29
2 Accountability akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif. 3 Responsibility pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam
pengelolaan perusahaan dengan prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.
4 Independency kemandirian, yaitu suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh
atau tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi
yang sehat. 5 Fairness kesetaraan dan kewajaran, yaitu perlakuan yang adil dan
setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku.
a. Komite Audit
Komite audit merupakan komite yang ditunjuk oleh perusahaan sebagai penghubung antara dewan direksi dan audit ekternal, internal
auditor serta anggota independen, yang memiliki tugas untuk memberikan pengawasan auditor, memastikan manajemen melakukan
tindakan korektif yang tepat terhadap hukum dan regulasi Jati, 2009 dalam Suryono dan Prastiwi, 2011:10.
Berdasarkan keputusan Bapepam Nomor Kep-24PM2004 disebutkan bahwa komite audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya
30
sama dengan ketentuan minimal rapat dewan komisaris yang ditetapkan anggaran dasar perusahaan. Rapat dilaksanakan untuk
melakukan koordinasi agar efektif dalam menjalankan pengawasan laporan dan pelaksanaan corporate governance perusahaan agar
menjadi semakin baik Suryono dan Prastiwi, 2011:10.
b. Dewan Direksi
Dewan direksidewan direktur merupakan seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Peseroan Terbatas PT, dapat berasal dari
seseorang yang memiliki perusahaan tersebut ataupun orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha. Dewan direksi bertindak
sebagai aspek sistem pengendalian dalam suatu perusahaan, memiliki peran ganda yaitu sebagai monitoring dan pengambil keputusan Fama
dan Jensen, dalam Dilling, 2009. Dalam penerapannya, pelaksanaan GCG sangat bergantung pada
fungsi-fungsi dari dewan direksi yang dipercaya sebagai pihak yang mengurus perusahaan. Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan
bertanggung jawab secara penuh dalam mengelola perusahaan. Semakin tinggi frekuensi rapat antara anggota dewan direksi,
mengindikasikan semakin seringnya komunikasi dan koordinasi antar anggota sehingga lebih mempermudah untuk mewujudkan good
corporate governance Suryono dan Prastiwi, 2011:11.
31
c. Governance Committee
Suryono 2011:18 menjelaskan bahwa penciptaan good corporate governance suatu perusahaan dapat diwujudkan salah
satunya melalui pembentukan dan penunjukkan anggota governance commitee yang kompeten dan berkualitas. Governance committee
adalah komite yang terdiri dari beberapa anggota dewan direksi
.
Gagasan pembentukan komite ini pada awalnya, merupakan keharusan bagi perusahaan berdasarkan Undang-Undang Sarbanes-Oxley 2002 di
Amerika Serikat. Tujuan dari governance committee adalah melakukan pengawasan terhadap efektivitas pengendalian internal perusahaan atas
laporan keuangan. Hidayah 2008 dalam Suryono 2011:18 menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa
upaya untuk mendorong penerapan GCG, antara lain membentuk Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance KNKCG yang