51 …Furqan menghadap kiblat
lalu mengucapkan Takbiratul Ihram.
Setelah Fatihah ia membaca surat Al Kafirun dan
Al Ikhlas… HBE, KCB2: 308
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode frasa bentuk deskripsi,
masuknya unsur
bahasa Arab
‗Takbiratul Ihram‘ ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode
tersebut adalah kebutuhan kosakata, pengarang menyebutkan hal yang umum
dan biasa dikenal umat Islam sehingga orang-orang sudah mengerti maknanya
dengan sendirinya. 52
Begitu sertifikat jadi Azzam langsung membuat semacam
grand opening untuk warung
baksonya dengan mengundang para aktifis kampus dan aktifis
dakwah
HBE, KCB2: 373
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode frasa bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris
‗grand opening‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut
adalah pengarang
mempermudah menyampaikan maksud kepada pembaca.
Pada tabel di atas campur kode bentuk dialog terdapat 37 data, campur kode deskripsi 15 data. Campur kode dominan adalah campur kode bentuk dialog
sehingga terlihat cerita menjadi lebih hidup yang ditimbulkan dari ketajaman warna lokaldialek pada percakapan tokoh-tokohnya. Jumlah keseluruhan unsur
campur kode berwujud frasa terdapat 52 data, terdiri dari campur kode bahasa Jawa berjumlah 4 data, ditunjukkan pada nomor 19, 42, 48, dan 49. Campur kode
bahasa Arab terdapat 27 data, yaitu pada nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 10. 11, 12, 13, 14, 15, 18, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 30, 32, 35, 36, 41, 43, 51. Campur kode bahasa
Inggris terdapat 21 data, ditunjukkan pada nomor 5, 7, 9, 16, 17, 23, 25, 29, 31,
33, 34, 37, 38, 40, 43, 44, 45, 46, 47, 50, 52.
Fungsi campur kode wujud frasa terdiri dari, 1 menghormati lawan tutur terdapat 1 data yaitu pada nomor 32. 2 kebutuhan kosakata terdapat 29 data,
ditunjukkan pada nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 24, 26, 30, 31, 35, 37, 38, 39, 40, 43, 46, 51. 3 mempermudah menyampaikan
maksud terdapat 8 data, ditunjukkan pada nomor 8, 33, 34, 36, 45, 47, 50, dan 52. 4 membicarakan suatu topik terdapat 3 data, ditunjukkan pada nomor, 5, 16, 29.
5 menunjukkan identitas terdapat 4, data yaitu pada nomor 22, 27, 28, dan 42. 6 menunjukkan keterpelajaran terdapat 3 data, yaitu pada nomor 23, 25, 44. 7
mempertegas sesuatu terdapat 2 data, yaitu pada nomor 41 dan 49. 8 memeperhalus tuturan terdapat 2 data pula, yaitu ditunjukkan pada nomor 19, dan
48. Sedangkan wujud campur kode frasa dengan fungsi menunjukkan keakraban
dan sebagai pengisi dan penyambung kalimat tidak peneliti temukan.
Tabel 3 C. Wujud Campur Kode Berbentuk Klausa
No. Teks
Analisis
1 Keteraturan ini menunjukkan,
Tuhan yang menciptakan alam semesta ini adalah satu, yaitu
Allah Azza wa Jalla. Tuhan
yang Maha Kuasa. HBE, KCB1: 42
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode klausa bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa arab
‗Allah Azza wa Jalla‘ ke dalam teks bahasa Indonesia, bermakna ‗Allah yang
tak terkalahkan dan yang mempunyai kebesaran‘. Fungsi campur kode tersebut
adalah kebutuhan kosakata, klausa yang biasa digunakan untuk menyebutkan
nama Allah. 2
Eliana:
―wow..gila it‟s great dream, man
Tak kuduga mas Khaerul punya impian segede
itu. HBE, KCB1: 54
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Eliana,
masuknya unsur bahasa Inggris ‗it‘s great
dream, man‘ ke dalam tuturan bahasa
Indonesia bermakna ‗mimpi yang hebat, kawan‘. Fungsi campur kode tersebut
penutur Eliana
menunjukkan keterpelajarannya dengan menggunakan
bahasa Inggris di depan lawan tuturnya Azzam.
3 Pak Ali: ―Di akhir zaman itu
tidak sedikit perempuan cantik mempesona, namun sebenarnya
adalah seorang
pelacur.
Na‟udzubillah‖
HBE, KCB1: 82 Peristiwa di samping termasuk
campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Pak Ali, masuknya unsur
bahasa Arab ‗Na‘udzubillah‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia yang bermakna
‗kami meminta perlindungan Allah‘. Fungsi campur kode tersebut adalah
kebutuhan kosakata yaitu ucapan yang biasa disebutkan umat islam agar hal
tidak diinginkan tidak terjadi pada diri
penutur.
4 Pak Ali: ―…sampai ia dijuluki
Sri Devi from Bandung. Ia
anak seorang diplomat. Ibunya asli India. Pokoknya cantiknya
luar biasa ‖. HBE, KCB1: 84
Peristiwa di samping termasuk campur kode klausa bentuk dialog yang
dilakukan tokoh Pak Ali, masuknya unsur ba
hasa Inggris ‗Sri Devi from Bandung‘ bermakna ‗Sri Devi dari Bandung‘ ke
dalam tuturan bahasa Indonesia, fungsi campur
kode tersebut
adalah membicarakan suatu topik.
5 Gumam Azzam dalam hati: ―Ah
semua sudah
ada yang
mengatur. Yaitu
Allah Subhanahu wa Ta‟ala.‖ HBE,
KCB1: 122 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode klausa bentuk
dialog yang dilakukan tokoh Azzam, masuknya unsur bahasa Arab ‗Allah
Subhanahu wa Ta‘ala‘ ke dalam tuturan
bahasa Indonesia, yang bermakna Allah Maha Suci dan Maha Tin
ggi‘. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan
kosakata, penutur Azzam mngucapkan dalam hati hal umum yang biasa
digunakan umat islam menyebutkan nama Allah.
6 Penumpang laki-laki setengah
baya berteriak keras, marah
―hasib ya hayawan”
HBE, KCB1: 182 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode klausa bentuk
dialog tokoh penumpang bus, masuknya unsur bahasa Arab ‗hasib ya hayawan‘ ke
dalam teks bahasa Indonesia, bermakna ‗jangan sembrono hei hewan‘. Fungsi
campur kode tersebut adalah pengarang menerangkan bahwa si penutur laki-laki
setengah baya mempertegas ucapan kepada sang sopir agar berhati-hati.
7 …ajaran itu senada dengan kata
mutiara bahasa Arab yang
sangat dahsyat: Man jadda wajada
… HBE, KCB1: 185
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode klausa bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Arab
‗Man jadda wajada‘ ke dalam teks bahasa Indonesia, bermakna ‗siapa yang
brsungguh- sungguh maka akan berhasil‘.
Fungsi campur kode tersebut adalah pengarang mempertegas maksud untuk
pembaca. 8
Anna : ―Dari siapa?
Azzam : ‖katakan saja dari
thalib dzu himmah, dia pasti
tahu‖ Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode klausa bentuk
dialog yang dilakukan tokoh Azzam, masuknya unsur bahasa Arab ‗thalib dzu
HBE, KCB1: 188 himmah
‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut
adalah penutur Azzam menunjukkan identistas kepada lawan tutur Anna
bahwa dirinya adalah seorang mahasiswa yang memiliki cita-cita.
9
Spontan ia berteriak: ―na‟am ya alilal adab”
HBE, KCB1: 256 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode klausa bentuk
deskripsi, masuknya unsur bahasa Arab ‗na‘am ya alilal adab‖ ke dalam teks
bah asa Indonesia, bermakna ‗ya hai orang
kurang ajar‘. Fungsi campur kode tersebut
adalah pengarang
menggambarkantokoh Azzam
mempertegas suatu tuturan untuk kepada badan intilijen.
10
―uedan, moderatornya siapa iu
Cak? Cuantik,
pinter dan
bahasa Inggirsnya fasih buetul
Anake sopo yo kae?” seorang
mahasiswa dari
Surabaya berkomentar pada temannya.
HBE, KCB1: 345 Peristiwa
campur kode
kedua adalah peristiwa campur kode klausa
bentuk dialog yang dilakukan tokoh Mahasiswa Surabaya,, masuknya unsur
bahasa Jawa ‗anake sopo yo kae?‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesi, bermakna
‗anaknya siapa ya dia itu‘. Fungsinya, menunjukkan identitas bahwa ia asli
orang Jawa Surabaya. 11
―ya waffaqakumllah,” tukas
Furqan. HBE, KCB1: 364
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Furqan,
masuknya unsur
bahasa Arab
‗waffaqakumullah‘ bermakna ‗semoga
Allah memberimu taufik‘. ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur
kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, unsur tersebut merupakan hal umum yang
biasa digunakan utuk mendoakan sesama muslim.
12 Fadhil:
―jazakallah Kang. Aku
sudah tahu apa yang harus kuputuskan‖
HBE, KCB1: 438 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode klausa bentuk
dialog yang dilakukan tokoh Fadhil, masuknya unsur bahasa Arab
‗jazakallah‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia
bermakna ‗semoga Allah membalas‘ Fungsi campur kode tersebut adalah
kebutuhan kosakata,
unsur tersebut
merupakan hal umum yang biasa
digunakanorang muslim,
setelah seseorang diberi bantuan oleh orang lain.
13 Husna dan Lia:
“Inna lillahi wa inna ilaihi raaji‟un”.
Hampir bersamaan
mereka berdua membaca istirja.
HBE, KCB2: 44 Peristiwa
di samping
adalah campur kode klausa bentuk dialog yang
dilakukan tokoh
Husna dan
Lia, masuknya unsur bahasa Arab
‗Inna lillahi wa inna ilaihi raaji‘un‘ ke dalam tuturan
bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata,
unsur tersebut merupakan hal umum yang biasa digunakan orang-orang ketika ada
orang yang meninggal sehingga orang- orang sudah mengerti maknanya dengan
sendirinya. 14
Dengan nada bercanda Eliana Peristiwa
di samping
adalah
menjawab ―iya‖ Husna menimbal ―Hayoh
kapokmu kapan ”
HBE, KCB2: 159 peristiwa campur kode klausa bentuk
dialog yang dilakukan tokoh Husna, masuknya unsur bahasa Jawa
‗hayoh kapokmu kapan
‘ ke dalam teks bahasa Indones
ia, bermakna ‗ayo jeramu kapan‘. Fungsi campur kode tersebut adalah
penutur Husna menunjukkan keakraban kepada lawan tutur kakaknya azzam
serta kepada Eliana. 15
Husna: ―Iya benar Mbak Vivi,
saya Ayatul Husna‖ Vivi:
―laa ilaaha illallah,
subhanallah Mimpi apa saya sampai ketemu orang yang saya
kagumi?‖ HBE, KCB2: 290
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode klausa bentuk dialog yang dilakukan tokoh Vivi,
masuknya unsur bahasa Arab ‗laa ilaaha
illallah ‘ ke dalam tuturan bahasa
Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah
kebutuhan kosakata,
unsur tersebut merupakan hal yang biasa dan
umum digunakan sehingga orang-orang sudah
mengerti maknanya
dengan sendirinya.
16 Azzam:
―Begitu Pak Kiai merasa
ada yang
pantas memakainya silakan Pak Kiai
pakaikan di jarinya. Azzam akan
sami‟na wa atha‟na…‖
HBE, KCB2: 384 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode klausa bentuk
dialog yang dilakukan tokoh Azzam, masuknya unsur bahasa Arab
sami‘na wa atha‘na‘ ke dalam tuturan bahasa
Indonesia, bermakna ‗kami dengar dan kami taati‘. Fungsi campur kode tersebut
adalah penutur Azzam mempermudah menyampaikan maksud.
Berdasarkan tabel di atas terdapat 14 data campur kode bentuk dialog yang dilakakukan para tokoh dan 2 data campur kode deskripsi yang dilakukan
pengarang. Campur kode dominan adalah campur kode bentuk dialog sehingga terlihat cerita menjadi lebih hidup yang ditimbulkan dari ketajaman warna
lokaldialek pada percakapan tokoh-tokohnya. Jumlah keseluruhan wujud campur kode klausa terdapat 16 data. 2 data campur kode bahasa Jawa terdapat pada
nomor 8 dan 10. Campur kode bahasa Arab terdapat 12 data, pada nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16 dan campur kode bahasa Inggris terdapat 2 data yaitu
pada nomor 2 dan 4. Fungsi campur kode wujud klausa terdiri, 1 kebutuhan kosakata terdapat
7 data yaitu pada nomor 1, 2, 5, 11, 12, 13, 15. 2 mencari jalan termudah menyampaikan maksud dan Fungsi 4 membicarakan topik tertentu masing-
masing terdapat 1 data, yaitu masing-masing pada nomor 16 dan 4. 5 menunjukkan identitas terdapat 2 data, yaitu pada nomor 8 dan 10. Fungsi
menunjukkan keterpelajaran 1 data yaitu pada nomor 2, fungsi mempertegas sesuatu 3 data, yaitu pada nomor 6, 7, 9. Fungsi menunjukkan keakraban terdapat
1 data yaitu pada nomor 14. Fungsi menghormati lawan tutur, pengisi dan penyambung kalimat tidak peneliti temukan pada wujud campur kode klausa.
Tabel 4 D. Wujud Campur Kode Berbentuk Kata Ulang
No. Teks
Analisis
1 Pak Ali:
―coba kaurenungkan, apakah
ketika aku mewanti-wanti anak
perempuan ku
agar tidak
mencontoh Nicole kidman….‖ HBE, KCB1: 81
Peristiwa di samping termasuk campur kode kata ulang bentuk dialog
yang dilakukan tokoh Pak Ali, masuknya unsur bahasa Jawa
‗wanti-wanti‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi
campur kode
tersebut adalah
memudahkan menyampaikan maksud dalam komunikasi kepada lawan tutur
Azzam. 2
Furqan: ―…kalau aku batalkan lamaranku dan aku memilih
Eliana yang
sudah jelas
mengejarku aku takut dianggap
lelaki plin-plan
‖. HBE, KCB1: 108
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode kata ulang bentuk dialog yang dilakukan tokoh Furqan,
masuk nya unsur bahasa jawa ‗plin-plan‘
ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur tersebut penutur Furqan
mencari jalan termudah menyampaikan maksud
tanpa mengurangi
maksud sesungguhnya.
3 Di
milist-milist
kalangan mahasiswa Indonesia di Cairo
terkirim puluhan tahniah dan ucapan selamat.
HBE, KCB1: 349 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode kata ulang bentuk
deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ‗milist-milist‘ ke dalam teks bahasa
Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah
kebutuhan kosakata,
unsur tersebut adalah hal yang sudah umum dan
biasa dikenal oleh masyarakat. 4
Ibu Siti: Oh Nak Husna.
Monggo-monggo masuk Na.
Ada acara di pesanteren ya? Husna:
iya Bu. Kok Ibu tahu?‖ HBE, KCB2: 58
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode kata ulang bentuk dialog yang dilakukan tokoh Ibu Siti,
masuknya unsur bahasa Jawa ‗monggo-
monggo ‘ ke dalam tuturan bahasa
Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah menunjukkan identitas bahwa Si
Ibu Siti adalah seorang penutur Jawa. 5
Azzam: ―jujur Pak Kiai, saya
tidak siap‖ Pak Kiai:
―Sudah, kamu jangan
mbulet-mbulet. Ayo ikut aku
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode kata ulang bentuk dialog yang dilakukan tokoh pak Kiai,
masuknya unsur bahasa Jawa ‗mbulet-
mengambil kitab. Aku jelaskan sampai di mana. Ayo Nak‖
HBE, KCB2: 182 mbulet
‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut
adalah penutur Pak Kiai mempermudah menyampaikan maksud kepada lawan
tutur Azzam.
Berdasarkan tabel di atas campur kode bentuk dialog terdapat 4 data, campur kode bentuk deskripsi 1 data. Campur kode dominan adalah campur kode
bentuk dialog sehingga terlihat cerita menjadi lebih hidup yang ditimbulkan dari ketajaman warna lokaldialek pada percakapan tokoh-tokohnya. Jumlah
keseluruhan wujud campur kode kata ulang ada 5 data. 4 data campur kode wujud bahasa Jawa dan 1 data wujud campur kode bahasa Inggris, tidak ada wujud
campur kode bentuk kata ulang bahasa Arab. Fungsi campur kode kata ulang, yaitu 1 kebutuhan kosakata 1 data, pada
nomor 3. 2 memudahkan menyampaikan maksud 3 data, yaitu pada nomor 1, 2, 5. 3 menunjukkan identitas 1 data pada nomor 4. Fungsi mengormati lawan
tutur, membicarakan topik tertentu, fungsi keterpelajaran, mempertegas sesuatu, memperhalus tuturan, menunjukkan keakraban dan pengisi dan penyambung
kalimat tidak peneliti temukan pada wujud campur kode kata ulang.
Tabel 5 E. Wujud Campur Kode Berbentuk Baster
No. Teks
Analisis
1
Pak Ali: ―Mas Habasy takanat- nya
biar saya saja yang memberikannya..
.‖ HBE,
KCB1: 101 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode bentuk baster
bentuk dialog yang dilakukan tokoh Pak Ali, ditandai dengan masuknya unsur
bahasa Arab ‗habasy takanat.‘ Ditambah adanya unsur
–nya fungsi campur kode
tersebut adalah kebutuhan kosakata, penutur Pak Ali menawarkan diri untuk
membawa makanan khas mesir yang biasa dikonsumsi oleh orang-orang mesir
dan tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia untuk Eliana.
2 Jawaban
Furqan membuat
Azzam langsung mengalihkan pandangannya
dari kakek
berjubah abu-abu ke wajah Furqan
yang masih
asyik
dengan roti Kibdah-nya.
HBE, KCB1: 106 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode baster bentuk
deskripsi, ditandai dengan masuknya unsur bahasa Arab ‗kibdah‘ ditambah
adanya unsur ‗–nya‘ dalam teks bahasa
Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, pengarang
menyebutkan nama makanan khas Mesir roti yang berbentuk panjang diisi hati
sapi yang tidak ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia.
3 begitu menyeberang Tayaran
Steet, handphone-nya berbunyi
ada SMS
masuk. Ia
menghentikan langkahnya dan melihat layar handphone
… HBE, KCB1: 150
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris
‗hand phone‘ di tambah dengan kata ganti milik -nya ke dalam teks bahasa
Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah
kebutuhan kosakata,
karena pengarang menyebutkan benda umum
yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga orang-orang
mengerti maksud dan maknanya dengan sendirinya.
4
…ia langsung istighfar dan ber-
Peristiwa di
samping adalah
ta‟awudz…
HBE, KCB1: 152 peristiwa campur kode baster bentuk
deskripsi, masuknya unsur bahasa Arab ‗ta‘awudz‘ diikuti dengan awalan ber-
menjadi ‗ber-ta‘awudz ke dalam teks
bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata,
pengarang menyebutkan istilah umum yang biasa digunakan umat Islam.
5
Furqan:―Breakfast-nya sekali
saja ya‖ Dina: ―Baik tuan‖
HBE, KCB1: 154
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh Furqan,
masuknya unsur
bahasa Inggris
‗breakfast-nya‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut
adalah penutur Furqan menunjukkan keterpelajarannya di depan resepsionis
hotel Dina. 6
Sampai di pintu kamar 819,
dengan mengucap basmalah
furqan membuka pintu dengan
keycard-nya.
HBE, KCB1: 155 Peristiwa di samping adalah campur
kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa
Inggris ‗keycard-nya‘ ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi
campur kode tersebut adalah pengarang memudahkan menyampaikan maksud
untuk pembaca,
jika menggunakan
padanan bahasa Indonesia maka hasilnya kurang pas.
7 …membaca dan menulis hal-
hal penting dengan laptop-nya
di samping gadis itu… HBE, KCB1: 158
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris
ditambah kata ganti milik - nya ‗laptop-
nya ‘ ke dalam teks bahasa Indonesia.
Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata karena sudah umum
digunakan dan tidak ada padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia.
8 …biasanya
mahasiswa berwajah putih bersih dari Desa
Sanhur yang terletak antara Kota El Faiyum dan Danau
Qarun itu
me- murajaa‟ah
hafalan Qurannya di mushala. HBE, KCB1: 176
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Arab
‗murajaah‘ dengan awalan me— ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi
campur kode tersebut adalah mencari jalan termudah menyampaikan maksud
pengarang untuk pembaca. 9
Anna: ―maaf Daarut Tauzi-nya
ke sana ya?‖ HBE, KCB1: 187
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh Anna,
masuknya unsur bahasa Arab ‗Daarut Tauzi-nya
‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut
adalah kebutuhan kosakata, menyebutkan hal yang sudah umum digunakan oleh
mahasiswa mesir yaitu menyebutkan nama sebuah toko buku.
10 …Nanang
kaget, lalu
tersenyum. Ia
melepas
earphone-nya ..
HBE, KCB1: 206 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode baster bentuk
deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ‗earphone‘ dengan diikuti kata ganti
milik -nya ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut
adalah kebutuhan kosakata, pengarang
menyebutkan suatu
benda untuk
mendengarkan lagu,
yang biasa
digunakan dan diketahui oleh umum. 11
Anna: ―untuk apa itu La?‖
Laila:
―Untuk meng-open tiket
Kuala Lumpur
—Jakarta. Karena mau tinggal beberapa
hari di KL, maka harus open.
Itu harganya lebih mahal lima puluh dollar. Gimana mbak?‖
HBE, KCB1: 232 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa pertama, campur kode baster
bentuk dialog yang dilakukan tokoh laila, masuknya unsur bahasa Inggris
‗meng- open
‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah
mencari jalan termudah menyampaikan maksud penutur Laila.
12 …seharusnya ia bangun jam
empat. Bagaimana bisa ia
kebablasan sampai
pukul delapan...
HBE, KCB1: 270 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode baster bentuk
deskripsi, masuknya unsur bahasa Jawa ‗bablas‘ dengan imbuhan ‗ke-an‘ ke
dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur
kode tersebut
adalah memudahkan menyampaikan maksud
pengarang kepada pembaca. 13
Ia harus meng-qadha shalat
subuh. Pikiranya benar-benar kacau.
HBE, KCB1: 271 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode baster bentuk
deskripsi, masuknya unsur bahasa Arab ‗meng-qadha‘ ke dalam teks bahasa
Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah
kebutuhan kosakata,
unsur tersebut merupakan hal yang umum yang
biasa digunakan umat Islam. 14
Ustadz Mujab: ―yang paling
penting kau
harus mengintrospeksi
dan me-
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh Ustad
muhasabah-i
dirimu sendiri… Furqan: ―iya ustadz, saya telah
menyadarinya‖
HBE, KCB1: 289 Mujab, masuknya unsur bahasa Arab
‗me-muhasabah-i‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode
tersebut adalah
memudahkan atau
memperlancar maksud penutur ustadz Mujab kepada lawan tutur Furqan.
15 Abduh:
‖…temanku itu member
alamat website-nya. Aku buka,
dan ternyata itu foto-fotomu dengan seorang perempuan
bule…‖ HBE, KCB1: 387
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh Abduh,
masuknya unsur bahasa Inggris ‗website‘
dan kata ganti milik ‗nya‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur
kode tersebut adalah kebutuhan kosakata, unsur tersebut merupakan hal umum yang
biasa digunakan sehingga orang-orang mengerti maksud dan maknanya dengan
sendirinya. 16
Ayah Zulkifli: ―…saat saya ke
pesantren dulu sandal saya
hilang dighosob oleh para
santri, saat itu Fadhil-lah yang bingung ke sana kemari menari
sandal saya…‖ HBE, KCB1: 442
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh Ayah
Zulkifli, masuknya unsur bahasa Arab ‗ghosob‘ dengan awalan di- ke dalam
tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Ayah
Zulkifli mencari
jalan termudah
menyampaikan maksud,
jika menggunakan bahasa Indonesia hasilnya
akan kurang pas. 17
…ia harus menghubungi Nasir
meminta tiketnya di-conform
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode baster bentuk
untuk penerbangan dua hari yang akan datang.
HBE, KCB1: 452
deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ‗conform‘ dengan awalan di- ke dalam
teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode
tersebut adalah
pengarang mempermudah menyampaikan maksud
kepada pembaca. 18
―ada‖ jawab Anna sambil
membuka diarynya.
HBE, KCB2: 17 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode baster bentuk
deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ‗diary‘ dan kata ganti kepunyaan milik –
nya ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah
kebutuhan kosakata,
unsur tersebut
merupakan hal umum yang biasa
digunakan orang-orang sehingga orang- orang sudah mengerti maknanya dengan
sendirinya. 19
20 Ibu Rina: ―Tapi Ibu jamin dia
bisa menjadi isteri yang baik. Kelebihan Rina adalah sifat
qana‟ahnya.
Sifat
nrimonya
…‖ HBE, KCB2: 114
Peristiwa di
samping adalah
masing-masing termasuk
peristiwa campur kode baster bentuk dialog yang
dilakukan tokoh Ibu Rina, pertama, masuknya
unsur bahasa
Arab ‗qana‘ah‘diikuti –nya dan unsur bahasa
Jawa ‗nrimo‘ diikuti –nya ke dalam
tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Ibu Rina
mempermudah menyampaikan maksud kepada lawan tutur Husna.
21 Bu Nyai Nur: ―…contoh-
contohnya mulaidari
yang Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode baster bentuk
kecil-kecil, contoh tawadhu- nya
Rasulullah, ada
juga contoh sahabat.
HBE, KCB2: 191 dialog yang dilakukan tokoh Bu Nyai
Nur, masuknya unsur bahasa Arab ‗tawadhu-nya‘ ke dalam tuturan bahasa
Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah
penutur Bu
Nyai Nur
membicarakan topik tertentu 22
―Kami mohon Pak Kiai yang member
mauidhah hasanahnya
‖ Terang Bu Nafis. HBE, KCB2: 345
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode baster bentuk dialog yang dilakukan tokoh Bu Nafis,
masuknya unsur bahasa Jawa ‗mauidhah
hasanahnya ‘ ke dalam tuturan bahasa
Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah penutur Bu Nafis mempermudah
menyampaikan maksud kepada Pak Kiai. 23
Malam itu Azzam harus masuk ruang
operasi setelah
di rontgent
ia mengalamai
patah betis kirinya, lengan bahwah tangan kiri…
HBE, KCB2: 363 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode baster bentuk
deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris ‗rontgent‘ dengan imbuhan –di ke dalam
teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah kebutuhan kosakata,
pengarang menyebutkan istilah yang umum dan biasa dikenal orang sehingga
orang-orang sudah mengerti maknanya dengan sendirinya.
24 Anna melihat inbox emailnya.
Email terbaru dari Furqan.
HBE, KCB2: 403
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode baster bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Inggris
‗emailnya‘ ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode tersebut
adalah kebutuhan
kosakata, unsur
tersebut merupakan hal yang umum dan biasa dikenal orang sehingga orang-orang
sudah mengerti
maknanya dengan
sendirinya.
Berdasarkan tabel di atas campur kode bentuk dialog para tokoh terdapat 11 data, campur kode bentuk deskripsi 13 data. Campur kode deskripsi lebih
dominan dibandingkan dengan campur kode dialog hal ini terjadi karena penulis novel terbawa arus kemultilingualannya sehingga mempengaruhi karya sastra
yang dibuatnya. Jumlah keseluruhan wujud campur kode baster terdapat 24 data, 2 data campur kode baster bahasa Jawa, pada nomor 12 dan 20. Campur kode
wujud baster dengan bahasa Arab terdapat 11 data, yaitu pada nomor 1, 2, 4, 8, 9, 13, 14, 16, 19, 21, 22. Campur kode wujud baster dengan bahasa Inggris 11 data
pada nomor 3, 5, 6, 7, 10, 11, 15, 17, 18, 23, 24. Fungsi campur kode pada wujud baster ialah 1 kebutuhan kosakata
sebanyak 12 data, pada nomor 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 13,15, 18, 23, 24. 2 fungsi yang menunjukkan keterpelajaran terdapat 1 data pada nomor 5. 3 fungsi
memudahkan menyampaikan maksud terdapat 10 data, yaitu pada nomor 6, 8, 11, 12, 14, 16, 17, 19, 20, 22. 4 membicarakan topik tertentu terdapat 1 data pada
nomor 21. Peneliti tidak menemukan fungsi menghormati lawan tutur, menunjukkan identitas, mempertegas sesuatu, memperhalus tuturan, menunjukkan
keakraban dan pengisi dan penyambung kalimat pada wujud campur kode baster.
Tabel 6 F. Wujud Campur Kode Berbentuk Idiom atau Ungkapan
No. Teks
Analisis
1 Ibu Nyai Nur : ‖ …apa gunanya
jadi sarjana, lulusan Al Azhar
kalau tidak tanggap sasmita,
kalau disuruh ibunya tidak Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode ungkapan bentuk
dialog yang dilakukan oleh tokoh Ibu Nyai Nur, masuknya unsur bahasa Jawa
segera beranjak‖ HBE, KCB1: 146
‗tanggap sasmita‘ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur kode
tersebut adalah penutur Ibu Nyai Nur mempermudah menyampaikan maksud,
yang berarti paham dengan keadaan.
2
―Alfu mabruk, Akhi semoga
ilmu yang
kau dapat
bermanfaat…‖ Ucap Azzam. HBE, KCB1: 350
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode ungkapan bentuk dialog yang dilakukan tokoh Azzam,
masuknya unsur bahasa Arab ‗Alfu
mabruk, Akhi ‘ ke dalam tuturan bahasa
Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah
menunjukkan keterpelajaran
bahwa penutur Azzam mampu ber bahasa Arab.
3 …tapi ia harus berbalut
perangai mulia. Yaitu perangai
yang ditunjukkan oleh Ummul Mukminiin,
Sayyida Khadijah. HBE, KCB1: 404
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode ungkapan bentuk deskripsi, masuknya unsur bahasa Arab
‗Ummul Mukminiiin‘ ke dalam teks bahasa Indonesia. Fungsi campur kode
tersebut adalah kebutuhan kosakata, pengarang menyebutkan nama julukan
untuk istri Nabi Muhammad.yang berarti ‗ibunya para orang-orang mukmin‘ yang
sudah dikenal umum oleh umat Islam 4
Nafisah: Neng Anna tidak usah
bicara tentang sastra dan tetek bengeknya
...‖ Anna: terus aku bicara tentang
apa? HBE, KCB2: 24
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode ungkapanidiom bentuk dialog yang dilakukan tokoh
Nafisah, masuknya unsur bahasa Jawa ‗tetek bengek‘ diikuti kata -nya ke dalam
tuturan bahasa Indonesia. Fungsi campur
kode tersebut adalah penutur Nafisah mempermudah menyampaikan maksud
kepada lawan tutur Anna. 5
Lia: ―…Ada ilmu titen yang
oleh orang
Jawa disebut
pranata mongso. Pembagian
masa dalam satu tahun untuk bertani‖
HBE, KCB2: 254 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode ungkapan bentuk
dialog yang dilakukan tokoh Lia,
masuknya unsur bahasa Jawa ‗pranata
mongso ‘ ke dalam tuturan bahasa
Indonesia. Fungsi campur kode tersebut adalah
penutur Lia
sedang membicarakan topik tertentu.
6 Lia:
―Dulu ada ungkapan
Desember itu maknanya deres- deres sumber,
atau besar- besarnya sumber. Karena air
ada dimana- mana‖
HBE, KCB2: 254 Peristiwa
di samping
adalah peristiwa campur kode ungkapan bentuk
dialog yang dilakukan tokoh Lia,
masuknya unsur bahasa Jawa ‗deres-deres
sumber ‘ ke dalam tuturan bahasa
Indonesia. Fungsi campur kode penutur sedang membicarakan topik tertentu.
7 Ilyas:
―Insya Allah berangkat ke India nanti saja jika tesis
sudah selesai‖ Azzam:
―O begitu. Terus ini
kok njanur gunung ada apa
ya?‖ HBE, KCB2: 278
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode ungkapan bentuk dialog yang dilakukan tokoh Azzam,
masuknya unsur bahasa Jawa ‗njanur
gunung ‘ ke dalam tuturan bahasa
Indonesia. Fungsi campur kode penutur Azzam mempermudah maksud dan
jalannya komunikasi terhadap lawan tutur Ilyas, dalam bahasa jawa arti njanur
gunung adalah ‗tidak seperti biasa‘.
8 Pak Kiai: ―…Itu namanya
kabura maqtan „indallah”
Peristiwa di
samping adalah
peristiwa campur kode ungkapan bentuk
HBE, KCB2: 345 dialog yang dilakukan tokoh Pak Kiai,
masuknya unsur bahasa Arab ‗ kabura
maqtan ‗indallah‖ ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Fungsi dari kedua
campur kode
tersebut adalah
mempermudah menyampaikan maksud Pak Kiai ke kepada lawan tutur Bu
Nafis
Dari tabel di atas terdapat 7 data campur kode bentuk dialog dan 1 data campur kode bentuk deskripsi. Campur kode dominan adalah campur kode bentuk
dialog sehingga terlihat cerita menjadi lebih hidup yang ditimbulkan dari ketajaman warna lokaldialek pada percakapan tokoh-tokohnya. Jumlah
keseluruhan wujud campur kode ungkapan atau idiom adalah 8 data, 5 data campur kode bahasa Jawa yaitu pada nomor 4, 5, 6, 7 dan 3 data campur kode
bahasa Arab ditunjukkan pada nomor 2, 3, 9. Wujud campur kode ungkapan bahasa Inggris tidak ditemukan.
Fungsi campur kode ungkapan, yaitu 1 mempermudah menyampaikan maksud terdapat 4 data yaitu pada nomor 1, 4, 7, 8. 2 menunjukkan
keterpelajaran 1 data, pada nomor 2. 3 kebutuhan kosakata 1 data, pada nomor 3.dan 4 membicarakan topik tertentu 2 data, yaitu pada nomor 5 dan 6. Tidak
ditemukan oleh peneliti fungsi campur kode mengormati lawan tutur, menunjukkan identitas, mempertegas sesuatu, memperhalus tuturan, menunjukkan
keakraban, dan pengisi dan penyambung kalimat.
109
BAB V PENUTUP
A. Simpulan