41
audit, serta iv mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Dewan KomisarisDewan Pengawas.
Berdasarkan keputusan
Bapepam Nomor
Kep-24PM2004 disebutkan bahwa komite audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya
sama dengan ketentuan minimal rapat dewan komisaris yang ditetapkan anggaran dasar perusahaan. Rapat dilaksanakan untuk melakukan
koordinasi agar efektif dalam menjalankan pengawasan laporan dan pelaksanaan corporate governance perusahaan agar menjadi semakin baik.
Dengan semakin sering mengadakan rapat, maka koordinasi komite audit akan semakin baik sehingga dapat melaksanakan pengawasan terhadap
manajemen dengan lebih efektif dan diharapkan dapat mendukung peningkatan pengungkapan informasi sosial dan lingkungan yang
dilakukan oleh perusahaan. Ho dan Wong 2001 dalam Said et.al. 2009 menyatakan bahwa keberadaan komite audit berpengaruh secara signifikan
terhadap luas pengungkapan sukarela voluntary disclosure yang dilakukan perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini mengasumsikan
bahwa: H
7
: Komite audit berpengaruh terhadap publikasi sustainability report.
8. Dewan Direksi dengan Publikasi Sustainability Report
Keefektivan pengawasan
dalam aktivitas
perusahaan dapat
dipengaruhi oleh bagaimana dewan direksi dibentuk dan diorganisir. Kinerja dewan yang baik akan mampu mewujudkan good corporate
governance bagi perusahaan. Dalam penerapannya, pelaksanaan GCG
42
sangat bergantung pada fungsi-fungsi dari dewan direksi yang dipercaya sebagai pihak yang mengurus perusahaan. Direksi sebagai organ
perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara penuh dalam mengelola perusahaan. Semakin tinggi frekuensi rapat antara anggota
dewan direksi, mengindikasikan semakin seringnya komunikasi dan koordinasi antar anggota sehingga lebih mempermudah untuk
mewujudkan good corporate governance Suryono dan Prastiwi, 2011. Informasi yang diungkapkan perusahaan tidak hanya informasi
mengenai keuangan, tetapi juga mengenai kinerja sosial dan lingkungan dalam suatu laporan keberlanjutan sustainability reporting. Apabila
corporate governance di perusahaan tersebut sudah berjalan baik, yang tercermin dari seringnya komunikasi dalam rapat dewan, maka akan
semakin besar kemungkinan perusahaan dalam mengungkapkan kinerjanya. Oleh karena itu, penelitian ini mengasumsikan bahwa:
H
8
: Dewan direksi berpengaruh terhadap publikasi sustainability report.
9. Governance Committee dengan Publikasi Sustainability Report
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi mengenai tujuan-tujuan kegiatan usaha yang akan dilaksanakannya. Tentunya kegiatan tersebut
dapat tercapai dengan adanya sistem tata kelola perusahaan yang baik. Sistem tata kelola perusahaan yang baik ini menuntut dibangunnya dan
dijalankannya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan GCG dalam proses manajerial perusahaan. Boediono, dalam Pedoman GCG 2006
menjelaskan bahwa good corporate governance GCG berkaitan erat
43
dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha di suatu negara.
Penciptaan good corporate governance suatu perusahaan dapat diwujudkan salah satunya melalui pembentukan dan penunjukkan anggota
governance commitee yang kompeten dan berkualitas. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa manajemen bertindak yang terbaik untuk
kepentingan stakeholders. Pengungkapan informasi secara detil akan memberi gambaran kinerja perusahaan sesungguhnya, sehingga semakin
banyak informasi yang diberikan perusahaan, khususnya dalam sustainability report akan meningkatkan kepercayaan investor dan
stakeholders lainnya. Penelitian oleh Khomsiyah 2005 [dalam Hidayah 2008] menyimpulkan adanya hubungan antara indeks GCG dengan
kualitas pengungkapan. Oleh karena itu, penelitian ini mengasumsikan bahwa:
H
9
: Governance
Committee berpengaruh
terhadap publikasi
sustainability report.
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu karakteristik perusahaan yang meliputi profitabilitas; likuiditas; leverage; tipe
indutri; aktivitas perusahaan; serta ukuran perusahaan; dan corporate governance yang meliputi komite audit; dewan direksi; dan governance
committee terhadap variabel dependen, yaitu publikasi sustainability reporting. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2007-2011, kecuali perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kategori banking, credits
agencies other than bank, securities,dan insurance.
B. Metode Penentuan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling, artinya setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang
sama untuk dijadikan sampel. Dalam non probability sampling, kami menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel ditarik sejumlah
tertentu dari populasi dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Kriteria bagi perusahaan yang dijadikan sampel antara lain: