BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Pemanenan Kelapa Sawit
5
Cara panen meliputi cara-cara memotong tandan buah, pengaturan pelepah, dan pengumpulan buah sampai ke TPH. Pelaksanaan panen
menggunakan sistem giring atau sistem tetap. Gunakan sistem giring apabila produksi telatif tinggi. Sementara itu, gunakan sistem tetap jika pemanen diberi
ancak tetap yang merupakan bagian kebun untuk pemanen dengan luas tertentu. Sistem giring dan tetap memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelemahan
sistem giring diantaranya banyak buah dan brondolan yang tertinggal, sedangkan sistem tetap kelemahannya proses panen sering terlambat sehingga buah tidak
segera keluar dari kebun. Kelebihan sistem tetap lebih teliti dan tidak mempengaruhi fisiologis tanaman, sedangkan kelebihan sistem giring adalah buah
cepat keluar karena pemanen digring untuk bekerja lebih cepat. Rotasi panen adalah waktu yang diperlukan antara panen terakhir hingga
panen berikutnya ditempat yang sama. Rotasi panen tergantung dari cepat matangnya buah. Pada panen permulaan, rotasi panen tergantung dari cepatnya
matang buah. Pada panen permulaan, rotasi panen biasanya 15 hari, selanjutnya 10 hari, dan terakhir 7 hari. Rotasi panen menggunakan simbol 57, artinya 5 hari
memanen dengan rotasi 7 hari.
5
Ir. Sunarko. Budi Daya Kelapa Sawit di Berbagai Jenis Lahan. Jakarta: Agromedia.2014
Universitas Sumatera Utara
Sistem panen meliputi sistem panen jongkok untuk pohon setinggi 2-5 meter menggunakan alat dodos, sistem panen berdiri untuk pohon setinggi 5-10
meter menggunakan alat kapak siam, dan sistem panen egrek untuk pohon yang lebih tinggi dari 10 meter menggunakan alat egrek.
3.2 Alat Panen Kelapa Sawit
3.2.1 Alat Panen Kelapa Sawit Manual
Memotong tandan buah segar TBS kelapa sawit dan mengangkutnya diperlukan sarana pendukung yaitu peralatan panen. Alat yang paling vital dalam
kegiatan panen adalah egrek dan dodos. Egrek dan dodos manual yang digunakan dalam panen pun memiliki spesifikasi khusus sesuai dengan tinggi tanaman. Alat
dan perlengkapan panen yang digunakan harus sesuai dengan kondisi dan umur tanaman.
Tabel 3.1 Alat Panen Kelapa Sawit dan Pemakaiannya No
Nama Alat Spesifikasi
Pemakaian
1 Dodos Kecil
Lebar mata 8 cm, lebar tengah 7 cm, tebal tengah
0.5 cm, tebal pangkal 0.7 cm, diameter gagang 4.5
cm, panjang total 18 cm Potong buah
tanaman umur 3-4 tahun
Tabel 3.1 Alat Panen Kelapa Sawit dan Pemakaiannya Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
No Nama Alat
Spesifikasi Pemakaian
2 Dodos Besar
Lebar mata 14 cm, lebar tengah 12 cm, tebal tengah
0.5 cm, tebal pangkal 0.7 cm, diameter gagang 4.5
cm, panjang total 18 cm Potong buah
tanaman umur 5-8 tahun
3 Egrek
Berat 0.5 kg, panjang pangkal 20 cm, panjang
pisau 45 cm, sudut lengkung dihitung pada
sumbu 135 Potong buah
tanaman umur 9 tahun
4 Harvesting pole
Aluminium ukuran 6 m dan 12 m
Galah pisau egrek
5 Arit kecil
Bahan material besi dengan panjang arit 15 cm
Tunas pasir
Tabel 3.1 Alat Panen Kelapa Sawit dan Pemakaiannya Lanjutan No
Nama Alat Spesifikasi
Pemakaian
Universitas Sumatera Utara
6 Gancu
Besi beton 38 inci, panjang sesuai kebiasaan
setempat Memuatmembongkar
TBS kedari alat transport
7 Tombak
Sesuai kebiasaan setempat
Memuatmembongkar TBS kedari alat
transport Sumber : PTPN III Kebun Rambutan
3.2.2 Alat Panen Kelapa Sawit Semi Otomatis
Alat panen kelapa sawit semi otomatis telah dikembangkan dan di gunakan pada industri perkebunan kelapa sawit. Dodos dan egrek semi otomatis
ini meggunakan mesin. Adapun spesifikasi dari Alat Panen Kelapa Sawit Semi Otomatis dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Alat Panen Kelapa Sawit Semi Otomatis No
Nama Alat Spesifikasi
Universitas Sumatera Utara
1 Egrek Mesin
Mesin dengan bahan bakar bensin, transmisi 2 kecepatan, kekuatan 1,2
hp, kecepatan mesin maksimal 10500rpm, kecepatan kinerja mesin
3000-400 rpm, kapasitas bahan bakar 440 ml Berat : 8 Kg, Panjang
: 5,2 meter, Jangkauan : 3 - 6 meter.
2 Dodos Mesin
Mesin dengan bahan bakar bensin, transmisi 2 kecepatan, kekuatan
1,2 hp, kecepatan mesin maksimal 10500rpm, kecepatan kinerja
mesin 3000-400 rpm, kapasitas bahan bakar 440 ml, Berat : 6 Kg,
Panjang : 2,4 meter, Jangkauan : 1,2 - 2,1 meter.
Sumber : http:www.hasilbumi.com
Tabel 3.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat Panen Manual dan Semi Otomatis
No Nama Alat
Kelebihan Kekurangan
1 Dodos Manual
-Harga Lebih Murah -Ramah Lingkungan
-Membutuhkan Tenaga -Berat
-Licin
2 Dodos Semi
Otomatis -Menggunkan tenaga
mesin -Fleksibel
-Mahal -Mengahasilkan Polusi
-Membutuhkan Perawatan mesin
3.3 Antropometri
6
6
Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. h. 60-69
Universitas Sumatera Utara
Istilah antropometri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan
sebagai satu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya akan memiliki bentuk, ukuran tinggi, lebar, dan
sebagainya berat dan yang lain-lain yang berbeda satu dengan yang lainnya. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan
ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia. Pengukuran antropometri bertujuan untuk mengetahui bentuk dimensi tubuh manusia, agar peralatan yang
dirancang lebih sesuai dan dapat memberikan rasa nyaman serta menyenangkan saat digunakan.
Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal:
1. Perancangan areal kerja work station, interior mobil, dan lain-lain 2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas tools
dan sebagainya. 3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursimeja
komputer, dan lain-lain. 4. Perancangan lingkungan kerja fisik.
Data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia yang akan
mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut. Perancang produk harus mampu mengakomodasikan dimensi tubuh dari populasi terbesar yang
menggunakan produk hasil rancangan tersebut. Kemampuan penyesuaian
Universitas Sumatera Utara
adjustability suatu produk merupakan satu prasyarat yang amat penting dalam proses perancangannya.
3.3.1 Prinsip-prinsip Penggunaan Data Antropometri
Rancangan suatu produk agar nantinya bisa disesuaikan dengan ukuran tubuh manusia yang mengoperasikannya, maka terdapat tiga prinsip dalam
penggunaan data antropometri, yaitu: 1. Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim
Rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi dua sasaran produk yaitu: a. Bisa sesuai untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klarifikasi
ekstrim dalam arti terlalu besar atau kecil bila dibandingkan dengan rata- ratanya.
b. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain mayoritas dari populasi yang ada.
Agar bisa memenuhi sasaran pokok tersebut maka ukuran yang diaplikasikan ditetapkan dengan cara:
a. Ukuran dimensi minimum yang harus ditetapakan dari suatu rancangan produk umumnya didasarkan pada nilai persentil yang terbesar seperti
90th, 95th, atau 99th persentil. Contoh konkrit pada kasus ini bisa dilihat pada penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu darurat.
b. Ukuran dimensi maksimum yang harus ditetapkan diambil berdasarkan nilai persentil yang paling rendah 1th, 5th, 10th persentil dari distribusi
data antropometri yang ada.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum aplikasi data antropometri untuk perancangan produk ataupun fasilitas kerja akan menetapkan nilai 5 th persentil untuk dimensi
maksimum dan 95 th untuk dimensi minimumnya. 2. Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan diantara rentang ukuran
tertentu. Di sini rancangan bisa dirubah- rubah ukurannya sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh stiap orang yang memiliki berbagai macam ukuran
tubuh. Contoh yang paling umum dijumpai adalah perancangan kursi mobil yang mana dalam hal ini letaknya bisa digeser maju mundur dan sudut
sandarannya pun bisa berubah- rubah sesuai dengan yang diinginkan. Dalam kaitannya untuk mendapatkan rancangan yang fleksibel, semacam ini maka
data antropometri yang umum diaplikasikan adalah dalam rentang nilai 5 th sampai denga 95 th persentil.
3. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata- rata Rancangan produk didasarkan terhadap rata- rata ukuran manusia. Problem
pokok yang dihadapi dalam hal ini juga sedikit sekali mereka yang berbeda dalam ukuran rata-rata. Di dalam produk yang dirancang dan dibuat untuk
mereka yang berukuran sekitar rata-rata, sedangkan bagi mereka yang memiliki ukuran ekstrim akan dibuatkan rancangan tersendiri.
3.3.2 Dimensi Antropometri
Dimensi antropometri merupakan ukuran tubuh pada posisi tertentu. Data ini dapat dimanfaatkan guna menetapkan dimensi ukuran produk yang akan
Universitas Sumatera Utara
dirancang dan disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakannya. Data antropometri tubuh yang diukur
dalam panduan survei data antropometri dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Data Dimensi Tubuh Data
No Dimensi Tubuh
Definisi
1 Tinggi tubuh
Tinggi tubuh jarak vertikal dari lantai ke bagian paling atas kepala.
2 Tinggi mata
Jarak vertikal dari lantai ke bagian luar sudut mata kanan.
3 Tinggi bahu
Jarak vertikal dari lantai ke bagian atas bahu kanan atau ujung tulang bahu kanan.
4 Tinggi siku
Jarak vertikal dari lantai ke titik terbawah di sudut siku bagian kanan.
5 Tinggi pinggul
Jarak vertikal dari lantai ke bagian pinggul kanan. 6
Tinggi tulang ruas
Jarak vertickal dari lantai ke bagian tulang ruas jari tangan kanan.
7 Tinggi ujung
jari Jarak vertikal dari lantai ke ujung jari tengah
tangan kanan. 8
Tinggi dalam posisi duduk
Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian paling atas kepala.
9 Tinggi mata
dalam posisi duduk
Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian luar sudut mata kanan.
10 Tinggi bahu
dalam posisi duduk
Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian atas bahu kanan.
11 Tinggi siku
dalam posisi duduk
Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian bawah lengan bawah tangan kanan.
12 Tebal paha
Jarak vertikal dari alas duduk ke bagian paling atas dari paha kanan.
13 Panjang lutut
Jarak horizontal dari bagian belakang pantat pinggul ke bagian depan lulut kaki kanan.
14 Panjang
popliteal Jarak horizontal dari bagian belakang pantat
pinggul ke bagian belakang lutut kanan.
Tabel 3.4 Data Dimensi Tubuh Lanjutan Data
No Dimensi Tubuh
Definisi
15 Tinggi lutut
Jarak vertikal dari lantai ke tempurung lutut kanan.
Universitas Sumatera Utara
16 Tinggi popliteal
Jarak vertikal dari lantai ke sudut popliteal yang terletak di bawah paha, tepat di bagian belakang
lutut kaki kanan.
17 Lebar sisi bahu
Jarak horizontal antara sisi paling luar bahu kiri dan sisi paling luar bahu kanan.
18 Lebar bahu
bagian atas Jarak horizontal antara bahu atas kanan dan bahu
atas kiri. 19
Lebar pinggul Jarak horizontal antara sisi luar pinggul kiri dan
sisi luar pinggul kanan.
20 Tebal dada
Jarak horizontal dari bagian belakang tubuh ke bagian dada untuk subyek laki-laki atau ke bagian
buah dada untuk subyek wanita.
21 Tebal perut
Jarak horizontal dari bagian belakang tubuh ke bagian paling menonjol dibagian perut.
22 Panjang lengan
atas Jarak vertikal dari bagian bawah lengan bawah
kanan ke bagian atas bahu kanan.
23 Panjang lengan
bawah Jarak horizontal dari lengan bawah diukur dari
bagian belakang siku kanan kebagian ujung dari jari tengah.
24 Panjang rentang
tangan ke depan Jarak dari bagian atas bahu kanan ke ujung jari
tengah tangan
25 Panjang bahu
genggaman tangan ke depan
Jarak dari bagian atas bahu kanan ke pusat batang silinder yang digenggam oleh tangan kanan,
dengan siku dan pergelangan tangan lurus.
26 Panjang kepala
Jarak horizontal dari bagian paling depan dahi bagian tengah antara dua alis ke bagian tengah
kepala.
27 Lebar kepala
Jarak horizontal dari sisi kepala bagian kiri ke sisi kepala bagian kanan, tepat di atas telinga.
28 Panjang tangan
Jarak dari lipatan pergelangan tangan ke ujung jari tengah tangan kanan dengan posisi tangan dan
seluruh jari lurus dan terbuka.
29 Lebar tangan
Jarak antara kedua sisi luar empat buku jari tangan kanan yang diposisikan lurus dan rapat.
30 Panjang kaki
Jarak horizontal dari bagian belakang kaki tumit ke bagian paling ujung dari jari kaki kanan.
31 Lebar kaki
Jarak antara kedua sisi paling luar kaki.
Tabel 3.4 Data Dimensi Tubuh Lanjutan Data
No Dimensi Tubuh
Definisi
32 Panjang
rentangan tangan ke
Jarak maksimum ujung jari tengah tangan kanan ke ujung jari tengah tangan kiri.
Universitas Sumatera Utara
samping 33
Panjang rentangan siku
Jarak yang diukur dari ujung siku tangan kanan ke ujung siku tangan kiri.
34 Tinggi
genggaman tangan ke atas
dalam posisi berdiri
Jarak vertikal dari lantai ke pusat batang silinder yang digenggam oleh telapak tangan kanan.
35 Tinggi
genggaman ke atas dalam
posisi duduk Jarak vertikal dari alas duduk ke pusat batang
silinder.
36 Panjang
genggaman tangan ke depan
Jarak yang diukur dari bagian belakang bahu kanan tulang belikat ke pusat batang silinder
yang digenggam oleh telapak tangan kanan.
3.3.3 Dimensi Tubuh Pengukuran Data Antropometri
Dimensi tubuh yang digunakan dalam pengukuran data antropometri adalah sebagai berikut:
1. Diameter Genggaman Tangan, cara pengukuran yaitu mengukur diameter
tangan ketika sedang memegang sesuatu maksimum, seperti Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Antropometri Tubuh Diameter Genggaman Tangan
2. Lebar Telapak Tangan, cara pengukurannya yaitu mengukur bagian sisi
bawah telunjuk sampai dengan bagian terluar tangan yang berada pada sisi bawah jari kelingking. Seperti ditunjukkan Gambar 3.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Antropometri Tubuh Lebar Telapak Tangan
3.4 Definisi
Kansei engineering
7
Kansei engineering adalah jenis teknologi yang menerjemahkan perasaan pelanggan ke dalam spesifikasi desain. Tim peneliti dan pengembangan
menangkap perasaan pelanggan, yang disebut kansei, analisis data kansei menggunakan psikologis, ergonomis, medis, atau metode rekayasa, dan desain
produk baru berdasarkan analisis informasi. Kansei engineering adalah proses teknologi dan rekayasa dari data kansei untuk merancang spesifikasi.
Kehidupan manusia beragam, tetapi pada dasarnya semua orang mencari kepuasan emosional yang menyenangkan dalam kualitas hidup. Kondisi tersebut
menjadi penting untuk menentukan kepuasan yang ada dalam pikiran orang-orang yang akan meningkatkan kualitas hidup mereka. Orang-orang sangat menyadari
ekosistem. Udara, air, dan suhu menjadi bagian yang lebih integral dari kehidupan masyarakat. Bidang kesejahteraan adalah masalah baru yang lain untuk diatasi.
Kesadaran ini juga termasuk dalam kansei. Isu-isu ini harus dipertimbangkan
7
Nagamachi, Mitsuo. 2011. Innovations of Kansei engineering. New York, 2011. h.3
Universitas Sumatera Utara
selama pengembangan produk sebagai ekosistem kansei. Proses kansei engineering harus mencakup skema berikut : Pertama, seorang kansei engineer
harus berpikir, Siapa pelanggan? Kedua, Apa yang mereka inginkan dan butuhkan? apa kansei mereka? Ketiga, kansei engineer harus mempertimbangkan
bagaimana cara untuk mengevaluasi kansei pelanggan. Kansei engineer harus menganalisis data kansei setelah evaluasi kansei menggunakan analisis statistik
atau pengukuran psychophysiological, dan kemudian mentransfer data yang dianalisis ke domain desain.
Kansei engineering berhubungan dengan empat hal: 1. Perasaan konsumen tentang produk menurut istilah ergonomik dan estimasi
psikologis. Semantic Differential SD yang dikembangkan oleh Osgood
merupakan teknik utama untuk menangkap Kansei Konsumen.
2. Mengidentifikasi karakteristik desain produk dari Kansei konsumen. Hal ini dilakukan dengan melakukan survei atau eksperimen ergonomi untuk
mengamati elemen – elemen.
3. Membangun Kansei engineering sebagai sebuah teknologi ergonomik. Beberapa teknologi komputer yang canggih. Inteligen buatan, model jaringan
syaraf, dan algoritma genetik termasuk juga teori Fuzzy, disertakan juga untuk membangun rangka kerja yang sistematik dari teknologi Kansei engineering
dan untuk mengkonstruksi database yang terhubung dan system interface. 4. Menyesuaikan desain produk dengan perubahan sosial yang sedang terjadi
yang sesuai dengan pilihan orang. Hal ini bertujuan untuk merawat kesehatan database dari Kansei engineering system dan trend Kansei konsumen yang
Universitas Sumatera Utara
sedang meningkat dengan memasukkan data Kansei baru konsumen dalam setiap tiga atau empat tahun.
Langkah-langkah dalam rekayasa kansei dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Sumber : Mitsuo Nagamichi 2011
Gambar 3.3 Langkah-langkah dalam Kansei engineering
Langkah-langkah pada Kansei engineering adalah sebagai berikut: 1. Decision of Strategy
Seorang kansei engineer mendengarkan klien CEO atau manajer RD perusahaan dan memahami strategi pengembangan produk baru perusahaan.
Hal yang paling penting bagi seorang kansei engineer adalah untuk memahami apa kebutuhan perusahaan yang ingin dimiliki dan apa yang akan
memberikan mereka kepuasan tertinggi dalam pengembangan produk baru. 2. Collection of Kansei Words
Universitas Sumatera Utara
Kansei engineer mengumpulkan kata-kata kansei terkait dengan domain produk setelah memahami strategi perusahaan klien. Biasanya disintesis dari
majalah terkait, surat kabar bisnis, atau informasi penjualan tentang emosi pelanggan dan pendapatnya. Kata-kata kansei adalah kata sifat, kata benda,
kata kerja atau kadang-kadang kalimat. Indah, elegan, premium, cerdas, sederhana, besar, warna-warni, merah, biru, persegi, mudah untuk membuka,
dan sebagainya adalah semua kata kansei. Disarankan untuk pertama kali mengumpulkan banyak kata kansei dan kemudian menguranginya menjadi
sejumlah kecil kata-kata yang sangat penting dan relevan. Contoh kansei word dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Contoh Kansei Words
No Kansei Words
1 Soft
Hard 2
Bright Dark
3 Broad
Narrow 4
Unique General
5 Expansive
Unexpansive 6
Heavy Light
7 Refreshing
Old 8
Unambiguous Ambiguous
9 Simple
Complicated 10
Glamorous Unglamorous
11 Warm
Cold 12
Individual Common
13 Have uplifting feeling
No uplifting feeling 14
Nice ring Ill sounding
15 Roundish
Squarish 16
Gentle Unkind
17 Masculine
Feminine 18
Have sense of flowing No sense of flowing
19 Sharp
Dull 20
Powerful Powerles
Sumber : Mitsuo Nagamichi 2011 3. Setting of SD Scale of the Kansei Words
Skala SD semantic differential adalah skala pengukuran psikologis yang dirancang oleh CE Osgood dan rekan-rekannya. Skala SD digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
membuat struktur bahasa psikologis. Osgood mengatur kata-kata positif dan negatif pada kedua sisi garis horizontal. Misalnya, indah jelek diatur pada
kedua sisi tetapi kansei engineering dimaksudkan untuk mencapai desain yang baik, bukan desain jelek. Kansei engineer mengatur kata-kata kansei positif
dan negatif di kedua sisi skala seperti indah - tidak indah. Skala SD terdiri dari beberapa skala,yaitu 5 skala, 7 skala, 9 skala, dan 11 skala, tapi 5 skala yang
paling mudah untuk dipahami dan yang paling mudah untuk digunakan. Skala SD dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Sumber : Mitsuo Nagamichi 2011
Gambar 3.4 Skala Semantic Differential 5 Titik, 7 Titik, dan 9 Titik
4. Collection of Product Samples Kansei engineer harus mengumpulkan produk yang mirip dengan produk yang
ditargetkan. Kansei engineer mengumpulkan banyak botol shampoo serupa dari pasar jika produk yang ditargetkan adalah botol shampo. Kansei engineer
mengumpulkan banyak kendaraan penumpang jika desain eksterior otomotif mobil penumpang sekitar 20 atau 25 sampel biasanya cukup.
5. A list of Item Category Barang kategori yang terkait dengan spesifikasi desain akhir: Item
menyiratkan item desain produk sampel, dan kategori berarti detail dari item
Universitas Sumatera Utara
desain misalnya, warna, bentuk, ukuran, kebulatan, dan sebagainya adalah contoh dari item, dan merah, kuning, hijau, biru, dan sebagainya adalah
kategori untuk item warna. Kansei engineer harus sangat berhati-hati mengkategorikan sampel produk. Klasifikasi sangat detil terhadap item dan
kategori akan mengarah pada desain yang sukses 6. Evaluation Experiment
Langkah keenam adalah mengevaluasi eksperimen. Subyek menerima instruksi dan mengevaluasi masing-masing sampel dengan skala SD 5 point
kata-kata kansei 7. Multivariate Statistical Analysis
Analisis multivariat selalu berkembang. Berbagai teknik yang telah diterima secara luas adalah principal components dan criminant analysis, multiple
regression dan multiple correlation, multiple criminant analysis, multivariate analysis of variance dan covariance, conjoint analysis, canonical correlation,
cluster analysis, multidimension analysis, dan correspondence analysis. Regresi berganda merupakan metode analisis yang tepat bila masalah riset
meliputi satu variabel dependen, datanya metrik, diasumsikan berhubungan dengan dua atau lebih variabel independen.
Tujuan stepwise regression adalah untuk memilih variabel independen dan yang paling bertanggung jawab terhadap varian variabel dependen. Tiga
pendekatan yang bisa dipilih yaitu: forward inclusion memasukkan prediktor satu persatu, backward inclusion mengeluarkan prediktor satu-persatu,
stepwise solution kombinasi forward inclusion dan backward inclusion.
Universitas Sumatera Utara
Stepwise regression bermanfaat kalau ukuran sampel besar dan jumlah prediktor banyak. Model konsep regresi linier sederhana dioperasikan dengan
menggunakan kuadrat terkecil. Model sampel linier sederhana tersebut adalah: Y = a+bX
dimana: Y = variabel tidak bebas
X = variabel bebas a = nilai intersep
b = koefisien arah regresi b =
2 2
X X
n Y
X XY
n
a =
n X
b Y
8. Intrepretation of the Analyzed Data Analisis statistik memiliki properti interpretasi tertentu. Koefisien korelasi
menunjukkan kesamaan arti antara setiap kata kansei, dan PCA mampu menunjukkan kepada kita posisi saling terkait antara kansei dan produk
sampel. Analisis faktor menunjukkan struktur psikologis kata kansei terkait dengan dipilih lingkup produk dan produk sampel posisi berhubungan dengan
struktur kansei. QTI atau PLS memberitahu kita kata-kata kansei apa yang sejenis dengan spesifikasi desain kemudian ditafsirkan data dan diintegrasikan
ke dalam sifat desain produk. 9. Explanation of the Data to Designer
Universitas Sumatera Utara
Langkah yang paling penting adalah kolaborasi dengan desainer produk. Kansei engineer harus menjelaskan data yang dianalisis dan diinterpretasikan
untuk desainer. Saran berasal dari analisis data. Kansei engineer harus memotivasi dan merangsang desainer untuk memahami interpretasi data akhir
dan untuk menarik keluar ide desain baru perancang desain emosional di luar data.
10. Check of Designer’s Sketch with KE Candidate
Periksa ide desain baru. Terakhir, kansei engineer harus mengevaluasi apakah produk baru yang dirancang akan cocok dengan emosi pelanggan dan apakah
itu mengungkapkan desain emosional dan jika tidak, dia harus memotivasi desainer untuk ide desain intrinsik yang lebih baik.
3.5 Conjoint Analysis