34, 37, 38, 40, 43, 44, 45, 46, 47, 50, 52. Sinopsis Novel Ketika Cinta Bertasbih

51 …Furqan menghadap kiblat lalu mengucapkan Takbiratul Ihram. Setelah Fatihah ia membaca surat Al Kafirun dan Al Ikhlas… HBE, KCB2: 308 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode frasa bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Arab ‗Takbiratul Ihram‘ ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, pengarang menyebutkan hal yang umum dan biasa dikenal umat Islam sehingga orang-orang sudah mengerti maknanya dengan sendirinya. 52 Begitu sertifikat jadi Azzam langsung membuat semacam grand opening untuk warung baksonya dengan mengundang para aktifis kampus dan aktifis dakwah HBE, KCB2: 373 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode frasa bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ‗grand opening‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah pengarang mempermudah menyampaikan maksud kepada pembaca. Pada tabel di atas campur kode bentuk dialog terdapat 37 data, campur kode deskripsi 15 data. Campur kode dominan adalah campur kode bentuk dialog sehingga terlihat cerita menjadi lebih hidup yang ditimbulkan dari ketajaman warna lokaldialek pada percakapan tokoh-tokohnya. Jumlah keseluruhan unsur campur kode berwujud frasa terdapat 52 data, terdiri dari campur kode bahasa Jawa berjumlah 4 data, ditunjukkan pada nomor 19, 42, 48, dan 49. Campur kode bahasa Arab terdapat 27 data, yaitu pada nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 10. 11, 12, 13, 14, 15, 18, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 30, 32, 35, 36, 41, 43, 51. Campur kode bahasa Inggris terdapat 21 data, ditunjukkan pada nomor 5, 7, 9, 16, 17, 23, 25, 29, 31,

33, 34, 37, 38, 40, 43, 44, 45, 46, 47, 50, 52.

Fungsi campur kode wujud frasa terdiri dari, 1 menghormati lawan tutur terdapat 1 data yaitu pada nomor 32. 2 kebutuhan kosakata terdapat 29 data, ditunjukkan pada nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 24, 26, 30, 31, 35, 37, 38, 39, 40, 43, 46, 51. 3 mempermudah menyampaikan maksud terdapat 8 data, ditunjukkan pada nomor 8, 33, 34, 36, 45, 47, 50, dan 52. 4 membicarakan suatu topik terdapat 3 data, ditunjukkan pada nomor, 5, 16, 29. 5 menunjukkan identitas terdapat 4, data yaitu pada nomor 22, 27, 28, dan 42. 6 menunjukkan keterpelajaran terdapat 3 data, yaitu pada nomor 23, 25, 44. 7 mempertegas sesuatu terdapat 2 data, yaitu pada nomor 41 dan 49. 8 memeperhalus tuturan terdapat 2 data pula, yaitu ditunjukkan pada nomor 19, dan 48. Sedangkan wujud campur kode frasa dengan fungsi menunjukkan keakraban dan sebagai pengisi dan penyambung kalimat tidak peneliti temukan. Tabel 3 C. Wujud Campur Kode Berbentuk Klausa No. Teks Analisis 1 Keteraturan ini menunjukkan, Tuhan yang menciptakan alam semesta ini adalah satu, yaitu Allah Azza wa Jalla. Tuhan yang Maha Kuasa. HBE, KCB1: 42 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode klausa bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa arab ‗Allah Azza wa Jalla‘ ke dalam teks bahasa Indonesia, bermakna ‗Allah yang tak terkalahkan dan yang mempunyai kebesaran‘. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, klausa yang biasa digunakan untuk menyebutkan nama Allah. 2 Eliana: ―wow..gila it‟s great dream, man Tak kuduga mas Khaerul punya impian segede itu. HBE, KCB1: 54 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Eliana, masuknya unsur bahasa Inggris ‗it‘s great dream, man‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia bermakna ‗mimpi yang hebat, kawan‘. Fungsi campur kode tersebut penutur Eliana menunjukkan keterpelajarannya dengan menggunakan bahasa Inggris di depan lawan tuturnya Azzam. 3 Pak Ali: ―Di akhir zaman itu tidak sedikit perempuan cantik mempesona, namun sebenarnya adalah seorang pelacur. Na‟udzubillah‖ HBE, KCB1: 82 Peristiwa di samping termasuk campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Pak Ali, masuknya unsur bahasa Arab ‗Na‘udzubillah‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia yang bermakna ‗kami meminta perlindungan Allah‘. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata yaitu ucapan yang biasa disebutkan umat islam agar hal tidak diinginkan tidak terjadi pada diri penutur. 4 Pak Ali: ―…sampai ia dijuluki Sri Devi from Bandung. Ia anak seorang diplomat. Ibunya asli India. Pokoknya cantiknya luar biasa ‖. HBE, KCB1: 84 Peristiwa di samping termasuk campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Pak Ali, masuknya unsur ba hasa Inggris ‗Sri Devi from Bandung‘ bermakna ‗Sri Devi dari Bandung‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia, fungsi campur kode tersebut adalah membicarakan suatu topik. 5 Gumam Azzam dalam hati: ―Ah semua sudah ada yang mengatur. Yaitu Allah Subhanahu wa Ta‟ala.‖ HBE, KCB1: 122 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Azzam, masuknya unsur bahasa Arab ‗Allah Subhanahu wa Ta‘ala‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia, yang bermakna Allah Maha Suci dan Maha Tin ggi‘. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, penutur Azzam mngucapkan dalam hati hal umum yang biasa digunakan umat islam menyebutkan nama Allah. 6 Penumpang laki-laki setengah baya berteriak keras, marah ―hasib ya hayawan” HBE, KCB1: 182 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode klausa bentuk dialog tokoh penumpang bus, masuknya unsur bahasa Arab ‗hasib ya hayawan‘ ke dalam teks bahasa Indonesia, bermakna ‗jangan sembrono hei hewan‘. Fungsi campur kode tersebut adalah pengarang menerangkan bahwa si penutur laki-laki setengah baya mempertegas ucapan kepada sang sopir agar berhati-hati. 7 …ajaran itu senada dengan kata mutiara bahasa Arab yang sangat dahsyat: Man jadda wajada … HBE, KCB1: 185 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode klausa bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Arab ‗Man jadda wajada‘ ke dalam teks bahasa Indonesia, bermakna ‗siapa yang brsungguh- sungguh maka akan berhasil‘. Fungsi campur kode tersebut adalah pengarang mempertegas maksud untuk pembaca. 8 Anna : ―Dari siapa? Azzam : ‖katakan saja dari thalib dzu himmah, dia pasti tahu‖ Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Azzam, masuknya unsur bahasa Arab ‗thalib dzu HBE, KCB1: 188 himmah ‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Azzam menunjukkan identistas kepada lawan tutur Anna bahwa dirinya adalah seorang mahasiswa yang memiliki cita-cita. 9 Spontan ia berteriak: ―na‟am ya alilal adab” HBE, KCB1: 256 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode klausa bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Arab ‗na‘am ya alilal adab‖ ke dalam teks bah asa Indonesia, bermakna ‗ya hai orang kurang ajar‘. Fungsi campur kode tersebut adalah pengarang menggambarkantokoh Azzam mempertegas suatu tuturan untuk kepada badan intilijen. 10 ―uedan, moderatornya siapa iu Cak? Cuantik, pinter dan bahasa Inggirsnya fasih buetul Anake sopo yo kae?” seorang mahasiswa dari Surabaya berkomentar pada temannya. HBE, KCB1: 345 Peristiwa campur kode kedua adalah peristiwa campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Mahasiswa Surabaya,, masuknya unsur bahasa Jawa ‗anake sopo yo kae?‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesi, bermakna ‗anaknya siapa ya dia itu‘. Fungsinya, menunjukkan identitas bahwa ia asli orang Jawa Surabaya. 11 ―ya waffaqakumllah,” tukas Furqan. HBE, KCB1: 364 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Furqan, masuknya unsur bahasa Arab ‗waffaqakumullah‘ bermakna ‗semoga Allah memberimu taufik‘. ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, unsur tersebut merupakan hal umum yang biasa digunakan utuk mendoakan sesama muslim. 12 Fadhil: ―jazakallah Kang. Aku sudah tahu apa yang harus kuputuskan‖ HBE, KCB1: 438 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Fadhil, masuknya unsur bahasa Arab ‗jazakallah‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia bermakna ‗semoga Allah membalas‘ Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, unsur tersebut merupakan hal umum yang biasa digunakanorang muslim, setelah seseorang diberi bantuan oleh orang lain. 13 Husna dan Lia: “Inna lillahi wa inna ilaihi raaji‟un”. Hampir bersamaan mereka berdua membaca istirja. HBE, KCB2: 44 Peristiwa di samping adalah campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Husna dan Lia, masuknya unsur bahasa Arab ‗Inna lillahi wa inna ilaihi raaji‘un‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, unsur tersebut merupakan hal umum yang biasa digunakan orang-orang ketika ada orang yang meninggal sehingga orang- orang sudah mengerti maknanya dengan sendirinya. 14 Dengan nada bercanda Eliana Peristiwa di samping adalah menjawab ―iya‖ Husna menimbal ―Hayoh kapokmu kapan ” HBE, KCB2: 159 peristiwa campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Husna, masuknya unsur bahasa Jawa ‗hayoh kapokmu kapan ‘ ke dalam teks bahasa Indones ia, bermakna ‗ayo jeramu kapan‘. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Husna menunjukkan keakraban kepada lawan tutur kakaknya azzam serta kepada Eliana. 15 Husna: ―Iya benar Mbak Vivi, saya Ayatul Husna‖ Vivi: ―laa ilaaha illallah, subhanallah Mimpi apa saya sampai ketemu orang yang saya kagumi?‖ HBE, KCB2: 290 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Vivi, masuknya unsur bahasa Arab ‗laa ilaaha illallah ‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, unsur tersebut merupakan hal yang biasa dan umum digunakan sehingga orang-orang sudah mengerti maknanya dengan sendirinya. 16 Azzam: ―Begitu Pak Kiai merasa ada yang pantas memakainya silakan Pak Kiai pakaikan di jarinya. Azzam akan sami‟na wa atha‟na…‖ HBE, KCB2: 384 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Azzam, masuknya unsur bahasa Arab sami‘na wa atha‘na‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia, bermakna ‗kami dengar dan kami taati‘. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Azzam mempermudah menyampaikan maksud. Berdasarkan tabel di atas terdapat 14 data campur kode bentuk dialog yang dilakakukan para tokoh dan 2 data campur kode deskripsi yang dilakukan pengarang. Campur kode dominan adalah campur kode bentuk dialog sehingga terlihat cerita menjadi lebih hidup yang ditimbulkan dari ketajaman warna lokaldialek pada percakapan tokoh-tokohnya. Jumlah keseluruhan wujud campur kode klausa terdapat 16 data. 2 data campur kode bahasa Jawa terdapat pada nomor 8 dan 10. Campur kode bahasa Arab terdapat 12 data, pada nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16 dan campur kode bahasa Inggris terdapat 2 data yaitu pada nomor 2 dan 4. Fungsi campur kode wujud klausa terdiri, 1 kebutuhan kosakata terdapat 7 data yaitu pada nomor 1, 2, 5, 11, 12, 13, 15. 2 mencari jalan termudah menyampaikan maksud dan Fungsi 4 membicarakan topik tertentu masing- masing terdapat 1 data, yaitu masing-masing pada nomor 16 dan 4. 5 menunjukkan identitas terdapat 2 data, yaitu pada nomor 8 dan 10. Fungsi menunjukkan keterpelajaran 1 data yaitu pada nomor 2, fungsi mempertegas sesuatu 3 data, yaitu pada nomor 6, 7, 9. Fungsi menunjukkan keakraban terdapat 1 data yaitu pada nomor 14. Fungsi menghormati lawan tutur, pengisi dan penyambung kalimat tidak peneliti temukan pada wujud campur kode klausa. Tabel 4 D. Wujud Campur Kode Berbentuk Kata Ulang No. Teks Analisis 1 Pak Ali: ―coba kaurenungkan, apakah ketika aku mewanti-wanti anak perempuan ku agar tidak mencontoh Nicole kidman….‖ HBE, KCB1: 81 Peristiwa di samping termasuk campur kode kata ulang bentuk dialog yang dilakukan tokoh Pak Ali, masuknya unsur bahasa Jawa ‗wanti-wanti‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah memudahkan menyampaikan maksud dalam komunikasi kepada lawan tutur Azzam. 2 Furqan: ―…kalau aku batalkan lamaranku dan aku memilih Eliana yang sudah jelas mengejarku aku takut dianggap lelaki plin-plan ‖. HBE, KCB1: 108 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode kata ulang bentuk dialog yang dilakukan tokoh Furqan, masuk nya unsur bahasa jawa ‗plin-plan‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur tersebut penutur Furqan mencari jalan termudah menyampaikan maksud tanpa mengurangi maksud sesungguhnya. 3 Di milist-milist kalangan mahasiswa Indonesia di Cairo terkirim puluhan tahniah dan ucapan selamat. HBE, KCB1: 349 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode kata ulang bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ‗milist-milist‘ ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, unsur tersebut adalah hal yang sudah umum dan biasa dikenal oleh masyarakat. 4 Ibu Siti: Oh Nak Husna. Monggo-monggo masuk Na. Ada acara di pesanteren ya? Husna: iya Bu. Kok Ibu tahu?‖ HBE, KCB2: 58 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode kata ulang bentuk dialog yang dilakukan tokoh Ibu Siti, masuknya unsur bahasa Jawa ‗monggo- monggo ‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah menunjukkan identitas bahwa Si Ibu Siti adalah seorang penutur Jawa. 5 Azzam: ―jujur Pak Kiai, saya tidak siap‖ Pak Kiai: ―Sudah, kamu jangan mbulet-mbulet. Ayo ikut aku Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode kata ulang bentuk dialog yang dilakukan tokoh pak Kiai, masuknya unsur bahasa Jawa ‗mbulet- mengambil kitab. Aku jelaskan sampai di mana. Ayo Nak‖ HBE, KCB2: 182 mbulet ‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Pak Kiai mempermudah menyampaikan maksud kepada lawan tutur Azzam. Berdasarkan tabel di atas campur kode bentuk dialog terdapat 4 data, campur kode bentuk deskripsi 1 data. Campur kode dominan adalah campur kode bentuk dialog sehingga terlihat cerita menjadi lebih hidup yang ditimbulkan dari ketajaman warna lokaldialek pada percakapan tokoh-tokohnya. Jumlah keseluruhan wujud campur kode kata ulang ada 5 data. 4 data campur kode wujud bahasa Jawa dan 1 data wujud campur kode bahasa Inggris, tidak ada wujud campur kode bentuk kata ulang bahasa Arab. Fungsi campur kode kata ulang, yaitu 1 kebutuhan kosakata 1 data, pada nomor 3. 2 memudahkan menyampaikan maksud 3 data, yaitu pada nomor 1, 2, 5. 3 menunjukkan identitas 1 data pada nomor 4. Fungsi mengormati lawan tutur, membicarakan topik tertentu, fungsi keterpelajaran, mempertegas sesuatu, memperhalus tuturan, menunjukkan keakraban dan pengisi dan penyambung kalimat tidak peneliti temukan pada wujud campur kode kata ulang. Tabel 5 E. Wujud Campur Kode Berbentuk Baster No. Teks Analisis 1 Pak Ali: ―Mas Habasy takanat- nya biar saya saja yang memberikannya.. .‖ HBE, KCB1: 101 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode bentuk baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh Pak Ali, ditandai dengan masuknya unsur bahasa Arab ‗habasy takanat.‘ Ditambah adanya unsur –nya fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, penutur Pak Ali menawarkan diri untuk membawa makanan khas mesir yang biasa dikonsumsi oleh orang-orang mesir dan tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia untuk Eliana. 2 Jawaban Furqan membuat Azzam langsung mengalihkan pandangannya dari kakek berjubah abu-abu ke wajah Furqan yang masih asyik dengan roti Kibdah-nya. HBE, KCB1: 106 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, ditandai dengan masuknya unsur bahasa Arab ‗kibdah‘ ditambah adanya unsur ‗–nya‘ dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, pengarang menyebutkan nama makanan khas Mesir roti yang berbentuk panjang diisi hati sapi yang tidak ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia. 3 begitu menyeberang Tayaran Steet, handphone-nya berbunyi ada SMS masuk. Ia menghentikan langkahnya dan melihat layar handphone … HBE, KCB1: 150 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ‗hand phone‘ di tambah dengan kata ganti milik -nya ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, karena pengarang menyebutkan benda umum yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga orang-orang mengerti maksud dan maknanya dengan sendirinya. 4 …ia langsung istighfar dan ber- Peristiwa di samping adalah ta‟awudz… HBE, KCB1: 152 peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Arab ‗ta‘awudz‘ diikuti dengan awalan ber- menjadi ‗ber-ta‘awudz ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, pengarang menyebutkan istilah umum yang biasa digunakan umat Islam. 5 Furqan:―Breakfast-nya sekali saja ya‖ Dina: ―Baik tuan‖ HBE, KCB1: 154 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh Furqan, masuknya unsur bahasa Inggris ‗breakfast-nya‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Furqan menunjukkan keterpelajarannya di depan resepsionis hotel Dina. 6 Sampai di pintu kamar 819, dengan mengucap basmalah furqan membuka pintu dengan keycard-nya. HBE, KCB1: 155 Peristiwa di samping adalah campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ‗keycard-nya‘ ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah pengarang memudahkan menyampaikan maksud untuk pembaca, jika menggunakan padanan bahasa Indonesia maka hasilnya kurang pas. 7 …membaca dan menulis hal- hal penting dengan laptop-nya di samping gadis itu… HBE, KCB1: 158 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ditambah kata ganti milik - nya ‗laptop- nya ‘ ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata karena sudah umum digunakan dan tidak ada padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia. 8 …biasanya mahasiswa berwajah putih bersih dari Desa Sanhur yang terletak antara Kota El Faiyum dan Danau Qarun itu me- murajaa‟ah hafalan Qurannya di mushala. HBE, KCB1: 176 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Arab ‗murajaah‘ dengan awalan me— ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah mencari jalan termudah menyampaikan maksud pengarang untuk pembaca. 9 Anna: ―maaf Daarut Tauzi-nya ke sana ya?‖ HBE, KCB1: 187 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh Anna, masuknya unsur bahasa Arab ‗Daarut Tauzi-nya ‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, menyebutkan hal yang sudah umum digunakan oleh mahasiswa mesir yaitu menyebutkan nama sebuah toko buku. 10 …Nanang kaget, lalu tersenyum. Ia melepas earphone-nya .. HBE, KCB1: 206 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ‗earphone‘ dengan diikuti kata ganti milik -nya ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, pengarang menyebutkan suatu benda untuk mendengarkan lagu, yang biasa digunakan dan diketahui oleh umum. 11 Anna: ―untuk apa itu La?‖ Laila: ―Untuk meng-open tiket Kuala Lumpur —Jakarta. Karena mau tinggal beberapa hari di KL, maka harus open. Itu harganya lebih mahal lima puluh dollar. Gimana mbak?‖ HBE, KCB1: 232 Peristiwa di samping adalah peristiwa pertama, campur kode baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh laila, masuknya unsur bahasa Inggris ‗meng- open ‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah mencari jalan termudah menyampaikan maksud penutur Laila. 12 …seharusnya ia bangun jam empat. Bagaimana bisa ia kebablasan sampai pukul delapan... HBE, KCB1: 270 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Jawa ‗bablas‘ dengan imbuhan ‗ke-an‘ ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah memudahkan menyampaikan maksud pengarang kepada pembaca. 13 Ia harus meng-qadha shalat subuh. Pikiranya benar-benar kacau. HBE, KCB1: 271 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Arab ‗meng-qadha‘ ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, unsur tersebut merupakan hal yang umum yang biasa digunakan umat Islam. 14 Ustadz Mujab: ―yang paling penting kau harus mengintrospeksi dan me- Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh Ustad muhasabah-i dirimu sendiri… Furqan: ―iya ustadz, saya telah menyadarinya‖ HBE, KCB1: 289 Mujab, masuknya unsur bahasa Arab ‗me-muhasabah-i‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah memudahkan atau memperlancar maksud penutur ustadz Mujab kepada lawan tutur Furqan. 15 Abduh: ‖…temanku itu member alamat website-nya. Aku buka, dan ternyata itu foto-fotomu dengan seorang perempuan bule…‖ HBE, KCB1: 387 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh Abduh, masuknya unsur bahasa Inggris ‗website‘ dan kata ganti milik ‗nya‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, unsur tersebut merupakan hal umum yang biasa digunakan sehingga orang-orang mengerti maksud dan maknanya dengan sendirinya. 16 Ayah Zulkifli: ―…saat saya ke pesantren dulu sandal saya hilang dighosob oleh para santri, saat itu Fadhil-lah yang bingung ke sana kemari menari sandal saya…‖ HBE, KCB1: 442 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh Ayah Zulkifli, masuknya unsur bahasa Arab ‗ghosob‘ dengan awalan di- ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Ayah Zulkifli mencari jalan termudah menyampaikan maksud, jika menggunakan bahasa Indonesia hasilnya akan kurang pas. 17 …ia harus menghubungi Nasir meminta tiketnya di-conform Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk untuk penerbangan dua hari yang akan datang. HBE, KCB1: 452 deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ‗conform‘ dengan awalan di- ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah pengarang mempermudah menyampaikan maksud kepada pembaca. 18 ―ada‖ jawab Anna sambil membuka diarynya. HBE, KCB2: 17 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ‗diary‘ dan kata ganti kepunyaan milik – nya ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, unsur tersebut merupakan hal umum yang biasa digunakan orang-orang sehingga orang- orang sudah mengerti maknanya dengan sendirinya. 19 20 Ibu Rina: ―Tapi Ibu jamin dia bisa menjadi isteri yang baik. Kelebihan Rina adalah sifat qana‟ahnya. Sifat nrimonya …‖ HBE, KCB2: 114 Peristiwa di samping adalah masing-masing termasuk peristiwa campur kode baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh Ibu Rina, pertama, masuknya unsur bahasa Arab ‗qana‘ah‘diikuti –nya dan unsur bahasa Jawa ‗nrimo‘ diikuti –nya ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Ibu Rina mempermudah menyampaikan maksud kepada lawan tutur Husna. 21 Bu Nyai Nur: ―…contoh- contohnya mulaidari yang Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk kecil-kecil, contoh tawadhu- nya Rasulullah, ada juga contoh sahabat. HBE, KCB2: 191 dialog yang dilakukan tokoh Bu Nyai Nur, masuknya unsur bahasa Arab ‗tawadhu-nya‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Bu Nyai Nur membicarakan topik tertentu 22 ―Kami mohon Pak Kiai yang member mauidhah hasanahnya ‖ Terang Bu Nafis. HBE, KCB2: 345 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh Bu Nafis, masuknya unsur bahasa Jawa ‗mauidhah hasanahnya ‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Bu Nafis mempermudah menyampaikan maksud kepada Pak Kiai. 23 Malam itu Azzam harus masuk ruang operasi setelah di rontgent ia mengalamai patah betis kirinya, lengan bahwah tangan kiri… HBE, KCB2: 363 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ‗rontgent‘ dengan imbuhan –di ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, pengarang menyebutkan istilah yang umum dan biasa dikenal orang sehingga orang-orang sudah mengerti maknanya dengan sendirinya. 24 Anna melihat inbox emailnya. Email terbaru dari Furqan. HBE, KCB2: 403 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ‗emailnya‘ ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, unsur tersebut merupakan hal yang umum dan biasa dikenal orang sehingga orang-orang sudah mengerti maknanya dengan sendirinya. Berdasarkan tabel di atas campur kode bentuk dialog para tokoh terdapat 11 data, campur kode bentuk deskripsi 13 data. Campur kode deskripsi lebih dominan dibandingkan dengan campur kode dialog hal ini terjadi karena penulis novel terbawa arus kemultilingualannya sehingga mempengaruhi karya sastra yang dibuatnya. Jumlah keseluruhan wujud campur kode baster terdapat 24 data, 2 data campur kode baster bahasa Jawa, pada nomor 12 dan 20. Campur kode wujud baster dengan bahasa Arab terdapat 11 data, yaitu pada nomor 1, 2, 4, 8, 9, 13, 14, 16, 19, 21, 22. Campur kode wujud baster dengan bahasa Inggris 11 data pada nomor 3, 5, 6, 7, 10, 11, 15, 17, 18, 23, 24. Fungsi campur kode pada wujud baster ialah 1 kebutuhan kosakata sebanyak 12 data, pada nomor 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 13,15, 18, 23, 24. 2 fungsi yang menunjukkan keterpelajaran terdapat 1 data pada nomor 5. 3 fungsi memudahkan menyampaikan maksud terdapat 10 data, yaitu pada nomor 6, 8, 11, 12, 14, 16, 17, 19, 20, 22. 4 membicarakan topik tertentu terdapat 1 data pada nomor 21. Peneliti tidak menemukan fungsi menghormati lawan tutur, menunjukkan identitas, mempertegas sesuatu, memperhalus tuturan, menunjukkan keakraban dan pengisi dan penyambung kalimat pada wujud campur kode baster. Tabel 6 F. Wujud Campur Kode Berbentuk Idiom atau Ungkapan No. Teks Analisis 1 Ibu Nyai Nur : ‖ …apa gunanya jadi sarjana, lulusan Al Azhar kalau tidak tanggap sasmita, kalau disuruh ibunya tidak Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode ungkapan bentuk dialog yang dilakukan oleh tokoh Ibu Nyai Nur, masuknya unsur bahasa Jawa segera beranjak‖ HBE, KCB1: 146 ‗tanggap sasmita‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Ibu Nyai Nur mempermudah menyampaikan maksud, yang berarti paham dengan keadaan. 2 ―Alfu mabruk, Akhi semoga ilmu yang kau dapat bermanfaat…‖ Ucap Azzam. HBE, KCB1: 350 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode ungkapan bentuk dialog yang dilakukan tokoh Azzam, masuknya unsur bahasa Arab ‗Alfu mabruk, Akhi ‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah menunjukkan keterpelajaran bahwa penutur Azzam mampu ber bahasa Arab. 3 …tapi ia harus berbalut perangai mulia. Yaitu perangai yang ditunjukkan oleh Ummul Mukminiin, Sayyida Khadijah. HBE, KCB1: 404 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode ungkapan bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Arab ‗Ummul Mukminiiin‘ ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, pengarang menyebutkan nama julukan untuk istri Nabi Muhammad.yang berarti ‗ibunya para orang-orang mukmin‘ yang sudah dikenal umum oleh umat Islam 4 Nafisah: Neng Anna tidak usah bicara tentang sastra dan tetek bengeknya ...‖ Anna: terus aku bicara tentang apa? HBE, KCB2: 24 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode ungkapanidiom bentuk dialog yang dilakukan tokoh Nafisah, masuknya unsur bahasa Jawa ‗tetek bengek‘ diikuti kata -nya ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Nafisah mempermudah menyampaikan maksud kepada lawan tutur Anna. 5 Lia: ―…Ada ilmu titen yang oleh orang Jawa disebut pranata mongso. Pembagian masa dalam satu tahun untuk bertani‖ HBE, KCB2: 254 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode ungkapan bentuk dialog yang dilakukan tokoh Lia, masuknya unsur bahasa Jawa ‗pranata mongso ‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Lia sedang membicarakan topik tertentu. 6 Lia: ―Dulu ada ungkapan Desember itu maknanya deres- deres sumber, atau besar- besarnya sumber. Karena air ada dimana- mana‖ HBE, KCB2: 254 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode ungkapan bentuk dialog yang dilakukan tokoh Lia, masuknya unsur bahasa Jawa ‗deres-deres sumber ‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode penutur sedang membicarakan topik tertentu. 7 Ilyas: ―Insya Allah berangkat ke India nanti saja jika tesis sudah selesai‖ Azzam: ―O begitu. Terus ini kok njanur gunung ada apa ya?‖ HBE, KCB2: 278 Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode ungkapan bentuk dialog yang dilakukan tokoh Azzam, masuknya unsur bahasa Jawa ‗njanur gunung ‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode penutur Azzam mempermudah maksud dan jalannya komunikasi terhadap lawan tutur Ilyas, dalam bahasa jawa arti njanur gunung adalah ‗tidak seperti biasa‘. 8 Pak Kiai: ―…Itu namanya kabura maqtan „indallah” Peristiwa di samping adalah peristiwa campur kode ungkapan bentuk HBE, KCB2: 345 dialog yang dilakukan tokoh Pak Kiai, masuknya unsur bahasa Arab ‗ kabura maqtan ‗indallah‖ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi dari kedua campur kode tersebut adalah mempermudah menyampaikan maksud Pak Kiai ke kepada lawan tutur Bu Nafis Dari tabel di atas terdapat 7 data campur kode bentuk dialog dan 1 data campur kode bentuk deskripsi. Campur kode dominan adalah campur kode bentuk dialog sehingga terlihat cerita menjadi lebih hidup yang ditimbulkan dari ketajaman warna lokaldialek pada percakapan tokoh-tokohnya. Jumlah keseluruhan wujud campur kode ungkapan atau idiom adalah 8 data, 5 data campur kode bahasa Jawa yaitu pada nomor 4, 5, 6, 7 dan 3 data campur kode bahasa Arab ditunjukkan pada nomor 2, 3, 9. Wujud campur kode ungkapan bahasa Inggris tidak ditemukan. Fungsi campur kode ungkapan, yaitu 1 mempermudah menyampaikan maksud terdapat 4 data yaitu pada nomor 1, 4, 7, 8. 2 menunjukkan keterpelajaran 1 data, pada nomor 2. 3 kebutuhan kosakata 1 data, pada nomor 3.dan 4 membicarakan topik tertentu 2 data, yaitu pada nomor 5 dan 6. Tidak ditemukan oleh peneliti fungsi campur kode mengormati lawan tutur, menunjukkan identitas, mempertegas sesuatu, memperhalus tuturan, menunjukkan keakraban, dan pengisi dan penyambung kalimat. 109 BAB V PENUTUP

A. Simpulan