Sistematika Penulisan Pengertian Bahasa

Custemer Service Studi Kasus Nokia Care Center Bimasakti Semarang‖, penelitian yang dilakukan saudari Maulidini berupa studi kasus, yaitu campur kode bentuk dialog lisan berupa bahasan campur kode yang berkaitan dengan istilah pada telepon seluler yang dilakukan oleh para customer service kepada para calon pelanggan Nokia. Berbeda dengan peneliti lakukan, yaitu peneliti melakukan penelitian analisis isi, yaitu campur kode bentuk bahasa dialog lisan yang dituliskan pada novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy bahasan campur kode bahasa bahasa daerah Jawa dan bahasa asing Arab dan Inggris. Berbeda lagi yang dilakukan oleh saudara Ari Listioningsih, A.310 040 012 mahasiswa Univeritas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, judul skripsi ―Interferensi dan Integerasi dalam Kolom-Kolom Edan Prie G.S Hidup Bukan Urusan Perut Sutau Tinjauan Sosiolinguistik‖. Penelitian yang dilakukan saudara Ari juga membahas kajian sosiolinguistik tetapi dengan bahasan yang berbeda dengan penulis. Bahasan yang dilakukannya adalah tentang interferensi dan integrasi yang berkaitan dengan masalah kekeliruan dalam bahasa. sedangkan penulis melakukan penelitian sosiolinguistik juga tetapi dengan bahasan campur kode dalam Novel ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy, yang pada dasarnya campur kode itu sendiri tidak menyebabkan kekeliruan bahasa.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab, yaitu: Bab 1 pendahuluan, berisi: Latar belakang, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan penelitian yang terdiri atas: manfaat teoretis dan manfaat praktis. Metodologi penelitian, meliputi metode penelitian, teknik penelitian, sumber data, prosedur penelitian, instrumen penelitian, selanjutnya adalah sistematika penulisan. Bab II kajian teoretis, berisi: Pengertian bahasa, fungsi bahasa, pengertian sosiolinguistik, masyarakat bahasa, campur kode, pengertian novel, dan jenis-jenis novel. Bab III biografi penulis novel Ketika Cinta Bertasbih dan sinopsis novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. Bab IV analisis data, dan pembahasan mengenai campur kode dan fungsi campur kode dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. Bab V penutup, berisi simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan. 11 BAB II KAJIAN TEORETIS

A. Pengertian Bahasa

Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi dengan manusia lainnya, tanpa bahasa hidup kita akan terasa sunyi sepi tanpa makna. Bagi linguistik –ilmu yang khusus mempelajari bahasa— yang dimaksudkan dengan bahasa adalah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Menurut Finocchiarno bahasa adalah satu simbol vokal yang arbitrer, memungkinkan semua orang dalam satu kebudayaan tertentu atau orang lain yang telah mempelajari sistem kebudayaan tersebut untuk berkomunikasi atau berinteraksi. Pei dan Gaynor mendefinisikan bahasa sebagai suatu sistem komunikasi dengan bunyi, yaitu lewat alat ujaran dan pendengaran, antara orang- orang dari kelompok atau masyarakat tertentu dengan mempergunakan simbol- simbol vokal yang arbitrer dan konvensional. 1 Pakar linguistik struktural dengan tokoh Bloomfield berpendapat bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang-wenang arbitrer yang dipakai oleh anggota-anggota masyarakat untuk saling berhubungan dan berinteraksi. 2 Abdul Chaer mengatakan tentang hakikat bahasa, bahwa hakikat bahasa itu ada 12 butir, yaitu bahasa adalah sistem, bahasa adalah lambang, bahasa adalah bunyi, bahasa bersifat arbitrer, bahasa itu bermakna, bahasa bersifat konvensional, bahasa bersifat unik, bahasa bersifat universal, 1 Liliana Muliastuti dan Krisanjaya, Linguistik Umum, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h. 1.5 —1.6. 2 Sumarsono dan Paina Partana, Sosiolinguistik, Yogyakarta: Sabda bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, Cet. Ke-2, h. 18. bahasa bersifat produktif, bahasa bersifat dinamis, bahasa bervariasi, dan bahasa manusiawi. Bahasa merupakan suatu sistem mempunyai aturan-aturan yang saling bergantung dan mengandung struktur unsur-unsur yang bisa dianalisis secara terpisah-pisah. Orang berbahasa mengeluarkan bunyi-bunyi yang berurutan membentuk suatu struktur tertentu. Bunyi-bunyi itu merupakan lambang, yaitu melambangkan makna yang bersembunyi di balik bunyi itu. Pengertian sederetan bunyi itu melambangkan suatu makna bergantung pada kesepakatan atau konvensi anggota masyarakat pemakainya. Hubungan antara bunyi dan makna itu tidak ada aturannya, jadi sewenang-wenang. Tetapi, karena bahasa itu mempunyai sistem, tiap anggota masyarakat terikat pada aturan sistem itu, yang sama-sama dipenuhi. Kridalaksana dan Djoko Kencono dalam Chaer menyatakan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. 3 Pendapat di atas hampir semua menyatakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi dan berinteraksi, yang bersifat arbitrer, konvensional, dan merupakan lambang bunyi. hal inilah yang merupakan ciri-ciri dari bahasa. Mempelajari bahasa dan mengkaji bahasa merupakan hal penting dilakukan oleh manusia karena secara langsung akan melestarikan dan menginventarisasikan bahasa tersebut. Dengan mempelajari dan melakukan pengkajian terhadap bahasa, akan menghindari manusia dari kepunahan bahasa 4 .

B. Fungsi Bahasa