkan protein 66 gr per hari dan 6
tahun 32 gr, maka satu keluarga membutuhkan 200 gr perhari, seandainya mereka ingin mengkonsumsi ikan pora-pora basah untuk memenuhi protein perhari maka
ikan pora-pora yang dikonsumsi sebanyak 2500 gr yaitu sekitar 2,5 kg agar proteinnya tercukupi.
5.2.Kandungan Kalsium Pada Ikan Pora-Pora.
Berdasarkan hasil penelitian laboratorium terhadap kandungan kalsium ikan pora-pora dalam bentuk basah100 gr adalah 0,505 gr dan ikan pora-pora dalam
bentuk kering100 gr adalah 2,50 gr. Kandungan kalsium dari ikan pora-pora yang tinggi adalah ikan pora-pora kering.
Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009.
Faktor penyebab antara hasil kandungan kalsium ikan pora-pora dalam bentuk basah dan dalam bentuk kering adalah adanya kadar air yang terkandung pada ikan
pora-pora dalam bentuk basah. Menurut Winarno 1992, Air merupakan komponen penting dalam bahan
makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kering sekali pun.
Seperti halnya ikan kering sudah mengalami proses pengawetan yaitu melalui proses pemanasan atau pun penggaraman. Ikan pora-pora dalam bentuk basah banyak
mengandung air yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil kalsium yang dianalisa. Menurut Winarno 1992, Sebagian besar dari perubahan-perubahan bahan makanan
terjadi dalam media air yang ditambahkan atau yang berasal dari bahan itu sendiri. Karena itu tinggi rendahnya kalsium dipengaruhi dengan adanya kandungan air
yang terkandung dari ikan pora-pora dalam bentuk basah, sedangkan ikan pora-pora dalam bentuk kering sudah mengalami proses pengurangan kadar air.
Jika dibandingkan dengan kandungan kalsium ikan air tawar lain dan ikan laut ternyata ikan pora-pora lebih tinggi, dapat dilihat pada tabel 5.3. dan 5.4. :
Tabel. 5.3. Perbandingan Kandungan kalsium Ikan Air Tawar Jenis Lain Dengan Ikan Pora-Pora
No Jenis Ikan Kandungan Kalsium mg
1 Pora-pora
505 2
Gabus 90
3 Tawes
48 4
Mujahir 96
Sumber : Persagi 2005
Ulfa Nazmi Batubara : Analisa Protein, Kalsium Dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora, 2009.
Tabel. 5.4. Perbandingan Kandungan Kalsium Ikan Air Laut DenganIkan Pora- Pora
No Jenis Ikan Kandungan kalsium mg
1 Pora-pora
505 2
Bawal 20
3 Selar
40 4
Kembung 20
Sumber : Persagi 2005 Jika sumbangan kalsium bagi keluarga yaitu seorang ayah berumur 40 tahun
membutuhkan kalsium 500 mg bahan per hari, ibu 35 tahun membutuhkan kalsium 500 mg bahan per hari dan dua orang anak masing-masing menbutuhkan kalsium 500
mg per hari, maka satu keluarga membutuhkan 2000 mg perhari. Seandainya mereka mengkonsumsi ikan pora-pora basah sebanyak 2,5 kg untuk memenuhi protein
perhari, maka kontribusi kalsiumnya adalah 12625 mg. Supariasa, dkk, 2002
5.3. Kandungan Lemak Pada Ikan Pora-Pora